Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Jumat, 01 Januari 2021

Merakit Lampu Led Vu Meter Music Yang Keren

 


Kali ini saya akan membedah cara merakit dan teori dibalik sebuah video menarik kreasi dari greatscott. Seperti yang pernah saya bahas di tulisan beberapa tahun lalu disini dan disini , VU meter atau singkatan dari voltage unit meter, merupakan suatu cara memvisualisasi tingkat keluaran audio music, baik dalam bentuk meter jarum atau lampu seperti gambar diatas. Untuk itu kita siapkan dulu bahan-bahannya sbagai berikut :


  • 1x PCB lubang ic strip
  • 100x 5mm LED (sesuaikan dengan selera anda jumlah dan warnanya)
  • 1x 3.5mm Audio Jack
  • 1x DC Jack
  • 2x LM324 OpAmp
  • 1x 47µF Capacitor
  • 1x 100kΩ Potentiometer
  • 7x IRFD220 N-channel MOSFET
  • 11x 10kΩ, 1x 47kΩ, 4x 1kΩ, 2x3.3kΩ, 3x 4.7kΩ, 2x 2kΩ, 1x 6.8kΩ, 1x 2.2kΩ, 1x 51kΩ Resistor
  • 1x 12V 2A Power Supply
  • 1x: Buck Converter / penurun tegangan dc to dc converter yg bisa diatur


Rangkaiannya seperti disini, untuk lebih jelas bisa di klik agar terbuka besar, nanti saya bahas juga per bagian kok..

catatan : tanda panah atau symbol dengan bentuk dan nama sama itu artinya rangkaiannya nyambung atau memiliki koneksi kabel yang sama

Komponen IC utama yang merupakan OP-AMP adalah LM324 , dimana merupakan op-amp multi purpose yang dalam 1 packing memiliki 4 buah op-amp. 



Langkah pertama adalah menyusun LED sesuai keinginan anda, mau tulisannya seperti apa dan urutan nyalanya seperti gimana. Jadi LED dengan level yang sama dihubungkan secara paralel anoda ketemu anoda, katoda ketemu katoda. Jika PCB anda pcb lubang biasa bukan strip yang seperti dicontohkan, dapat menggunakan cara dengan memanfaatkan sisa kaki LED atau menggunakan kabel.




Sambungkan katoda LED (negatif) dari masing2 level dan hubungkan anoda LED (posisitf) secara bersamaan / common, dan kemudian test nyala led menggunakan power supply / yang dapat dirubah tegangannya.




Lanjut dengan merangkai rangkaian op-amp, paling depan merupakan pengatur level input yang dapat diatur besar kecilnya melalui potensiometer.





Kemudian kita akan menggunakan 7 opamp yang tersisa sebagai komparator, dimana akan ditentukan 7 level tegangan input audio versus tegangan referensi yang dibuat melalui pembagi tegangan 2 resistor.



Sambungkan output komparator op-amp menuju ke mosfet transistor sebagai switch dari tegangan supply tiap LED (nyambung ke katoda tiap level). Nah untuk suply led diperlukan penurun tegangan buck converter sehingga tegangan yg dihasilkan sekitar 2.4 volt (sesuaikan dengan kecerahan LED yang di inginkan , jangan sampai berlebihan).





Lanjut hubungkan Anoda bersama ke input Buck converter / 2.4 volt dan katoda (negatif) LED ke masing-masing level mosfet. Jangan lupa beri input musik dari pemutar mp3 anda dan putar potensio sesuai level yang anda inginkan.




SELAMAT MENCOBA ..

Share:

Kamis, 31 Desember 2020

MNC group (RCTI-MNCTV-GTV-Inews) Kembali Hadir di Digital Teresterial


Empat stasiun televisi milik MNC Group yakni RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews kini resmi mengudara secara digital terestrial di frekuensi 44 UHF - untuk wilayah jakarta dan sekitarnya.Tidak tanggung-tanggung, tiga dari empat stasiun televisi tersebut hadir di kanal digital terestrial dengan format "high definition"(HD).



Mengudaranya empat stasiun televisi swasta MNC Group di Kanal 44 UHF Jabodetabek dikonfirmasi oleh seorang netizen yang mengunggah aktivitasnya menonton program RCTI menggunakan perangkat set top box STB TV digital (DVB-T2). Atau bisa juga menggunakan televisi generasi terbaru yang sudah tersedia tuner digitalnya.




"Mnc on digital, sinyal nya joss bang. Ciracas Jakarta Timur," tulis akun Facebook Abdul Muiz Sanjaya di postingan grup Komunitas Pengguna Set Top Box DVB-T2 di Seluruh Indonesia.

Dengan hadirnya MNC Group melalui digital terestrial, pemirsa di Jabodetabek dapat menyaksikan program favorit di RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews dengan kualitas video dan audio ayang lebih jernih. Program unggulan seperti sinetron Ikatan Cinta dan ajang pencarian bakat Indonesian Idol merupakan program milik MNC Group yang banyak diminati masyarakat Indonesia khususnya bagi warga Jabodetabek.




Tidak ketinggalan pula program kartun yang disukai anak-anak seperti Doraemon, Upin & Ipin, Spongebob, hingga Ninja Hatori.Program olahraga juga menjadi andalan MNC Group, seperti siaran langsung Liga Italia Serie A yang ditayangkan oleh RCTI. Pada tahun ini, MNC Group juga menayangkan beberapa event sepak bola seperti beberapa turnamen dari AFC, Piala Eropa, hingga AFF Suzuki Cup.


Untuk wilayah lain, MNC grup merencanakan akan kembali mengudara lewat jalur digital setelah tahun baru 2021. Ditunggu ya kawan !



Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230

-Tanaka


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Deretan kebiasaan layanan IT ILEGAL yang tertutup motif ekonomi di Indonesia

 


Gambar iklan hasil googling diatas sudah ramai muncul hampir 2 tahunan, ketika teknologi broadband berbasis fiber semakin menjangkau ke hampir seluruh kota kecamatan di Indonesia. Jadi inget lagunya iwan fals "Lancar" yang menggelitik kemajuan dan pemerataan pembangunan, kemajuan komunikasi, dan Indonesia terdepan ! Asal jangan pembangunan hanya untuk lebarin perut...heheheh... Lalu apa salahnya jualan STB indihome diatas, dan hubungannya dengan lagu sang legenda iwan fals ?

Faktanya STB itu merupakan bekas pakai dari pelanggan yang stop langganan useetv indihome, kemudian karena android bisa di root sehingga menjadikannya android box biasa dan siap di install aplikasi streming yang legal maupun ilegal. Ini kalau dilihat dari sisi ekonomi sangat menguntungkan , karena sampah STB yang nilai ekonominya sudah NOL karena numpuk di gudang telkom akses, kini kreatifitas menjadikannya bernilai ratusan ribu dan secara tidak langsung menyebabkan langganan internet telkom lancar terus. Logikanya adalah ketika fiber optik paling mudah dipasang adalah telkom, maka dengan membiarkan STB nya di ROOT maka kecendrungan orang yg merasa langganan 3T telkom (telpon, wifi, iptv) cukup dengan membatalkan langganan IPTV useetv bisa menghemat antara 300rb s/d 500 rb perbulannya, dengan membeli STB oprekan para penggiat IT. Luar biasa memang para opreker ini....lalu apakah salah juga ? 


Tentu ini salah banget, mematikan bisnis IPTV, OTT dan optik lainnya secara sistematis. Saya tidak akan berpolemik dengan bisnis di Indonesia yang sangat abu-abu menilai mana yang boleh dimata undang-undang, mana yang melanggar etika bisnis, mana yang monopoli...ahhh itu jauh melebar dan akan menyebabkan saya terkungkung "echo chamber" yang menyebabkan kepala saya menjadi pusing..nah untuk itu saya akan merangkum beberapa kegiatan IT ilegal yang masih dianggap "bukan dosa" oleh masyarakat umum di Indonesia.


1. Kaset DVD Bajakan


Hehehe... piringan dvd kok dibilang kaset, ya itu memang faktanya kalau  orang awam menyebutnya masih dengan kaset. Jadi media apapun yang masih dimasukkan ke perangkat lain untuk mem "play" ya namanya kaset di Indonesia. Disadari atau tidak, bisnis ini abadi di Indonesia, dari lapak emperan SIOLA Surabaya yang sangat legendaris di era 2000an (arek suroboyo pasti paham) sampai sekarang naik kelas ke mall di PTC, ITC, dan atom mall dengan harga yang masih tetep aja 7000 rupiah per keping. Kenapa yang bajakan ini masih abadi? Ya karena masih ada yang beli dan nilainya masih bisa membuat cukong nya kaya raya. Yang menghilang mungkin lapak DVD software seiring mudahnya download sendiri dirumah. Jadi kegiatan abu-abu ini sangat merusak para kreator musik dan film di seantero dunia.


2. PC dan Laptop dengan software CRACK !


Mungkin kalau dihitung hitung sekitar 90% sarjana di indonesia lulus dengan ilegal. Lancang banget sih kamu ? hmmmmm gini, pengalaman ini didapat saat seorang teman yang kuliah S2 di aussie mengeluh kepada saya, "brooo kamu jahat banget, kan laptop ku kamu semua yang urus softwarenya, kenapa di aussie saya dimarahin sama temen-temen dan dosen disini ?" wuihhh gak sadar saya akibat software yang saya isikan ke laptop temen saya membuatnya pasti malu sampai keubun-ubun. Bagaimana tidak, dalam 1 laptop ada photoshop, corel draw, microsoft office, autocad, dan sebagainya. Laptop orang di negara maju mungkin gak se sakti itu karena memang harga bijian softwarenya sangat MAHAL ! 

Kenapa dibiarkan di Indonesia hal ini? Memang pemerintah sudah pernah menggalakkan penggunaan software asli, teringat saya dulu tahun 2009, pihak kementrian perindustrian keliling sidak ke perusahaan untuk mengecek lisensi penggunaan software, dan beberapa kawan di dunia telco bermasalah saat autocad nya bajakan, dan berbondong-bondong deh beli lisensi. Apakabar di 10 tahun kemudian? Itu mungkin hanya dianggap angin lalu karena tricknya adalah PC yang dikantor, paling sebiji atau dua yang diinstall software asli dan jadi pajangan untuk pengaman saat sidak. Sedangkan para pegawai pakai laptop yang tetap aman dengan software bajakan !


3. Parabola digital pake tiket fly



Di dunia parabola kegiatan mencuri siaran pay tv ini sudah berlangsung lama, dan namanya card sharing / CCCAM atau di indonesia di sebut tiket fly. Dulu sebelum pemain besar pay tv lewat parabola sadar akan kegiatan ini, dapat dikatakan para juragan penyedia layanan sharing card ini tajir melintir, sampai ada yg bisa naik ferari. Wkwkwkwk..naik aja lhooo belinya gak tau atau pinjem punya temen tajir juragan tembakau. Tapi pastinya sebelum 2018 saat perubahan manajemen di MNC Vision, kegiatan ini sangat lazim dijual jasa nya di grup FB parabola, toped atau shopee pun banyak. Kini setelah tersadar bahwa ini pencurian dan karena bisnis parabolanya tergerus parabola mini, MNC group makin pelit dengan mengeksklusifkan siaran RCTI, MNC, GTV. Padahal dulu ya dengan modal 30rb sebulan sudah bisa menikmati HBO , Bein, TVN dkk full channel ! 

Lalu setelah ditutup MNC bagaimana nasib penjual tiket ply ? ooo tenang , mereka masih menjual tiket fly untuk layanan astro malaysia, dialog tv srilanka, skynet myanmar dan beberapa TV china yang memang enkripsinya agak lemah. Memang tidak semudah menggunakan parabola "asbak" jaman dulu itu, tapi kalau daerah anda masuk beam satelitnya, ini layak dicoba !





Share:

Rabu, 30 Desember 2020

Dioda sebagai penyearah arus AC ke DC

 



Youtuber lainnya selain Electroboom yang merupakan favorit saya, adalah Great Scott yang khas dengan aksen nya seperti orang dari eropa timur. Sejak lama scott membedah segala hal berhubungan dengan rangkaian elektronika. Kali ini saya akan mengurai video dasar elektronikanya mengenai komponen semikonduktor DIODA.



Komponen dioda paling sering kita temui di rangkaian elektronika yang berhubungan dengan power supply, semisal di adaptor penurun tegangan PLN ke DC, anda akan menemukan 4 buah dioda yang dijejerkan mengubah input PLN yang berupa arus AC menjadi tegangan DC, yang akan dipergunakan berbagai keperluan pencatuan daya. Komponen ini juga ditemukan di berbagai circuit board, seperti pada gambar diatas dioda SMD dipasang sebagai pengaman tegangan terbalik. Kenapa bisa digunakan sebagai pengaman? karena sifat dioda yang mengalirkan arus pada satu arah saja dan menghambat arah arus sebailknya.


Bayangkan jika suatu rangkaian listrik DC dialiri tegangan yang terbalik...dijamin wuzzz..keluar jin nya.



Jadi apabila tegangan dan arus yang diberikan  tidak melebihi arus dan tegangan rating dari jenis dioda tersebut, maka akan mengamankan rangkaian setelahnya. Jika tidak maka arus reverse yang diberikan melewati batas rating akan menyebabkan dioda panas dan putus.



Yang perlu diperhatikan dalam mendesain rangkaian yang menggunakan dioda adalah adanya voltage drop yang umumnya 0.7 volt dan dengan disipasi daya sesuai rangkaian diatas sekitar 5 miliwatt. Jika arusnya semakin besar tentunya arus yang mengalir pada dioda akan menghasilkan panas sehingga diperlukan pemilihan dioda sesuai dengan arus maksimum yang mungkin dialirkan. Jika melebihi rating arus maka yang terjadi yaitu dioda kepanasan dan putus.



KIta lakukan percobaan menggunakan transformer penurun tegangan PLN 220V AC menjadi 15 volt AC, sehingga tegangan sinusnya dapat dibaca osciloscope. Ketika dioda dibias forward terhadap tegangan AC tadi maka osciloscope menunjukkan hasil pemotongan setengah dari sinus, sehingga hanya siklus saat tegangan positif yang dikeluarkan oleh dioda. Ini belum DC murni sehingga untuk meratakan arusnya menjadi positif diatas , kita perlukan komponen yg dapat menyimpan tegangan beberapa waktu yaitu kapasitor yang telah dibahas pada tulisan sebelumnya. 



Jadi sesuai gambar diatas, saat ditambahkan kapasitor maka akan muncul DC murni pada osciloscope. Sayangnya ketika ada beban diberikan terhadapnya, maka akan terjadi discharge sedikit pada kapasitor yang menyebabkan tegangan DC nya menjadi bergerigi. Lalu bagaimana mempercepat geriginya agar tidak terasa saat digunakan ? Kita guanakan FULL BRIDGE RECTIFIER !



Hasil dengan menggunakan 4 dioda dalam rangkaian FULL BRIDGE RECTIFIER menyebabkan gerigi dari output DC semakin berkurang (jangan lupa tambahkan kapasitor), sehingga layak digunakan sebagai catuan daya untuk rangkaian DC.


Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (25) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika