#include <SoftwareSerial.h> //koneksi ke modem #define TINY_GSM_MODEM_SIM7000 #define TINY_GSM_DEBUG SerialMon #define BAUD 9600 #define SerialMon Serial SoftwareSerial SerialAT(2, 3); // RX, TX ke modem const char apn[] = "NB1INTERNET"; //untuk gprs gunakan "internet" const char user[] = ""; const char pass[] = ""; byte randomValue = random(0, 37); const char *mqtt_server = "mqtt.antares.id"; //server antares const char *mqtt_user = ""; const char *mqtt_pass = ""; const int mqtt_port = 1883; const char *mqtt_client_name = "ahocool" + randomValue; // random //dibawah ini sesuaikan dengan akun atares kamu #define TOPIKPUB "/oneM2M/req/access:key/antares-cse/json" #define accessKey "access:key" #define projDev "Device/project" // library modem dan mqtt #include <TinyGsmClient.h> #include <PubSubClient.h> #ifdef DUMP_AT_COMMANDS #include <StreamDebugger.h> StreamDebugger debugger(SerialAT, SerialMon); TinyGsm modem(debugger); #else TinyGsm modem(SerialAT); #endif TinyGsmClient client(modem); PubSubClient mqtt(client); long lastReconnectAttempt = 0; int val; void setup() { // Set debug console dan modem SerialMon.begin(9600); delay(10); SerialAT.begin(9600); delay(3000); String modemInfo = modem.getModemInfo(); SerialMon.print("Modem: "); SerialMon.println(modemInfo); SerialMon.print("Waiting for network..."); if (!modem.waitForNetwork(240000L)) { SerialMon.println(" fail"); delay(10000); return; } SerialMon.println(" OK"); if (modem.isNetworkConnected()) { SerialMon.println("Network connected"); } SerialMon.print(F("Connecting to ")); SerialMon.print(apn); if (!modem.gprsConnect(apn, user, pass)) { SerialMon.println(" fail"); delay(10000); return; } SerialMon.println(" OK"); // MQTT Broker setup mqtt.setBufferSize(512); mqtt.setServer(mqtt_server, mqtt_port); } boolean mqttConnect() { SerialMon.print("Connecting to "); SerialMon.print(mqtt_server); // koneksi ke MQTT Broker boolean status = mqtt.connect(mqtt_client_name,mqtt_user, mqtt_pass); if (status == false) { SerialMon.println(" fail"); return false; } SerialMon.println(" OK"); return mqtt.connected(); } void loop() { //cek jika koneksi mqtt gagal maka ulang lagi if (!mqtt.connected()) { SerialMon.println("=== MQTT NOT CONNECTED ==="); // Reconnect every 10 seconds unsigned long t = millis(); if (t - lastReconnectAttempt > 10000L) { lastReconnectAttempt = t; if (mqttConnect()) { lastReconnectAttempt = 0; } } delay(100); return; } val = analogRead(0); //baca sensor photodioda String pubString ; //JSON yang panjang untuk kirim data ADC ke antares pubString += F("{"); pubString += F("\"m2m:rqp\": {"); pubString += F("\"fr\": \""); pubString += String(accessKey) ; pubString += F("\","); pubString += F("\"to\": \"/antares-cse/antares-id/"); pubString += String(projDev); pubString += F("\","); pubString += F("\"op\": 1,"); pubString += F("\"rqi\": 123456,"); pubString += F("\"pc\": {"); pubString += F("\"m2m:cin\": {"); pubString += F("\"cnf\": \"message\","); pubString += F("\"con\": \"{\\\"level\\\":"); pubString += String(val); pubString += F("}\""); pubString += F("}"); pubString += F("},"); pubString += F("\"ty\": 4"); pubString += F("}"); pubString += F("}"); // kirim atau publish ke antares SerialMon.println(pubString); char message_buff[pubString.length() + 1]; pubString.toCharArray(message_buff, pubString.length() + 1); mqtt.publish(TOPIKPUB, message_buff); delay(5000); }
Sabtu, 18 Juli 2020
[IOT Itu Gampang] NBIOT - Alat Pengukur Kematangan Kultur Alga - Flashback ke Jaman Kuliah
Pada tahun 2002 penulis mendapatkan tantangan dari dosen ketua bidang studi elektronika almarhum ir soetikno yang sangat legendaris di elektro ITS, saat itu kami di lab elka sedang mengalami kejenuhan tugas akhir yang temanya cenderung mirip - mirip. Tantangan ini berupa pilihan untuk mengerjakan skripsi mengenai "Teknologi Baru" atau "Teknologi Terapan Masyarakat". Penulis yang otak nya lumayan "cekak" membuang jauh - jauh tantangan teknologi baru dimana kawan kami yang paling pintar mendapatkan tugas akhir teknologi baru FPAA (field programmable analog array) yang fresh from the oven dari amerika dan terbatas sekali penelitian awalnya. Tapi karena topik judul skripsi paling mudah yaitu pengenalan awal sudah diambil, maka tantangan ke mahasiswa lainnya adalah membuat aplikasi dari modul FPAA yang datang langsung dari amerika, dimana syaratnya kalau sampai merusakkan alatnya maka harus menggatinya. Otak cekak , uang juga apalagi jadi larilah penulis ke topik pilihan lainnya yaitu teknologi terapan masyarakat.
Seketika penulis teringat akan sebuah balai penelitian perikanan di bukit gondol bali yg pernah dikunjungi pada masa SMA, membuka beberapa foto album lama saat kunjungan kesana, dan berujung pada keputusan untuk menjajaki kerja praktek pada balai perikanan yang pilihannya ada di Sidoarjo, Sukabumi dan Buleleng Bali. Ternyata balai di sidoarjo yg cukup dekat sedang penuh karena memang ada kampus perikanan berdempet dengan balai. Sukabumi kejauhan walau ingin banget mencoba pengalaman hidup di kota lain. Akhirnya pilihan akhir kembali ke kota kelahiran singaraja bali dan melakukan penjajakan kerja praktek di balai perikanan disana dan sedikit kecewa karena hampir ditolak dengan alasan tidak ada topik untuk anak elektronika disana. Berita baiknya ada fasilitas baru kerjasama uni eropa yang super canggih dibangun di ujung tanjung bukit gondol dan saya berhasil menego pihak balai untuk bisa kerja praktek pada fasilitas tropical marine fish farming, dengan syarat saya harus tetap mengikuti kerja praktek standar siswa perikanan selama sebulan dan tidak berhak untuk mengutak-atik alat-alat kontrol yang fresh baru dibuka plastiknya.
Kulit menggelap karena tiap hari berjemur memberi pakan ke tambak dan tempat pembesaran ikan pelari kencang macam ikan kuwe dan red snapper, mengecek perkembangan pembesaran kerapu, memijah ikan dan mengambil gonad/telur ikan, mengecek jenis kelamin ikan, mengumpulkan telur bandeng di malam hari, menghitung banyaknya plankton pada mikroskop dan banyak hal diluar elektronika yang saya kerjakan, padahal didepan mata ada mesin kontrol PLC buatan jerman yang sedang dikonfigurasi oleh seorang bule finlandia dan karena bahasa inggris saya lumayan bagus jadi mengalami momen "jaka sembung bawa golok". Si bule kurus tinggi ini hanya berbahasa jerman - perancis dan Finish ..lhaa kok finish ? Lomba lari dong ? hehhe benar baru pertama kali melihat bule skandinavia bahasa inggrisnya kacau dan susah di mengerti. Jadilah bahasa tarzan lebih dominan kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari.
- Prinsip Dasar
Diujung sebulan menjadi calon petambak handal, saya kembali ke wujud asli sebagai tukang solder dan dengan sekejap mata mendapatkan judul laporan skripsi yaitu alat pembaca tingkat kematangan kultur alga / pithoplankton berbasis mikrokontroler mcs 51 dengan prinsip sensor cahaya terhalang. Kultur alga pada polibag bening ini akan berubah tingkat kegelapannya karena mahluk hidup berfungsi sebagai makanan ikan kecil ini adalah tumbuhan yang berfotosintesis.
Back to the future pada tahun 2020 saya merangkai alat ini kembali dengan menambahkan prinsip IOT yang nantinya akan mengirim pembacaan sensor ke smartphone. Bisa dilihat pada video dibawah ini dimana merupakan kelanjutan pada praktek membaca ADC ke microsoft excel. Awalnya saya akan mengirim data pembacaan langsung ke PC menggunakan komunikasi serial saja persis dengan pembahasan membikin grafik excel lewat arduino disini.
- Menghubungkan Dengan NBIOT - ANTARES
Saya akan membagi skripnya dari percobaan saya dan selanjutnya anda bisa melihat pebahasannya pada videonya.
Penjelasan videonya bisa dilihat pada youtube berikut ini :
telkomsel iot, telkomsel, nbiot, ITS surabaya, ITB Bandung, Telkom antares, Telkom University, elektronika, Kementrian kelautan dan perikanan, susi pudjiastuti, eddy prabowo, deddy corbuzier
Jumat, 03 Juli 2020
Channel Matrix Garuda Orange Setelah OTA 2020 Untuk Meningkatkan Security
Matrix garuda merupakan receiver yang sejak tahun 2000an dipilih pecinta bola dan sampe sekarang pun tetap menjadi pilihan jika ingin menonton liga inggris melalui MOLA tv. Pada masa pandemi covid-19 di sepanjang awal 2020 ini beberapa peristiwa terjadi pada layanan tv satelit prabayar ini dan yang paling awal adalah berhentinya liga inggris yang membuat penonton khususnya pelanggan tv berbayar seluruh dunia kecewa. Pada skala matrix garuda yang menjadi kejutan adalah berhasilnya dibobolnya sistem encrypsinya melalu cccam / cline yang entah disebarkan oleh pihak siapa.
Penulis sempat meminta trial kepada salah satu agen penyedia cline dari luar negeri dan lumayan mengingatkan ke jaman FLY ASBAK yang berakhir kejayaannya di 2018. Tentunya pihak matrix tidak akan memerlukan waktu lama untuk menyadari bahwa acakan ABV, yang dari website pengembang abv meng claim bahwa CAS on Chip tidak bisa dijebol, tapi nyatanya bisa dijebol entah dari kesalahan siapa. Dan dapat ditebak kesalahaanya dipihak mana jika ada pemberitahuan seperti ini beberapa waktu setelahnya.
Update via OTA juga dilakukan pada seri-seri receiver terbaru seperti Matrix Mola dan matrix garuda orange / hijau / merah yang parameter OTA nya dianggap TP dan PID nya mendukung. Fatalnya saat informasi upgrade ini dikeluarkan banyak yg melakukan upgrade manual dengan software yg salah sehingga menyebabkan kegagalan boot / mata merah. Seingat penulis varian matrix garuda sangatlah beragam mulai dari matrix soccer mpeg4 SD jaman piala dunia 2010 dan tentunya ini salah satu faktor mengapa tingkat enkripsi dari ABV nya terlihat lemah, ya mungkin untuk meratakan jenis receiver matrix garuda yang bisa diisi voucher mola hingga akhirnya menemui "blunder".
Receiver matrix garuda di beberapa user yang penulis pasangkan matrix garuda dan mola matrix umumnya sudah memperoleh download versi terbaru seperti pada gambar yaitu garuda orange dengan versi 0.9 G1 . Jika dikatakan alasan halus yang diberikan oleh pihak matrix adalah upgrade untuk menambahkan database satelit yang kebetulan pas momennya yaitu migrasi masal dari Palapa D ke Telkom 4. Ya masalah begini sih susah-susah gampang untuk dicerna mungkin anggapannya teknisi tidak ada yang pintar apa? hehehehe
Daripada kita membahas hal yang bagi teknisi lain "ribet amat sih lu ngurusin begituan...cari uang sana treking" saya akan menuliskan update saluran yang ada pada matrix garuda (FTV) yang bisa didapatkan pada matrix garuda orange dengan satelit SES9.
LOKAL FTV :
SCTV HD INDOSIAR HD O-CHANNEL TVRI NASIONAL
ANTV RTV METROTV TV ONE KOMPAS TV NET
FTA :
[V] CHINESE TOONMAX XING KONG SPACETOON
BALI TV JTV DA AI RODJA TV TVMU MATRIX SHOP
FTV ANAK:
NICKELODEON NICK JR
FTV FILM & HIBURAN :
AXN ZEE BIOSKOP THRILL MY CINEMA MYCINEMA ASIA
SONY ONE SONY GEM MTV ASIA MOLA SPORT FREE
QURAN TV MEKAH SUNNA TV MADINAH
Untuk daftar paket voucher berbayar 2020 nya seperti ini :
BlackPink How you like that g dragon
Kamis, 02 Juli 2020
The Coolest Way To Visualize VU Meter From Arduino to Microsoft Excel
On this tutorial i will try to show you how cool is python if combined with arduino, as i've already wrote on previous blogs Here dan Here . Sorry since i was writing only in Bahasa so please use google translate for your convenience and now i would like to write in english and i hope you'll understand.
First prepare some components from this schematic for amplifier part, the purpose is to create audio signal gain (from condenser mic) which is too weak for arduino's ADC to read from.
Since we only want to read the signal's voltage so we can skip loud speaker part, but if you want to hear some poor noisy sound then it is up to you. Pin no 5 of LM386 can directly feed into any arduino ADC pin and the power supply can directly connected to 5 volt on arduino. The Script is quite simple as i only copy and paste from arduino's ADC example scripts collection.
int analogPin = A0; // Any ADC Pin on ardiuno int val = 0; // variable to store the value read void setup() { Serial.begin(9600); // setup serial } void loop() { val = analogRead(analogPin); // read the input pin Serial.println(val); // send value to serial delay(100); // 100 ms delay is the best, try other number }
That is one simple scripts, i only use hardware serial directly connecting to USB COM port then the python will do the rest. Xlwings library is a simple tools to write and read directly to any excel 'cell' so then the graph chart on excel can becoming "alive" in real time if the data is changed rapidly.
import serial #serial library import xlwings as xw #excel library wb = xw.Book('Audio.xlsx') #file name, change accordingly sht = wb.sheets['data'] #sheets name, change it depend on your excel row = 1 serialPort = serial.Serial(port = "COM4", baudrate=9600, #baudrate bytesize=8, timeout=2, stopbits=serial.STOPBITS_ONE) serialString = "" while(1): if(serialPort.in_waiting > 0): #read if any serial data is coming serialString = serialPort.readline() data=serialString.decode('utf-8') print(data) if row == 51: #reset the row row=2 else: row=row+1 audio='A'+str(row) #new cell sht.range(audio).value= float(data) #write cell
The scripts read the integer value from ADC readout which is sent by arduino, then write it rapidly on cell A2 until A51 in excel file. The graph will be "dancing" according to the sound wave traveling through the condenser microphone.
As microsoft excel is easy to use or to customize then you can create any chart or graph you like and can be use as simple visualization as long as the data speed is not very fast, eg: Heart Beat or ECG.
I hope you understand and happy Visualizing your favorite music on Excel
Naya Marie Rivera , naya rivera, glee, @nayarivera, missing
[IOT Itu Gampang] Komunikasi 2 Arah Dari Arduino Langsung ke Excel
Semakin asyik dan mudah, kini kita dapat menulis grafik menggunakan arduino langsung ke microsoft excel dengan bantuan library python xlwings. Tapi ada kendala kalau menggunakan MQTT maka jalur akan sedikit kepanjangan seperti yang telah dibahas sebelumnya disini. Seorang teman menyebut kalau pada dunia industri masih belum digalakkan penggunaan jalur internet pada mesin industri alasannya rawan di jahili para opreker Indonesia yang terkenal jago. Untuk itu kali ini kita akan bahas menggunakan komunikasi langsung serial UART dari arduino ke PC dan selanjutnya menulis ke Excel.
Karena komunikasi serial langsung ke PC maka kita dapat sedikit berkreasi dengan mengirim balik data dari excel ke Arduino. Jadi perintah paling sakti dari library python xlwings yang kita gunakan pada tutorial kali ini adalah :
sheets.range('cellname').value=??
Jadi dapat dilakukan 2 arah perlakuan yaitu penulisan cell dan pengambilan nilai/isi cell , sehingga selain menulis data dari pembacaan DHT11, kita juga dapat mengambil nilai cell untuk mengatur nyala mati led. Bagaimana scriptnya ? Sangat mudah kok ...
#include "DHT.h" // Library DHT11
#define DHTPIN 5 //PIN DHT
#define DHTTYPE DHT11
#define MERAH 4 //PIN LED
#define HIJAU 14
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
unsigned long previousMillis = 0; //Timer
const long interval = 2000; //2 detik
void setup() {
pinMode(MERAH, OUTPUT);
pinMode(HIJAU, OUTPUT);
Serial.begin(9600); //serial ke usb com
dht.begin();
}
void loop() {
unsigned long currentMillis = millis();
//cek timer
if(currentMillis - previousMillis >= interval) {
previousMillis = currentMillis;
float h = dht.readHumidity();
float t = dht.readTemperature();
// cek pembacaan dht benar
if (isnan(h) || isnan(t)) {
Serial.println(F("Failed to read from DHT sensor!"));
}
else{
//lempar langsung ke serial
Serial.println( String(t) + ","+ String(h) );
}
}
}
import serial
import xlwings as xw
wb = xw.Book('Book1.xlsx')
sht = wb.sheets['data']
row = 1
serialPort = serial.Serial(port = "COM4", baudrate=9600,
bytesize=8, timeout=2,
stopbits=serial.STOPBITS_ONE)
serialString = ""
while(1):
if(serialPort.in_waiting > 0):
serialString = serialPort.readline()
data=serialString.decode('utf-8')
print(data)
datae=data.split(',')
if row == 51:
row=2
else:
row=row+1
rowsuhu='A'+str(row)
rowhumi='B'+str(row)
sht.range(rowsuhu).value= float(datae[0])
sht.range(rowhumi).value= float(datae[1])
Bagaimana dengan proses mengirim data balik dari excel ke arduino ? kita reverse aja script tambahannya seperti berikut :
def kirim(): if(sht.range('J27').value =='ON' and sht.range('N27').value =='ON' ): serialPort.write(b'1') elif(sht.range('J27').value =='OFF' and sht.range('N27').value =='OFF' ): serialPort.write(b'2') elif(sht.range('J27').value =='ON' and sht.range('N27').value =='OFF' ): serialPort.write(b'3') elif(sht.range('J27').value =='OFF' and sht.range('N27').value =='ON' ): serialPort.write(b'4')
if (Serial.available() >0) { // baca data masuk: byte incomingByte = Serial.read(); //pilihan konsidi led sesuai script python if( incomingByte == '1') { digitalWrite(MERAH,HIGH); digitalWrite(HIJAU,HIGH); } else if( incomingByte == '2') { digitalWrite(MERAH,LOW); digitalWrite(HIJAU,LOW); } else if( incomingByte == '3') { digitalWrite(MERAH,HIGH); digitalWrite(HIJAU,LOW); } else if( incomingByte == '4') { digitalWrite(MERAH,LOW); digitalWrite(HIJAU,HIGH); } }
#daring #daringadalah daring adalah mpls #sekolah #guru #google classroom google classroom sekolah online guru kelas zoom webcam
[IOT Itu Gampang] Menggambar Grafik Data Arduino ke Excel
Sangat jarang saya menulis blog setelah youtube nya duluan saya upload, jadi mungkin terbawa perasaan kehilangan teman yang sering bikin vlog, jadi beberapa hari belakangan saya rajin mengunggah video tutorial. Bahasan yg di tampilkan adalah mengenai cara menulis data dan menampilkan grafik dari Arduino ke microsoft excel, walau diluaran sana sudah ada tools langsung jadi tapi kini saya bahas lebih mudah menggunakan bantuan python / xlwings. Jadi dengan tutorial kali ini maka tidak susah-susah lagi menggunakan mysql+php pada windows (xamp) cukup excel aja.
Sensor sejuta umat DHT11 mungkin paling sering dibahas dimana-mana termasuk pada blog ini dimana untuk DHT11 vs MQTT sudah pernah saya bahas di :http://www.aisi555.com/2019/10/iot-lebih-lanjut-dengan-mqtt.html , jadi kali ini saya anggap pembaca sudah paham cara mengirim data MQTT nya. Kita akan lebih ke library python nya yang saya gunakan yaitu XLWINGS.
import xlwings as xw #library
wb = xw.Book('Book1.xlsx') #nama file excel
sht = wb.sheets['coba'] #nama sheets
sht.range('C1').value= 10
sht.range('C2:C10').value='aku menulis'
for x in range(1,50):
a='A'+str(x)
b='B'+str(x)
sht.range(a).value= x*3
sht.range(b).value= x*2
xlwings merupakan library paling bagus menurut saya kalau dilihat dari segi metode penulisannya yang langsung saat excel terbuka, jadi sangat cocok untuk menampilkan grafik realtime dari pengukuran DHT11. Script dari wemos-esp8266-wifi-mqtt yang saya gunakan seperti berikut :
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <PubSubClient.h>
#include "DHT.h"
const char *ssid = "myIOT"; //ubah sesuai wifi anda
const char *pass = "selaluterhubung";
//broker gratisan hivemq.com
const char *mqtt_server = "broker.hivemq.com";
const int mqtt_port = 1883;
const char *mqtt_user = "";
const char *mqtt_pass = "";
const char *mqtt_client_name = "ahocool445566";
//inisialisasi DHT
#define DHTPIN 5
#define DHTTYPE DHT11
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
WiFiClient wclient;
PubSubClient client(wclient);
#define TOPIKDHT "/test/dht11" //topik yang digunakan
//koneksi wifi
void setupwifi()
{
if (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
Serial.print("Connecting to Wifi: ");
Serial.print(ssid);
Serial.println("...");
WiFi.begin(ssid, pass);
if (WiFi.waitForConnectResult() != WL_CONNECTED)
return;
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}
}
void setup() {
Serial.begin(9600); //serial monitoring
setupwifi();
client.setServer(mqtt_server, mqtt_port); // server mqtt
dht.begin(); //mulai dht
}
void kirim(String kata) //publish ke topik
{
Serial.println("publish to topic: " );
Serial.print(TOPIKDHT);
Serial.print(" : ");
Serial.println(kata);
char message_buff[kata.length() + 1];
kata.toCharArray(message_buff, kata.length() + 1);
client.publish(TOPIKDHT,message_buff);
}
void reconnectmqtt() //konek mqtt lagi jika putus
{
Serial.println("Connecting to MQTT server..");
if (client.connect(mqtt_client_name,mqtt_user, mqtt_pass)) {
Serial.println("Connected to MQTT server");
} else {
Serial.println("Could not connect to MQTT server");
}
}
void loop() {
if (!client.connected()) //cek koneksi mqtt
{
reconnectmqtt();
}
//baca suhu dan kelembaban
float h = dht.readHumidity();
float t = dht.readTemperature();
// Cek jika pembacaan sensor benar lalu kirim
if (isnan(h) || isnan(t)) {
Serial.println(F("Failed to read from DHT sensor!"));
}
else{
//kirim ke serial monitoring
Serial.print(F("Humidity: "));
Serial.print(h);
Serial.print(F("% Temperature: "));
Serial.print(t);
Serial.print(F("°C "));
//kirim ke mqtt data "suhu,kelembaban"
kirim( String(t) + ","+ String(h) );
}
delay(5000); //delay pengiriman mqtt
}
import paho.mqtt.client as mqtt #library mqtt
import xlwings as xw #library menulis excel
wb = xw.Book('Book1.xlsx') #nama book/file excel
sht = wb.sheets['data'] #nama sheets
row = 1
########## menulis ke excel #########
def to_excel(data):
print(data)
datae = data.split(",") #bikin list delim koma
global row #ini reset row kembali ke 2
if row == 51:
row=2
else:
row=row+1 #increment row tiap ada data masuk
rowsuhu='A'+str(row) #kolom suhu
rowhumi='B'+str(row) #kolom kelembaban
sht.range(rowsuhu).value= float(datae[0]) #tulis suhu
sht.range(rowhumi).value= float(datae[1]) #tulis kelembaban
############ call back pesan mqtt masuk ##########
def on_message(client, userdata, message):
print("message received " ,str(message.payload.decode("utf-8")))
print("message topic=",message.topic)
print("message qos=",message.qos)
print("message retain flag=",message.retain)
to_excel(str(message.payload.decode("utf-8"))) #tulis ke excel
########################################
broker_address="broker.hivemq.com" #broker mqtt
broker_port=1883
broker_user=""
broker_pass=""
print("creating new instance")
client = mqtt.Client("P1") #create new instance
client.on_message=on_message #attach function to callback
client.username_pw_set(broker_user,broker_pass)
print("connecting to broker")
client.connect(broker_address,broker_port) #connect to broker
#start the loop
print("Subscribing to topic","/test/dht")
client.subscribe("/test/dht11")
client.loop_forever()
Ini cocok digunakan untuk sensor yang jarak jauh dan ingin ditampilkan sebagai monitoring langsung dan karena excel umum digunakan maka pengaturan tampilannya dapat disesuaikan dengan mudah. Jika alat yang dimonitoring letaknya dekat maka cukup menggunakan serial port dan akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
#daring #daringadalah daring adalah mpls #sekolah #guru #google classroom google classroom sekolah online guru kelas zoom webcam
Senin, 29 Juni 2020
[Rest In Peace] Mengenang kawan yang hebat dan "inspiring" Dr. Istas Pratomo ST MT
.... A person, when dies, his soul leaves the body only, the mortal world and then enters the immortal one .....
Pada suatu minggu pagi di awal juni 2020 saya diminta oleh kawan saya yg hebat, dengan kualitas pertemanan dari level duta besar - Menteri - Gubernur hingga rakyat jelata seperti saya seorang tukang solder, untuk mengisi podcast yang sedang dia gandrungi. Entah kenapa tukang solder ini diminta untuk menjadi narasumber mengingat sebelumnya kaliber yang diwawancarai membuat tukang solder ini minder. Ya beliau adalah Dr. Istas Pratomo ST MT pengajar handal di bidang telekomunikasi dari Elektro ITS dan juga merangkap Dekan Fakultas Teknik UNUSA surabaya. Kita berbicara membahas algoritma medsos dan efeknya pada kehidupan.
Tak menyangka di akhir bulan yang sama dan sedang dihebohkan dengan meningkatnya kasus covid 19, dengan posisi duduk saya yg sama (saat beliau mengundang saya) setelah rutinitas nyapu halaman, tercenganglah saya mendengar berita dari group WA bahwa beliau telah dipanggil yg maha kuasa. Tak kuasa menahan keheranan sampai kopi dihadapan saya dingin karena tatapan mata saya, ter-ngiang bagaimana keceriaan beberapa minggu yg lalu saat meminta menjadi narasumber. Ahhh saya terlalu baper dan menghubungi teman-teman sejawat untuk memastikan berita dan benar beliau sakit dan telah tiada. Sangat sedih dan saya akan membagi pengalaman saya untuk mengenang jiwa beliau. Mungkin beberapa rekan dari "Orang Baik" ini juga menulis pengalaman yg lebih hebat, tapi ini versi saya untuk mengenang kawan yang bagi saya sangat Inspiring !
Kami diikat oleh persaudaraan angkatan 98 yang disebut e-38 atau Elektro ITS angkatan ke-38, dimana pada masa reformasi itu banyak di warnai dengan demo mahasiswa dan sedikit ketidakpastian. Tapi saya dan mungkin teman saya seangkatan tidak merasakan sama sekali kesulitan diluar sana, maklum masih bau kencur dan kebanyakan perantauan yang diutus ortu hanya untuk menuntut ilmu. Jadi kami santai saja walau ajakan berdemo sering muncul dari kakak kelas, apalagi ketika kakak di Fakultas Teknik ITS sempat berorasi : " Kalian Bayi - Bayi FTI ..ayo lekaslah besar agar bisa meneruskan estafet kami yg akan segera lulus ini !" .....Salah satu teman berkelakar sambil berbisik : "...tas..istas..awakmu ta sing sing jenenge bayi FTI ? " Sejak itulah kami sering berkelakar kepada rekan kami yang bertubuh mungil dan bulat ini sebagai BAYI FTI.
Ingatan penulis saat kuliah dulu tidak terlalu sering mengerjakan tugas kuliah bersama beliau karena mungkin beda "genk", beliau sering kumpul dirumah salah satu teman untuk membahas tugas, mereka umumnya arek suroboyo alumni SMA 5, namun saya tetap akrab karena kadang ketemu di acara kampus seperti saat menjadi panitia reuni home coming elektro ITS di foto diatas. Jangan kaget kalau penulis sempat berambut gondrong dan dengan jailnya teman kami ini menarik rambut saya saat berfoto bersama.
Tukang solder ini sangat idealis tetap pada jalurnya masuk elektro karena ingin melanjutkan kecintaannya pada dunia solder menyolder, beliau masuk bidang telekomunikasi bersama genk yang sama, sangat solidnya mereka dan benar saja sekarang rata-rata mempunyai karir yang moncer. Pernah suatu hari beliau datang ke LAB B202 tempat penulis sering nongkrong dan dengan gayanya membuka tutup flip HP MOTOROLA , penulis bertanya : " wihhh sugihe rek..isok duwe hp" . Penulis memang bermimpi memiliki HP seperti teman lainnya, apa daya uang kiriman cukupnya buat beli tempe penyet dan sesekali nasi goreng + telor ceplok (seminggu sekali). Berbeda 180 derajat dengan penulis, beliau ini mandiri sejak kuliah seingat saya dan dia menjawab nyinyiran saya : " yo kerjo rek...nge-lesi arek2 SMA - SMP , utowo awakmu kan pinter nyolder, golek'o monitor bekas2 nang loak trus dipermak isok didol dadi duwik !" kalau diterjemahkan " ya kerja dong, bikin les anak smp-sma atau kamu kan pinter nyolder cari aja monitor bekas di loak trus di perbaiki lalu dijual dan jadi uang ! " Ternyata kata seorang teman pernah menyebut, kalau beliau menjadi makelar komputer bekas yang di refurbish dan dijual ulang.
Naifnya tukang solder ini langsung ingin mengikuti jejak beliau menjadi guru LES, kebetulan ada kakak kelas guru les ( mahasiswa juga dari Singaraja ) yang penuh jadwalnya dan yang di beri les ternyata adik sepupu teman sekolah dari SMP s/d SMA. Karena sepertinya gayung bersambut deal di harga 17.500 per jam, dengan seminggu 4 jam, jadi sebulan 280rb dikantong lumayan buat nambah jajan dan harapannya jam ditambah bisa deh buat beli HP. Untung tak boleh diraih, sang anak SMP tidak naik kelas, yah karena memang niat belajarnya kurang, dalam waktu 2 bulan saya di pesangoni 500rb dan di minta jangan datang lagi. Sepupunya si anak didik yang teman lama saya langsung cemberut dan sampe sekarang tidak pernah kontak saya lagi. Hehehehe mungkin takdirnya saya disuruh ortu hanya untuk belajar gak boleh cari uang dulu.
Beliau terkenal lucu dan energic..tapi cerdas tentunya
Setelah 4 tahun menempuh kuliah, beliau lulus cepat bersama kuartet arek pintar yang juga teman akrab beliau, penulis harus menambah masa bertapa di LAB elektronika karena sesuai rencana harus belajar microcontroller dulu baru sah lulusnya. Beliau menjadi asisten dosen termuda di lab telekomunikasi bersama pak Dr Afandi dan kemudian menjadi dosen tunggu. Suatu malam saat kuliah malam mau buyar , dilorong LAB saya bertemu beliau dan ber-keluh kesah kalau gaji nya jadi dosen tunggu sangat kecil dan seingat saya ada beberapa rekan kakak kelas yg ikut nimbrung menyarankan kalau ingin cepat jadi dosen tetap, segeralah S2 dan dengan ajaibnya saat saya lulus kuliah beliau mengabari kalau akan berangkat ke ITB Bandung untuk kuliah S2. Luar biasa kegigihannya..
Setelah itu kami berpisah ke dunia kerja masing-masing, hanya terdengar kabar kalau beliau ikut juga pada proyek telco bersama dosen-dosen telekomunikasi ITS, saya kebetulan juga melenceng pekerjaan dari tukang solder ke dunia CDMA kala itu. Jadi ketika bertemu sub-kontraktor tukang panjat tower maka nama beliau sering dibicarakan. Fast forward ke masa saat medsos facebook mendekatkan kami lagi walau dia jauh di Perancis mengambil Doctoral, kadang masih juga saling stalking sampe dia tahu kalau saya balik nyolder lagi. Hasilnya tahun 2012 saat beliau balik ke tanah air sempat menawari beberapa project sensor dan yang paling ingat adalah kegusarannya karena anaknya yg sejak kecil di prancis gak mau nonton upin ipin. Dimintalah saran ke saya harus pasang parabola apa untuk menonton TV perancis. Youtubenya kenapa kan ada? Dia bilang gak mau, yang biasa ditonton di ch 1,2,3 prancis dan sayangnya parabola yg sampe di Indonesia hanya menampilkan sedikit saluran prancis dan kebanyakan saluran berita. Ujungnya saya sarankan memakai STB Android dan menginstall aplikasi streaming , hasilnya sukses !
Saat kembali ke Indonesia nama beliau semakin sering terdengar di media apalagi ketika menjadi dekan Fakultas Teknik di Universitas NU Surabaya (UNUSA), pada tahun 2017 sempat diajak menjadi peserta workshop FGD kompetensi, dan tahun 2019 diminta membantu mobile data UNUSA untuk merancang hardware pengambil data kualitas udara secara IOT. Senang sekali penulis mendapatkan kepercayaan ini karena mengembalikan "ROH" solder ke tangan saya dan percaya diri bahwa dunia saya adalah solder-microcontroller-IOT.
Kesibukan beliau yang luar biasa menyebabkan proyek ini sedikit terbengkalai, apalagi sekitar desember 2019 beliau dikirim menjadi dosen tamu di Guilin China. Mungkin ini menjadi jalan-jalan paling heboh sebelum covid menyerang daratan china dan benar saja tahun 2020 beliau kembali ke Indonesia dan menghadapi situasi pandemi memaksa semua kuliah dari rumah. Semua yg beliau pelopori sejak dulu yaitu ONLINE CLASS - VIDEO LEARNING - ZOOM dan kelakarnya tahun 2018 saat kami reuni di kampus tercinta " Dunia pendidikan sekarang sudah berbeda dari jaman kita, sekarang cukup bikin video, upload youtube, konsultasi lewat whatsapp dan diskusi via skype. Gak ada lagi mahasiswa yg tidur di LAB demi internet gratis ". Beliau adalah pelopor penggunaan zoom untuk pendidikan dimana sejak awal 2019 sudah beliau gunakan mengajar di lab Telekomunikasi Elektro ITS terutama saat kesibukan beliau keliling negeri maupun luar negeri.
Nyambung ke alat mobile data yang sempat tertunda, beliau kontak lagi kesaya sekitar mei 2020 dan menyerahkan sepenuhnya ke saya untuk menyelesaikan alatnya dan sesuai gambar diatas saya telah berhasil menyelesaikan dan melakukan test keliling surabaya sesuai map diatas yang lengkapnya bisa dilihat (klik disini).
Ternyata legacy dan amal jariyah berupa ilmu dan "video" yang beberapa waktu terakhir makin sering beliau upload di berbagai macam platform medsos menjadi pertanda halus kalau beliau akan pergi untuk selamanya. Kadang kita tertawa oleh tingkah laku beliau di app "smule" yang terlihat begitu riang gembira sampai di grup WA angkatan kami sering meminta beliau untuk nyanyi atau request lagu tertentu. Pertemuan terakhir bersama angkatan merupakan inisiasi beliau saat lebaran melalui zoom dan kami merasa dipersatukan oleh beliau.
Akhirnya ...kamipun berdoa melepas kawan saudara sejawat kami melalui aplikasi yang beliau pelopori penggunaanya. Semua yang berbicara pada acara tahlilan online via zoom merasa kehilangan, mulai dari mantan rektor dan menteri era SBY prof M Nuh hingga rekan akademisi ITS utamanya elektro ITS merasakan kesedihan ditinggalkan putra terbaiknya. Bapak Dedet yg mewakili elektro mengenang sosok beliau sebagai salah satu diantara mereka yang "Larinya Sangat Cepat ". Saya pun sangat kehilangan teman yang luar biasa baiknya tidak membedakan pertemanan dengan kalangan atas maupun bawah, dengan keluwesannya dan persistensi kegigihannya mencapai tujuan yang diinginkan. Semangat nya menginspirasi bahwa tiada yang tidak mungkin kalau kita terus berusaha , membekas di hati saya dan menjadi pecut buat lebih maju kedepan.
Dr. Istas Pratomo, ST., MT.
Lahir tgl. 25/03/1979
Wafat tgl. 28/06/2020
Pendidikan :
S1 ITS (elits 38)
S2 ITB
S3 Univ. Rennes 1, France
Pekerjaan:
Dosen ITS sejak 2002 di Dep Teknik Elektro, Bid studi Telekomunikasi Multimedia
Sejak 2015 Ketua LPPM UNUSA & Sejak 2017 Dekan Fak Teknik UNUSA
Selamat Jalan Kawan...
suatu hari kita akan PODCAST lagi
di sana...di keabadian...