Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

Sabtu, 08 Mei 2021

Tantangan Teknis Implementasi DVB-T2 di Indonesia (Part 6 - Kesimpulan dan Saran)

Kesimpulan pada studi ini telah memaparkan tantangan teknis penerapan DVB-T2 di Swedia dan Inggris serta upaya menghadapinya. Dengan menganalisis status saat ini dan keadaan Indonesia dalam transisi penyiaran digital serta melihat tantangan teknis Swedia dan Inggris yang sebelumnya bermigrasi ke penyiaran digital dan mematikan penyiaran analog, studi ini menemukan rekomendasi yang perlu dilakukan atau dianalisis lebih lanjut. 


Part 5 - Pembahasan


Hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa tantangan serupa yang dihadapi oleh Swedia dan Inggris. Namun upaya untuk menghadapi tantangan tersebut tidak sama. Studi ini juga menemukan bahwa tidak semua praktik terbaik Swedia dan Inggris dapat diterapkan di Indonesia karena perbedaan situasi. Indonesia dapat memilih best practice dari negara-negara tersebut yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Rekomendasi tersebut diharapkan dapat memberikan masukan dan dukungan bagi percepatan proses transisi digital. 

Studi ini dapat menjadi referensi bagi Indonesia untuk mempercepat peralihan digital dan bagi negara lain untuk mengantisipasi tantangan teknis implementasi DVB-T2 mereka. Kondisi yang tidak menentu dalam transisi televisi digital di Indonesia membuat pemerintah dan operator multiplexing penyiaran enggan memberikan atau mempublikasikan banyak informasi. Inilah batasan dari penelitian ini. Untuk studi selanjutnya, dapat dilakukan dengan menganalisis lebih dalam best practice yang dapat diterapkan di Indonesia atau mengecek kelayakan semua rekomendasi dengan menggunakan metode dan pendekatan tertentu. Kajian lain yang juga bisa dilakukan adalah menyelidiki posisi, tanggung jawab, dan kewenangan badan regulator yang memiliki peran terbesar dalam migrasi penyiaran digital di Swedia atau Inggris. 


REKOMENDASI 

​​Berdasarkan pembahasan di atas, makalah ini menyarankan: 


1. Untuk nilai parameter teknis tunggal atau lebih yang ditentukan oleh Swedia dan Inggris, Indonesia dapat mempertimbangkan kembali nilai parameter teknis tersebut untuk ditetapkan dalam spesifikasi peralatan DVB-T2. di Indonesia baik untuk transmitter maupun receiver. Indonesia juga perlu mengatur penyediaan standar dan fitur khusus bagi penyandang tunanetra, tunanetra, disleksia, atau penyandang disabilitas lainnya seperti di Swedia. Peraturan pemancar dan penerima juga perlu disahkan, agar industri lokal bisa mulai berproduksi dan harapan Indonesia akan tumbuhnya industri lokal televisi digital akan muncul. Ini akan mendukung mekanisme subsidi yang telah direncanakan, mempercepat uji coba televisi digital oleh publik, memungkinkan Indonesia untuk memulai sebagian besar peralihan, mengukur keberhasilan, mendapatkan pengalaman, dan menggunakan pengalaman untuk wilayah berikutnya untuk peralihan. 





2. Jumlah bangunan, variasi medan, dan persebaran penduduk haruslah menjadi faktor-faktor yang juga dipertimbangkan oleh Indonesia untuk menjamin cakupan, perencanaan frekuensi, dan penerimaan yang baik. 


3. Indonesia dapat melakukan analisis untuk mendapatkan cost-benefit dari praktik terbaik yang dilakukan oleh Swedia dan Inggris terkait penggabungan pemancar televisi digital dengan analog pada awal peralihan. 


4. Indonesia juga dapat menganalisis cakupan terestrial digital yang dicocokkan dengan hampir universalitas dengan transmisi terestrial analog dan meluncurkan layanan terestrial digital pada frekuensi sementara pada awal peralihan, kemudian memindahkannya ke frekuensi analog pada saat itu. dari analog switch-off seperti yang diterapkan di Inggris. Direkomendasikan juga untuk membangun sistem paralel untuk menjamin keamanan dan keandalan pengoperasian dan menganalisis kesesuaian sistem antena UHF Hybrid seperti di Swedia atau metode lain untuk meningkatkan kemampuan antena. Menganalisis masalah refleksi dan metode untuk mengatasinya adalah rekomendasi berikut. Indonesia harus menjamin kualitas transmisi televisi digital yang baik. 




5. Indonesia harus memeriksa kesiapan operator multiplexing siaran (BMO) dalam menyediakan infrastruktur yang memadai di wilayah cakupannya. Hal tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa peralihan tersebut akan dilakukan dengan baik. 


6. Memfokuskan distribusi pertama penerima dan peralihan di Kepri hingga adopsi televisi digital mencapai 100% dari semua rumah tangga akan sejalan dengan praktik terbaik di Swedia dan Inggris. Indonesia juga dapat menganalisis efektifitas pengutamaan wilayah peralihan berdasarkan kemampuan mengelola interferensi seperti di Inggris. 


7. Fungsi pemisahan antara operator multiplexing siaran (BMO) dan penyelenggara program siaran (BPO) seperti di Swedia dan Inggris lebih baik daripada model multipleks di Indonesia, di mana BMO bisa juga menjadi BPO. Akan lebih baik jika menyoroti kekhawatiran BPO yang tidak adil.Praktik terbaik Inggris untuk menyediakan saluran digital untuk setiap penyiar juga bagus untuk dianalisis untuk mengatasi hal ini. 





8. Untuk menghilangkan kekhawatiran tentang tarif sewa saluran, MCIT harus berdiskusi dengan perwakilan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam transisi siaran digital untuk menemukan tarif paling masuk akal yang disepakati oleh sebagian besar pemangku kepentingan. Pemerintah juga perlu memantau penggunaan saluran oleh BMO untuk menghindari penyalahgunaan seperti yang dilaporkan oleh beberapa pemangku kepentingan.


- Selesai -


Dari Penelitian : Tri Anggraeni  - Sekolah Tinggi Multi Media MMTC -Yogyakarta -  2014

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (25) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (5) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (15) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (92) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika