Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

Rabu, 20 November 2019

Memahami Cloud Biar Ga Kelaut - AWS Cloud Day Surabaya 2019



Seminggu setelah mengikuti acara "jualan" dari Amazon Indonesia saya malah ditanyain oleh istri "Mana sih foto foto seminar kamu? Biasanya sudah narsis aja kok kali ini nggak? " Padahal aslinya tangan gatel juga buat ambil kamera smartphone kayak ibu-ibu yg duduk di depanku. Ya mungkin karena ada sedikit kegalauan penulis memahami cloud yang ditawarkan oleh sebuah company pelopor online shoping ini. Kenapa galau? Awalnya saat sign up buat ikutan acaranya yang terbayang paling juga jualan storage online atau server online gak jauh-jauh lah ekspektasi saya. Tapi ketika saya daftar untuk mencoba layanan cloud nya aws, akhirnya inilah yg membuat saya bingung dan jadi males untuk selfie di acara seminarnya.


Gambar diatas saya buat saat menyiapkan video "show off" yg saya persiapkan untuk acara ini, siapa tau ada yg bisa saya prospek dan tertarik dengan project iot saya. MQTT dan database mongodb yg saya gunakan pada project ini semuanya berbasis AWS akan tetapi saya tidak sadar bahwa layanan yg saya pakai merupakan layanan 3rd party yg sepenuhnya jauh dari harapan saya yaitu IOT yg langsung ke system IOT CORE nya amazon. Tools yg saya gunakan ternyata tidak lebih hanya memanfaatkan platform "remote computing" dan "serverless script" yg terdapat pada AWS. Semakin bingung nih saya sampai akhirnya tercerahkan saat mengikuti seminar.


Nah loo..gimana gak bingung saat saya memulai berkenalan dengan AWS, uuakehh poool item yg ditawarkan dan saya mulai dari mana nih ? Wahh gak usah datang aja ke seminarnya, bakalan mati kutu nih? hihihii gitu aja nyerah kan ada google-yotutube-facebook dan sebagainya dan benar saja saya menggunakan youtube untuk mejawab "Saya Mulai Dari Mana?" Jawabannya adalah EC2 dimana berada di paling ujung awal dari list servis yg ditawarkan oleh AWS (panjang banget kepotong tuh gambarnya). Tentu saja saya sangat mengenal EC2 (sombong amatttt) karena ternyata gak jauh berbeda dengan VPS alias server virtual berbasis windows maupun linux.








Ahh cupu amat masih pake windows ? Ya mampunya bikin scriptnya di windows sih lagian biar gak pusing-pusing beradaptasi karena kebetuan saja python yg sedang saya oprek berbasis windows. Linuxnya bagaimana ? Mau jadi bingung ? nih saya connect kan ya...



Tuh bisa kan ? Jadi setelah saya mempunyai VPS serasa punya PC baru di "CLOUD" dan saya bisa menaruh script di sana. Hasilnya cakep juga dan bisa dilihat dari 2 video youtube berikut:








Terasa sudah keren banget dan ahli nih saya, sampai saatnya jadi peserta seminar dan ketemu sama  orang-orang keren dari teamnya Amazon Indonesia. Dan saya sukses balik ke level newbie ...


AWS cloud day surabaya ini berlangsung tanggal 13 nopember 2019 dan lebih ditujukan kepada pelaku bisnis di surabaya dengan harapan tertarik menggunakan layanan cloud AWS. Tentu saja harapannya seperti itu dengan dibawanya pelaku bisnis lokal yg sudah memindahkan server dan aplikasinya ke platform cloud computing. Jawapos dot com ternyata telah berbasis cloud sejak 2016 dan saat ini sudah memangkas 1/2 budget jika menggunakan server premise (server fisik di data center). Dan yg menjadi momok bagi pegawai penjaga server adalah monitoring 24 jam, dan kini sepenuhnya dilakukan oleh AWS sehingga pekerja di jawapos dot com bisa tidur nyenyak kemudian bisa mencurahkan perhatiannya lebih ke konten dan kreativitas.

Apalagi sekarang AWS menjadi salah satu andalan berbagai perusahaan di dunia dalam hal pengaturan administrasi perusahaan dengan platform cloud computingnya berupa EC2 (elastic cloud computing) dan S3 (Simple Storage Service) sehingga aplikasi berupa SAP dan ERP sejenis bisa dijalankan di cloud. Lagi-lagi biaya maintenace server menjadi "0" NOL. Ya karena tentunya pihak amazon akan mengontrol sepenuhnya dengan garansi SLA 100% comply.

Topik industri 4.0 berupa pengolahan data alias Data Mining, Artificial Inteligent, dan Machine learning mungkin terlalu berat dipraktekkan dan cenderung hanya mudah diucapkan. Untuk itu AWS menawarkan solusi yaitu membuat orang yg awam, tidak perlu harus menjadi Data Scientist untuk mengolah data, semisal data forex forecasting. Saking banyaknya servis yg ditawarkan sampai-sampai terlihat AWS layaknya warteg yg "kebanyakan" menu dan semuanya enak untuk dicicipi.

Bagaimana dengan harga servis yg ditawarkan ? Ternyata sangat flexible dimana kita akan membayar sesuai apa yg kita butuhkan dan gunakan. Jadi semisal saat suatu layanan kita rasa berlebih maka bisa downgrade begitu juga sebaliknya. Saat kita tidak memerlukan layanan semisal lagi libur atau lagi ada kejadian tertentu maka user sepenuhnya memiliki hak untuk mematikan layanan tanpa harus membayar saat layanan mati. Bayangkan jika server kita berada di data center maka akan dikenakan charge bulanan yg FIX.


Lalu bagi penggiat microcontroller 8 bit bisa juga menggunakan layanan IOT Core dari AWS dan yg senang dengan Node.js bisa menggunakan AWS Lambda untuk menjalankan scriptnya secara SERVERLESS. Sampai tulisan ini saya buat penulis belum berhasil menghubungkan arduino dengan AWS IOT Core karena ada beberapa term "Security" yg sangat ketat dan sepertinya berlebihan diterapkan oleh AWS. Ya akhirnya penulis kembali lagi ke penggunaan EC2 untuk  menjalankan server mqtt dan selama response nya cepat maka tidak menjadi masalah.

Sebenarnya banyak yg ingin saya bagi tapi akan saya tulis lagi saat ilmu saya sudah banyak. Maklum saja ilmu KELAUT ini masih menjadi hal baru bagi penulis. Dan bila anda membaca 5 tahun setelah tulisan ini di posting dapat dipastikan anda sudah menggunakan layanan CLOUD lebih sering daripada saat tulisan ini ditulis. Para pelajar di SMK jurusan TKJ tidak akan lagi belajar menyambung kabel UTP tapi belajar configurasi node js serverless. Dan anak-anak dirumah main game nya bukan di PC bapaknya tapi di CLOUD.




Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (24) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika