Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Data Science

    Mengulik Digitalisasi data statistik dengan bantuan python untuk pemanfaatan di bidang transportasi, kesehatan, keuangan dan masih banyak lagi

  • Artificial Intelligence - Pengenalan Object

    Menghadirkan pemanfaatan AI dengan praktek-praktek yang mudah diikuti - cocok untuk mahasiswa yang mencari ide tugas akhir

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Selasa, 23 Desember 2025

Inovasi SmartLamp : Integrasi YOLO dan IoT untuk Penerangan Jalan Berbasis Kepadatan Lalu Lintas

Pernahkah Anda membayangkan sebuah sistem lampu jalan yang tidak hanya menyala berdasarkan waktu, tetapi juga merespons kondisi nyata di lapangan? Sebuah proyek inovatif bertajuk "SmartLamp Otomatis dengan CCTV Times Square" baru saja dikembangkan untuk menjawab tantangan efisiensi energi dan manajemen lalu lintas cerdas. Proyek ini memanfaatkan teknologi deteksi objek terkini dan ekosistem IoT untuk menciptakan sistem penerangan yang adaptif.


Bagaimana Cara Kerjanya?


Sistem ini bekerja dengan mengintegrasikan beberapa platform canggih untuk memproses data visual menjadi aksi nyata pada perangkat keras. Berikut adalah alur proses utamanya:

1. Pengambilan Data Real-Time: Proyek ini menggunakan sumber data berupa live streaming CCTV dari website EarthCam, dengan lokasi spesifik di Times Square, New York City, salah satu persimpangan tersibuk di dunia.




2. Deteksi Objek dengan AI: Data video diakses menggunakan link M3U8 dan diproses di Google Colab menggunakan bahasa Python,. Di sini, model YOLO (You Only Look Once) digunakan untuk mendeteksi dan menghitung jumlah objek (seperti kendaraan atau pejalan kaki) dalam frame video yang diambil setiap 10 detik.


Simulasi untuk python-yolo ada di google colab klik disini


3. Klasifikasi Kepadatan: Hasil perhitungan objek kemudian dikategorikan ke dalam tingkat kepadatan 1 hingga 4 (dari sepi hingga sangat ramai),. Sebagai contoh, jika terdeteksi banyak objek (misalnya 33 objek), sistem akan mengkategorikannya ke level 4 atau "sangat ramai".

4. Komunikasi Data via MQTT: Tingkat kepadatan ini dikirimkan melalui protokol MQTT ke mikrokontroler ESP32,. MQTT dipilih karena kemampuannya dalam pengiriman data secara real-time yang membutuhkan koneksi internet stabil.



5. Eksekusi IoT di Simulator: Pada sisi perangkat keras (yang disimulasikan melalui Wokwi), ESP32 menerima data tersebut dan mengatur output-nya,. Jika tingkat kepadatan mencapai level 4, maka intensitas lampu akan diatur ke 100% dan motor servo akan bergerak ke posisi 180 derajat.


Teknologi dan Tools yang Digunakan


Proyek ini merupakan perpaduan antara Data Science dan Internet of Things. Beberapa alat utama yang digunakan meliputi:

• Google Colab & Python: Untuk membangun model deteksi objek dengan library computer vision,.

• VS Code & PlatformIO: Digunakan untuk menulis program berbasis C++ bagi mikrokontroler,.

• Wokwi: Platform simulator untuk menjalankan proyek IoT secara virtual,.

• Komponen Elektronika: ESP32 sebagai otak sistem, Liquid Crystal (LCD) I2C untuk menampilkan status, serta motor servo dan lampu sebagai indikator fisik,.


Kesimpulan

Proyek SmartLamp ini membuktikan bahwa integrasi antara Artificial Intelligence (AI) dan IoT dapat memberikan solusi cerdas bagi infrastruktur perkotaan. Dengan mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas secara otomatis, penggunaan energi untuk lampu jalan dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan di lokasi tersebut.

Sistem ini layaknya seorang petugas lalu lintas yang memiliki mata elang, ia tidak hanya melihat seberapa gelap malam itu, tetapi juga mengamati seberapa sibuk jalanan, lalu memutuskan seberapa terang cahaya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan semua orang.


--------------------------------------------------------------------------------

Informasi dalam blog ini disusun berdasarkan pemaparan tugas UAS matkul Komputasi berjaringan oleh Zaskhia Artina Isnalifah, mahasiswa S2 Informatika Unesa 2025.




Share:

Pzem 017 - DC Power Meter dan Monitoring IOT-MQTT-HTML di Github



Kebutuhan akan energi listrik searah (DC) dalam berbagai aplikasi,seperti sistem tenaga surya (PLTS), sistem penyimpanan energi menggunakan aki, dan beban lampu DC, menuntut adanya pengawasan yang presisi terhadap parameter operasionalnya. 

Pemantauan terhadap tegangan (voltage), arus (current), dan daya (power) sangat penting untuk menjaga kesehatan baterai serta memastikan efisiensi konsumsi beban listrik. Pengukuran manual menggunakan multimeter konvensional seringkali tidak efisien untuk pengamatan jangka panjang karena tidak dapat merekam data secara kontinu dan real-time. (Saputra dkk., 2022).

Modul sensor PZEM-017 muncul sebagai solusi teknologi yang efektif untuk kebutuhan tersebut. Berdasarkan penelitian, PZEM-017 memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam pembacaan parameter listrik DC, dengan tingkat akurasi pembacaan tegangan mencapai 99,98%, arus 98,08%, dan daya 98,33%. Sensor ini menggunakan protokol komunikasi Modbus-RTU melalui antarmuka RS485 yang memungkinkan transmisi data digital yang stabil bahkan dalam lingkungan dengan gangguan interferensi elektromagnetik. (Solar-Thailand, n.d.; Iswahyudi dkk., 2025).



Akses ke Pzem 04 & 017 - Python - Modbus baca disini 


Integrasi perangkat keras dengan platform perangkat lunak modernseperti Python memberikan fleksibilitas dalam pemrosesan data. Python mampu menjalankan fungsi kalkulasi dan mengirimkan data secara sinkron ke antarmuka berbasis web. Dengan memanfaatkan dashboard HTML yang dideploy melalui GitHub Pages, data monitoring dapat diakses secara daring, memungkinkan pengguna untuk memantau status aki dan beban lampu dari jarak jauh. 

Melalui percobaan ini, penggunaan PZEM-017 dengan suplai aki 12V dan beban lampu didokumentasikan untuk menganalisis performa sistem kelistrikan DC secara menyeluruh.


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka formula yang akan diusulkan pertanyaannya pada percobaan ini adalah:

1. Bagaimana cara integrasi sensor PZEM-017 dengan bahasa pemrograman Python sehingga sensor mampu membaca parameter energi listrik DC yang sesuai?

2. Bagaimana dampak pemberian beban lampu terhadap stabilitas tegangan serta seberapa besar arus yang dikonsumsi oleh suplai aki 12V?

3. Bagaimana cara merancang antarmuka dashboard monitoring berbasis web dengan desain HTML agar dapat dipantau secara real time?

4. Berapa tingkat akurasi dan reaktifitas sebua sensor terhadap perobahan parameter saat beban dipasang?


Pada percobaan kali ini terdapat beberapa komponen utama dan beberapa komponen penunjang yang masing masing memeliki peran penting untuk menunjang keberhasilan dalam percobaan. Komponen penunjang yang berperan penting tersebut dijelaskan sebagai berikut:


1. Modul PZEM-017 (DC)



PZEM-017 adalah modul elektronik yang dirancang khusus untuk mengukur parameter listrik DC seperti tegangan, arus, daya, dan energi. Modul ini menggunakan komunikasi RS485 melalui protokol Modbus-RTU, yang memungkinkan data dibaca secara akurat oleh mikrokontroler atau komputer melalui bantuan konverter serial.


2.  Komunikasi Serial & Python


Python digunakan sebagai bahasa perantara untuk membaca data dari sensor. Dengan pustaka (library) tertentu, Python dapat mengambil data mentah dari sensor PZEM dan mengolahnya menjadi informasi numerik yang dapat ditampilkan atau dikirim ke server web.


3. Dashboard Monitoring (HTML & GitHub Pages)


Visualisasi data dilakukan melalui dashboard berbasis HTML. Penggunaan GitHub Pages memungkinkan data tersebut diakses secara daring melalui URL tertentu, sehingga pemantauan tidak terbatas pada layar lokal komputer saja.


4.  Aki (Baterai Lead-Acid)

Aki atau baterai lead-acid merupakan perangkat elektrokimia yang berfungsi sebagai penyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia. Pada percobaan ini, aki 12V digunakan sebagai sumber tegangan utama (suplai) untuk sistem monitoring. Menurut literatur, aki memiliki karakteristik tegangan yang akan menurun seiring dengan besarnya beban yang diberikan (voltage drop). Penurunan tegangan inidipengaruhi oleh hambatan dalam baterai dan laju pengosongan arus (discharge rate).


5.  Beban Lampu


Lampu DC dalam sistem ini bertindak sebagai beban resistif yang mengonsumsi energi dari suplai aki. Lampu merupakan komponen yang mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Besarnya arus yang ditarik oleh lampu berbanding lurus dengan daya lampu tersebut dan berbanding terbalik dengan tegangan suplai sesuai dengan Hukum Ohm ( P = V x I). 

Penggunaan lampu sebagai beban bertujuan untuk melihat kemampuan sensor PZEM dalam merespons lonjakan arus dan perubahan daya secara real-time saat beban diaktifkan.


6. Shunt Resistor


Shunt resistor adalah komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan sangat rendah dan presisi, yang dipasang secara seri dengan beban. Prinsip kerja shunt resistor didasarkan pada Hukum Ohm, di mana arus yang mengalir melalui hambatan tersebut akan  menghasilkan beda potensial (tegangan drop) yang sangat kecil.

Tegangan drop inilah yang kemudian dibaca oleh modul PZEM-017 untuk dikonversi menjadi nilai arus (Ampere). Dalam pengujian arus besar (seperti penggunaan aki dan lampu), shunt resistor berfungsi agar sensor tidak rusak akibat panas berlebih karena arus tidak langsung mengalir melalui sirkuit utama sensor, melainkan melalui hambatan eksternal ini.


Prosedur Pemasangan


1. Langkah pertama adalah menyiapkan alat dan bahan untuk kemudian akan dirangkai.

2. Alat yang diperlukan ialah sensor PZEM-017, Shunt Resistor, Modul rs-485, dan Aki 12V.

3. Kemudian merangkai sistem dengan menghubungkan Aki ke beban. Shunt Resistor dipasang secara seri pada jalur negatif (kutub negatif aki ke shunt, lalu shunt ke beban) sesuai diagram wiring PZEM-017.

4. Menghubungkan kabel data sensor PZEM-017 ke modul RS485 to USB, lalu dicolokkan ke port USB Laptop.

5. Jangan lupa untuk menjalankan program Python yang telah disesuaikan untuk membaca register Modbus PZEM-017 (DC) pada Visual Studio Code.

6. Memastikan pembacaan data Tegangan, Arus, dan Daya muncul pada terminal Python.

7. Mengirimkan data ke broker MQTT dan membuka dashboard.

8. Membuat repositori di GitHub dan mengunggah file index.html untuk dashboard monitoring.

9. Mengatur konfigurasi GitHub Pages pada pengaturan branch main dan folder root.

10. Menghubungkan sensor PZEM ke sumber daya aki 12V dan beban lampu.

11. Lalu hubungkan rangkaian ke suplai agar beban dapat menyala sehingga nantinya informasi seperti te gangan, arus, dan daya akan muncul pada dashboard html.


Cara kirim data pzem ke web github melalui MQTT baca disini. 




Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan suplai aki 12V dan beban lampu DC, berikut adalah data hasil pengukuran yang diperoleh melalui dashboard monitoring:

Parameter Tegangan (Voltage):

Sistem membaca tegangan pada nilai 9,00 Volt. Terjadi voltage drop (penurunan tegangan) yang cukup signifikan dari nilai nominal aki 12V. Hal ini menunjukkan beban lampu menarik daya yang cukup besar atau kondisi State of Charge (SoC) aki yang sedang menurun.

Parameter Arus (Current):

Arus yang mengalir pada rangkaian terdeteksi sebesar 8,24 Ampere. Nilai ini menunjukkan beban lampu yang digunakan memiliki resistansi rendah sehingga menarik arus yang cukup tinggi dari suplai.

Parameter Daya (Power):

Daya listrik yang dikonsumsi oleh beban adalah sebesar 70,1 Watt. Hasil ini didapatkan dari perkalian real-time antara tegangan (9V) dan arus (8,34A).

Visualisasi Grafik:

Dashboard menampilkan grafik garis yang stabil namun meningkat tajam saat lampu dinyalakan. Grafik arus dan daya menunjukkan responsivitas sensor PZEM-003 yang sangat cepat dalam menangkap perubahan status beban (dari OFF ke ON).

Konektivitas Data:

Integrasi antara Python (sebagai pengolah data serial) dan GitHub Pages (sebagai host dashboard) berjalan tanpa kendala (delay rendah), sehingga data yang tampil di web sinkron dengan kondisi fisik di lapangan.




Bersama mahasiswa kelas Elektronika Daya D4 Teknik Listrik Vokasi Unesa 2024 (I). Link pengumpulan tugas lengkap disini : https://drive.google.com/drive/folders/1zgWdeR1pKQIqIM51rKrKw9vubsfMuFG3?usp=sharing


Share:

Praktek AGV Sequence Controller Bersama D4 TRO UNESA 2025



Perkembangan teknologi otomasi saat ini semakin pesat, terutama dalam bidang sistem kendali berbasis mikrokontroler. Salah satu aplikasi nyata dari otomasi adalah Automated Guided Vehicle (AGV), yaitu kendaraan yang mampu bergerak secara otomatis tanpa pengemudi. Meskipun AGV industri bersifat kompleks, konsep dasarnya dapat dipelajari melalui prototipe sederhana yang menggunakan komponen elektronik dan pemrograman dasar.

Dalam mata kuliah Komputasi Dasar, mahasiswa diperkenalkan pada logika pemrograman dan penerapannya dalam sistem fisik nyata. AGV sederhana yang dikendalikan melalui kode angka (misalnya: 1 = maju, 2 = mundur, dst.) menjadi sarana efektif untuk memahami integrasi antara perintah digital, mikrokontroler, dan aktuator seperti motor. Proyek ini tidak hanya melatih kemampuan komputasi, tetapi juga pemahaman terhadap sistem kendali otomatis yang menjadi fondasi teknologi industri 4.0.


Pengertian AGV



Automated Guided Vehicle (AGV) adalah kendaraan beroda yang mampu melakukan transportasi material secara otomatis tanpa kehadiran pengemudi. Sejak pertama kali dikembangkan pada 1950-an, AGV telah mengalami perkembangan pesat dan kini menjadi komponen penting dalam sistem logistik cerdas era Industri 4.0. AGV banyak digunakan di berbagai sektor, seperti pabrik otomotif, sistem manufaktur fleksibel (FMS), gudang logistik, pelabuhan kontainer, hingga sektor kesehatan. Menurut Guo et al. (2023), AGV modern tidak hanya berfungsi sebagai alat angkut, tetapi juga sebagai bagian dari sistem siber- fisik yang terintegrasi melalui teknologi Internet of Things (IoT). 

Di sisi lain, S ̧enaras et al. (2023) menekankan bahwa AGV berbiaya rendah yang umumnyamenggunakan sensor magnetik dan mengikuti jalur pita magnet di lantai semakin populer di industri kecil menengah karena investasinya lebih terjangkau. Namun, kelemahan utama AGV murah adalah efisiensi rendah akibat sistem yang terdesentralisasi dan hanya melayani satu sirkuit AGV, sehingga waktu tunggu di stasiun produksi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan teknologi awal seperti pada laporan ini, AGV sederhana menjadi sarana efektif untuk mempelajari prinsip dasar otomasi, navigasi, dan kendali otomatis.


Mikrokontroler dan Perannya dalam Sistem Kendali

Mikrokontroler merupakan komponen inti dalam sistem AGV modern, terutama pada prototipe berbiaya rendah. Ia berfungsi sebagai “otak” yang mengolah input dari pengguna atau sensor, mengeksekusi logika pemrograman, lalu mengirim sinyal ke aktuator seperti motor penggerak. Dalam penelitian Chenet al. (2021), sistem AGV roda omnidirectional dikendalikan menggunakan mikrokontroler Microchip dsPIC30F6010A yang terintegrasi dengan sensor MPU- 9250 untuk memantau kecepatan longitudinal, transversal, dan sudut kemudi. 

Hal ini menunjukkan bahwa mikrokontroler tidak hanya bertindak sebagai penghubung antara perangkat lunak dan keras, tetapi juga sebagai platform untuk implementasi algoritma kendali canggih, seperti estimasi slip dan kompensasi gerakan. Pada AGV sederhana seperti dalam laporan ini, mikrokontroler (misalnya Arduino Uno) digunakan untuk menerima input berupa kode angka melalui antarmuka serial, lalu mentranslasikannya menjadi perintah gerakan spesifik: maju, mundur, belok kiri, atau berhenti. 

S ̧enaras et al. (2023) juga menyebut bahwa AGV berbiaya rendah umumnya menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem tertanam (embedded system), yang pada dasarnya memiliki fungsi serupa dengan mikrokontroler. Dengan demikian, peran mikrokontroler sangat sentral dalam merealisasikan sistem kendali otomatis yang responsif, fleksibel, dan dapat dipelajari secara langsung dalam lingkungan akademik.


Prinsip Kendali Berbasis Kode Angka




Kendali berbasis kode angka adalah pendekatan alternatif dalam mengoperasikan AGV yang mengandalkan input numerik sebagai perintah gerakan, menggantikan penggunaan remote control konvensional atau sistem navigasi otonom berbasis sensor lingkungan. Dalam sistem ini, setiap angka merepresentasikan aksi spesifik: misalnya, kode 1 untuk maju, 2 untuk mundur, 3 untuk belok kiri, 4 untuk kanan, dan 0 untuk berhenti. Pendekatan ini sangat sesuai untuk prototipe AGV sederhana karena strukturnya ringkas, mudah diprogram, dan tidak memerlukan perangkat keras tambahan yang kompleks.

Meskipun Guo et al. (2023) dan (Åženaras et al., 2023) membahas sistem AGV multi-agen dengan alokasi tugas terdistribusi dan optimisasi armada, prinsip dasar mereka tetap relevan: setiap perintah harus jelas, tidak ambigu, dan dapat diproses secara real-time. Dalam konteks pendidikan, sistem berbasis kode angka memungkinkan mahasiswa memahami secara langsung hubungan antara logika komputasi dan respons fisik. Selain itu, seperti yang dijelaskan oleh (Chen et al., 2021), akurasi gerakan AGV sangat dipengaruhi oleh kemampuan sistem dalam menafsirkan input dan mengkompensasi gangguan seperti slip roda. 

Dengan mengintegrasikan kode angka ke dalam struktur kendali, mahasiswa dapat bereksperimen dengan berbagai skenario gerakan, mengembangkan algoritma sederhana, dan membangun fondasi pemahaman untuk sistem AGV yang lebih kompleks di masa depan.



Diagram Sistem dan Rangkaian



Sistem AGV ini dirancang dengan arsitektur terdesentralisasi sederhana yang terdiri dari tiga subsistem utama: input, pemrosesan, dan output:


1. Input: Sebelum mengirim perintah, pengguna terlebih dahulu harus memastikan bahwa smartphone-nya terhubung ke jaringan WiFi dengan nama "MyAGV", yang merupakan hotspot yang dihasilkan oleh modul WiFi pada AGV. 

Setelah terhubung, pengguna membuka aplikasi browser (misalnya Google Chrome) dan mengakses alamat 192.168.4.1 untuk membuka antarmuka kendali berbasis web. Pada antarmuka tersebut, pengguna dapat menginput kode angka (0–4) secara real-time untuk mengendalikan gerakan AGV. 

Pendekatan berbasis kode diskrit ini menggantikan fungsi remote control fisik, memungkinkan pengguna memberikan perintah gerakan secara eksplisit melalui antarmuka digital. Setiap angka merepresentasikan aksi spesifik misalnya: 1 = maju, 2 = mundur, 3 = belok kiri, 4 = belok kanan, dan 0 = berhenti sehingga memperjelas hubungan langsung antara perintah digital dan respons fisik AGV.

2. Pemrosesan: Mikrokontroler (misalnya ESP32 atau Arduino dengan modul WiFi) berperan sebagai unit kendali terdesentralisasi yang menerima input dari smartphone, mengeksekusi logika pemrograman, lalu menentukan pola gerakan yang sesuai. Mikrokontroler ini berfungsi sebagai “otak lokal” yang memproses perintah secara mandiri, tanpa bergantung pada sistem kendali pusat sesuai dengan prinsip sistem AGV terdistribusi seperti yang diusulkan oleh Guo et al. (2023), di mana setiap agen mampu mengambil keputusan secara otonom.


3. Output: Sinyal digital dari mikrokontroler dikirim ke driver motor yang kemudian mengatur arah dan kecepatan motor DC sesuai perintah. Driver motor berfungsi sebagai aktuator interface yang mengubah sinyal logika dari mikrokontroler menjadi daya listrik yang cukup untuk menggerakkan roda AGV.


PCB Rangkaian remote AGV (bisa dibeli online, jangan rusak aslinya)



Penjelasan merubah RC menjadi Wifi  klik disini .

Desain sistem ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pembelajaran dasar komputasi dan otomasi, tetapi juga mencerminkan prinsip efisiensi pada AGV berbiaya rendah. Dengan arsitektur terdesentralisasi, sistem mampu mengurangi ketergantungan pada infrastruktur kendali pusat, sekaligus membuka jalan bagi pengembangan sistem multi-AGV di masa depan sebagaimana ditekankan dalam penelitian S ̧enaras et al. (2023) tentang AGV pools dan alokasi tugas berbasis fleksibilitas lokal.


Penjelasan Kode

Sistem AGV pada laporan ini dikendalikan secara nirkabel melalui komunikasi WiFi. Smartphone pengguna dan mikrokontroler terhubung ke jaringan WiFi yang sama, sehingga perintah berupa kode angka (1–5) dapatdikirim dari smartphone ke AGV secara real-time.


Koding lengkap di github klik disini .


Pada sisi mikrokontroler, program berjalan dalam dua bagian utama:

1. Penerimaan data via WiFi. Mikrokontroler bertindak sebagai server kecil. Ketika smartphone mengirim kode (misal lewat aplikasi sederhana, browser, atau Serial Monitor nirkabel), mikrokontroler menerima data

tersebut dalam bentuk string atau karakter.

2. Eksekusi perintah. Setelah menerima input, program menggunakan struktur if-else atau switch-case untuk menjalankan fungsi gerakan sesuai kode:


o 1 → maju

o 2 → belok kiri

o 3 → belok kanan

o 4 → mundur

o 5 → berhenti


Setiap fungsi mengatur sinyal ke driver motor untuk mengubah arah putaran motor kiri dan kanan. Misalnya, saat menerima kode 3 (belok kiri), motor kiri dijalankan mundur sementara motor kanan maju, sehingga AGV berputar ke kiri.





Untuk pengembangan lebih lanjut, disarankan agar sistem AGV ini ditingkatkan dengan beberapa langkah teknis yang aplikatif. 

Pertama, mengganti protokol komunikasi WiFi dengan Bluetooth Low Energy (BLE) atau ESP-NOW, yang memiliki latensi lebih rendah dan stabilitas lebih baik untuk kendali real- time jarak dekat. 

Kedua, menambahkan indikator LED sebagai umpan balik langsung saat perintah diterima, sehingga pengguna dapat memastikan status sistem meskipun AGV berada di luar jangkauan pandangan. 

Ketiga, mengimplementasikan buffer parsing sederhana di sisi mikrokontroler untukmemisahkan proses penerimaan data dan eksekusi, guna meningkatkan responsivitas. 

Keempat, dalam tahap lanjut, mengintegrasikan sensor encoder atau MPU-6050 untuk memantau pergerakan roda secara real-time dan menerapkan algoritma kompensasi slip seperti yang diusulkan oleh Chen et al. (2021), sehingga akurasi gerakan dapat ditingkatkan secara signifikan. 

Dengan pengembangan tersebut, AGV sederhana ini tidak hanya menjadi alat pembelajaran komputasi dan otomasi, tetapi juga fondasi konkret menuju sistem logistik cerdas berbasis teknologi terjangkau.


Disadur dari laporan praktek Ambar Arta Nofa, Mahasiswi D4 Teknik Rekayasa Otomotif (2025 I)  Fakultas Vokasi Universitas Negeri Surabaya

Link github dan koleksi laporan lengkap : https://github.com/ahocool-aisi555/AGVRC27Mhz

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+6281331339072

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (14) antares (11) arduino (29) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (8) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp32 (3) esp8266 (31) euro2020 (13) gcc (1) gis (3) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (79) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (3) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (4) ninmedia (5) ntp (1) openwrt (3) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (37) proyek (1) python (11) radio (31) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) SDR (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) statistik (5) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (96) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) unesa (10) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (6) yolo (10)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika