Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Kamis, 26 Oktober 2023

Pengenalan Protokol IOT - MQTT Melalui Simulasi Wokwi

 


Untuk melanjutkan praktek kali ini ada baiknya mengikuti pembahasan sebelumnya agar tidak tersesat :



Sebenarnya saya tidak terlalu suka dengan simulasi elektronika karena saya terbiasa membuat prototype pada breadboard, namun ketika saya menemukan simulator yang bernama  wokwi saya menjadi sangat kagum karena wokwi bisa menghubungkan board microcontroller yang dipakai dengan simulator wifi sesungguhnya. Nama AP wifi yang dipakai pada wokwi adalah  "Wokwi-GUEST" dan saya masih belum terpikir gimana script HTML pada cloud bisa menjadi Access point wifi. AMAZING !

Untuk mempersingkat waktu maka sebaiknya pembaca bikin aja akun wokwi kemudian baca dan pahami contoh-contoh yang telah ada. Untuk platform IOT maka mikrokontroler yang disediakan adalah ESP32 (sayangnya bukan ESP 8266 namun bisa dimaklumi, sama aja kok). Saya telah membuat simulasi pengukuran suhu dengan sensor DHT22 dan kemudian dilempar ke broker MQTT ( bisa dibaca disini )






Scriptnya seperti berikut :

#include <WiFi.h>
#include <PubSubClient.h>
#include <DHTesp.h>

const int DHT_PIN = 13;
DHTesp dht;

// Ini untuk wifi kusus di simulasi wokwi

const char* ssid = "Wokwi-GUEST";
const char* password = "";
const char* mqtt_server = "broker.hivemq.com";

//ubah dengan nama topik (namakamu) yg berbeda dengan teman kamu

#define TOPIK_SUHU "/namakamu/suhu"
#define TOPIK_HUMI "/namakamu/humi"

WiFiClient espClient;
PubSubClient client(espClient);
unsigned long lastMsg = 0;

float temp = 0;
float hum = 0;

void setup_wifi() { //perintah koneksi wifi
  delay(10);
  // mulai konek ke wifi
  Serial.println();
  Serial.print("Terhubung ke .. ");
  Serial.println(ssid);

  WiFi.mode(WIFI_STA); //setting wifi chip sebagai station/client
  WiFi.begin(ssid, password); //koneksi ke jaringan wifi

  while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) { //perintah tunggu esp32 sampi terkoneksi ke wifi
    delay(500);
    Serial.print(".");
  }

  randomSeed(micros());

  Serial.println("");
  Serial.println("WiFi terhubung");
  Serial.println("IP address: ");
  Serial.println(WiFi.localIP());
}



void reconnect() { //perintah koneksi esp32 ke mqtt broker baik itu sebagai publusher atau subscriber
  // Loop until we're reconnected
  while (!client.connected()) {
    Serial.print("Attempting MQTT connection...");
    // perintah membuat client id unik agar broker menerima
    String clientId = "Unesa-d4-";
    clientId += String(random(0xffff), HEX);
    // Attempt to connect
    if (client.connect(clientId.c_str())) {
      Serial.println("Terhubung ke broker ..");
     
    } else {
      Serial.print("failed, rc=");
      Serial.print(client.state());
      Serial.println(" try again in 5 seconds");
      // Wait 5 seconds before retrying
      delay(5000);
    }
  }
}

void setup() {
 
  Serial.begin(115200);
 
  setup_wifi(); //memanggil setup_wifi untuk dieksekusi
 
  client.setServer(mqtt_server, 1883); //konek ke broker
 
  dht.setup(DHT_PIN, DHTesp::DHT22);//inisialiasi komunikasi dengan sensor dht22
}

void loop() {
  if (!client.connected()) {
    reconnect();
  }
  client.loop();

  unsigned long now = millis();
  if (now - lastMsg > 5000) { //perintah publish data tiap 5 detik
    lastMsg = now;
    TempAndHumidity  data = dht.getTempAndHumidity();

    String temp = String(data.temperature, 2); //membuat variabel temp untuk di publish ke broker mqtt
    client.publish(TOPIK_SUHU, temp.c_str()); //publish data dari varibel temp ke broker mqtt
   
    String hum = String(data.humidity, 1); //membuat variabel hum untuk di publish ke broker mqtt
    client.publish(TOPIK_HUMI, hum.c_str()); //publish data dari varibel hum ke broker mqtt

    Serial.print("Temperature: ");
    Serial.println(temp);
    Serial.print("Humidity: ");
    Serial.println(hum);
  }
}


Sehingga saat dijalankan secara amazing bisa melempar data suhu dan kelembaban melalui broker hivemq. Dan sebagai PC client yang akan membaca data suhu dan kelembaban ini saya gunakan MQTT explorer yang sudah pernah dibahas pada tulisan sebelumnya.





Lakukan penambahan TOPIK suhu dan kelembaban untuk melakukan subscribe atau berlangganan data yang diinginkan.






Dan hasilnya bisa dilihat pada layar muncul data dari topik yang telah di subscribe dan kemudian  bisa ditampilkan pada grafik seperti berikut.






Jika ingin melempar data ke smartphone, maka gunakan aplikasi "IOT MQTT PANEL" yang dapat di unduh di play store. Gambar grafik smartphone contohnya bisa dilihat pada gambar animasi paling atas atau bisa dilihat pada video youtube disini.





Jika ingin belajar menampilkan grafik pada smartphone melalui aplikasi diatas, kontak saya aja ya...

Share:

Rabu, 25 Oktober 2023

LoRaWan Antares - Faktor penyebab 'kenapa susah nyampai pesan nya ?'

 


Tentunya indah dan merdu suara burung di alam bebas ditambah dengan udara bersih dan segar. Namun mengingat 10 tahun lalu saya berkunjung ke sebuah hatchery jalak, banyak burung berkicau yang nasibnya kurang beruntung dikurung di sangkar besi. Lalu apa hubungannya dengan LoRaWan ? Kok sangat jauh sekali pembahasannya melenceng ? Ohhhh tentu tidak, dari kicauan burung inilah ide dari komunikasi LoRa dengan memanfaatkan prinsip "kicau" atau "chirp" menjadi CSS (Chirp Spread Spectrum) yang di klaim mampu mengirmkan sinyal digital lebih jauh dengan konsumsi daya paling irit.

Tentunya saya sebagai tukang solder digital yang kurang canggih dalam matematika teknik akan kesusahan dalam membahas teori CSS. Namun dalam tulisan kali ini tergerak dari sedikitnya pembahasan di blog maupun media internet lain berbahasa Indonesia, saya akan menjelaskan beberapa faktor yang mungkin akan membuat mereka yang mencoba belajar LoRaWan milik Telkom antares, akan tidak kapok untuk mecoba nya sampai berhasil. Terutama kawan-kawan dari Telkom University yang paling sering nyantol di WA saya setelah membaca tulisan saya.

  


- Pemilihan perangkat LoRa


Yang pertama yang akan saya ingatkan adalah kalau membeli modul siap pakai sangatlah disarankan, seperti TTGO / LiLyGo (berbasis ESP32) dimana sesuaikan frekuensi kerjanya LoRaWan di Indonesia yaitu band AS 923-2. Sehingga yang dibeli adalah  modul / kit Lorawan siap pakai dengan frekuensi kerja 850-950 Mhz. Namun jika anda kesulitan dana dan ingin mengoprek sejak awal bisa mengikuti prototype yang pernah saya bikin disini.



Modul Lora yang saya pake adalah semtech 1276 / RFM 95 dengan antena mini 900Mhz yang saya beli di seller tokped dari Bandung. Cukup mengeluarkan dana dibawah 200ribu saya bisa menghemat lebih dengan menggandengnya bersama jenis arduino paling sederhana pun. Jadi silahkan mampir ketulisan saya dilink diatas dan semoga rangkaiannya betul dan ketika di reset awal muncul "LoRa init succeeded."  pada layar terminal monitor.


- Pemilihan Lokasi BTS Gateway LoRaWan Telkom


Setelah hampir setahun komersial, lorawan milik telkom antares mulai menarik pelanggan yang memasang alat meternya berbasis LoRaWan. Hal ini menyebabkan terjadinya "Cell Breathing" yang merupakan salah satu kekurangan modulasi digital berbasis Spread Spectrum, dimana semakin banyak pengguna yang transmit bersamaan maka jangkauan gatewaynya mengempis/mengecil.  

Jangan lupa juga kalau CSS seperti halnya CDMA (maklum saya engineer certified CDMA namun teknologinya sudah usang hikss..) menggunakan kanal frekuensi yang relatif sedikit dan tidak ada proses membedakan antar device di udara. Jadi antar perangkat lain yg kirim bersamaan akan saling meng 'gugur' kan sinyal satu sama lain, alias interfrensi.  Makanya saran saya pilihlah frekuensi yang agak kosong di tempat dimana kalian mencoba kirim data LoRaWan. Bisa dilakukan seperti simulasi yang saya buat disini. 



Jadi pada lokasi yang mungkin padat, seperti halnya pada BTS di kampus Telkom University, maka akan kemungkinan jangkauan "ear" dari gatewaynya akan mengecil. Sehingga beberapa kali saya menyarankan mahasiswa yang berkonsultasi dengan saya untuk bergeser ke arah lokasi kantor STO telkom (yang ada towernya) dan akhirnya terselesaikan masalahnya. 


- Pemilihan Library dan Parameter LoRawan


Bukan menghina atau mengerdilkan teman-teman di telkom (mereka jago-jago kok), namun sebagai orang yang pernah bolak-balik kantor telkom maka ada sedikit pola yang sama saya alami, dimana para engineer nya akan mengalami mutasi tiap 5 tahun sekali. Ini menyebabkan pengelolaan hal-hal kecil seperti library pada LoRaWan Antares menjadi terpotong dan tidak ada evaluasi lanjutan. Asal sudah pernah di test jalan ya ditinggal aja. 

Beberapa kali mahasiswa Telkom University mengeluh dan saya kasi saran untuk menggunakan library dasar dari Sandeep Mistry seperti yang pernah saya tulis disini .


Parameter lainnya yang mungkin perlu diubah-ubah adalah Spread Factor (SF) dimana mengkompensasi jarak BTS dengan kecepatan data. SF ini bisa dilihat pada gambar spectrum garis miring diatas dimana saya sering menyarankan penggunan SF 10 dan 12 agar lebih lama dikirimkan sinyalnya (chirp nya lebih panjang) namun lebih gampang ditangkap "telinga" gateway LoRaWan.


- Kehabisan QUOTA Harian


Yang ini sangat "bang%&&**" menurut saya karena udah bayar mahal namun hanya dikasi quota 10 kali dalam sehari untuk 1 device. Dulu saat antares masih status trial sih aman-aman aja saya bisa keliling surabaya melakukan drive test sinyal sesuka hati saya.



Yahh habis ....wkwkwkwk....mau beli ya modal nya digedein lagi aja, kan anak mahasiswa jaman sekarang kaya-kaya juga. Atau trik yg pernah saya bahas ya bikin akun trial aja, lumayan 3 bulan. Bikin aja 10 akundan diganti-ganti. Hehehehe.




Nah demikianlah sharing saya kali ini, semoga gambar yg saya tampilkan diatas ini, persis yang kalian dapatkan saat melakukan kirim data melalui LoRaWan Antares. 


SELAMAT BELAJAR

Share:

Jumat, 22 September 2023

[Tutorial] Sensor Suhu Ds18b20 dan output ke display oled

 




Pada beberapa tulisan di blog ini telah sering dibahas mengenai sensor suhu dasar, baik yang paling sederhana LM35 dan yang lumayan cukup sering dipakai untuk sensor IOT yaitu DHT11. Namun untuk pengukuran yang lebih akurat dan mengakomodir suhu negatif, maka kali ini saya pilihkan sensor suhu digital DS18B20. Secara umum rangkaian DS18B20 memerlukan 3 pin dan sebuah resistor pull up data bernilai 4,7K ohm. Praktek kali ini dilakukan bersama mahasiswa teknik listrik vokasi unesa angkatan 2022.





Untuk dapat menjalankan sensor ini pada arduino atau esp8266, library yang perlu di install pada sketch arduino yaitu One Wire dan Dallas Temperature. Perhatikan penjelasan script dasar berikut ini untuk mendapatkan pembacaan suhu yang tepat.


#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>

// Sensor data ke digital pin 4, sesuaikan yg dipakai
#define ONE_WIRE_BUS 4

// inisialisasi nama library one wire
OneWire oneWire(ONE_WIRE_BUS);

// menghubungkan library onewire vs Dallas Temperature 
DallasTemperature sensors(&oneWire);

void setup(void)
{
  // Start serial baud 9600
  Serial.begin(9600);
  // memulai ibrary library
  sensors.begin();
}

void loop(void){ 
  // Panggil pembacaan sensor pada bus one wire
  sensors.requestTemperatures(); 
  //tulis ke serial monitor
  Serial.print("Celsius temperature: ");
  // kasi index 0 karena cuman 1 sensor, bisa untuk banyak sensor
  Serial.print(sensors.getTempCByIndex(0)); 
  Serial.print(" - Fahrenheit temperature: ");
  Serial.println(sensors.getTempFByIndex(0));
  delay(1000);
}

Dan jika rangkaian sudah benar maka hasilnya seperti berikut ini :



Catatan jika menggunakan wemos atau nodemcu, pin yang digunakan disesuaikan dengan tulisan pin pada board, namun asal board yang digunakan sesuai. Perhatikan gambar dibawah ini :




Jadi jika library boardnya sesuai maka cukup mengikuti penamaan pada board yg dipakai, seperti contoh dibawah ini :

 
// Sensor data ke digital pin D4, sesuaikan yg dipakai
#define ONE_WIRE_BUS D4

-  Display Ke OLED 


Layar oled yang kita gunakan adalah OLED SSD12306 dengan lebar layar 128x64 pixel. 



Pin dari OLED ini berbasis I2C 3.3 volt, sehingga VCC/VDD jangan sampai salah colok harus ke pin 3.3 volt pada wemos kamu. I2C merupakan komunikasi data 2 kabel dengan SCK (serial clock) dan SDA (serial data), dimana pada wemos pin SCK = D1 , sedangkan SDA = D2. Untuk mencoba melakukan testing terhadap display oled kamu bisa menggunakan script example pada Library Adafruit_SSD1306 .








catatan: Pada example terdapat kesalahan address dari oled yang dijual dipasaran ( 128 x 64 ) yang seharusnya 0x3C

#define OLED_RESET     -1 // Reset pin # (or -1 if sharing Arduino reset pin)
#define SCREEN_ADDRESS 0x3C ///< See datasheet for Address; 0x3D for 128x64, 0x3C for 128x32
Adafruit_SSD1306 display(SCREEN_WIDTH, SCREEN_HEIGHT, &Wire, OLED_RESET);


Lalu mari kita gabungkan 2 koding diatas untuk menampilkan pengukuran sensor suhu DS12B20 pada OLED.


#include <SPI.h>
#include <Wire.h>
#include <Adafruit_GFX.h>
#include <Adafruit_SSD1306.h>
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>


#define SCREEN_WIDTH 128 // display display width, in pixels
#define SCREEN_HEIGHT 64 // display display height, in pixels

#define SENSOR_PIN D4   // pin sensor DS18B20
#define BUZZER_PIN D5   // pin buzzer

#define display_RESET     -1 // Reset pin 
#define SCREEN_ADDRESS 0x3C ///address i2c oled 
Adafruit_SSD1306 display(SCREEN_WIDTH, SCREEN_HEIGHT, &Wire, display_RESET);

OneWire oneWire(SENSOR_PIN);         // setup a oneWire 
DallasTemperature tempSensor(&oneWire); // pass oneWire 



unsigned long previousMillis = 0;

String tempString,tempString1;
float batas = 35;     // batas suhu biar alarm
float tempCelsius;


void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(BUZZER_PIN,OUTPUT);
  digitalWrite(BUZZER_PIN,LOW);

  // initialize display display with address 0x3C for 128x64
  if (!display.begin(SSD1306_SWITCHCAPVCC, 0x3C)) {
    Serial.println(F("SSD1306 allocation failed"));
    while (true);
  }

  delay(2000);         // wait for initializing
  display.clearDisplay(); // clear display

  display.setTextSize(1);          // text size
  display.setTextColor(WHITE);     // text color
  
  displayDisplayCenter("Teknik Listrik", 4);
  displayDisplayCenter("Vokasi Unesa 2023",56);

  display.setTextSize(2);
  display.setCursor(0, 32);        // position to display

  tempSensor.begin();     // initialize the sensor
  tempString.reserve(10); // to avoid fragmenting memory when using String


  

  
}

void loop() {
  tempSensor.requestTemperatures();             // send the command to get temperatures
  tempCelsius = tempSensor.getTempCByIndex(0);  // read temperature in Celsius

  
  tempString  = String(tempCelsius, 2); // two decimal places
  tempString += (char)247;
  tempString += "C";
  
  //biar ketumpuk hitam dulu jika suhu nya berubah
  if(tempString != tempString1)
  {
  display.setTextColor(BLACK);
  displayDisplayCenter(tempString1,28);
  }
  
  tempString1= tempString; 
  Serial.println(tempString); // print the temperature in Celsius to Serial Monitor
  
  //lanjut tulis warna putih
  display.setTextColor(WHITE);
  displayDisplayCenter(tempString,28);


  if( tempCelsius >= batas)  //cek alarm vs buzzer
   {

    digitalWrite(BUZZER_PIN,HIGH);
    delay(200);
    digitalWrite(BUZZER_PIN,LOW);
    delay(50);
   }
  
  else digitalWrite(BUZZER_PIN,LOW);
   
}

//function agar tulisan rata tengah (center)

void displayDisplayCenter(String text, int posisi) {
  int16_t x1;
  int16_t y1;
  uint16_t width;
  uint16_t height;

  display.getTextBounds(text, 0, 0, &x1, &y1, &width, &height);

  display.setCursor((SCREEN_WIDTH - width) / 2, posisi);
  display.println(text); // text to display
  display.display();
}

Dan hasilnya menjadi keren seperti ini :




Share:

Rabu, 20 September 2023

[Tutorial] Dasar Input Analog Mikrokontroler - Output ke Led Strip WS2812

 


Kita lanjutkan pembelajaran kali ini bersama dengan kuliah mikrokontroler mahasiswa teknik listrik unesa surabaya, dengan topik analog input. Sebagai mana kita bahas sebelumnya, sketch arduino sudah memiliki contoh-contoh program yang bisa dilihat pada sketch langsung atau pada website arduino.cc . Saya sekarang akan mengambil sebuah potensiometer yang bisa digunakan pada pengatur volume audio dan saya buat sebagai rangkaian pembagi tegangan 5 volt.


Catatan : Jika pake esp8266 maka tegangan 0 - 3,3 volt


A0 sampai A5 merupakan analog input dari arduino dimana memiliki range tegangan yang di ijinkan 0-5 volt. Resolusi atau kerapatan data bit nya adalah 10 bit, sehingga 5 volt diwakili oleh binari 0b1111111111 atau desimal 1023. Dari rumus matematika  sederhana dengan membagi 5 volt dengan 1023,  maka kita bisa membuat voltmeter sederhana dan bisa membaca tegangan yang diberikan oleh pin tengah dari potensiometer 10 k ohm yang saya gunakan. Silahkan coba script berikut ini :


#define ADC_PIN 1   //pin ADC 

float tegangan ;  //variabel tegangan desimal


void setup() {

  //pakai monitor serial

  Serial.begin(9600);

}


void loop() {


   //resolusi per bit = 5v/1023 = 0.0049 volt

   //baca ADC

   tegangan = analogRead(ADC_PIN) * 0.0049;

 

   //kirimkan output pembacaan ke serial

   Serial.print( "Tegangan = ");

   Serial.print( String(tegangan,2) );

   Serial.println (" volt");

    

  delay(100); 

  

}





Dari hasil diatas dapat dilihat perubahan tiap bit mewakili 4.9 miliVolt. Lalu bagaimana membuatnya lebih menarik ? Kita gunakan Led Strip ws2812b yang lagi ngetop belakangan ini. Untuk itu baca dulu pembahasan di blog yang saya temukan di internet disini.

Saya telah membeli 30 buah led ws2812b seharga 900 rupiah sebiji dan saya rangkai dengan arduino pro mini milik saya. Bisa menggunakan arduino jenis lain maupun esp8266 yang dimiliki, dan usahakan jika lednya banyak maka gunakanlah power suply 5 volt terpisah seperti pada gambar dibawah ini :




*) gunakan resistor 330 ohm sebagai pengaman agar led awal tidak cepat rusak


Koding yang saya gunakan adalah sebagai berikut :


#include <Adafruit_NeoPixel.h> //library


#define LED_PIN 4         //sesuaikan pin data

#define LED_COUNT 30      //sesuaikan jumlah led


Adafruit_NeoPixel strip(LED_COUNT, LED_PIN, NEO_GRB + NEO_KHZ800);


int posisi_led;     //variabel posisi led


void setup() {

//inisialisasi led strip 

  strip.begin();           

  strip.setBrightness(30); 


}


void loop() {

      

 // baca adc port A1 , sesuaikan

 //34 ==> pembulatan 1023/30LED

  

 posisi_led = analogRead(1)/34;

 

  strip.clear();

  strip.setPixelColor(posisi_led, 255, 255, 255);

  strip.show();   

 

  delay(100); 

  

}


Hasil dari coding diatas dapat dilihat pada animasi paling atas. Selamat Mencoba !! 

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (9) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (60) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (8) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (28) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika