Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Senin, 18 Februari 2013

Penurun dan Penstabil Tegangan DC Dengan Linear Regulator 78XX





Ketika diperlukan tegangan yang berbeda dari suatu sumber tegangan DC, maka yang terpikir adalah dengan menggunakan hukum pembagian tegangan menggunakan Resistor seperti gambar dibawah ini .






Berdasarkan rumus , Vout sangat dipengaruhi oleh resistansi/impedansi dari beban yang dipasang. Kemudian munculah solusi dengan menggunakan dioda "terbalik" yang memanfaatkan tegangan breakdown dari dioda yang lazim disebut "ZENER". Umumnya zener dipasang seperti gambar berikut :

220px-Zener_diode_voltage_regulator.svg.png (220×180)
Series_reg.gif (142×96)


Kestabilan dari regulator menggunakan zener ditentukan oleh besar arus yang di alirkan ke beban. Selanjutnya para produsen komponen elektronika merancang komponen regulator tegangan linear dengan memanfaatkan sifat-sifat dari zener. Ada dua jenis linear regulator yaitu Fixed dan Variabel, untuk Fixed regulator umumnya berkode 78xx ( positif regulator) dan 79xx (negatif regulator) sedangkan untuk Variabel regulator contoh yang paling banyak digunakan adalah LM317.



contoh rangkaian regulator +12v  dan -12v


Untuk LM317 lebih flexibel dengan mengatur nilai resistor pada pembagian tegangan di kaki nomer 1





contoh rangkaian regulator variabel menggunakan LM317



IC 78xx maupun LM317 umumnya memiliki rating arus beban maksimum berkisar 1 Ampere, sehingga untuk melayani arus yang lebih dari 1 Ampere diperlukan rangkaian driver arus seperti berikut ini :





penggunaan TIP2955 / 2SC2955 (Transistor jengkol) untuk menaikkan rating arus Max 5 Ampere


Bagaimana dengan arus yang lebih tinggi? ya mudah saja dengan melakukan cascade dari transistor daya seperti rangkaian berikut :



Perlu diperhatikan bahwa regulator penurun tegangan linear mempergunakan prinsip penghambatan energi melalui zener internal, sehingga tegangan dari input harus lebih tinggi sekitar 2 volt dari output yang diinginkan. Jika tegangan input terlalu tinggi, maka kelebihan energinya akan dibuang menjadi panas, sehingga pemakaian heatsink / aluminium kisi2 udara mutlak diperlukan.



SELAMAT MENCOBA
Share:

Jumat, 08 Februari 2013

Pejelasan Mengenai Fusebit dari AVR

external-osc.jpg (527×554)


Ketika IC atau chip microcontroller-AVR keluar dari pabrik dapat dikatakan bahwa chip tersebut memiliki kondisi default. Umumnya produsen mensetting clock dari AVR bersumber dari oscillator R-C internal yang bernilai 1MHZ. Bagaimana jika ingin merubah menggunakan sumber clock yang lain? bagamana jika ingin mematikan fungsi dari JTAG dan sebagainya? Istilah FUSEBIT akan menjadi barang yang harus diketahui.

Fusebit pada umumnya merupakan bit yang disetting untuk menentukan fungsi-fungsi dari pin , clock dan fasilitas khusus. Seperti pada attiny2313 terdapat 3 buah fusebit yang terdiri dari  High Byte, Low Byte dan extended byte.



Fusebit khusus untuk Attiny2313 , ic microcontroller avr jenis lain mempunyai fusebit yg berbeda pula


Jangan dibingungkan dengan fusebit, karena beberapa fungsi nya dapat dibaca dari datasheet seperti diatas. Perubahan fusebit yang paling umum dilakukan adalah ketika ingin merubah sumber clock menjadi clock external, maka fusebitnya dirubah sesuai tabel berikut:


Masih kesusahan? Masuk aja ke menu programing fuse pada AVR studio dan kemudian fusebitnya dapat dirubah sesuai keinginan atau jika menggunakan programmer/downloader berbasis AVRDUDE dapat menggunakan fasilitas fusebit  manual di http://www.engbedded.com/fusecalc.

Ingat untuk berhati-hati dalam merubah fusebit karena ada beberapa fungsi yang tidak dapat diubah kembali seperti bit SPIEN (SPI enable). Untuk itu agar memperhatikan perubahan yg dilakukan secara baik-baik, karena jika kesalahan merubah sumber clock masih bisa dikerjakan dengan menyuntikkan sinyal generator ke kaki input xtal 0 dan kemudian merubah fusbit yang diinginkan. Jika tidak bisa maka diperlukan programmer parallel high voltage (HVPP) seperti ALL-7, ALL 10 dsb. Bersiaplah membuat IC AVR menjadi gantungan kunci jika salah menentukan fusebit.





Share:

Rabu, 06 Februari 2013

Robot Line Tracer Sederhana dengan 2 Transistor

courtesy of : http://www.ermicro.com/blog/?p=1097

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (04)




UPDATE - 18 FEBRUARI 2013
HASIL KARYA PEMBACA BLOG INI



AYO KAWAN YANG LAINNYA, MAU DITAMPILKAN JUGA HASIL KARYANYA GAK ?



Sekitar setahun yang lalu penulis menerima request dari pembaca untuk menjelaskan tentang line tracer sederhana yang terdapat pada blog "ermicro". Prinsip sederhana dari line tracer ini adalah pendeteksian  pantulan jalur gelap dan terang yang dideteksi melalui LDR. LDR merupakan komponen resistor yang nilai tahanannya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.






Terdapat dua sensor yang ditempatkan disebelah kanan dan kiri dari line/garis jalur yg akan dilalui , dengan menggunakan prinsip pemantulan sinar LED yang ditangkap LDR berbeda ketika melalui jalur berwarna terang atau gelap. Jika sensor kiri mendapatkan gelap, maka akan menyebabkan roda sebelah kiri lebih lambat dari roda kanan sehingga akan berbelok ke kiri seperti rangkaiannya berikut ini:

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (05)
LDR melakukan drive ke basis transistor berdasarkan intensitas cahaya yg didapat dan selanjutnya mengatur putaran motor


Motor yang digunakan haruslah motor yang mempunyai gear, karena motor tamiya/mobil-mobilan tanpa gear memiliki torsi/daya tarik yg lemah.

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (03)


Berikut ini rangkaian yg sudah diubah menjadi PCB, dapat juga dibuat diatas PCB lubang.



hasilnya di youtube seperti ini :





SELAMAT MENCOBA
Share:

Jumat, 25 Januari 2013

Laundry yuk ! software admin + kasir untuk laundry kiloan



LAUNDRY YUK !!



Kini Versi 4 Lebih Keren Loooo






PERNAH MENGALAMI KEJADIAN SEPERTI INI ??

12036385.jpg (640×440)


KEUNTUNGAN MEMAKAI SOFTWARE INI


  •           Mempermudah transaksi  pada usaha laundry kiloan
  •           Mengurangi komplain karena kesalahan pegawai laundry dalam memasukkan data laundry
  •           Mempermudah pembukuan transaksi
  •         Mempercantik usaha laundry kiloan, dengan memanfaatkan screensaver sebagai media iklan saat tidak ada transaksi


KEBUTUHAN PERANGKAT

>>      PC / LAPTOP standar dengan kemampuan dual monitor/duplicate
Laptop yg dijual secara umum sudah memiliki dual monitor, jadi lebih baik menggunakan Laptop dikarenakan PC membutuhkan alat tambahan berupa monitor extender/splitter
>>       2 Buah layar monitor, 1 untuk pegawai/penjaga, 1 (diusahakan layar lebar) yg ditempatkan di etalase yg menuju pelanggan. Bisa juga untuk layar monitor sentuh atau menggunakan 1 buah display saja.
>>     Keyboard/numpad (USB) + Mouse(USB)  tambahan di untuk di etalase pelanggan. Jika kabel kurang panjang, dibutuhkan kabel extender USB




FASILITAS TERBARU VERSI 4 KEATAS :

- Login pengguna software yg bisa dibedakan berdasarkan kewenangannya
- Bisa untuk cucian kiloan, satuan, sistem deposit dan cuci express
- Sistem database sederhana tanpa perlu install mysql, dbase dll
- Print nota hanya menggunakan printer biasa (inkjet / deskjet) yang murah
- Ter-integrasi dengan pembukuan yg bisa diubah ke excel
- Fasilitas upload foto sebelum dan sesudah mencuci





KINI DENGAN REKAP BULANAN /HARIAN di EXCEL









SCREEN SHOOT

12036396.jpg (640×400)

12036397.jpg (640×400)

12036398.jpg (640×400)


PRINT OUT 





DEMO Ver. 4.0 DAPAT DOWNLOAD DISINI



HANYA 500rb SAJA !!



SELAMAT MENCOBA


Share:

Senin, 21 Januari 2013

KONTROL MOTOR SERVO JARAK JAUH via DTMF / HANDPHONE dengan IC 555


Untuk pembahasan kali ini adalah hasil bimbingan saya ke rekan pembaca blog yang bingung mengerjakan TA(skripsi) nya. Setelah rekan ini membaca pembahasan DTMF pada blog  disini, dia kebingungan ketika ingin merubah rancangan tanpa micro di blog menjadi dengan micro karena dasar micronya lemah. Kenapa dipaksa pakai micro ? toh dengan 555 saja servo bisa jalan ...perhatikan skematik berikut :



dari rangkaian PWM sederhana diatas sudah dapat mengontrol pergerakan dari motor servo dengan merubah dutycycle nya yang dikontrol oleh potensio P1. Nahh bagaimana dengan rangkaian DTMF ? kembali ke blog dan perhatikan gambar rangkaian berikut:

(klik untuk memperbesar)

rangkaian decoder dtmf sederhana diatas menggunakan ic decoder 8870 yg umum dijual di toko komponen, dengan truth table seperti berikut :


(klik untuk memperbesar)



nahh...dengan memperhatikan truth table diatas, secara sederhana kita dapat menggunakan 4 buah output menjadi control dutycycle PWM 555, dengan merubah-rubah pembagian tegangan yg akan diberikan ke pin 7 dari 555 melalui kontrol DTMF. Caranya mudah dengan memparalel beberapa trimpot dan melakukan switching ke pin tengahnya yg menuju ke pin 7 dari 555, switch ini bisa dilakukan dengan transistor atau menggunakan relay seperti yg dilakukan rekan dengan email : fendrian1989@gmail.com , memang agak membingungkan tapi dia berhasil kok...kalo bingung hubungi dia saja..hehehe

(klik untuk memperbesar)

tiap posisi servo yg diinginkan dapat dicoba terlebih dahulu (dengan merubah puteran trimpot/potensio) sebelum di switch menggunakan teknik relay atau transistor..

hasilnya seperti berikut, agan ini menggunakan servo continous yg muter terus sesuai perubahan arah yg diinginkan, kalo pake yg non kontinyu maka PWM berkolerasi dengan posisi sudut dari servo. Posisi yg dapat diperoleh dengan rangkaian sederhana ini adalah 4 posisi, sedangkan jika menginginkan 10 posisi sesuai jumlah dial telepon maka menggunakan BCD to Decimal decoder seperti penjelasan disini



Selamat Mencoba
Share:

Kamis, 17 Januari 2013

BERMAIN DENGAN TV PART #3 - OSD (Composite Video Text Overlay) dengan Attiny2313




Text Overlay atau On Screen Display (OSD) merupakan fitur yang umum dijumpai pada televisi modern. Gambar composite (AV in) dapat ditumpuk dengan text seperti text berjalan (scroll text / crawler) , logo , jam dan berbagai macam sesuai keinginan. Bagaimana cara menimpa gambar video dengan text akan kita bahas disini, dan diharapkan membaca penjelasan mengenai dasar-dasar bermain televisi menggunakan microcontroller disini:  PART#1  PART#2  JAM TV



Courtesy of  VIENA WIRELESS SOCIETY 


Gunakan rangkaian yg terhubung dengan AIN saja, yg di dekat TX RX diabaikan saja


Pada web aslinya yang digunakan ic microcontroller  ATMega8 ,prinsip utamanya memanfaatkan analog komparator untuk mendeteksi sinkronisasi vertikal & horisontal dari sinyal input video composit (semisal dari kamera atau dvd).


Pada script di web asli dijelaskan bahwa yg digunakan video NTSC..karena di indonesia menggunakan PAL maka saya ubah script menjadi PAL dan menggunakan ATTINY



dari gambar ic attiny 2313 kita akan menggunakan pin AIN0 dan AIN1 serta pin MOSI, dan beberapa pin digunakan sebagai tombol seperlunya, rangkai sesuai gambar asli. gunakan nilai komponen sesuai catatan dan dengan bereksperimen maka akan didapat efek2 yg tidak diduga seperti warna text, warna latar dsb.


untuk itu kita bahas script satu persatu ...


>>> Header <<



#define F_CPU 20000000UL //xtal 20MHz

#include <avr/io.h>

#include <util/delay.h>

#include <avr/interrupt.h>

#include <avr/pgmspace.h>

#include <avr/sleep.h>





#define FONTHEIGHT 12 //panjang text



//rumus dan variabel syncronisasi

#define HSYNC PORTB=0;

#define GREY PORTB=0x80;

#define COL(r) textnya=word[r][fontline];



static uint8_t fontline = 0;

static uint8_t fontzoom = 0;

static uint16_t rasterline=0;



// ARRAY untuk tulisan nomer 0,1,2 dst



const unsigned char font[12][FONTHEIGHT] PROGMEM = { 

   {

 0b00000000,

 0b01111100,

 0b11000110,

 0b11001110,

 0b11011110,

 0b11010110,

 0b11110110,

 0b11100110,

 0b11000110,

 0b01111100,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b00010000,

 0b00110000,

 0b11110000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b11111100,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b01111000,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b00001100,

 0b00011000,

 0b00110000,

 0b01100000,

 0b11001100,

 0b11111100,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b01111000,

 0b11001100,

 0b00001100,

 0b00001100,

 0b00111000,

 0b00001100,

 0b00001100,

 0b11001100,

 0b01111000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b00001100,

 0b00011100,

 0b00111100,

 0b01101100,

 0b11001100,

 0b11111110,

 0b00001100,

 0b00001100,

 0b00011110,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b11111100,

 0b11000000,

 0b11000000,

 0b11000000,

 0b11111000,

 0b00001100,

 0b00001100,

 0b11001100,

 0b01111000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b00111000,

 0b01100000,

 0b11000000,

 0b11000000,

 0b11111000,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b01111000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b11111110,

 0b11000110,

 0b11000110,

 0b00000110,

 0b00001100,

 0b00011000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b01111000,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b11101100,

 0b01111000,

 0b11011100,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b01111000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b01111000,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b11001100,

 0b01111100,

 0b00011000,

 0b00011000,

 0b00110000,

 0b01110000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00110000,

 0b00110000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 },

 {

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 0b00000000,

 }};





//variabel pelengkap



uint8_t word[7][12];

int y;

uint8_t jam,menit,detik,textnya,tick;







>>> timer untuk horisontal sync PAL (64us) <<


void timer_init(void){



 TCCR1B |= (1<<WGM12);

 TIMSK |= (1<<OCIE1A);

 OCR1A = 1280; //64*16;

 TCCR1B |= (1<<CS10);



}





>> geser2 bit untuk menampilkan angka dari Array <<



void geser(void)

{ 

PORTB = (textnya  & 0x80) +0x8  ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80) +0x8 ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)  +0x8 ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)  +0x8 ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)  +0x8 ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)   +0x8;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)   +0x8 ;

textnya <<=1;

PORTB = (textnya  & 0x80)   +0x8 ;



}





>> proses tulis tiap 1us dari frame horisontal 64us <<




void tulis(void){



//31 & 43 adalah batas tinggi karakter 12 scan/rasterline/vsync

//y adalah posisi rasterline(Vsync) yg sedang ditulis

 if( rasterline > (31+y) && rasterline <= (43+y) ) {

  _delay_us(8);

    COL(0);

    geser();

    COL(1);

    geser();

    COL(2);

    geser();

    COL(3);

    geser();

    COL(4);

    geser();

    COL(2);

    geser();

    COL(5);

    geser();

    COL(6);

    geser();

       PORTB=0;

      _delay_us(1);

  fontline++; //pindah ke array selanjutnya

 } 

//jika tidak menulis 

   else { 

  _delay_us(8);

   fontline = 0;

  fontzoom=0;

   }



// yang ini batas scannline trus bisa sisipkan proses

//      memasukkan data ke memory 

//  sesuaikan karena kaskus merubah text &word; (hilangkan ' ; ') 

 if( rasterline > 311 )

  { memcpy_P(&word;[0],&font;[jam/10],12);

   memcpy_P(&word;[1],&font;[jam],12);

   memcpy_P(&word;[2],&font;[10],12);

   memcpy_P(&word;[3],&font;[menit/10],12);

   memcpy_P(&word;[4],&font;[menit],12);

   memcpy_P(&word;[5],&font;[detik/10],12);

   memcpy_P(&word;[6],&font;[detik],12);

 

      }

}



// interupt 64us 

ISR (TIMER1_COMPA_vect) {



rasterline = 0;



}



>> comparator untuk mendeteksi awal Vsync dan Hsync <<



SIGNAL(SIG_COMPARATOR)



{ //trik mendeteksi hsync dan vsync dengan melihat lama blanking



 TCNT1=0; // reset timer

 while(TCNT1<70); // wait 5us to see if H or V sync



 if(!((ACSR>>ACO)&1)) { // its an H sync

  TCNT1=0; // reset timer

  rasterline++;

  tulis();

 }

 else { // this a V sync

  rasterline=0;

    

//sekalian aja ditambah timer untuk nambah detik

  tick++;

    if(tick >= 200){

    tick=0;

       detik++;

    if(detik==60){

      menit++;

   detik=0;}



       if(menit==60){

    menit=0;

    jam++;}

    if (jam==24) jam=0;

  }

 }

}  





>> Tombol untuk ubah jam dan geser2 posisi jam <<




void tombol(void)

{

if(bit_is_clear(PIND, PIND3)) 

{

jam++;



if(jam == 24) jam=0;



detik=0;

_delay_ms(200);

}



else if(bit_is_clear(PIND, PIND4))

{

menit++;  



if(menit == 60) menit =0;





detik=0;

_delay_ms(200);

}



else if(bit_is_clear(PIND, PIND5)) //naik

{

y-=3;



if(y<1) y=1;



_delay_ms(200);

}



else if(bit_is_clear(PIND, PIND6)) //turun

{

y+=3;



if(y>300) y=300;



_delay_ms(200);

}






>> main program<<




int main() {

tick=0;

jam=22;

menit=19;

detik=44;

rasterline=0;

y=0; //variable posisi text

    



    ACSR = (1<<ACIE)|(1<<ACIS0)|(1<<ACIS1);  //analog comparator

    DDRD &=~(1<<PD3) & ~(1<<PD4)&~(1<<PD5) & ~(1<<PD6) ; //tombol

    

  // data text dan MISO, PB0 pada web asli dirubah jadi PB3 attiny 

    DDRB |= (1<<PB7)|(1<<PB3);

  



        timer_init(); //idupin timer

    

 set_sleep_mode(SLEEP_MODE_IDLE); //menghemat tenaga



 sei();



 for( ;; )tombol();

}





rangkaian ini cocok buat nambahin text ke kamera CCTV murah yg ga ada textnya, jadi bisa ditambahin jam atau text penanda nomer kamera




SELAMAT MENCOBA
Share:

Jumat, 11 Januari 2013

PAPAN SKOR BADMINTON LAYAR LEBAR, CONTROL via WI-FI

Setelah berjualan papan score "E-scoreboard" di link ini




dengan bangga mempersembahkan kepada negara tercinta ...




SOFTWARE PAPAN SKOR BADMINTON 


Cara Kerja bagaimana ?






1. Display scoreboard Layar Lebar dikontrol oleh PC yang dinamakan PC server
2. Kontrol penjurian menggunakan software remote, sebaiknya menggunakan tablet windows
3. Koneksi penjurian dari remote ke server menggunakan TCP/IP via LAN atau Wi-Fi


contoh seperti video berikut:





KABAR BAIK... DEMO DAPAT DIDOWNLOAD LHOO....




http://www.4shared.com/zip/HQ0t7Yz-/demo_scoreboard.html



MELAYANI JUGA UNTUK CABANG OLAH RAGA LAIN SESUAI KEINGINAN




berminat ?? silahkan PM atau hubungi via email : ahocool@gmail.com
ym : ahokleng
PIN BB:321477A8
HP: 085733889569 , 087882045949
Share:

Senin, 07 Januari 2013

Tentang Penulis - Waktunya Untuk 'Narsis'



Setelah sekian lama menulis di blog ini tak ada salahnya untuk memposting "narcism moment" dari saya. Mungkin sedikit bikin eneq tapi apa daya inilah sang penulis yang 'terpakasa' narsis karena didorong oleh temen yg mengatakan " tulisan mu udah banyak, saatnya elo 'menjual' diri sekarang !" Apaaa  ?   menjual diri ? 

Lahir dari keluarga kecil di kota kecil Singaraja Bali, menghabiskan masa kecil bermain solder & Avometer pinjeman dari mantan pacar kakak perempuan, sering utak-atik dan modifikasi hampir setiap barang elektronika yg ada dirumah. Suatu hari aku merusak radio-tape merek National kesayangan bapak karena membaca artikel di majalah tentang memperkuat tangkapan radio FM, Bapak pun marah-marah dan melarangku mengutak-atik barang-barang kelistrikan di rumah. Tapi namanya anak-anak ya tetap saja tangannya gatel dan kembali berhasil merusakkan radio FM saku yg diutak-atik agar dapat  mendengarkan percakapan tower bandara dengan pesawat terbang. Begitu lah hari-hari di masa kecil kulalui dengan bermain semua hal elektronika yg bisa didapat di kota kecil itu.


hobby selaen nyolder , jadi gitaris band kelas di acara ultah smansa singaraja


Suatu hari ada kesempatan untuk melancong ke kota buaya bersama pacar sang kakak ( yg gagal jadi ipar ) dan diperkenalkanlah diriku pada surganya tukang solder, surga ini bernama "Pasar Genteng". Mimpi ku untuk menelusuri 'surga' ini lebih luas lagi menjadi kenyataan ketika pada tahun 1998 diterima di Jurusan Telknik Elektro ITS dan bertemulah dengan master-master sesepuh elektronika seperti bapak Heru, Alm. Ir. Sutikno, bapak Rahmat dan masih banyak lagi yg kepanjangan jika disebutkan.

Sebagai penghuni LAB - B202 tahun 2001-2003 membuat ku menjadi paham dengan prinsip elektronika yang sebenarnya, walau kadang otak tidak sampai karena memang lemah di bidang analisa, ya setidaknya dengan masuk LAB dan tidur disana membuatku mengirit pengeluaran dari uang saku yg dibuat super 'ngepress' untuk seukuran jaman itu. Hampir semua bahan-bahan untuk tugas (praktikum) didapatkan dari membongkar (istilah anak-anak 'leles-leles') peralatan elektronika yg sudah tidak terpakai atau dari 'lungsuran' alias warisan dari kakak kelas yg sudah selesai mengerjakan tugas.

Kampus elektro - ITS sekitar tahun 2000 ,saya paling depan 


Waktu untuk mengerjakan skripsi pun datang, walau masih kepingin tetap di lab (setelah 5 tahun dikampus), tetapi pesan dari seorang paman menyarankan saya segera lulus agar meringankan beban orang tua, dan kemudian fokus 6 bulan di skripsi yang bertema rancang bangun automatic fish feeder berbasis FPGA. Ketika itu dosen kepala bidang studi melarang menggunakan microcontroller kecuali  mereka yang sudah batas akhir. Dan tak lama kemudian namaku mendapat tambahan embel-embel gelar ST . 

Masa kuliah berakhir dan saatnya melangkah ke dunia sebenarnya. Idealisme pun beradu dengan kenyataan. Apakah mesti tetap idealis dengan embel-embel sarjana teknik elektro atau menuju dunia lain yg tidak ada hubungannya dengan kuliah. Pertentangan ini sempat terjadi ketika mengikuti rangkaian test kerja di salah satu bank swasta ternama dan disela-sela proses yg tinggal 2 langkah muncul tawaran dari sebuah pabrik di wilayah brebek-sidoarjo dan pabrik ini bergerak di manufaturing komponen elektronika. Surga ? tidak ! Manufakturing elektronika di indonesia terpuruk dengan munculnya pesaing baru ...TIONGKOK! Akibatnya pabrik pun bersaing dengan pabrik yg disubsidi oleh pemerintah komunis-sosialis. Penekanan COST ! itu yang selalu dingiangkan ke telinga karyawan.

Kenyataan ini menggoyahkan idealisme, melihat buruh-buruh kontrak yang ku pecat tiap 3 bulan dan dipaksa  melihat kenyataan gaji mereka habis untuk bayar hutang . Hanya satu hal yang meringankan 'kegundahan' dari dunia buruh ini adalah kepolosan dan kejujuran para pekerja-pekerja baru serta semangat mereka dari desa ingin merubah nasib ke kota.  Mereka yang baru lulus sma dan melihat ku sebagai sarjana yg masih muda, banyak yg bermimpi untuk kuliah dan bertanya kepadaku "apakah saya bisa kuliah pak?" . Dan jawaban saya "BISA ! "  Senang sekali ketika beberapa tahun setelah meninggalkan pabrik, saya mendapat telepon dari mantan buruh di bagian kerja saya bahwa dia sekarang kuliah di universitas negeri dengan biaya sendiri sebagai SPG toko.

sebagai telco engineer di samsung telecom indonesia

Keluar dari pabrik, meninggalkan dunia elektronika dan masuk ke dunia yang sebenernya masih berhubungan, Telekomunikasi ! Project-project telco di pertengahan 2000-an bermunculan dimana-mana, vendor dan operator telco berlomba-lomba menggelar layanan yang membuat dunia telco begitu kinclong. Sampai suatu saat mendapatkan gelar 'Best Engineer Award 2008' dan berkesempatan jalan-jalan ke korea. Bersama rekan-rekan dari wilayah kerja lain yg juga mendapatkan hadiah,  berkeliling suwon-seoul menikmati pemandangan di korea yang mungkin tidak ditemui di negeri sendiri. Saat itu halyu (korean wave) dengan gangnam style -nya  belum seterkenal sekarang akan tetapi sudah cukup sering kita lihat sinetron K-drama di tv lokal. A dream come true ?   Maybe....kemudian dunia telco kembali dijajah oleh...TIONGKOK !!  ARGHGGHHHH . Kinclongnya pun serasa lampu redup !

Di Suwon - Korea Selatan tahun2008

Kenyataan bahwa dunia telco tidak sekinclong dulu mengubah duniaku untuk kembali ke jalan hidup sesuai kata hati. Kembali ke pasar genteng dengan wajah-wajah yang masih sama, tetapi produk yang dijual berbeda. AVR dan minimum system berbasis arduino umum dijumpai. Arduino menawarkan jalan pintas dan aku tidak suka karena membuat tergantung pada shield atau perangkat tambahan untuk melakukan fungsi yg sederhana sekalipun. Dan kembalilah seperti masa kuliah dulu yaitu 'start from scratch' belajar dari menyusun di breadboard. Sampai suatu saat mendapatkan kembali kemampuan yg mungkin lebih jago dari jaman kuliah, mungkin karena sekarang sudah ada dana dari hasil kerja kantoran untuk bebas membeli komponen dan tools yang diinginkan

Dimulai dari tulisan di room hobby di kaskus, terus berusaha menularkan hobby dan ilmu elektronika , sempat berpikir untuk untuk membuat workshop, dan akhirnya kembali ke awal mula sebagai anak dari pasangan guru, menulis dan menularkan ilmu serasa lebih mudah daripada menjual project-project yg kadang-kadang kesulitan dalam menentukan harganya. Seperti kata seseorang di acara motivasi di TV...'Bekerjalah tanpa memikirkan hasil (gaji) , jika tekun dan serius duit akan mengalir dengan sendirinya'. Mari kita buktikan kawan !


Selamat Berkarya 

NYOMAN YUDI KURNIAWAN, ST

Share:

Jumat, 04 Januari 2013

Animasi LED keren


Berdasarkan reques seorang pembaca , posting saya kali ini sesuai dengan video youtube dibawah ini.




Sebenernya project serupa pernah saya bahas di project led berjalan dengan ic 4017, hanya kali ini animasinya lumayan keren dan memakai banyak LED. Untuk mendrive LED yang banyak dibutuhkan transistor dan perhitungan tegangan sumber vs jumlah LED beserta kombinasi rangkaian paralel/seri sesuai rumus di www.ledcalculator.net

Gambaran driving led jumlah  banyak seperti gambar dibawah ini.


Gambar yang diatas menunjukkan 5 buah LED yang langsung dihubungkan ke output 4017 karena ic 4017 diberi tegangan 12volt dimana jika memakai 5 LED maka masing-masing LED mendapatkan tegangan yang cukup. Jika Led lebih banyak maka diperlukan perhitungan seri-paralel sesuai rumus.

Pada video youtube terdapat 4 buah rangkaian LED yang disusun membentuk karakter. Berdasarkan sifat output 4017 maka untuk membuat animasi seperti pada video maka mudah saja dengan memberikan output single pada out  0 - 1 - 2 - 3  ke masing-masing huruf. Sedangkan untuk membikin kedip bareng maka yang disambungkan secara paralel adalah output 5 - 7 - 9. Agar animasi sesuai dan tidak numpuk maka ditambahkan dioda small signal 1N4148 yang disusun seperti rangkaian berikut:



(klik untuk memperbesar)



Mudah Bukan ? Selamat Mencoba
Share:

Cara Membuat Led Berjalan yang Panjang (cascade)






Banyak pertanyaan yang datang melalui sms, group BBM atau facebook yang bertanya bagaimana membuat rangkaian Led Berjalan (Running LED) yang memiliki panjang lebih dari 10 ? Jika anda googling maka akan diarahkan menuju website hobby yang sudah terkenal milik sesepuh elektronika BILL BOWDEN. Rangkaian pertama yang ditawarkan seperti berikut:


courtesy of BILL BOWDEN 's    http://www.bowdenshobbycircuits.info



(klik untuk memperbesar)


Rangkaian ini memanfaatkan 2 buah 4017 dan 10 transistor yang akan membuat led berjalan 25 buah, dan jika mau dapat di perpanjang sampai 10 x 10 atau 100 buah. Rangkaian ini memanfaatkan kombinasi scanning kolom dan baris seperti halnya dot matrix, akan tetapi jika LED disusun berurutan maka maksimum 100 sequence bisa diperoleh.

Rangkaian dasar dari running 10 LED seperti berikut :


(klik untuk memperbesar)


Sedangkan jika di cascade 2 buah 4017 caranya dengan menambahkan dioda dan beberapa resistor.





(klik untuk memperbesar)



Rangkaian cascade ini memanfaatkan output clock dari pin ke  3 dari  4017 pertama. Kadang-kadang orang pintar pun banyak salahnya dan rangkaian diatas tidak berhasil jika dicoba lhoo. Penulis akhirnya bereksperimen sehingga menemukan cara yang lebih akurat dengan menggunakan transistor sebagai pengendali input ke pin enable dan reset seperti rangkaian berikut.



(klik untuk memperbesar  , VDD = Tegangan (+)  VSS = Tegangan (-) atau Ground ) 



Komponen tambahan berupa dioda 1N4148, resistor 10K dan transistor NPN umum seperti 2N3904, BC107, 2N2222, C9013 dan lain sebagainya. Input clock dari rangkaian berasal dari rangkaian clock 555 (atau yg lainnya) yang sama diberikan ke tiap ic 4017.

Prinsip dari rangkaian adalah memberikan input ke pin 13 (chip enable yang aktif LOW ) pada sequence terakhir (Q9) dari sebuah IC 4017. Selama sequence belum berakhir maka  Q9 yang nilainya "LOW" akan mengenable kan IC serta me-Reset IC pada posisi setelahnya. Efek yang terjadi adalah bahwa hanya sebuah 4017 yang akan aktif sedangkan ic 4017 setelahnya berada pada kondisi "Reset" sedangkan pada ic 4017 posisi sebelumnya mendapatkan posisi disable.

Rangkaian ini dapat disusun sampai banyak 4017 tak terhingga, dan pada ic 4017 terakhir, sequence terakhir  (Q9) akan dihubungkan menuju reset pada ic 4017 pertama. Sebaiknya hubungannya diberikan dioda agar logikanya tidak mengambang (float). Kondisi ini akan mereset semua ic 4017 dan memulai sequence dari awal lagi. Output yang dikorbankan adalah Q0 dan Q9 sehingga berkurang 2 buah sequence tiap ic 4017.

Trick cascading ini sangat berguna untuk proses scanning kolom untuk rangkaian text scroll menggunakan led matrix yang jumlahnya banyak seperti pembahasan disini .


Cara lain yang cukup simple adalah memanfaatkan ic shift register seperti 74LS595 / 74HC164 tetapi ic shift register akan susah dijumpai di daerah-daerah pinggiran sehingga ic 4017 yang lebih universal menjadi pilihan terbaik.

(klik untuk memperjelas)



terjemahan dari web asli :

16 (bisa lebih) Tahap LED Sequencer

Sirkuit pada gambar di atas menggunakan hex ​​inverter Schmitt Trigger (74HC14) dan dua 8 bit Serial-In/Parallel-Out register geser (74HCT164 atau 74HC164) untuk urutan 16 LED. Rangkaian dapat diperluas ke panjang lebih besar dengan cascading shift register tambahan dan menghubungkan output ke-8 (pin 13) ke input data (pin 1) tahap berikutnya. sebuah Schmitt trigger osilator (74HC14 pin 1 dan 2) menghasilkan sinyal clock untuk register geser, dengan kecepatan clock yang kira-kira 1/RC. Dua tambahan tahap Schmitt trigger digunakan untuk me-reset dan memuat register saat dinyalakan. Ketepatan waktu tidak perlu terlalu diperhatikan , namun output pada pin 8 dari  Schmitt Trigger harus tetap "HIGH" selama "LOW" atau 0 yang pertama  dan digunakan untuk transisi clock ke "HIGH"di pin 8 dari register, dan harus kembali "LOW" sebelum sisi kenaikan clock untuk memuat satu bit. Jika clock rate meningkat, panjang sinyal pada pin 9 dari  Schmitt Trigger harus diturunkan secara proporsional untuk menghindari memuat lebih dari satu bit. IC dengan type HC biasanya akan menyediakan sekitar 4 mA (dinamakan arus sink) dari setiap output tetapi dapat memasok arus besar (mungkin 25 mA) jika hanya satu output dimuat. Umumnya  resistor 150 ohm membatasi arus bawah 25 mA jika menggunakan sumber daya 6 volt. Jika sirkuit ini dioperasikan dengan dua atau lebih LED pada pada saat yang sama, resistor mungkin diperlukan secara seri dengan masing-masing LED untuk menghindari melebihi total output maksimum saat ini untuk setiap IC dari 25 mA. Untuk kecerahan yang lebih besar, transistor buffer/daya dapat digunakan seperti yang pernah dibahas pada perancangan led berjalan 10 tahap disini.


SELAMAT MENCOBA
Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (11) arduino (27) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (26) euro2020 (13) gcc (1) gsm (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (74) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (11) lorawan (2) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (8) radio (28) raspberry pi (9) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) telkomiot (5) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3) yolo (7)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika