Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Selasa, 17 Agustus 2021

USB ASP - ISP Programmer untuk AVR - Bagaimana cara install drivernya ?

Bagaimana kalau kita kembali flashback, ke jaman mikrokontroller AVR singel chip ? Jaman dimana dunia micro tanpa bootloader, yang selalu berhubungan dengan programmer bernama ISP. Ya IC microcontroller AVR sekelas attiny atau ATmega yang saya dalami sejak 2008 silam tidak jauh-jauh dari sebuah hardware bernama ISP atau In Sistem Programming - nama keren nya downloader. 



klik gambar biar lebih jelas

Salah satu alat downloader yg banyak dibicarakan pada saat awal dulu (walau bagi saya sempat menjengkelkan juga) adalah USB ASP. 10 tahun kemudian alat ini masih diperlukan bagi mereka yg belajar mikrokontroller secara dasar, atau yg ingin mendesain mikrokontroller dengan "mode irit" baik biaya maupun resource chip nya disaat pandemi dan perang chip antara amerika vs china, yg membuat pasokan chip semakin langka.


USBasp adalah programer in-circuit dengan interface USB untuk melakukan kontrol dan pemrogramman IC Atmel AVR. Ini hanya terdiri dari ATMega88 atau ATMega8 dan beberapa komponen pasif. Pemrogram menggunakan driver USB khusus firmware, tidak diperlukan pengontrol USB khusus. Dibanding versi komersial yg merupakan ISP dengan approval dari pembuat IC nya langsung yaitu ATMEL, usb asp ini tidak memerlukan lisensi khusus dan semuanya gratis dibagikan di websitenya https://www.fischl.de/usbasp/. Harganya pun jauh sangat murah dibanding downloader sekelas STK500 atau AVR ISP MKII namun ada beberapa perhatian :


  1. Memerlukan instalasi driver secara manual berupa win-lib usb 32
  2. Menggunakan software downloader terpisah berupa AVRDUDE atau versi GUI
  3. Tidak support download software langsung melalui tools Atmel studio, jadi butuh manual mengambil file hex (atau mengarahkan ke direktory file hex setelah compile/build) lalu di flashing menggunakan avrdude.


Sebenarnya, ada dua cara untuk menginstal driver USB ASP di komputer Anda. Cara yang lebih sulit adalah dengan mendownload dan install manual. Memang akan ada warning digital signaturenya, sehingga saya akan merekomendasikan untuk tidak melakukannya


Ada cara yang lebih sederhana dan super mudah untuk menginstal driver libusb yang "signature" nya sudah benar, menggunakan penginstal driver Zadig ( https://zadig.akeo.ie/ ). Zadig menginstal versi libusb yang lebih baru sehingga mungkin tidak berfungsi dengan versi avrdude yang versi jadul. Saya hanya mengujinya dengan versi avrdude terbaru dan berfungsi dengan baik


Dan sekarang untuk petunjuk instalasi:





Usb asp  anda jangan  dicolokkan dulu ke port USB pada PC.



Unduh Zadig dari http://zadig.akeo.ie/ dan jalankan file yang dapat exe nya. Ketika Anda sudah menjalankan aplikasi Zadig, colokkan programmer USBasp.





Pilih libusb-win32 seperti pada gambar diatas, kadang jika terlanjur salah install  anda juga bisa melakukan replace driver seperti gambar dibawah.



Cara menampilkannya dengan memilih options dan list all device. Pilih juga usb asp pada daftar hargware di dropdown menu paling atas. Dan ketika dilihat pada Device manager akan muncul device seperti berikut :



Jika menggunakan AVRDUDE dan koneksi usbasp ke IC benar (akan dibahas pada tulisan selanjutnya) akan muncul signature IC yg benar seperti gambar berikut:


AVRDUDE versi GUI yg paling mudah, silahkan googling untuk mencarinya GRATIS !

Untuk cara pemrograman buka saja link berikut : https://www.aisi555.com/2021/08/usb-asp-avrdude-cara-flash-ic.html

Share:

Senin, 09 Agustus 2021

Analog Switch Off Tahap Pertama Batal 17 Agustus 2021 - Ditunda karena pandemi ?

Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) menyayangkan keputusan pemerintah menunda suntik mati TV analog untuk beralih ke TV digital Tahap 1 pada 17 Agustus 2021.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan akan melakukan penyesuaian waktu penghentian migrasi TV analog ke siaran digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO).



"ATSDI tentunya sangat menyesalkan sikap pemerintah yang terlalu terburu-buru penyesuaian tahap pertama ASO yang seharusnya berlangsung 17 Agustus nanti," ujar Ketua Umum ATSDI Eris Mundandar kepada detikINET, Senin (9/8/2021).


Padahal sebelumnya, anggota asosiasi hingga penyelenggara multikpleksing menyatakan kesiapan menjalankan proses Tahap 1 migrasi ke siaran TV digital ini.


Berkaitan dengan alasan bahwa saat ini pemerintah fokus terhadap penanganan pandemi, Eris mengungkapkan Undang-Undang Cipta Kerja yang jadi payung hukum ASO justru juga dikerjakan saat pandemi berlangsung.


"Saya rasa bukan alasan yang tepat, karena selama ini sosialisasi dilakukan secara masif oleh pemerintah sendiri dan lembaga penyiaran. Kalaulah karena alasan fokus terhadap pandemi harusnya Kominfo menyampaikannya minimal saat penetapan PPKM darurat sebulan yang lalu," Kata Eris.


Adapun, penundaan suntik mati TV analog salah satunya juga ada masukan dari publik, ATSDI meminta Kominfo untuk menjelaskan masukan seperti apa yang berasal dari publik yang menyebabkan Tahap 1 ASO ini harus disesuaikan.



"ATSDI sesungguhnya melihat Tahap 1 pelaksanaan ASO pada tanggal 17 Agustus di beberapa wilayah sudah sangat siap," ungkapnya.


Dengan pembatalan suntik mati TV analog Tahap 1 pada 17 Agustus 2021, ATSDI saat ini menunggu berkaitan dengan penyesuaian tahapan penghentian TV analog melalu revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 tahun 2021.




"ATSDI pun berharap dengan terjadinya penyesuaian ini harus dijadikan momentum bagi pemerintah untuk segera membuat skema sosialisasi yang lebih masif dan terukur dengan melibatkan unsur di daerah, menggandeng kampus-kampus dan memaksimalkan Lembaga Penyiaran itu sendiri sebagai garda terdepan sosialisasi TV digital," pungkasnya.






Share:

Kamis, 29 Juli 2021

Layanan IOT lewat Satelit (NBS IOT) - Murah dan Jangkauan Luas

Memang benar pendapat yg mengatakan bahwa sebagian besar layanan IoT satelit bertujuan untuk menawarkan platform kirim pesan dengan kecepatan data yang rendah, harga terjangkau, dan dengan jangkauan global. Cakupan global selalu menjadi keunggulan operator satelit. Keterjangkauan, baru-baru ini muncul dalam banyak percakapan bertema satelit, terutama dengan munculnya "cubesats".




Mengingat bahwa cubesat dapat diluncurkan dengan harga yang lebih murah daripada harga sebuah rumah sederhana di Sidoarjo Jaa timur, dan mengingat bahwa komponen RF yang sangat terintegrasi untuk UHF dan L-band dapat digunakan untuk membuat terminal dengan harga serendah puluhan Dolar amerika saja. Tampaknya layanan IoT global yang terjangkau dapat dijangkau untuk berbagai aplikasi yang mencakup pertanian, transportasi, dan logistik.


Mengonfigurasi layanan IoT satelit


Pada prinsipnya, orbit bumi rendah (LEO) menawarkan anggaran tautan yang lebih baik daripada orbit geostasioner (GEO), perbedaannya ada dalam kehilangan jalur ruang bebas di antara mereka bernilai sekitar 25 dB. Namun, perlu juga dicatat bahwa untuk cubesat khususnya, sebagian besar keuntungan itu hilang karena gain / power radio  dari antenanya yg berukuran kecil.

Mungkin perbedaan yang lebih signifikan adalah bahwa jangkauan dari satelit LEO akan terputus-putus kecuali jika konstelasi satelit yang padat disebarkan. Tergantung pada ketinggian dan pola antena, masing-masing satelit LEO mungkin, tergantung pada lokasi pengamat, hanya terlihat dalam hitungan menit tiga atau empat kali setiap hari. Sebaliknya satelit GEO secara nominal selalu tersedia.



Dalam hal frekuensi operasi, pita yang lebih rendah menawarkan Link Budget yang lebih baik. Untuk orbit tertentu, link 400 MHz akan menikmati keuntungan ~12 dB dibandingkan link L-band yang pada gilirannya, akan menikmati keuntungan ~19 dB dibandingkan link Ku-band. Namun, layanan Ku- dan Ka-band memiliki satu keunggulan berbeda: ketersediaan spektrum. Sementara operator pita rendah akan menyebarkan layanan dalam satuan MHz paling baik, operator pita tinggi memiliki alokasi 100-an MHz.

Namun, dalam konteks IoT ini, semua itu detail. Hukum Shannon memberi tahu kami bahwa jika link budget Anda dibatasi atau bandwidth Anda terbatas, Anda hanya perlu mengirimkan data Anda lebih lambat. Anda masih dapat menawarkan layanan IoT dengan kecepatan data yang rendah dan non-real time.




Fitur yang benar-benar membedakan adalah bahwa komponen RF secara signifikan lebih murah untuk sistem frekuensi yang lebih rendah dan desain radio UHF dan L-band relatif mudah. Semua ini digabungkan untuk memberikan poin harga perangkat yang jauh lebih rendah untuk terminal pita frekuensi rendah daripada mereka yg merancang frekuensi di Ku- atau Ka-band. Selain itu, antena pita frekuensi tinggi umumnya memerlukan penyelarasan yang tepat yang berarti bahwa biaya pemasangan yang lebih tinggi ditambahkan ke biaya unit yang sudah tinggi.

Secara keseluruhan, karakteristik ini membawa kita ke perangkat pita rendah dengan antena omnidirectional yang murah untuk diproduksi dan murah untuk digunakan baik untuk konstelasi LEO dan GEO. Sebaliknya, perangkat pita tinggi akan memerlukan pemasangan yang hati-hati dan penunjuk antena, bahkan untuk penerapan GEO, dan akan membutuhkan antena pelacakan yang sangat canggih (kode untuk 'mahal') untuk layanan LEO.




Apa hasilnya?


Oleh karena itu, pada pita tinggi, sangat masuk akal untuk menerapkan sistem LPWAN terestrial, seperti LoRaWAN, dengan terminal VSAT konvensional untuk melakukan backhaul data dari gateway LPWAN ke server jaringan LPWAN. Biaya terminal satelit akan diamortisasi atas semua node LPWAN di area cakupan gateway. Dengan kepadatan node yang cukup, biaya terminal VSAT sebesar USD1.000 akan segera diabaikan.

Di pita rendah, biaya terminal yang rendah berarti bahwa sambungan langsung ke satelit masuk akal. Faktanya, mengingat kapasitas sistem pita rendah yang terbatas, konfigurasi 'agregasi dan backhaul' bahkan mungkin tidak layak tanpa tingkat pemrosesan tepi dan kompresi data.




Pendekatan cubesat dalam menerapkan teknologi murah dan siap pakai menghasilkan misi berbiaya rendah dan waktu pengiriman yang singkat. Namun, sementara adopsi bentuk gelombang dan protokol yang siap pakai dapat menekan biaya, hal itu juga berpotensi membatasi kapasitas sistem yang digunakan secara mendasar. Ambil mekanisme akses LPWAN sederhana berbasis aloha. Ini berfungsi dengan baik untuk gateway terestrial dengan jangkauan jangkauan 10 atau 20 km. Tetapi ketika dikerahkan, tidak berubah, pada satelit, kapasitas akses gerbang terestrial tunggal itu dibagi di seluruh area yang mencakup hampir seluruh Amerika Serikat dan Kanada atau seluruh Eropa.

Investasi dalam protokol khusus satelit yang lebih efisien dapat melipatgandakan atau bahkan melipatgandakan kapasitas sistem. Terlebih lagi, kapasitas ekstra itu akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi pada setiap cubesat di konstelasi LEO dan — mengingat masa pakainya yang terbatas — pada setiap penggantinya.


Bagaimana operator jaringan satelit dapat menemukan kembali diri mereka sendiri untuk IoT


Jawabannya : Memetakan opsi ke pasar

Jadi bagaimana peta opsi IoT satelit ini ke pasar yang disebutkan sebelumnya?


Kepadatan perangkat tinggi, waktu kritis — menuntut solusi GEO

Untuk aplikasi pertanian dengan kepadatan tinggi — seperti kebun anggur dengan 10.000 sensor yang dipasang di lahan seluas 50 km2 — kombinasi agregator LPWAN dan backhaul GEO VSAT masuk akal. Kerugian biaya dari instalasi VSAT dapat diamortisasi selama ribuan node akhir, ke titik di mana hal itu dapat diabaikan. Sebaliknya, sistem direct-to-cubesat mungkin kesulitan untuk memenuhi tuntutan kapasitas aplikasi semacam itu.


Kepadatan perangkat rendah, non-waktu kritis — paling baik dilayani oleh LEO

Untuk penerapan sensor densitas rendah — seperti pengukuran CH4 di sepanjang garis pantai terpencil — konfigurasi satelit langsung ke LEO kemungkinan akan memberikan kinerja yang memadai dengan biaya terendah dan daya terendah, menawarkan masa pakai baterai yang lama dan layanan praktis tak terbatas dengan tambahan dari pasokan solar berbiaya rendah.


Mobilitas

Mengingat bahwa transportasi dan logistik adalah salah satu kasus penggunaan yang dibicarakan untuk IoT yang mendukung satelit, kita harus menyebutkan mobilitas.

Untuk menghindari biaya dan kerumitan penunjukan antena, aplikasi mobilitas paling baik dilayani oleh layanan frekuensi rendah, baik LEO atau GEO, yang dapat menggunakan antena omnidirectional berbiaya rendah. Pilihan LEO atau GEO akan dipandu oleh permintaan aplikasi secara real-time. Apakah Anda perlu melacak kontainer pengiriman di mana satu atau dua laporan per hari akan memadai? LEO baik-baik saja. Apakah Anda truk geofencing yang membawa muatan bernilai tinggi? Anda memerlukan kemampuan untuk mengirimkan pesan yang mendekati waktu nyata, Anda memerlukan konektivitas yang konstan, tetapi Anda tidak menginginkan biaya atau konsumsi daya dari sistem antena pelacak. Dalam hal ini, L-band GEO adalah kandidat alami.

Layanan Ku- atau Ka-band untuk aplikasi mobilitas memerlukan antena pelacak, tetapi meskipun banyak pekerjaan pada metamaterial dan kemudi sinar elektronik, masih belum ada antena yang dapat dikendalikan secara elektronik dengan biaya rendah di pasaran.



Kesimpulan

Sepintas, mungkin tampak mengejutkan bahwa banyak operator satelit mengusulkan untuk memberikan layanan IoT berbiaya rendah. Tetapi jika diamati lebih dekat, cukup jelas bahwa meskipun berbagai layanan yang ditawarkan jauh dari setara, ada kasus yang harus dibuat untuk setiap opsi pada menu. Meskipun tidak semua layanan IoT satelit akan berhasil, ada banyak alasan untuk percaya bahwa beberapa akan berhasil. Tantangan bagi operator dan pengguna adalah memahami apa yang sebenarnya ditawarkan dan memilih hidangan yang paling sesuai dengan selera mereka.


Penulis : Steve Baker

Share:

Sabtu, 24 Juli 2021

3D Drone - Dengan Teknologi 5G - Meriahkan Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi dimulai pada hari Jumat dengan setiap negara diperkenalkan selama Parade Bangsa-Bangsa dan nyala api Olimpiade dinyalakan oleh bintang tenis Naomi Osaka. Salah satu pertunjukan paling mengesankan, yang memikat penonton di seluruh dunia, menampilkan 3D drone di Stadion Olimpiade.





Menjelang akhir upacara pembukaan, 1.824 drone muncul di atas stadion dan dimulai sebagai simbol Olimpiade Tokyo. Drone kemudian terbentuk menjadi bentuk Bumi, yang merupakan pemandangan untuk dilihat.


"Pemandangan yang belum pernah dilihat sebelumnya, prestasi teknologi dan keindahan. Benda langit melayang di atas Tokyo. Dalam sekejap dan visi untuk dunia," Savannah Guthrie dari NBC menceritakan pada siaran selama pertunjukan.


Tampilan pesawat tak berawak berubah menjadi membawakan lagu John Lennon "Imagine," yang telah menjadi pokok di Olimpiade selama beberapa waktu. Itu adalah tampilan yang menakjubkan yang dilakukan dengan sangat presisi.





Itu bukan pertunjukan drone terbesar yang pernah ada, tapi tetap saja mengesankan.


Mungkin tidak ada penggemar di Stadion Olimpiade, tetapi Jepang masih menemukan cara untuk menampilkan pertunjukan untuk pembukaan Olimpiade Musim Panas 2020. Negara tuan rumah terpesona lebih awal dengan parade negara, yang menampilkan soundtrack video game yang diatur, dan kemudian memamerkan jenis kreativitas yang dikenalnya dengan pertunjukan yang melibatkan piktogram Olimpiade. Tapi Tokyo menyimpan tontonan terbesar untuk yang terakhir.


Menjelang akhir upacara, armada 1.824 pesawat tak berawak turun ke langit di atas Stadion Olimpiade. Awalnya disusun dalam simbol Olimpiade 2020, mereka kemudian mengambil bentuk Bumi sebelum membawakan lagu "Imagine" karya John Lennon, yang dikerjakan ulang oleh Hans Zimmer untuk Olimpiade, dimainkan di seluruh stadion.


Kami telah melihat tampilan seperti ini sebelumnya. Di Super Bowl LI tahun 2017, segmen yang direkam sebelumnya menampilkan 300 drone Intel yang membentuk bendera AS menyelingi penampilan turun minum Lady Gaga. Secara teknis, pertunjukan drone yang terjadi di atas Tokyo bukanlah yang terbesar yang pernah ada. Pada awal tahun ini, perbedaan itu dimiliki oleh 3.281-display merek mobil milik Hyundai Genesis yang dipasang di Shanghai, Cina. Tetapi bahkan dengan lebih sedikit drone yang terlibat, pertunjukan drone Tokyo masih mengesankan.



Bagi anda penikmat olahraga di Indonesia dapat menonton siaran langsungnya melalui kenyamanan di layar TV dirumah anda. Bagaimana cara menontonnya ? Berikut kami ulas.



1. Melalui TVRI - SCTV - INDOSIAR yg kini sudah digital


Jika anda berada di kota besar yg menjangkau TV UHF baik analog ataupun digital, maka cukup mengarahkan antena ke stasiun TV terdekat, dan kabar baiknya TVRI menayangkan siaran sepakbola olimpiade lengkap.




SCTV dan Indosiar kemungkinan besar akan menghadirkan olahraga favorit masyarakat Indonesia yaitu Bulutangkis. Untuk anda di kota yang sudah menikmati siaran digital maka dapat menikmati SCTV dan Indosiar dalam kualitas HD.


Cara merubah TV anda menjadi televisi digital cukup gampang, langkahnya adalah :


  1. Periksa televisi anda apakah memiliki fasilitas tuner DVB-T2 , dimana merupakan standar penyiaran digital di Indonesia. TV LED terbaru yg beredar di pasaran sudah memiliki fasilitas ini jadi jangan khawatir.
  2. Menggunakan decoder atau Set Top Box (STB) digital yang tentunya berteknologi DVB-T2, anda dapat membelinya di toko elektronik terdekat atau melalui online shop. Harganya murah saja berkisar 130 - 250 ribu rupiah saja.
  3. Tetap gunakan antena UHF yang mungkin masih terpasang di rumah anda, karena jika TV analog lama anda sudah bisa mendapatkan sinyal sebelumnya maka sinyal TV digital tidak akan menjadi masalah.
  4. Untuk  kota besar di Indonesia, cukup dengan menggunakan antena INDOOR kecil sudah bisa menikmati siaran TV digital dengan sangat jernih.





Sebagai panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple  - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230  - Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia


2. Berlangganan Parabola Nex Parabola & K-Vision 




Champions TV adalah sebuah saluran televisi berlangganan di Indonesia yang khusus menyiarkan olahraga dari belahan dunia yang dimiliki oleh Emtek (lewat IEG). Hadir dengan 3 saluran HD champions tv 1,2,3 yg pada awalnya menyajikan sepakbola liga champions dan europa league di saluran 1 & 2, sedangkan champions 3 menghadirkan Bulutangkis dan NBA.

Untuk pengguna parabola baik yg mini ku band maupun parabola jaring C band, dapat menikmati Champions TV dalam kualitas SD melalui layanan pay tv K-vision dengan berlangganan paket ONS2.





3. Streaming  Champions TV melalui layanan OTT - Vidio Com


Pesta olahraga multievent Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar pembukaannya pada 23 Juli 2021 mendatang. Pada acara Olimpiade ini akan disiarkan secara link live streaming Olimpiade Tokyo 2020 melalui platform Vidio. Nantinya saat acara pembukaan, tim merah putih mengirimkan dua wakil atlet dari cabang olahraga surfing dan angkat besi sebagai pembawa bendera merah putih.




Vidio (PT Vidio Dot Com) adalah layanan streaming video yang didirikan pada tanggal 1 Oktober 2014 yang sekarang dimiliki oleh PT Surya Citra Media Tbk, anak perusahaan Emtek. Isi layanan ini terdiri dari sajian kanal gratis (free-to-air), siaran langsung (live streaming), film dan drama, dan televisi.





Terdapat 15 saluran Champions TV khusus menayangkan olimpiade tokyo kali ini. Bagi pengguna smartphone dengan operator Telkomsel, cukup hanya menginstal aplikasi vidio com saja GRATIS ! Sedangkan bagi pengguna PC dan android box bisa membeli paket platinum seharga 29 ribu rupiah / 30 hari. Siapkan Quota internet yg UNLIMITED  untuk mendapatkan siaran tanpa kendala.


4. Melalui parabola jaring ke arah Thaicom.


7 siaran dari Thailand akan menayangkan Olimpiade Tokyo 2020, yaitu NBT, PPTV, Thai PBS, JKN TV, True4U, GMM 25, dan T Sports.




Bagi pengguna antena parabola yang ingin menyaksikan perhelatan akbar tersebut, silakan ke siaran-siaran diatas.

Apalagi karena tidak ada satupun pay TV di Thailand yang ikut menayangkan, maka 7 siaran diatas dapat menayangkan cabang olahraga lainnya yang tidak melibatkan atlet Thailand.


Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (26) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika