Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Senin, 11 Maret 2013

Tutorial Gesture (kontrol layar dengan jari) pada Adobe Air



Gesture merupakan fasilitas yang disediakan oleh smartphone untuk mempermudah operasi pada layar dengan menggunakan kombinasi sentuhan 2 buah jari. Gesture yang paling terkenal adalah zoom dengan menggunakan 2 jari pada layar yang kemudian jari ini di jauhkan posisinya sesuai besar zoom yang diinginkan. Kali ini juga akan dibahas mengenai gesture rotate/putar serta swipe/geser.

(klik pada gambar dibawah untuk memperjelas)



Tutorial kali ini dimulai dengan mengcopy paste gambar pada library , sebaiknya jika menggunakan gambar dari luar menggunakan format PNG yang memudahkan penampakan transparansi dari gambar. Contoh yang diberikan berupa gambar robot android, yang kemudian movieclipnya diberikan nama instance "robo".

Letakkan gambar robot ditengah layar /stage utama dan kemudian buatlah "layer" untuk menyisipkan actionscript. Untuk gesture zoom dan rotate sangatlah mudah seperti pada contoh script berikut:






Multitouch.inputMode = MultitouchInputMode.GESTURE;
stage.addEventListener(TransformGestureEvent.GESTURE_ZOOM, onZoom);
stage.addEventListener(TransformGestureEvent.GESTURE_ROTATE, onRotate);

function onZoom(evt:TransformGestureEvent):void {
 
 
robo.scaleX *= evt.scaleX;
robo.scaleY *= evt.scaleY;
 
}

function onRotate(evt:TransformGestureEvent):void {
robo.rotation += evt.rotation;

}



Terlihat betapa simplenya script yang digunakan untuk membuat efek zoom dan rotate dan langsung bisa diaplikasikan untuk merubah scale atau pembesaran serta rotation dari posisi x dan y pada instance "robo".

Baiklah kita lanjutkan dengan pembahasan yg lebih lanjut yaitu gesture swipe. Gesture swipe biasanya ditemui ketika membaca majalah digital contohnya saat membalik halaman pada tablet/handheld. Nilai yang dihasilkan dari proses swipe ini adalah angka yang tetap, yaitu -1 untuk swipe dari kanan ke kiri atau atas ke bawah, sedangkan sebaliknya akan menghasilkan angka 1.

Untuk itu kita butuh membuat robot android satu lagi dan kita namakan robo2, dan robot android cewek ini akan kita berikan classname sendiri, bukan dengan instance name seperti contoh sebelumnya



Class name yang kita buat adalah robo1 dan robo2 dimana nantinya akan dipanggil ke dalam stage menggunakan script seperti berikut


import flash.display.MovieClip; //class otomatis ditambahkan pada CS5.5

Multitouch.inputMode = MultitouchInputMode.GESTURE;
stage.addEventListener(TransformGestureEvent.GESTURE_ZOOM, onZoom);
stage.addEventListener(TransformGestureEvent.GESTURE_ROTATE, onRotate);
stage.addEventListener(TransformGestureEvent.GESTURE_SWIPE, onSwipe);

var t:Timer = new Timer(1); //timer untuk animasi gerak
t.addEventListener(TimerEvent.TIMER, onTimer); 


var robot:MovieClip; //variable untuk movieclip robo
var pilihan:Number = 1;
var step:Number = 1;
//awal tampilan
robot= new robo1;
addChild(robot);
robot.x=160;
robot.y=240;




function onZoom(evt:TransformGestureEvent):void {
 
 
robot.scaleX *= evt.scaleX;
robot.scaleY *= evt.scaleY;
 
}

function onRotate(evt:TransformGestureEvent):void {
robot.rotation += evt.rotation;

}


//perlakuan terhadap hasil swipe ke animasi
 
function onTimer(event:TimerEvent):void{
robot.x -=5;
if(robot.x < (-robot.width/2)     )  {
 removeChild(robot);
    robot=null;
 if(pilihan == 1){
 robot=new robo2;
 pilihan=2;
 step=2;
 }
 else{
 robot=new robo1;
 pilihan=1;
 step=2;
 }
 
 addChild(robot);
 robot.x=350;
 robot.y=240;
}
if(step == 2 && robot.x <= 161){
 t.stop();
 step=1;
}

event.updateAfterEvent();
}
 
 


function onSwipe(evt:TransformGestureEvent):void {

 if(evt.offsetX == -1){
 
 t.start();

 
 }




}


Simple dan sangat powerful !! hanya itu kata yang dapat saya berikan kepada adobe air, dan hasilnya dapat dilihat pada video berikut :






Jangan lupa untuk membaca tutorial sebelumnya jika ingin melihat cara publish ke handheld android kamu. Source code untuk tutorial ini dapat di download disini

SELAMAT MENCOBA
Share:

Minggu, 10 Maret 2013

Tutorial Aplikasi Memanfaatkan Accelerometer Pada Android berbasis Adobe Air



Accelerometer merupakan sensor kemiringan yang umum terdapat pada Hanheld berbasis Android. Sensor ini memiliki fungsi untuk menentukan posisi tilting dari Handheld terhadap koordinat X, Y atau kadangkala memiliki juga koordinat Z utamanya pada HandHeld kelas tinggi.

Adobe Air memiliki kemampuan untuk mendeteksi sensor accelerometer dimana class atau script yang digunakan adalah "Accelerometer", contoh inisialisasi nya seperti berikut:


var theAcc:Accelerometer = new Accelerometer();


Seperti biasa kita akan menggunakan software development adobe flash CS 5.5 dan buatlah project "AIR FOR ANDROID" dan buatlah tampilan dengan gambar geometry yang kali ini sebagai contohnya menggunakan sebuah kotak.

(klik pada gambar untuk memperjelas)



Jangan lupa untuk merubah kotak tadi menjadi movieclip sehingga dapat diberikan nama dan akan diolah selanjutnya. Lanjutkan dengan membuat 1 layer pada timeline dan pada layer ini akan ditempatkan action script.




Lanjutkan dengan menambahkan script seperti ini :


var theAcc:Accelerometer = new Accelerometer();

theAcc.setRequestedUpdateInterval( 50 );
if (Accelerometer.isSupported == true) {
theAcc.addEventListener(AccelerometerEvent.UPDATE, onAccUpdate);
}else {
// do something different for the entire app
}
function onAccUpdate( e:AccelerometerEvent ):void {
 
posisi.text =kotak.x.toString() + " , " + kotak.y.toString() ;
acel.text =e.accelerationX.toString() + " , " + e.accelerationY.toString() ;

kotak.x -= ( e.accelerationX * 50);
kotak.y += ( e.accelerationY * 50);
if ( kotak.x < 0 ) {
kotak.x = 0;
} else if (kotak.x > (stage.stageWidth - 30)  ) {
kotak.x = stage.stageWidth - 30 ;
}
if ( kotak.y < 0 ) {
kotak.y = 0;
} else if (kotak.y > (stage.stageHeight -30) ) {
kotak.y = stage.stageHeight -30 ;
}

}



Pada script diatas terlihat bahwa posisi dari movieclip bernama kotak akan dirubah-rubah sesuai dengan nilai dari kemiringan accelerometer X dan Y. Pada bawah dari aplikasi terdapat tracing yang berguna untuk melihat posisi kotak dan pembacaan dari accelerometer. Source Code (adobe flash CS5.5) dapat didownload disini.


SELAMAT MENCOBA 
Share:

Sabtu, 09 Maret 2013

Tutorial Aplikasi Touch Sensor Pada Android berbasis Adobe Air




Salah satu fasilitas yang sangat umum dijumpai pada smartphone berbasis android adalah touch sensor pada layar. Selain Touch ada juga fasilitas yang dinamakan gesture yaitu kombinasi penekanan beberapa jari untuk mendapatkan efek tertentu.  Kali ini kita akan bermain-main dengan fasilitash touch dan drag. Seperti pada pembahasan sebelumnya, adobe air besutan pengembang Adobe memiliki keunggulan pada kemudahan desain yang bisa dibilang 10x lebih mudah jika dibanding dengan SDK asli yang berbasis eclipse-java.


klik pada gambar untuk melihat lebih jelas


Sebelum memulai ada baiknya melihat pembahasan sebelumnya karena beberapa pembahasan yang serupa akan di lewati. Langkah awal yang kita buat adalah sebuah lingkaran atau bentuk geometri lain. Bentuk geometri ini nantinya akan digerak-gerakkan oleh jari-jemari. Pada contoh yang dibuat penulis, bentuk geometry berupa lingkaran dan memiliki animasi lingkaran luar yang mengembang-kempis. Jangan lupa untuk merubah bentuk geometri ini menjadi movieclip agar bisa dipanggil sebagai library class , seperti contoh pada gambar dibawah.




Cara penamaan class adalah dengan melakukan click kanan pada nama library lingkaran tadi kemudian pilih properties, atau bisa juga pada saat merubah kedalam movieclip. Beri nama class sesuai keinginan.




Pada gambar diatas adalah contoh membuat animasi lingkaran kembang-kempis dengan menggunakan tweening. Proses twieen akan secara otomatis membuat animasi sesuai perubahan antara key frame start dan key frame selanjutnya, tanpa harus merubah gambar pada semua frame.



Selanjutnya kita akan menuju ke scripting. Class yang paling penting dalam pemrograman touch sensor adalah :


Multitouch.inputMode=MultitouchInputMode.TOUCH_POINT; 



Selanjutnya experimen pertama adalah dengan menampilkan gambar lingkaran setiap kali layar ditekan. Script nya seperti dibawah ini:


Multitouch.inputMode=MultitouchInputMode.TOUCH_POINT; 

var bola:lingkaran;

stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_BEGIN, mulai); 



function mulai(evt:TouchEvent):void{


bola=new lingkaran;
addChild(bola);

bola.x=evt.stageX;
bola.y=evt.stageY;

}








Jika ingin mempublish ke HandHeld Android kamu, sebaiknya baca dulu pembahasan sebelumnya disini

Hasil dari script pertama adalah munculnya gambar lingkaran setiap kali layar ditekan. Bagaimana jika kita ingin menghilangkan lingkaran saat jari diangkat dari layar ? ubah scriptnya seperti ini :



Multitouch.inputMode=MultitouchInputMode.TOUCH_POINT; 

var bola:lingkaran;

stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_BEGIN, mulai); 
stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_END, selesai);


function mulai(evt:TouchEvent):void{

if(bola == null){

bola=new lingkaran;
addChild(bola);

bola.x=evt.stageX;
bola.y=evt.stageY;
}


}


function selesai(evt:TouchEvent) {
 
 removeChild(bola);
 bola=null;
 
}




Well...kenapa tidak kita gerak-gerakkan saja lingkaran ini ? Hajar saja bos !!


Multitouch.inputMode=MultitouchInputMode.TOUCH_POINT; 

var bola:lingkaran;

stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_BEGIN, mulai); 
stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_END, selesai);
stage.addEventListener(TouchEvent.TOUCH_MOVE, gerak); 



function mulai(evt:TouchEvent):void{

if(bola == null){

bola=new lingkaran;
addChild(bola);

bola.x=evt.stageX;
bola.y=evt.stageY;
}


}

function gerak(evt:TouchEvent) {
 
bola.x=evt.stageX;
bola.y=evt.stageY;
 
}

function selesai(evt:TouchEvent) {
 
 removeChild(bola);
 bola=null;
 
}




MUDAH BUKAN ?   untuk file tutorial selengkapnya (adobe flash cs5.5) dapat didownload disini
Share:

Rabu, 06 Maret 2013

Tutorial Bergambar Membuat Aplikasi GPS pada ANDROID berbasis Adobe AIR



(klik pada gambar dibawah untuk memperjelas)




Persiapan software yg dibutuhkan adalah Adobe Flash CS5 keatas yang support adobe air dan aplikasi berbasis android dan ios(iphone). Buatlah  project baru dengan memilih tipe project "Air for Android". Pilih juga lebar layar yang sesuai dengan layar HP android kamu, kali ini kita gunakan layar berukuran 320x480 (karena HP Android saya CROSS A10). Warna latar belakang juga dapat dirubah sesuai selera.


Pada layar aplikasi, buatlah tulisan (textfield) dengan meng-click toolbar text dan buatlah textfield yang terdiri dari tulisan statis dan dynamic text. Tulisan statis untuk tulisan yang tidak berubah sedangkan tulisan dinamis akan berubah dan memiliki nama (instance). Perhatikan gambar contoh dimana kotak "text field" dynamic paling atas diberi nama "lokasi_lat", pemberian nama pada kolom properties di sebelah kanan atas layar. Perhatikan gambar berikut untuk penamaan tiap text field.




Setelah semua instance/nama dari textfield dinamic terisi, maka dilanjutkan dengan membuat layer baru pada timeline dan akan dimasukkan actionscript kedalamnya. Action script ini ditempatkan pada frame paling awal dengan cara mengklik kanan pada keyframe dan kemudian memilih "action script". Kemudian pada kotak action script masukkanlah script seperti berikut :


statuse.text= "mencari sinyal gps !!"; 

if(!Geolocation.isSupported)
{
 statuse.text = "Hp Ga Ada GPS nya !";
}
else
{
    var my_geo:Geolocation = new Geolocation();
    my_geo.addEventListener(GeolocationEvent.UPDATE, onGeoUpdate);
 
 if(my_geo.muted){
 statuse.text = "Gps Mati Jeehh !";
 }

}

function onGeoUpdate(e:GeolocationEvent):void{
 
lokasi_lat.text = e.latitude.toString() ;
lokasi_long.text = e.longitude.toString() ;
lokasi_alt.text = e.altitude.toString() ;
speede.text = e.speed.toString() ;

statuse.text= "gps update sukses!!"; 
}



Adobe air memiliki beberapa fasilitas untuk menampilkan data GPS berupa latitude, longitude,ketinggan dan kecepatan. Sayangnya Adobe Air tidak memiliki fasilitas untuk heading / arah relatif terhadap posisi utara.



Langkah selanjutnya adalah langkah mempublish aplikasi ke HP. Akan tetapi langkah pertama sebelum publish adalah melakukan setting environment dari aplikasi. Diawali dengan menentukan setting umum/general, yang pada umumnya hanya menentukan orientasi layar dan apakah layar full screen atau tidak.



Pada tab Deployment buatlah certificate dari aplikasi sesuai contoh pada gambar. Berikan password yang dapat diingat karena akan diperlukan nantinya. Jangan lupa melakukan save as dan kemudian di simpan dengan nama yg sesuai keinginan. 


Jika certificate berhasil dibuat, maka akan muncul seperti gambar diatas.



Untuk icon mungkin bisa diskip, tapi jika mau applikaisnya memiliki icon tertentu, maka diperlukan pembuatan 3 file icon yg memiliki ukuran 36x36, 48x48 dan 72x72. Format filenya adalah PNG dan adobe flash memiliki fasilitas untuk menyimpan (export image) sebagai PNG. Jadi manfaatkan saja, asal ukuran yang dihasilkan pas sesuai yang di syaratkan.


Jangan lupa untuk setting permission dari aplikasi sesuai kebutuhan dan aplikasi GPS memerlukan akses ke internet (untuk download adobe air kalo belum tersedia di hp) dan permission ke sensor GPS.



Android_usb_debugging_mode.png (288×480)

Sebelum aplikasi di publish ke HP settinglah HP android ke mode debugging, dan pada PC diinstal driver ADB nya, yang paling umum untuk berbagai HP adalah driver ADB yang bisa didownload disini . Jika Kabel USB dicolokkan maka akan muncul notifikasi "USB DEBUGGING CONNECTED"





Nah...sekarang HP telah terhubung dan driver ADB telah sukses terkoneksi, langkah selanjutnya adalah publishing aplikasi ke HP. Jangan lupa untuk memasukkan password seperti gambar diatas dan kemudian menekan tombol "publish" ....dan SELAMAT...applikasi GPS ANDROID pertama anda telah selesai.

Jika adobe air belum tersedia pada HP maka akan muncul notifikasi untuk mendownload dari google play, selanjutnya jangan lupa menghidupkan GPS dan mencari lokasi yang terbuka sehingga dapat terhubung dengan satelit GPS. 

Source code dari tutorial ini dapat didownload disini.



SELAMAT MENCOBA

Share:

Senin, 04 Maret 2013

Timer dan Counter Pada Microcontroller AVR


- COUNTER/TIMER , apaan sih ? 

Adalah fasilitas di microcontroller untuk melakukan counter/perhitungan tanpa perlu menambahkan code di looping main program ( auto), sehingga nilai dari counter ( BIASANYA register TCNT) dapat di olah/manfaatkan sewaktu2


- JENIS COUNTER APA AJA ?

Secara umum Counter /Timer terdiri dari:

- Timer Biasa (8 bit & 16 bit)
- Clear Timer on Compare (CTC)
- Overflow Timer
- Output Compare 
- PWM timer ( bahasan tersendiri)

Kita bahas yang paling sering digunakan timer biasa dan timer CTC.


- Counter 8 bit & 16 Bit

Jadi ingat, 8 bit itu maximum nilai yg didapat 0 - 255, sedangkan 16 bit = 0 - 65535 , jadi berbeda di range nilai Counternya.

Semisal kita pakai IC attiny2313 dengan clock default 1MHZ, jadi jika kita dapat ambil matematika sederhana :


resolusi = 1/input clock = 1/1Mhz = 1 micro second


Jika kita inisialisasi counter dengan Full Speed , clock = input frek oscillator (1 Mhz),  dan digunakan 16 bit / counter 1 TCCR1B|=(1<<CS10), maka jika kita ingin menghidupkan suatu led di PortD dalam selang 1 detik,  kita tunggu nilai Counter(TCNT1) = 1000000;

wah....kelebihan ! Ingat..nilai TCNT1 max= 65535, jadi kita perlu membagi counter dengan variabel yg lain, semisal kita pake variable a; Jadi ketika TCTN1 = 10000; Lalu reset TCTN1=0 ; a++; (ditambah), berulang seterusnya sampe nilai a= 100; maka LED di PORTD dihidupkan/toogle. Berikut scriptnya :

Code:
#include <avr/io.h> 

int main (void) 
{ 
   DDRD |= (1 << PD0); // Set LED di portD0 

   TCCR1B |= (1 << CS10); // Set up counter dengan full speed 

int a;  variable

a=0;  //nilai awal dari variable
  
 while (1) 
   { 

   if(TCNT1 == 10000) 
      { a++;
         TCNT1=0;
      }

   if(a == 100)
     { 
     PORTD ^= (1 << PD0); // Toggle the LED 
     a=0;
     }

   } 
}


- PRESCALER 

Jika di pembahasan sebelumnya, kita menggunakan variabel sebagai pembagi counter yg berlebih, AVR memberikan suatu solusi dengan melakukan pembagian clock menjadi faktor 1/8, 1/64, 1/256, dan 1/1024

Dengan Prescaler ada pembagian resolusi  ( timer penambahan counter) yang  akan menjadi berkurang :

1(full speed) = 1 micro second
1/8 = 8 micro second
1/64 = 64 us
1/256= 256 us
1/1024=1024us

Nah...kita sekarang bisa membagi clock sesuai keinginan, dan menyederhanakan perhitungan

Semisal kita ingin mendelay LED 1 detik, dengan clock 1Mhz  maka kita coba dengan  prescale 1/8,  untuk mencari 1 detik nilai TCNT1 = 125000, masih lewat, prescale 1/64 maka nilai TCNT1 = 15625 ...nahh nilainya ga lewat dari batas 16 bit (65535) ....ketemu dehh....jadi kita sederhanakan script sebelumnya menjadi :

Code:
#define F_CPU 1000000UL //clock dari avr
#include <avr/io.h> 




int main (void) 

{ 

   DDRD |= (1 << PD0); // Set LED di portD0 
   TCCR1B |= (1 << CS11); // Set up counter dengan prescale 64
   //Baca datasheet untuk mencari konfigurasi prescaler yg laen



 while (1) 

   { 



   if(TCNT1 == 15624) 
 // nilai max 1 detik, perhitungan mulai 0 maka nilai dikurangi 1 dari 15625

   {
      PORTD ^= (1 << PD0); // Toggle the LED 
     TCNT1=0;
    }



   } 

}


- CLEAR TIME ON COMPARE + INTERUPT

selanjutnya AVR memberikan failitas CTC, yaitu kita menentukan nilai maximum dari TCNT1 dan secara otomatis akan mengclear nilai TCNT1. Nilai max dari TCNT1 diberikan melalui register OCR1A

setiap kali TCNT1 = OCR1A akan terjadi trigger interupt CTC, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mentriger suatu output. codenya akan menjadi seperti ini


Code:
#define F_CPU 1000000UL //clock dari avr
#include <avr/io.h> 
#include <avr/interrupt.h>

ISR(TIMER1_COMPA_vect) //vector interupt compare

{ 

     PORTD ^= (1 << PD0); // Toggle the LED 

}

int main (void) 

{ 

   DDRD |= (1 << PD0); // Set LED di portD0 
   
   TCCR1B |= (1 << CS11); // Set up counter dengan prescale 64
   //Baca datasheet untuk mencari konfigurasi prescaler yg laen
   TCCR1B |= (1 << WGM12); // Configure timer 1 for CTC mode       
   TIMSK |= (1 << OCIE1A); // Enable CTC interrupt
   OCR1A = 15624; // nilai atas dari TCNT1, untuk perhitungan 1 detik

sei();   //hidupkan interupt


 while (1) 

   { 

    }

}


...mudah bukan ? atau makin pusing ?

Untuk counter dengan nilai frekuensi clock / XTAL lainnya dapat menggunakan rumus matematika sederhana untuk menetukan OCR1A 


OCR1A = [(Frekuensi AVR / Prescale) / frekuensi yg diinginkan ] - 1

atau

OCR1A = [(Frekuensi AVR / Prescale) * Periode yg di inginkan ] - 1


*) catatan : nilai prescale = 1,8,64,256,1024  bukan 1/prescale , untuk mempermudah saja


SELAMAT MENCOBA
Share:

Jumat, 22 Februari 2013

Wayang Android Kreasi Aisi555 "SANGUT DROID"



Seminggu ini dihabiskan untuk mendalami pengetahuan di bidang applikasi adobe air di Android. Tergugah oleh sebuah game anak-anak buatan amrik di google play akhirnya penulis teringat akan masa kecilnya di Bali dimana pernah membuat mainan wayang menggunakan kardus bekas. Setelah dicek di google play dan internet belum ada aplikasi wayang yang dipakai pada hape Android.  Ingat bahwa Wayang merupakan produk kebudayaan di Nusantara yang harus dilestarikan, sehingga perlu dibawa ke media yang lebih modern seperti aplikasi ini

Pada mulanya dibuatlah karakter "sangut" yang dapat digerakkan tangan dan mulutnya. Tokoh Sangut merupakan tokoh punakawan yang jenaka dari cerita pewayangan Mahabarata versi Bali. Tingkahnya yang kocak mungkin dapat menarik anak-anak untuk memainkannya. Jangan lupa menambahkan ceirta-cerita lucu dibalik gerak tangan dan mulutnya.


APK untuk applikasi "Sangut Droid" dapat diunduh disini


Selanjutnya kreatifitas tidak berhenti disini. Teringat bahwa pasangan si sangut di setiap tampilan kocaknya adalah tokoh punakawan tambun "DELEM". Mereka sering berolok-olok melakonkan komedi yang kocak yang tidak jarang menimbulkan gelak tawa penonton wayang. Lalu penulis lanjutkan ide ini menuju layar timeline dan actionscript dari software adobe flash CS 5.5 yang kemudian di compile menjadi aplikasi adobe-air yang dapat dimainkan di HP android. Hasilnya menjadi seperti dibawah ini, dimana pemain dapat menggerakkan secara bebas kedua tokoh ini.



Tujuan dari dibuatnya applikasi ini adalah mengingatkan kembali pada kebudayaan asli Indonesia khususnya Bali yang mungkin sudah mulai tergeser oleh tokoh kartun dari jepang atau amerika. Mungkin aplikasi ini tidak sebagus game dan atau animasi kelas dunia, tapi seperti halnya dunia Pewayangan dimana terdapat "Dalang" yang memainkannya maka dengan kreatifitas dalang yang tidak terbatas, maka pesan-pesan moril dapat disampaikan ke anak-anak melalui percakapan antara dua orang punakawan jenaka ini.


Aplikasi untuk Android versi 2.2 keatas dapat diunduh disini


Jangan lupa untuk menginstall Adobe Air pada HandHeld Android anda sebelum dapat menikmati aplikasi wayang android ini.



Kreasi berlanjut, dan pada maret 2013 berhasil mengkreasikan wayang android versi jowo dengan touch sensor

APK dapat diunduh disini



SELAMAT MENCOBA





Share:

Senin, 18 Februari 2013

Applikasi Android "Waterpas Pak Tukang" karya Aisi555



" Kini Pak Tukang Kayu pun bisa membangun rumah dengan HI-TECH "


Diawali dengan melihat sebuah video youtube yang mendemonstrasikan cara merancang aplikasi Android berbasis Adobe-flash dan Adobe-Air , meluncurlah diriku ke sebuah pusat Handphone di surabaya dan hunting handphone android. Tentunya karena akan dioprek-oprek akhirnya berpikiran untuk membeli HP android murah made in china dan karena ada booming X-Factor di RCTI dengan sponsor HP CROSS, maka tujuan mengerucut ke deretan ponsel android merek CROSS yang sedang promo. 

Pilihan yang murah meriah tertuju ke model Cross Andromeda A10 yang berprocessor 1GHz...akan tetapi memiliki ROM dan RAM yang bujugbuneng super irit. Sedikit kecewa karena applikasi cepet hang dan tiba-tiba keluar ke layar utama. Dan tak berselang lama Hp ini pun aku root dan kemudian beberapa aplikasi yang tidak perlu di "WIPE OUT" saja.

Tak sabar ingin mencoba mengoprek aplikasi berbasis flash, dimana diriku selama ini cukup banyak berkecimpung dengan aplikasi flash dan akhirnya berhasil membuat applikasi "hello world" pertamaku diiringi doa semoga 2013 menjadi tahun pengembangan aplikasi berbasis android.

applikasi hello world Android pertama


Kegatalan tangan ini memuncak ketika hari sabtu dan minggu yang cukup senggang berujung pada kreasi membaca sensor GPS pada Hp cross A-10, dan response time nya pun tidak mengecewakan

applikasi android GPS pada cross A10


Nah ... berlanjut ke sensor selanjutnya yang ada pada hampir semua HP android yaitu acelerometer yang merupakan sensor gerak. Hasilnya seperti gambar berikut yang cukup menarik untuk bermain game.



applikasi menggunakan acelerometer


Uhuii...jalan terbuka lebar dan ide dari teman sekantor menuju ke sebuah alat yang umum dipakai bapak tukang yaitu "WATERPAS" atau alat pengukur kemiringan, biasanya digunakan dalam menentukan tingkat ke-rataan suatu bangunan / benda. Hasilnya maknyus seperti video dibawah ini :





Mau ?  download APK nya di  http://www.4shared.com/android/t24MJHMM/waterpas.html  dan jangan lupa untuk menginstall adobe air pada HP android kamu (otomatis akan di download dan di install).

SELAMAT MENCOBA
Share:

Penurun dan Penstabil Tegangan DC Dengan Linear Regulator 78XX





Ketika diperlukan tegangan yang berbeda dari suatu sumber tegangan DC, maka yang terpikir adalah dengan menggunakan hukum pembagian tegangan menggunakan Resistor seperti gambar dibawah ini .






Berdasarkan rumus , Vout sangat dipengaruhi oleh resistansi/impedansi dari beban yang dipasang. Kemudian munculah solusi dengan menggunakan dioda "terbalik" yang memanfaatkan tegangan breakdown dari dioda yang lazim disebut "ZENER". Umumnya zener dipasang seperti gambar berikut :

220px-Zener_diode_voltage_regulator.svg.png (220×180)
Series_reg.gif (142×96)


Kestabilan dari regulator menggunakan zener ditentukan oleh besar arus yang di alirkan ke beban. Selanjutnya para produsen komponen elektronika merancang komponen regulator tegangan linear dengan memanfaatkan sifat-sifat dari zener. Ada dua jenis linear regulator yaitu Fixed dan Variabel, untuk Fixed regulator umumnya berkode 78xx ( positif regulator) dan 79xx (negatif regulator) sedangkan untuk Variabel regulator contoh yang paling banyak digunakan adalah LM317.



contoh rangkaian regulator +12v  dan -12v


Untuk LM317 lebih flexibel dengan mengatur nilai resistor pada pembagian tegangan di kaki nomer 1





contoh rangkaian regulator variabel menggunakan LM317



IC 78xx maupun LM317 umumnya memiliki rating arus beban maksimum berkisar 1 Ampere, sehingga untuk melayani arus yang lebih dari 1 Ampere diperlukan rangkaian driver arus seperti berikut ini :





penggunaan TIP2955 / 2SC2955 (Transistor jengkol) untuk menaikkan rating arus Max 5 Ampere


Bagaimana dengan arus yang lebih tinggi? ya mudah saja dengan melakukan cascade dari transistor daya seperti rangkaian berikut :



Perlu diperhatikan bahwa regulator penurun tegangan linear mempergunakan prinsip penghambatan energi melalui zener internal, sehingga tegangan dari input harus lebih tinggi sekitar 2 volt dari output yang diinginkan. Jika tegangan input terlalu tinggi, maka kelebihan energinya akan dibuang menjadi panas, sehingga pemakaian heatsink / aluminium kisi2 udara mutlak diperlukan.



SELAMAT MENCOBA
Share:

Jumat, 08 Februari 2013

Pejelasan Mengenai Fusebit dari AVR

external-osc.jpg (527×554)


Ketika IC atau chip microcontroller-AVR keluar dari pabrik dapat dikatakan bahwa chip tersebut memiliki kondisi default. Umumnya produsen mensetting clock dari AVR bersumber dari oscillator R-C internal yang bernilai 1MHZ. Bagaimana jika ingin merubah menggunakan sumber clock yang lain? bagamana jika ingin mematikan fungsi dari JTAG dan sebagainya? Istilah FUSEBIT akan menjadi barang yang harus diketahui.

Fusebit pada umumnya merupakan bit yang disetting untuk menentukan fungsi-fungsi dari pin , clock dan fasilitas khusus. Seperti pada attiny2313 terdapat 3 buah fusebit yang terdiri dari  High Byte, Low Byte dan extended byte.



Fusebit khusus untuk Attiny2313 , ic microcontroller avr jenis lain mempunyai fusebit yg berbeda pula


Jangan dibingungkan dengan fusebit, karena beberapa fungsi nya dapat dibaca dari datasheet seperti diatas. Perubahan fusebit yang paling umum dilakukan adalah ketika ingin merubah sumber clock menjadi clock external, maka fusebitnya dirubah sesuai tabel berikut:


Masih kesusahan? Masuk aja ke menu programing fuse pada AVR studio dan kemudian fusebitnya dapat dirubah sesuai keinginan atau jika menggunakan programmer/downloader berbasis AVRDUDE dapat menggunakan fasilitas fusebit  manual di http://www.engbedded.com/fusecalc.

Ingat untuk berhati-hati dalam merubah fusebit karena ada beberapa fungsi yang tidak dapat diubah kembali seperti bit SPIEN (SPI enable). Untuk itu agar memperhatikan perubahan yg dilakukan secara baik-baik, karena jika kesalahan merubah sumber clock masih bisa dikerjakan dengan menyuntikkan sinyal generator ke kaki input xtal 0 dan kemudian merubah fusbit yang diinginkan. Jika tidak bisa maka diperlukan programmer parallel high voltage (HVPP) seperti ALL-7, ALL 10 dsb. Bersiaplah membuat IC AVR menjadi gantungan kunci jika salah menentukan fusebit.





Share:

Rabu, 06 Februari 2013

Robot Line Tracer Sederhana dengan 2 Transistor

courtesy of : http://www.ermicro.com/blog/?p=1097

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (04)




UPDATE - 18 FEBRUARI 2013
HASIL KARYA PEMBACA BLOG INI



AYO KAWAN YANG LAINNYA, MAU DITAMPILKAN JUGA HASIL KARYANYA GAK ?



Sekitar setahun yang lalu penulis menerima request dari pembaca untuk menjelaskan tentang line tracer sederhana yang terdapat pada blog "ermicro". Prinsip sederhana dari line tracer ini adalah pendeteksian  pantulan jalur gelap dan terang yang dideteksi melalui LDR. LDR merupakan komponen resistor yang nilai tahanannya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.






Terdapat dua sensor yang ditempatkan disebelah kanan dan kiri dari line/garis jalur yg akan dilalui , dengan menggunakan prinsip pemantulan sinar LED yang ditangkap LDR berbeda ketika melalui jalur berwarna terang atau gelap. Jika sensor kiri mendapatkan gelap, maka akan menyebabkan roda sebelah kiri lebih lambat dari roda kanan sehingga akan berbelok ke kiri seperti rangkaiannya berikut ini:

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (05)
LDR melakukan drive ke basis transistor berdasarkan intensitas cahaya yg didapat dan selanjutnya mengatur putaran motor


Motor yang digunakan haruslah motor yang mempunyai gear, karena motor tamiya/mobil-mobilan tanpa gear memiliki torsi/daya tarik yg lemah.

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (03)


Berikut ini rangkaian yg sudah diubah menjadi PCB, dapat juga dibuat diatas PCB lubang.



hasilnya di youtube seperti ini :





SELAMAT MENCOBA
Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (26) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika