Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Selasa, 17 Agustus 2021

USB ASP & AVRDUDE - Cara flash IC Microcontroller AVR

Masih ingat project mikrokontroller pertama kita ? Yah..yang itu bikin led dan tombol ? Jadi saya ingin melewati batas waktu kembali ke 10 tahun yang lalu saat blog ini mulai disusun,  dimana kamu bisa baca kembali disini project dasar mikrokontroller: http://www.aisi555.com/2011/08/basic-output-input-dengan-attiny-2313.html . 




Dengan menggunakan attiny 2313 , led dan tombol saya telah buat panduan agar bisa mempelajari dasar pemrograman dan bahasa GCC dari atmel studio, namun kali ini saya menggunakan alat downloader USB ASP yang lebih murah namun memiliki keterbatasan dalam koneksinya dengan tools IDE milik atmel.

Jangan lupa untuk merakit rangkaian pada projectboard, dan hubungkan PIN USB ISP dengan hubungan kabel seperti berikut :


*) LED pada ISP dapat diabaikan


Kali ini LED dihubungkan pada port #B0  (pin 12) dan kita akan blink LED sederhana saja.


#define F_CPU 1000000UL // frekuensi clock internal 8mhz div 8 
#include <avr/io.h> // definisi standar io port
#include <util/delay.h> // definisi include untuk delay


int main(void)

{



	DDRB=0b1 ; // Inisialisasi bahwa port B0 adalah output



	while(1)

	{

		PORTB=0b1; //port B0 = 1 atau nyala

		_delay_ms(100); //delay

		PORTB=0b0; //port B0 = 0 atau mati

		_delay_ms(100); //delay

	}
	
}

Lalu dimana tempat hexnya di keluarkan saat di build melalui atmel studio ? Ada kok, kira-kira pola direktori nya seperti berikut :


C:\Users\NAMA PC\Documents\Atmel Studio\7.0\nama_project\nama_project\Debug




Lanjut kita akan menggunakan AVRDUDEyang sudah terkenal itu, saya pilihkan saja yg mudah yaitu AVRDUDESS 2.13 Download disini,  pilihan lainnya bisa juga disesuaikan selera anda.





  1. Langkah pertama pastikan koneksi ISP ke port RST-MISO-MOSI-SCK sudah benar ke IC, dengan melakukan signature check IC yang digunakan.
  2. Kalau mau lihat fusebit juga boleh, ini berhubungan dengan pengaturan clock. Lakukan jika anda sudah paham dengan fusebit yaitu membaca ini : https://www.aisi555.com/2013/02/pejelasan-mengenai-fusebit-dari-avr.html . Hati-hati jangan utak-atik karena bisa membunuh ic avr kamu.
  3. Pilih file hex pada directory yg sesuai dan pencet GO. 





Perhatikan output dibawah sebagai monitoring progress download file HEX. Jangan khawatir ada pesan error muncul mengenai perubahan clock speed, tapi ini tidak critical hanya firmware usbasp yg saya gunakan kelihatannya sedikit jadul.


Mudah bukan ? Selanjutnya kita akan bahas USBASP versus arduino sketch, apakah bisa buat download langsung ke IC AVR ?


Share:

USB ASP - ISP Programmer untuk AVR - Bagaimana cara install drivernya ?

Bagaimana kalau kita kembali flashback, ke jaman mikrokontroller AVR singel chip ? Jaman dimana dunia micro tanpa bootloader, yang selalu berhubungan dengan programmer bernama ISP. Ya IC microcontroller AVR sekelas attiny atau ATmega yang saya dalami sejak 2008 silam tidak jauh-jauh dari sebuah hardware bernama ISP atau In Sistem Programming - nama keren nya downloader. 



klik gambar biar lebih jelas

Salah satu alat downloader yg banyak dibicarakan pada saat awal dulu (walau bagi saya sempat menjengkelkan juga) adalah USB ASP. 10 tahun kemudian alat ini masih diperlukan bagi mereka yg belajar mikrokontroller secara dasar, atau yg ingin mendesain mikrokontroller dengan "mode irit" baik biaya maupun resource chip nya disaat pandemi dan perang chip antara amerika vs china, yg membuat pasokan chip semakin langka.


USBasp adalah programer in-circuit dengan interface USB untuk melakukan kontrol dan pemrogramman IC Atmel AVR. Ini hanya terdiri dari ATMega88 atau ATMega8 dan beberapa komponen pasif. Pemrogram menggunakan driver USB khusus firmware, tidak diperlukan pengontrol USB khusus. Dibanding versi komersial yg merupakan ISP dengan approval dari pembuat IC nya langsung yaitu ATMEL, usb asp ini tidak memerlukan lisensi khusus dan semuanya gratis dibagikan di websitenya https://www.fischl.de/usbasp/. Harganya pun jauh sangat murah dibanding downloader sekelas STK500 atau AVR ISP MKII namun ada beberapa perhatian :


  1. Memerlukan instalasi driver secara manual berupa win-lib usb 32
  2. Menggunakan software downloader terpisah berupa AVRDUDE atau versi GUI
  3. Tidak support download software langsung melalui tools Atmel studio, jadi butuh manual mengambil file hex (atau mengarahkan ke direktory file hex setelah compile/build) lalu di flashing menggunakan avrdude.


Sebenarnya, ada dua cara untuk menginstal driver USB ASP di komputer Anda. Cara yang lebih sulit adalah dengan mendownload dan install manual. Memang akan ada warning digital signaturenya, sehingga saya akan merekomendasikan untuk tidak melakukannya


Ada cara yang lebih sederhana dan super mudah untuk menginstal driver libusb yang "signature" nya sudah benar, menggunakan penginstal driver Zadig ( https://zadig.akeo.ie/ ). Zadig menginstal versi libusb yang lebih baru sehingga mungkin tidak berfungsi dengan versi avrdude yang versi jadul. Saya hanya mengujinya dengan versi avrdude terbaru dan berfungsi dengan baik


Dan sekarang untuk petunjuk instalasi:





Usb asp  anda jangan  dicolokkan dulu ke port USB pada PC.



Unduh Zadig dari http://zadig.akeo.ie/ dan jalankan file yang dapat exe nya. Ketika Anda sudah menjalankan aplikasi Zadig, colokkan programmer USBasp.





Pilih libusb-win32 seperti pada gambar diatas, kadang jika terlanjur salah install  anda juga bisa melakukan replace driver seperti gambar dibawah.



Cara menampilkannya dengan memilih options dan list all device. Pilih juga usb asp pada daftar hargware di dropdown menu paling atas. Dan ketika dilihat pada Device manager akan muncul device seperti berikut :



Jika menggunakan AVRDUDE dan koneksi usbasp ke IC benar (akan dibahas pada tulisan selanjutnya) akan muncul signature IC yg benar seperti gambar berikut:


AVRDUDE versi GUI yg paling mudah, silahkan googling untuk mencarinya GRATIS !

Untuk cara pemrograman buka saja link berikut : https://www.aisi555.com/2021/08/usb-asp-avrdude-cara-flash-ic.html

Share:

Senin, 09 Agustus 2021

Analog Switch Off Tahap Pertama Batal 17 Agustus 2021 - Ditunda karena pandemi ?

Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) menyayangkan keputusan pemerintah menunda suntik mati TV analog untuk beralih ke TV digital Tahap 1 pada 17 Agustus 2021.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan akan melakukan penyesuaian waktu penghentian migrasi TV analog ke siaran digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO).



"ATSDI tentunya sangat menyesalkan sikap pemerintah yang terlalu terburu-buru penyesuaian tahap pertama ASO yang seharusnya berlangsung 17 Agustus nanti," ujar Ketua Umum ATSDI Eris Mundandar kepada detikINET, Senin (9/8/2021).


Padahal sebelumnya, anggota asosiasi hingga penyelenggara multikpleksing menyatakan kesiapan menjalankan proses Tahap 1 migrasi ke siaran TV digital ini.


Berkaitan dengan alasan bahwa saat ini pemerintah fokus terhadap penanganan pandemi, Eris mengungkapkan Undang-Undang Cipta Kerja yang jadi payung hukum ASO justru juga dikerjakan saat pandemi berlangsung.


"Saya rasa bukan alasan yang tepat, karena selama ini sosialisasi dilakukan secara masif oleh pemerintah sendiri dan lembaga penyiaran. Kalaulah karena alasan fokus terhadap pandemi harusnya Kominfo menyampaikannya minimal saat penetapan PPKM darurat sebulan yang lalu," Kata Eris.


Adapun, penundaan suntik mati TV analog salah satunya juga ada masukan dari publik, ATSDI meminta Kominfo untuk menjelaskan masukan seperti apa yang berasal dari publik yang menyebabkan Tahap 1 ASO ini harus disesuaikan.



"ATSDI sesungguhnya melihat Tahap 1 pelaksanaan ASO pada tanggal 17 Agustus di beberapa wilayah sudah sangat siap," ungkapnya.


Dengan pembatalan suntik mati TV analog Tahap 1 pada 17 Agustus 2021, ATSDI saat ini menunggu berkaitan dengan penyesuaian tahapan penghentian TV analog melalu revisi Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 tahun 2021.




"ATSDI pun berharap dengan terjadinya penyesuaian ini harus dijadikan momentum bagi pemerintah untuk segera membuat skema sosialisasi yang lebih masif dan terukur dengan melibatkan unsur di daerah, menggandeng kampus-kampus dan memaksimalkan Lembaga Penyiaran itu sendiri sebagai garda terdepan sosialisasi TV digital," pungkasnya.






Share:

Kamis, 29 Juli 2021

Layanan IOT lewat Satelit (NBS IOT) - Murah dan Jangkauan Luas

Memang benar pendapat yg mengatakan bahwa sebagian besar layanan IoT satelit bertujuan untuk menawarkan platform kirim pesan dengan kecepatan data yang rendah, harga terjangkau, dan dengan jangkauan global. Cakupan global selalu menjadi keunggulan operator satelit. Keterjangkauan, baru-baru ini muncul dalam banyak percakapan bertema satelit, terutama dengan munculnya "cubesats".




Mengingat bahwa cubesat dapat diluncurkan dengan harga yang lebih murah daripada harga sebuah rumah sederhana di Sidoarjo Jaa timur, dan mengingat bahwa komponen RF yang sangat terintegrasi untuk UHF dan L-band dapat digunakan untuk membuat terminal dengan harga serendah puluhan Dolar amerika saja. Tampaknya layanan IoT global yang terjangkau dapat dijangkau untuk berbagai aplikasi yang mencakup pertanian, transportasi, dan logistik.


Mengonfigurasi layanan IoT satelit


Pada prinsipnya, orbit bumi rendah (LEO) menawarkan anggaran tautan yang lebih baik daripada orbit geostasioner (GEO), perbedaannya ada dalam kehilangan jalur ruang bebas di antara mereka bernilai sekitar 25 dB. Namun, perlu juga dicatat bahwa untuk cubesat khususnya, sebagian besar keuntungan itu hilang karena gain / power radio  dari antenanya yg berukuran kecil.

Mungkin perbedaan yang lebih signifikan adalah bahwa jangkauan dari satelit LEO akan terputus-putus kecuali jika konstelasi satelit yang padat disebarkan. Tergantung pada ketinggian dan pola antena, masing-masing satelit LEO mungkin, tergantung pada lokasi pengamat, hanya terlihat dalam hitungan menit tiga atau empat kali setiap hari. Sebaliknya satelit GEO secara nominal selalu tersedia.



Dalam hal frekuensi operasi, pita yang lebih rendah menawarkan Link Budget yang lebih baik. Untuk orbit tertentu, link 400 MHz akan menikmati keuntungan ~12 dB dibandingkan link L-band yang pada gilirannya, akan menikmati keuntungan ~19 dB dibandingkan link Ku-band. Namun, layanan Ku- dan Ka-band memiliki satu keunggulan berbeda: ketersediaan spektrum. Sementara operator pita rendah akan menyebarkan layanan dalam satuan MHz paling baik, operator pita tinggi memiliki alokasi 100-an MHz.

Namun, dalam konteks IoT ini, semua itu detail. Hukum Shannon memberi tahu kami bahwa jika link budget Anda dibatasi atau bandwidth Anda terbatas, Anda hanya perlu mengirimkan data Anda lebih lambat. Anda masih dapat menawarkan layanan IoT dengan kecepatan data yang rendah dan non-real time.




Fitur yang benar-benar membedakan adalah bahwa komponen RF secara signifikan lebih murah untuk sistem frekuensi yang lebih rendah dan desain radio UHF dan L-band relatif mudah. Semua ini digabungkan untuk memberikan poin harga perangkat yang jauh lebih rendah untuk terminal pita frekuensi rendah daripada mereka yg merancang frekuensi di Ku- atau Ka-band. Selain itu, antena pita frekuensi tinggi umumnya memerlukan penyelarasan yang tepat yang berarti bahwa biaya pemasangan yang lebih tinggi ditambahkan ke biaya unit yang sudah tinggi.

Secara keseluruhan, karakteristik ini membawa kita ke perangkat pita rendah dengan antena omnidirectional yang murah untuk diproduksi dan murah untuk digunakan baik untuk konstelasi LEO dan GEO. Sebaliknya, perangkat pita tinggi akan memerlukan pemasangan yang hati-hati dan penunjuk antena, bahkan untuk penerapan GEO, dan akan membutuhkan antena pelacakan yang sangat canggih (kode untuk 'mahal') untuk layanan LEO.




Apa hasilnya?


Oleh karena itu, pada pita tinggi, sangat masuk akal untuk menerapkan sistem LPWAN terestrial, seperti LoRaWAN, dengan terminal VSAT konvensional untuk melakukan backhaul data dari gateway LPWAN ke server jaringan LPWAN. Biaya terminal satelit akan diamortisasi atas semua node LPWAN di area cakupan gateway. Dengan kepadatan node yang cukup, biaya terminal VSAT sebesar USD1.000 akan segera diabaikan.

Di pita rendah, biaya terminal yang rendah berarti bahwa sambungan langsung ke satelit masuk akal. Faktanya, mengingat kapasitas sistem pita rendah yang terbatas, konfigurasi 'agregasi dan backhaul' bahkan mungkin tidak layak tanpa tingkat pemrosesan tepi dan kompresi data.




Pendekatan cubesat dalam menerapkan teknologi murah dan siap pakai menghasilkan misi berbiaya rendah dan waktu pengiriman yang singkat. Namun, sementara adopsi bentuk gelombang dan protokol yang siap pakai dapat menekan biaya, hal itu juga berpotensi membatasi kapasitas sistem yang digunakan secara mendasar. Ambil mekanisme akses LPWAN sederhana berbasis aloha. Ini berfungsi dengan baik untuk gateway terestrial dengan jangkauan jangkauan 10 atau 20 km. Tetapi ketika dikerahkan, tidak berubah, pada satelit, kapasitas akses gerbang terestrial tunggal itu dibagi di seluruh area yang mencakup hampir seluruh Amerika Serikat dan Kanada atau seluruh Eropa.

Investasi dalam protokol khusus satelit yang lebih efisien dapat melipatgandakan atau bahkan melipatgandakan kapasitas sistem. Terlebih lagi, kapasitas ekstra itu akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi pada setiap cubesat di konstelasi LEO dan — mengingat masa pakainya yang terbatas — pada setiap penggantinya.


Bagaimana operator jaringan satelit dapat menemukan kembali diri mereka sendiri untuk IoT


Jawabannya : Memetakan opsi ke pasar

Jadi bagaimana peta opsi IoT satelit ini ke pasar yang disebutkan sebelumnya?


Kepadatan perangkat tinggi, waktu kritis — menuntut solusi GEO

Untuk aplikasi pertanian dengan kepadatan tinggi — seperti kebun anggur dengan 10.000 sensor yang dipasang di lahan seluas 50 km2 — kombinasi agregator LPWAN dan backhaul GEO VSAT masuk akal. Kerugian biaya dari instalasi VSAT dapat diamortisasi selama ribuan node akhir, ke titik di mana hal itu dapat diabaikan. Sebaliknya, sistem direct-to-cubesat mungkin kesulitan untuk memenuhi tuntutan kapasitas aplikasi semacam itu.


Kepadatan perangkat rendah, non-waktu kritis — paling baik dilayani oleh LEO

Untuk penerapan sensor densitas rendah — seperti pengukuran CH4 di sepanjang garis pantai terpencil — konfigurasi satelit langsung ke LEO kemungkinan akan memberikan kinerja yang memadai dengan biaya terendah dan daya terendah, menawarkan masa pakai baterai yang lama dan layanan praktis tak terbatas dengan tambahan dari pasokan solar berbiaya rendah.


Mobilitas

Mengingat bahwa transportasi dan logistik adalah salah satu kasus penggunaan yang dibicarakan untuk IoT yang mendukung satelit, kita harus menyebutkan mobilitas.

Untuk menghindari biaya dan kerumitan penunjukan antena, aplikasi mobilitas paling baik dilayani oleh layanan frekuensi rendah, baik LEO atau GEO, yang dapat menggunakan antena omnidirectional berbiaya rendah. Pilihan LEO atau GEO akan dipandu oleh permintaan aplikasi secara real-time. Apakah Anda perlu melacak kontainer pengiriman di mana satu atau dua laporan per hari akan memadai? LEO baik-baik saja. Apakah Anda truk geofencing yang membawa muatan bernilai tinggi? Anda memerlukan kemampuan untuk mengirimkan pesan yang mendekati waktu nyata, Anda memerlukan konektivitas yang konstan, tetapi Anda tidak menginginkan biaya atau konsumsi daya dari sistem antena pelacak. Dalam hal ini, L-band GEO adalah kandidat alami.

Layanan Ku- atau Ka-band untuk aplikasi mobilitas memerlukan antena pelacak, tetapi meskipun banyak pekerjaan pada metamaterial dan kemudi sinar elektronik, masih belum ada antena yang dapat dikendalikan secara elektronik dengan biaya rendah di pasaran.



Kesimpulan

Sepintas, mungkin tampak mengejutkan bahwa banyak operator satelit mengusulkan untuk memberikan layanan IoT berbiaya rendah. Tetapi jika diamati lebih dekat, cukup jelas bahwa meskipun berbagai layanan yang ditawarkan jauh dari setara, ada kasus yang harus dibuat untuk setiap opsi pada menu. Meskipun tidak semua layanan IoT satelit akan berhasil, ada banyak alasan untuk percaya bahwa beberapa akan berhasil. Tantangan bagi operator dan pengguna adalah memahami apa yang sebenarnya ditawarkan dan memilih hidangan yang paling sesuai dengan selera mereka.


Penulis : Steve Baker

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (26) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika