PERTELEVISIAN DI INDONESIA
Dunia pertelevisian di Indonesia dimulai saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962, dimana salah satu prasyaratnya adalah adanya coverage televisi. Satu paket dengan stadion GBK di wilayah senayan didirikan juga stasiun pemancar dan studio TVRI. Dan perkembangannya lumayan cepat di eranya karena pasar yang cukup tinggi sehingga menjadikan Indonesia negara ke-3 yang memiliki sistem televisi yg dipancarkan via satelit yaitu melaui SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik) - PALAPA yang diluncurkan tahun 1976. Dengan satelit yang dapat mencakup wilayah kepulauan nusantara maka bermunculan stasiun relay di daerah-daerah sehingga jangkauan TVRI menjadi lebih luas.
Mengudaranya televisi swasta mengakhiri monopoli TVRI, diawali dengan RCTI (jakarta) dan SCTV (surabaya) yang mengudara diakhir tahun 80-an, dan muncul juga layanan TV via satellite Indovision setelahnya. Jika pembaca mengalami hidup di wlayah pelosok seperti penulis dan mengalami masa tahun 90-an maka peralatan penerima satelit via Parabola merupakan hal yang wajib dimiliki. Dengan generasi satelit Palapa yang berkekuatan tinggi (generasi Palapa C dan sesudahnya) berakibat semakin kecilnya ukuran parabola yang nangkring diatas genteng, mengingat tahun 80-an hanya orang kaya dengan rumah yg luas yg bisa memasang piring/dish parabola dengan actuator penggerak yg menakutkan suara mesinnya. Jaman ini siaran TV via satelit masih menggunakan system analog yang menyebabkan 1 channel televisi harus menggunakan 1 transponder satelit, sehingga rata-rata tiap satelit kala itu memiliki 12 -24 transponder yg harus dipakai berbagi dengan layanan data dan telepon.
ERA DIGITAL SATELIT
- Kawasan Ekonomi Maju 1: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mulai Q1 2011 sampai Q2 2015
- Kawasan Ekonomi Maju 2: Sumatera Utara, Banten, Yogyakarta, Kalimantan Timur, dan Kepulauan Riau mulai Q4 2012 sampai Q1 2016
- Kawasan Ekonomi Berkembang 3: Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bali, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah mulai Q3 2013 sampai Q4 2016
- Kawasan Ekonomi Berkembang 4: Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, and Kalimantan Selatan mulai Q1 2014 sampai Q2 2017
- Kawasan Ekonomi Berkembang 5: Papua mulai Q3 2014 sampai Q4 2017
- Matrix Apple - Polytron PDV 600T2 - Venus Cabe Rawit - Evinix H-1 - Akari ADS-2230
Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan migrasi TV digital di kota-kota besar seluruh Indonesia :
- Surabaya ( MNC , EMTEK , VIVA )
- Malang
- Jember
- Kediri
- Madiun
- Jogja
- Semarang
- Makasar
- Medan