Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Tampilkan postingan dengan label televisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label televisi. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2020

SCTV & INDOSIAR hadir (kembali) di jalur TV digital di kota surabaya

 


Emtek atau Elang Mahkota Teknologi merupakan Grup Induk dari  tiga saluran televisi: SCTV, Indosiar, dan O Channel. SCTV merupakan salah satu saluran televisi tidak berbayar terkemuka yang berlingkup nasional dengan jumlah pemirsa lebih dari 160 juta di lebih dari 240 kota di seluruh Indonesia. Indosiar merupakan salah satu saluran televisi tidak berbayar terkemuka di Indonesia. Sedangkan O-Channel Jakarta menyiarkan acara gaya hidup dan hiburan bagi masyarakat ibukota.


Jalur televisi digital teresterial dari Emtek Group sempat mengudara pada DVB-T2 di kota besar Indonesia termasuk surabaya sekitar tahun 2013 dan menghilang pada 2014 seiring dibatalkannya proyek digitalisasi oleh Mahkamah Konstitusi pada tahun 2014. Padahal digitalisasi televisi akan membebaskan Pita frekuensi 700 MHz yang merupakan rentang frekuensi umum digunakan untuk siaran televisi terestrial di seluruh dunia. Rentang ini merupakan pita frekuensi ‘emas’ karena ideal untuk layanan akses internet broadband.



Dengan migrasi teknologi digital, maka dari 328 MHz yang saat ini seluruhnya digunakan untuk penyiaran televisi teknologi analog, akan dihasilkan penggunaan efisiensi spektrum yang disebut dengan Digital Dividen sebesar 112 MHz dan total bandwidth 90 MHz yang dapat digunakan untuk menambah kapasitas, jangkauan dan kualitas internet broadband di tanah air.




Kabar gembira hadir di bulan oktober - november 2020 dengan mengudaranya kembali siaran Digital Teresterial dari group Emtek di luar kota jakarta. Untuk kota surabaya kembali mengudara pada frekuensi lamanya di 538 MHZ atau saluran 29 UHF. 




Jadi silahkan scan pesawat TV anda yang sudah support DVB-T2 atau menggunakan Set Top Box tv digital untuk menyaksikan sinetron "Ku Menangis" lebih kinclong dilayar televisi anda.




Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Rabu, 21 Oktober 2020

Migrasi TV Digital di Jakarta dan Iklan Antena yg Menyesatkan



Iklan diatas sepertinya muncul terus baik di iklan online, surat kabar, dan sampai di televisi, antena baru yang katanya "revolusioner" diiklankan yang mengklaim akan menggantikan televisi kabel dan dengan hanya menempelnya pada dinding rumah kamu, lalu bisa mendapatkan siaran premium macam CNN , FOX SPORT dan sebagainya. Benarkah itu ?

Penipuan yang menyesatkan ini telah ada selama beberapa tahun dan di Indonesia muncul saat toko online makin menjamur. Karena migrasi Televisi digital di Indonesia terbilang sangat telat adalah alasan utama iklan ini baru muncul belakangan. Jika di luar negeri sana yg ASO (Analog Switch Off) nya sudah selesai, iklan Antena ajaib untuk siaran OTA (over-the-air)  itu sudah lama muncul pada iklan koran dan majalah dengan tajuk utama yang berani seperti "Penemuan Baru ...Tidak Perlu Lagi Bayar TV Kabel dan Tagihan TV satelit. " Ujungnya sama saja dengan beberapa teman saya yg tergiur iklan dan  menghabiskan lebih dari  250 ribu untuk membeli antena dasi kupu-kupu yang sedikit didandani yang hampir tidak cocok untuk menerima stasiun TV UHF ANALOG. Jadi harus migrasi TV DIGITAL biar jernih ?



Tetap saja antena outdoor lebih ampuh untuk transmisi gambar baik analog maupun digital. Spektrum televisi di Indonesia lebih banyak pada frekuensi UHF (400 - 800 MHz) yang mementingkan kondisi Line Of Sight yang kalau diartikan dalam pemahaman kita "tanpa halangan" . Ya mungkin kalau lokasi kamu di Jakarta dengan kondisi pemancar tinggi di wilayah BOGOR akan mendapat siaran yang lumayan bagus apalagi dekat pemancar. Cukup Paper Clip dicolokkan ke jack antena TV pun hasilnya akan jernih ! 


Antena TV mungkin tampak seperti peninggalan zaman dulu, ketika jumlah saluran yang Anda terima dapat dihitung dengan satu tangan. Tetapi ketika konsumen mencoba memangkas tagihan TV kabel dan satelit yang terus meningkat, dan pandemi yang corona yang semakin mencekik perekonomian, antena " tulang iklan " harusnya bisa membuat gerakan : AYO ! kembali pake antena UHF.


Consumer Reports dari Amerika Serikat baru saja menyelesaikan pengujian sekelompok antena TV dalam ruangan dari semua bentuk dan ukuran di rumah-rumah perkotaan dan pinggiran kota, dan menemukan bahwa sebagian besar lokasi ini dapat menerima lusinan saluran udara gratis. (Antena luar ruangan cenderung berkinerja lebih baik daripada antena TV dalam ruangan, tetapi tidak praktis untuk semua orang.)


Itu kabar baik bagi semakin banyak orang yang membuang paket kabel tradisional dan beralih menggunakan layanan streaming seperti Netflix dan Amazon Prime. Antena biasa dapat memasok TV  mereka tanpa syarat aneh - aneh, dengan saluran tv nasional lengkap termasuk tv swasta lokal daerah dan siaran lainnya.


Dan jika anda berlangganan layanan pengganti TV kabel jadul menjadi streaming yang menghadirkan saluran seperti FOX Movies dan NatGeo, anda mungkin masih menginginkan antena UHF itu. Layanan ini — yang mencakup MNCPlay, Vidio, Disney+, Mola TV, dan YouTube — tidak selalu menyediakan program lokal. Antena TV dalam ruangan  seperti gambar paling atas mungkin bisa memanfaatkan celah itu sebagai cuan atau keuntungan dagang.




Jika kamu tinggal di dekat pasar TV besar, anda mungkin akan mendapatkan banyak stasiun lokal — Trans TV, RCTI, SCTV, INDOSIAR dan sebagainya — hanya dengan menggunakan antena TV. Situs web seperti kominfo dan aplikasi android : Sinyal TV Digital, dapat memberi anda gambaran tentang stasiun mana yang mungkin  anda terima di seputaran lokasi tempat tinggal.


Sebagai bonus, kualitas gambar yang anda dapatkan dari antena TV dalam ruangan mungkin lebih baik daripada yang Anda dapatkan dari kabel. “Sinyal mungkin kurang dikompresi,” kata Claudio Ciacci, penguji televisi utama untuk Consumer Reports. Selain antena TV, yang Anda butuhkan untuk menonton stasiun lokal anda adalah TV yang dilengkapi dengan TV tuner digital, sesuatu yang disertakan di hampir semua TV sejak tahun 2010 keatas.


Jika menggunakan antena outdoor siaran TV digital yang didapat di seputaran Jabodetabek adalah seperti berikut :









Share:

Sabtu, 10 Oktober 2020

Sejarah Satelit Indonesia Yang Gagal Beroperasi

 


Peluncuran satelit merupakan suatu kegiatan yang memiliki tingkat resiko kegagalan yang sangat tinggi. Tidak heran para produsen satelit dan penyedia jasa peluncuran mensyaratkan asuransi kepada para pembelinya. Bukan hanya kegagalan saat peluncuran melalui roket yang sangat berbahaya, seperti halnya kegagalan challenger 1985 meledak saat throtle up, ada juga kemungkinan gagalnya proses pemindahan ke orbit dan bahkan kegagalan elektronik yang bisa membuat para akuntan di perusahaan asuransinya rontok rambutnya. Mungkin hanya gatutkaca yang bisa diajak kerjasama untuk memperbaiki satelit yang orbitnya 36 ribu kilometer diatas katulistiwa.

Berikut ini beberapa cerita mengenai kegagalan peluncuran satelit yang pernah di alami oleh negara kita Indonesia.


PALAPA B2


Palapa B2 adalah satelit generasi kedua yang dibuat oleh Boeing Satellite Development Center untuk Perumtel (kini Telkom Indonesia ). Satelit ini diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik challenger STS 41B pada tahun 1984 yang seingat penulis di tayangkan secara live oleh TVRI. Namun saat diluncurkan melalui dek kapal chalenger, satelit gagal mencapai orbit geosynchronous karena kegagalan fungsi roket apogee. Sattel Technologies (California) membeli satelit dari grup asuransi  dan mengontrak NASA untuk mengambilnya. 




Pengambilan terjadi pada November 1984 di STS-51A. Sattel juga mengontrak Hughes Aircraft Company (pabrikan asli) dan McDonnell Douglas (penyedia layanan peluncuran) untuk memperbarui dan meluncurkan kembali satelit, kemudian berganti nama menjadi Palapa B2-R (refurbished). Peluncuran kembali pada bulan April 1990 berhasil, dan hak milik dialihkan kembali ke Indonesia.


courtesy of : http://www.sattel.com/life_of_palapa_b2.htm


PALAPA C1


Satelit milik PT Satelindo ini diluncurkan oleh Hughes Space and Communications Company dan berhasil masuk orbit 113 E pada tanggal 31 januari 1996. Pihak satelindo menyatakan satelit tersebut tidak dapat digunakan setelah terjadi anomali tenaga listrik yaitu pada bagian charging baterainya. Klaim asuransi telah dibayarkan dan hak milik dipindahkan ke Hughes Space and Communications Company. Satelit kemudian bernama HGS-3 kemudian diakuisisi oleh Pakistan dari M / S Hughes Global Services dengan "Sewa Waktu Penuh" dan dipindahkan ke slot yang dipesan Pakistan di orbit 38 E.

Pemerintah Pakistan menyetujui akuisisi tersebut pada 3 Juli 2002 dan kesepakatan dengan Hughes Global Services disepakati pada 6 Agustus 2002. Satelit mulai pindah ke slot barunya pada tanggal 5 Desember 2002 dan mengalami perubahan nama dari Anatolia-1 menjadi PAKSAT-1 pada tanggal 18 Desember 2002. 

Setelah serangkaian manuver orbit, Satelit distabilkan di lokasi akhirnya pada tanggal 20 Desember 2002 dengan kemiringan 0 derajat. Satelit tersebut berada pada posisinya di lokasi orbit berlisensi Pakistan, 38 ° Bujur Timur.  Walau hanya bisa berfungsi normal pada siang hari ternyata satelit ini digunakan oleh pihak pakistan sampai lebih 15 tahun kemudian.


PALAPA D



Satelit Palapa D diluncurkan di Xichang Satellite Launch Center (XSLC) , kurang lebih 64 km di barat laut dari kota Xichang di provinsi Sichuan, Cina menggunakan wahana luncur Chang Zheng 3B pada tanggal 31 Agustus 2009. Peluncuran ini merupakan peluncuran pertama yang dilakukan oleh Cina dalam rentang waktu 4 bulan sebelumnya, dan yang ke-13 bagi roket Chang Zeng 3B.

Beberapa jam setelah peluncuran NASA Spaceflight sempat mengabarkan bahwa terjadi kegagalan pada roket dalam menempatkan Palapa D di orbitnya Kantor berita Cina, Xinhua menerangkan bahwa telah terjadi kegagalan pada ignisi ke-2 di tingkatan ke 3 roket Long March. Teknisi Thales Alenia kemudian turun tangan untuk "menangkap" satelit ini dan mengembalikannya ke jalur aslinya sehingga beberapa jam setelah itu perwakilan Thales menyatakan bahwa Palapa D telah berada dalam keadaan normal dan dapat melakukan manuver di orbitnya.

Manuver penyelamatan satelit ini mengakibatkan berkurangnya bahan bakar yang diperlukan untuk mempertahankan Satelit di orbitnya sehingga masa operasi satelit turut berkurang dari 15 tahun yang direncanakan. Presiden Thales Alenia Space menyatakan bahwa bahan bakar yang tersisa masih akan cukup untuk mengoperasikan satelit Palapa D selama sekitar 10 tahun.


NUSANTARA 2




Seperti tidak mau belajar pada kesalahan peluncuran satelit menggunakan operator dari tiongkok, padahal space x telah sukses meluncurkan telkom 4 / merah putih dan Brisat, pada masa pandemi corona 2020 mengguncang tiongkok, terasa aroma bakal ada kegagalan nya sudah dirasakan semua orang. Ya karena sudah kontrak tetap saja harus meluncur nih satelit pengganti Palapa D yang mulai oleng bahan bakar habis dan condong inklinasinya makin gede. 

"Peluncuran satelit Nusantara 2 mengalami beberapa kendala roket peluncur yang mengakibatkan tahap ketiga, beberapa menit sebelum memasuki orbit, satelit tersebut gagal, atau lose, atau hilang," ujar Johnny dalam keterangan pers secara virtual, Jumat (10/4).

Johnny membeberkan satelit Nusantara 2 telah meluncur dengan aman dengan bantuan roket pendorong Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), China, sekitar pukul 18.46 waktu. Namun, Johnny mengatakan roket mengalami gangguan pada tahap ketiga jelang menuju orbit.

Dan benar saja terbukti perasaan "kurang enak" yang dirasakan oleh saya dan sebagian orang, dan memaksa penyedia layanan TV melakukan migrasi besar-besaran ke Telkom 4 dan seperti mendapat rejeki durian runtuh BUMN yang kinclong ini.  Untungnya sampai tulisan ini dibuat satelit PALAPA D masih tetap mengudara dengan normal, mungkin sempet beli bensin kali ya di orbit sana ? hehehehehe

Share:

Jumat, 09 Oktober 2020

Apakah itu TV Test Card - Pola Teknik ?

 



35 tahun yang lalu, gambar diatas ini mungkin sangat dinantikan oleh penulis setiap sore jam 4. Walau hanya warna pelangi, lingkaran , garis-garis dan jam beserta musik latar berupa lagu perjuangan, tetep saja dipantengin dengan sangat antusias, Kenapa ? Karena setelah pola siar muncul di layar TV , tepat pada menit ke 25 dilanjutkan dengan lagu Indonesia Raya, lalu tinjauan acara hari ini , dan yang dinanti akan  muncul kemudian yaitu acara anak dan kartun favorit kids jaman old. Tentunya sudah cakep dan wangi habis mandi dengan bedak putih di contreng emak asal-asalan...wkwkwkwk...mungkin tahun itu satu pesawat TV ditonton oleh semua anak tetangga sebelah rumah, maklum di kota kecil yang hanya pegawai negeri bisa punya TV berwarna dan itupun nyicil menggadaikan SK Korpri nya sang bapak di Bank.

Saat penulis dewasa dan menuju ke kota besar belajar di kampus yang mempelajari seluk beluk elektronika, suatu hari sempat melihat buku manual TV TEST CARD yang berisikan banyak pembahasan dari segi teknikal pesawat penerima televisi. Dan terjawablah bahwa pola pelangi pada layar TVRI itu memiliki makna yang sangat berarti, yaitu pada saat televisi masih harus di-seting setiap saat menyalakannya. 

Maklum saja ketika tahun-tahun awal pesawat televisi muncul, teknologi transistor belum sepenuhnya dapat dihandalkan dan perlu dilakukan proses "pemanasan", apalagi kalau televisinya masih memanfaatkan transistor tabung. Jadi seiring waktu dan tv menjadi stabil "panas" nya maka gambar akan mengalami perubahan kualitas. Jadi untuk mendapatkan kualitas siaran yang maksimum, maka 30 menit sebelum siaran televisi dimulai, para pemilik televisi diharapkan memutar tombol setting pada televisinya sehingga saat siaran dimulai akan mendapatkan kualitas yang bagus.


Ketika dunia internet jaman now, membawa saya ke sebuah website yang ternyata menyimpan buku yang saya baca jaman 90an itu. 

courtesy of : https://www.transdiffusion.org/2014/08/18/how-to-use-testcard-f







Pada buku manual testcard model F dari BBC memang sedikit berbeda dengan test card yang dipakai TVRI sejak 80an hingga sekarang. Tapi prinsipnya sama yaitu untuk mengetahui kondisi tampilan televisi. Test card yang digunakan TVRI merupakan versi electronics keluaran philips dengan model testcard PM5544. Jaman dulu sebelum adanya mikrokontroller maka test card dibuat dengan memasukkan gambar kesebuah kamera yang dinamakan monoscope seperti gambar diatas.


Untuk mengetahui pola test card Phillips PM5554 bisa dilihat pada gambar berikut :




Philips PM5544 adalah generator pola teknik televisi, yang paling umum digunakan untuk menyediakan Pola gambar yang rumit untuk kepentingan pengaturan stasiun televisi. Biasa disebut sebagai Pola Philips atau Pola Lingkaran PTV, isi dan tata letak pola dirancang oleh insinyur Finn Hendil ( 1939–2011) di laboratorium Philips TV di Kopenhagen di bawah pengawasan kepala insinyur Erik Helmer Nielsen pada tahun 1966–1967. Alat Generator Pola Teknik PM5544, yang menghasilkan gambar seperti contoh pada gambar diatas, dibuat oleh insinyur Finn Hendil dan kelompoknya pada tahun 1968–69. Sejak pengenalan PM5544 di awal tahun 1970-an, Philips Pattern telah menjadi salah satu kartu tes yang paling umum digunakan diseluruh dunia.  Penjelasan teniknya kira-kira seperti berikut ini :



Share:

Rabu, 07 Oktober 2020

Migrasi Televisi Digital di Semarang - Semakin Lengkap Dengan MNC Group

 




Ada yang menarik di migrasi televisi digital di semarang yaitu dengan mengudaranya Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro (TVKU) yang diresmikan  tahun 2003. TVKU dahulunya berafiliasi dengan televisi edukasi yang sempat mengudara dibeberapa kota besar dan kemudian di kota semarang diambil alih menjadi TVKU pada saluran 49 UHF . Mulai Oktober 2017 TVKU dapat disaksikan juga melaluiTV digital DVB-T2 pada MUX TVRI semarang. Selain itu TV KU juga aktif melakukan streaming lewat youtube terutama acara kelas online yang sangat disukai penulis.




TVRI merupakan penyedia mux yang merata di seluruh stasiun relay nya termasuk di pelosok nusantara seperti yang dapat dilihat dari hasil scan pada lokasi cilacap dibawah ini :



Dapat dipastikan dana yang disiapkan pemerintah untuk digitalisasi TVRI sudah terserap bagus  dengan bukti keseriusan nya mengudara secara digital hingga pelosok nusantara. Untuk kalangan pengusaha televisi private / swasta di kota seperti semarang tidak jauh berbeda dengan kota lainnya di Indonesia yaitu terdapat mux  Metro dan TransMedia yang memang sudah sadar bagaimana manfaat TV digital yaitu 1 frekuensi dapat dipakai untuk multi channel.




Jadi untuk semarang terdapat 12 channel televisi digital yaitu dengan 3 MUX  dan yang menarik juga adalah Magna Channel milik Media Group / Metro TV dengan siaran yang High Definition dan menyasar market anak muda. Acara musik kpop dan K-Drama nya lumayan sebagai hiburan jernih di layar televisi LED anda.



Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Senin, 05 Oktober 2020

Televisi Digital Di Malang Raya - TransMedia Group Memang Paling Niat


 

Demi mendukung migrasi Televisi Analog ke Digital atau istilah nya ASO (Analog switch off) pemerintah dikabarkan akan mendistribusikan 6,7 juta set-top box (STB) kepada rakyat. Tujuan dari distribusi dekoder ini adalah untuk memperlancar transisi nya  sehingga semua orang yang menerima set-top box dapat menggunakan layanan televisi digital melalui televisi lama yang masih berformat analog.

Anggaran yang diajukan kominfo berkisar uangnya 6,7 ​​juta dikalikan 100.000 rupiah. (Perkiraan harga Set Top Box oleh pemerintah) Ali Subroto, Ketua Asosiasi Produsen Telematika Indonesia (AIPTI), memperkirakan STB untuk masyarakat miskin bisa menjadi motor penggerak di balik program pergeseran siaran TV analog-to-digital.



Polytron Indonesia( PT Hartono Istana Teknologi ) sebagai produsen lokal Televisi dan STB, mengaku belum ada negosiasi dengan pemerintah. Jogianto, Senior Business Development Manager Polytron, mengatakan Polytron telah lama menjual produk STB tiga tahun lalu dengan kisaran harga Rp 300.000 hingga Rp 400.000, tergantung juga dari keuntungan yg dipatok penjualnya.


BACA JUGA : Perbandingan Kualitas TV Analog vs TV Digital Menggunakan Antena Indoor


Lalu bagaimana kondisi Televisi digital di wilayah Malang raya ? Dari hasil scan pada STB digital pada oktober 2020 kenyataannya hanya transmedia group yang bersiaran pada frekuensi 674 MHZ atau saluran UHF 49.




Siaran CNN dan CNBC indonesia sudah berformat HD dan sangat terlihat jernih pada layar TV LED



Bagaimana siaran digital di kota anda? Sudah siapkah bermigrasi ke siaran super jernih ?


Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Kamis, 01 Oktober 2020

Apa sih DVB-T2 Itu? Forward Error Correction - FEC [part 4]

Dalam sebuah sistem telekomunikasi data tentu akan selalu menghadapi gangguan berupa noise, derau, atenuasi, atau distorsi yang salah satunya disebabkan karena ketidaksempurnaan dari  perangkat keras atau keterbatasan fisik. Keberhasilan pen-dekoderan sinyal sangat bergantung pada teknik pengendalian kesalahan. Jika data hasil dari output suatu sistem komunikasi selalu memiliki kesalahan pengkodean, maka kenyataan ini seringkali dapat dikurangi dengan penggunaan sejumlah teknik pengendalian kesalahan.


Tujuan dari Error Control Coding adalah untuk menyandikan informasi digital dalam format sedemikian rupa, bahkan jika suatu hubungan komunikasi data (atau media penyimpanan nya) menghasilkan kesalahan, setidaknya penerima dapat memperbaiki kesalahan dan memulihkan informasi / data asli yang ditransmisikan. Beberapa penyebab utama dari kesalahan pengiriman data adalah sebagai berikut :




1. Sinyal Yang Diterima Mengalami Loss (hilang sinyal) 

Sinyal yang diterima kehilangan kekuatan sinyal karena: 

  • Jarak yang jauh antara Antena pemancar dan antena Penerima, 
  • Redaman Sinyal,  semisal terserap mendung atau pepohonan
  • Hamburan sinyal , misal terpantul gedung atau pegunungan, 
  • Refleksi sinyal  ,misal terpantul gedung atau pegunungan,
  • Bias Sinyal sinyal Tx, misal melewati kaca
  • Kesalahan pengarahan antena

2. Interferensi Antar Sinyal Internal

Sinyal penerimaan diganggu oleh sinyal yang ditransmisikan oleh rangkaian dalam perangkat itu sendiri, seperti frequency-dependent effect s(dalam suatu saluran komunikasi atau bisa juga dalam rangkaian amplifier).

3. Noise /Derau dan gangguan interfrensi

  • InterModulation distortion ( IMD )
  • Interfering signals (co-channel & adjacent channel interference).
  • Amplifier noise sources (thermal noise, shot noise, flicker noise).
  • Atmospheric noise and galactic noise sources.




Bagaimana ketika sinyal yang dikirimkan tanpa memiliki rangkaiaan feedback / umpan balik ? Atau semisal DVD anda tergores sehingga data video yang terdapat disana menjadi terganggu ? Nah inilah perlunya apa yang dikenal sebagai Forward Error Corection / FEC . Jadi kebanyakan teori dan penemuan tentang metode memperbaiki kesalahan sinyal ini banyak dipelopori oleh explorasi luar angkasa terutama era dimulainya NASA tahun 50-60 an dengan diluncurkannya proyek apollo dan satelit penjelajah. Bagaimana caranya sehingga data yang dikirim dapat diterima dan diolah dengan benar ? yang kebanyakan kita tahu ujungnya saja yaitu pada era tahun 90-an kita dapat menikmati siaran Televisi satelit digital dan komunikasi data kecepatan tinggi. Nah bagaimana sih teori FEC yang mudah di mengerti ?

Ada 4 type peng-koding-an error secara satu arah yang dikenal, dan kita akan bahas satu persatu di bagian lain agar dapat dimengerti secara terpisah. Metodenya berupa :

  1. Kode Hamming - Ini adalah kode blok yang mampu mendeteksi hingga dua kesalahan bit secara bersamaan dan memperbaiki kesalahan bit tunggal. Rate FEC yang digunakan umumnya 1/3, 4/7, 11/15 ,26/31
  2. Kode Konvolusi Biner  (viterbi) - Di sini, pembuat enkoder memproses urutan masukan dari bit dengan panjang acak dan menghasilkan urutan bit output yang sesuai.  Jenis FEC biasnya 1/2, 2/3, 3/4, 5/6, 7/8
  3. Reed - Solomon Code (RS) - adalah kode blok yang mampu mengoreksi burst error di blok data yang diterima. Umum menggunakan jenis kode 188/204, 216/236
  4. Low-Density Parity Check Code (LDPC) - Ini adalah kode blok yang ditentukan oleh matriks pemeriksaan paritas yang berisi kepadatan 1s rendah. Mereka cocok untuk ukuran blok yang besar di saluran yang sangat bising. FEC yang dipakai adalah : 1/4, 1/3, 2/5, 1/2, 3/5, 3/4, 5/6, 8/9, 9/10
Share:

Rabu, 30 September 2020

Apa sih DVB-T2 Itu? Bandwidth Mhz vs Kecepatan Mbps vs Sewa nya per Rupiah [part 3]


Ada kebingungan tanpa akhir tentang apa yang menentukan kecepatan dalam jaringan berkecepatan tinggi. Di sini kami akan menjelaskan perbedaan antara megahertz dan megabit, serta menjelaskan hubungan keduanya. Kecepatan bit tidak selalu sama dengan frekuensi. Mereka cocok untuk beberapa sistem; bagi yang lain, perbedaannya sangat besar. Lalu, apa hubungan antara frekuensi, hertz, Cyclic dan bit?

Bit, atau digit biner, adalah satuan informasi terkecil yang dapat diproses oleh komputer. Dalam banyak sistem, seperti American Standard Code for Information Interchange (ASCII), dibutuhkan 8 bit, atau 1 byte, untuk membuat satu karakter - huruf, angka atau simbol. BIT ini bisa diartikan sebagai 1 atau 0, "ya" atau "tidak", atau "aktif" atau "nonaktif".

Satuan dari frekuensi suatu sinyal diukur dalam siklus per detik. Satu hertz adalah satu siklus getaran lengkap per detik. Meskipun frekuensi yang lebih tinggi dapat berarti sistem komunikasi juga bisa dianggap lebih cepat, pengukuran kecepatan telekomunikasi  lebih tepat dalam satuan bit.


Kebanyakan sistem komunikasi data beroperasi pada jutaan siklus per detik, atau megahertz (MHz). Dalam frekuensi tinggi ini yang nilai angka dalam rentang jutaan Hertz, waktu yang diperlukan siklus diukur dalam orde sepersekian detik.

Jika satu siklus sinyal membawa 1 bit informasi, maka frekuensi sistem (dalam hertz) sama dengan kecepatannya (dalam bit per detik). Namun, tidak ada alasan mengapa satu siklus tidak dapat membawa lebih dari 1 bit informasi. Oleh karena itu, meningkatkan kecepatan sistem tanpa mengubah frekuensinya adalah mungkin. Dengan premi yang ditempatkan pada kecepatan dalam dunia komunikasi data, tidak mengherankan bahwa beberapa skema pengkodean telah dikembangkan yang mencapai hal itu.


Misalnya, komunikasi data terdistribusi melalui serat optik menggunakan skema pengkodean digital non-return to zero, inverted. Skema ini mewakili 1s dan 0s dalam transmisi digital menggunakan tegangan rendah dan tinggi bergantian. Setiap perubahan tegangan mewakili angka 1 digital, dan tidak ada perubahan yang mewakili angka digital 0.

Karena setiap perubahan dikenali oleh penerima sebagai bit, nonreturn to zero, inverted dapat menghasilkan 2 bit per siklus. Dalam hal ini, bit rate adalah dua kali frekuensi sinyal nominal.

Untuk meningkatkan laju bit atau "kecepatan" sinyal pada contoh di atas, kita harus meningkatkan frekuensi. Sistem masih mengirimkan 2 bit per siklus, tetapi melakukannya dalam siklus yang lebih pendek.




Komunikasi radio (dalam ranah Hz) jarak jauh rentan terhadap gangguan. Para ahli menemukan teknik modulasi, agar pengiriman data jarak jauh bisa lebih handal.

Modulasi yaitu teknik membungkus (mengkodekan) bit didalam Hertz. Teknik modulasi yang umum adalah QPSK (Quadrature Phase Shift Keying). Dimana 2 bit di-angkut oleh 1 Hertz. Dengan demikian efisiensi pengangkut adalah 2. Ada modulasi yang lebih efisien spt 256QAM, dengan efisiensi 8.



Spectral Efisiensi:


  • QPSK: 2 bit per symbol. Jika 1 symbol 1 Hz, maka Spectral Efisiensi QPSK 2 bit/Hz.
  • 8PSK 3 bit/Hz
  • 16PSK 4 bit/Hz
  • 64QAM 6 bit/Hz
  • 256QAM 8 bit/Hz


Jika di lihat di table diatas, kenapa tidak semua transmisi radio pakai 256QAM? Kenapa masih banyak yang pakai QPSK. Tidak ada yang sempurna. QPSK sangat tahan terhadap gangguan. Sedangkan 256QAM sangat rentan gangguan interferensi. Sehingga untuk komunikasi jarak jauh ke satelit, tidak bisa (at least sampai saat ini) menggunakan teknik modulasi 256 QAM. Karena komunikasi jarak jauh banyak sekali interferensi radio, cuaca, petir, dll.


Q: Apabila kita akan mengangkut 64 kbps dengan QPSK, berapa lebar bandwith QPSK yang diperlukan (asumsi tidak ada FEC, dll)?

A: Jawabannya adalah 64 kbps, dengan QPSK 2 bit / Hz, maka dibutuhkan 32 kHz.


Q: Apabila kita akan mengangkut 64 kbps dengan QPSK, berapa lebar bandwith QPSK yang diperlukan (asumsi FEC 3/4)?

A: Jawabannya adaah 64 kbps data. Jika FEC 3/4 (3 data, 4 total bit), maka total bitrate 64 / (3/4) = 85.33 kbps. Jika spectral QPSK 2bit/Hz, maka diperlukan 42.67 kHz spectrum.


Q: Apabila kita akan mengangkut 64 kbps dengan QPSK, berapa lebar bandwith QPSK yang diperlukan (asumsi FEC 3/4, dan guard band 1.35)?

A: 64 kbps data. Jika FEC 3/4 (3 data, 4 total bit), maka total bitrate 64 / (3/4) = 85.33 kbps. Jika spectral QPSK 2bit/Hz, maka diperlukan 42.67 kHz x 1.35 = 57.6 kHz spectrum.


Q: Apabila kita akan mengangkut 64 kbps dengan QPSK, berapa lebar bandwith QPSK yang diperlukan (asumsi FEC 3/4, guard band 1.35, Reed Solomon)?

A: 64 kbps data. Jika FEC 3/4 (3 data, 4 total bit), maka total bitrate 64 / (3/4) = 85.33 kbps. Jika spectral QPSK 2bit/Hz, maka diperlukan 42.67 kHz x 1.35 = 57.6 kHz spectrum. Dengan Reed Solomon 188/204, maka spectrum bandwidth 57.6 / (188/204) = 62.5 kHz.



SATELIT  Mbps to MHz


Kita bayangkan mempunyai kebutuhan menyalurkan datacom throughput 64 kbps melalui koneksi Satelit (VSAT). Berapa MHZ transponder satelit yang akan terpakai?

Apabila kita asumsikan :

  • Modulasi: QPSK (power factor (PF) = 2), FEC 3/4, Roll-off factor 0.35 (RO = 1.35).
  • Data Rate (DR) = 64 kbps.
  • Symbol Rate (SR) = DR / (FEC * PF)                                    
  • SR = 64 / (0.75 * 2) = 42.67 ksps
  • Bandwidth (BW) = SR * RO                                                     
  • BW = 42.67 * 1.35 = 57.6 MHz                                             


Apabila asumsi Error Correction dengan Reed Solomon 188/204 maka BW akan menjadi:


BWr = BW / (188/204)                                                           

Bandwidth 57.6 / (188/204) = 62.5 MHz                               


Spectral efisiensi (SE) = DR / BW                         

SE = 64 kbps / 62.5 MHz = 1.024 bit /Hz ( ~ 1 bit /Hz)


Artinya jika komunikasi data kita 64 kbps, maka jika modulator kita set FEC 3/4, Red Solomon 188/204, dan modulasi QPSK maka kita sewa BW transponder +/- 64 kHz (karena spectral efisiensi 1 bit / Hz) 


SATELIT MHz to Mbps


Kita bayangkan menyewa Bandwidth 1 transpoder selebar 34 MHz. Berapa Speed / Data Rate (Mbps) yang bisa di-salurkan dalam satu transponder satelit tsb?


  • Modulasi: QPSK (power factor (PF) = 2)
  • Symbol rate (SR) = BW / RO                                     
  • SR = 34/1.35 = 25.2 Msps (roll-off factor 0.35).


Roll off factor ini perlu di masukkan karena ada bandwidth terpakai diluar bandpass filter, lihat disini.


Bisa dibanyangkan dengan demikian BW 34 MHz, usable 25.2, artinya ada 4.4 MHz di kiri dan di kanan sinyal carrier yang diperuntukkan untuk ketidak linieran bandpass filter maupun untuk guard band dengan sinyal carrier disebelahnya.


Data Rate (DR) = SR * (FEC * PF)                                

DR = 25.2 * 0.75* 2 = 37.78 Mbps


Asumsi pakai Reed Solomon 188/204


DRr = DR * (188/204)                                                        

DRr = 37.78 * (188/204) = 34.8 Mbps



Jadi dengan BW satelit 34 MHz , maka Effective Information Rate = 34.8 Mbps

Spectral Efisiensi 1 bit / Hz (compare ke QPSK 2 bit/Hz).


Apa artinya? Artinya kalau komunikasi jarak jauh pakai satelit walau kita pakai modulasi QPSK dengan efisiensi 2 bit/Hz, pada kenyataannya kita hanya dapatkan efisiensi sebesar 1 bit/Hz. Kenapa? Karena ada bit-bit yang di korbankan untuk mengangkut informasi tambahan supaya jalur komunikasi jadi lebih kebal terhadap interferensi.


Singkat kata rule of thumb bagi komunikasi satelit: Jika pakai QPSK 3/4, maka MHz transponder yang disewa ke provider Satelit, maka segitu Mbps yang akan di dapat. Misal disewa 10 MHz, akan dapat troughput 10 Mbps. 


Ongkos penyiaran PayTV Satelit






Apabila 1 channel SD menggunakan codec H264 bandwdith per channel 2 Mbps, maka untuk 1 transponder sebesar 36 MHz (setara 36 Mbps), dapat menyiarkan 36Mbps / 2 Mbps = 18 channel.Apabila ingin membawa 60 channel perlu 4 transponder. Dengan harga sewa 1 juta USD per transponder per tahun maka biaya per tahun 4 juta USD, sekitar Rp. 4.5 milyar per bulan. Apabila harga jual layanan Rp. 100 ribu dan alokasi biaya transpoder 22,5% alias Rp. 22,5 ribu, maka minimal untuk bisa impas harus ada 200 ribu pelanggan (Rp. 4.5 milyar / Rp. 22.500). Apabila kurang dari itu maka, perusahaan akan "merugi" tiap bulannya. 


Share:

[Parabola] Jauh-jauh Treking Parabola Ke Satelit Yamal Demi Siaran Bola di Матч ТВ Россия Yang Kini Zonk

 


Siaran bola di TV itu GRATIS ! Memang menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang rela merogoh kocek dan melakukan treking ke satelit extrim yang beam nya pun tercatat tidak sampai ke nusantara. Tapi kreatifitas treker parabola - penembak burung 36.000 km asal Indonesia sudah teruji sejak lama ya karena memang saja negara kita merupakan negara yang bisa dikatakan pelopor siaran TV satelit. Sejak akhir 70an kita memiliki satelit palapa yang mengudara dengan salah satu tujuannya untuk menyiarkan siaran televisi ke pelosok kepulauan terluar. Jadi jangan di tanya deh bagaimana sejarahnya mencari siaran sport gratisan sudah ada sejarahnya sejak tahun 80-an.



Semenjak internet dan media sosial semakin mendekatkan para treker se-nusantara, dimulai dengan website Forum Satelit dan kini group-group diskusi parabola juga menjamur muncul dan menjadi tempat nongkrong virtual. Apalagi para pengabdi adsense yang semakin gencar membuat konten youtube bertema "treking parabola", berbarengan dengan semakin murahnya perangkat parabola yang dapat dibeli online melalui ujung jempol. Jadi sejak tahun 2000an para pencari feed siaran bola, terutama saat event olahraga macam piala dunia, olimpiade, liga-liga eropa dan lain sebagainya, para treker Nusantara ini memang rajin berbagi siaran mana yang terbuka, bagaimana acakannya dan trick treking yang benar. Nama satelit berikut mungkin sangat familier 10 tahun belakangan ini : Asiasat5, Intelsat19, Eutelsat172B dan yang akan saya sedikit bahas sekarang adalah Yamal 601 yang berada pada 49 derajat Bujur Timur. Dan kalau dilihat lokasi dan beam nya satelit milik russia ke nusantara seperti ini :


 



Jadi dapat dibayangkan lokasinya yang extrem di ufuk barat dan kalau dilihat dari gambar diatas sinyal bisa didapatkan di sebagian utara kepulauan nusantara. Tapi jangan menamakan diri Penggila Parabola Sejati kalau tidak mencoba mencari sinyal satelit ini demi siaran bola dan kates ( katanya ada tiap malam). Dari laporan di forum dan group facebook bahwa ada treker dari lombok yang sukses treking yamal 601 dengan sinyal yang bagus.





Salah satu ciri khas dari parabola yang treking ke "bang Jamal" selain menungging ke barat sangat extrim, juga terdapat sekat dielektrik dari bahan mika untuk memodifikasi LNB C band umum menjadi sesuai dengan polarisasi satelit yamal yang circular (Right - Left bukan Vertikal -Horizontal). Dari ilmu propagasi sinyal kita ketahui bahwa lengkung bumi akan mengakibatkan perubahan polaritas terhadap gelombang microwave dengan jarak jauh, sehingga untuk beam yang extrem ke belahan bumi dekat kutub utara /selatan maka dapat dipastikan polaritas propagasi sinyalnya dibuat circular.




Jadi bahan dielektrik yang memiliki kualitas lumayan dan harga terjangkau adalah talenan masak di dapur. Jangan heran banyak ibu-ibu marah gegara mendapati talenannya berubah bentuk.




Kemarahan ibu-ibu penguasa dapur mungkin akan menjadi lebih parah ketika pada akhir september 2020 ternyata layar TV yang biasanya jernih dengan bahasa ruskyi kini menjadi hijau berkotak-kotak, ini karena sepertinya ada laporan dari pihak pemilik hak siar sepakbola di Indonesia kepada pihak yamal / match tv russia. Menyedihkan memang tapi ini adalah pola yang selalu berulang ketika para treker nusantara saling berbagi informasi dengan "vulgar" dan akhirnya membuat panas telinga pemilik hak siar siaran olahraga di Indonesia.



Jadi cerita lama berulang kembali dan pastinya banyak yang kecewa dan bisa ditebak banyak yang akan mengembalikan parabolanya ke arah ubun-ubun mencari satelit milik NKRI - TELKOM MERAH PUTIH. Saatnya kita tunjukkan cinta kepada tanah air kawan ! Tapi kalau ada info siaran bola gratis bagi-bagi yaa...dan ramai lagi deh menunggingkan parabola ke satelit negeri nun jauh disana.


 

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (9) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (60) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (8) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (28) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika