Lora itu tidak "Open Source" ! Untuk memanfaatkan komunikasi data jarak jauh dengan link budget paling minim, walau status sebagai opreker tetap harus menggunakan chipset utama yang didapatkan dari SEMTECH. Murah memang namun ada hak paten sampai tahun 2035 yang didaftarkan atas nama semtech yang harus dihormati. Namun banyak yang ingin sekedar me- "reverse engineer" -kan konsep modulasi chirp spread spectrum milik semtech. Bahkan ada opreker diluar sana berhasil mengirimkan pesan lora dengan memanfaatkan i2s dari ESP32 yang kemudian dinamakan LoLRa.
Menurut jawaban chatgpt , LoRa (Long Range) dan Chirp Spread Spectrum (CSS) memiliki hubungan dalam konteks teknologi komunikasi nirkabel, terutama dalam domain Internet of Things (IoT) dan komunikasi nirkabel jarak jauh.
LoRa adalah teknik modulasi dan protokol komunikasi nirkabel yang dikembangkan oleh Semtech Corporation. Dirancang untuk memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya rendah, menjadikannya cocok untuk aplikasi IoT di mana perangkat perlu berkomunikasi dalam jarak yang jauh sambil menghemat daya baterai. LoRa menggunakan CSS sebagai teknik modulasi dasarnya.
LoRa menggunakan CSS dengan mentransmisikan sinyal chirp, di mana frekuensi sinyal yang ditransmisikan bervariasi linear dengan waktu. Modulasi chirp ini memungkinkan perangkat LoRa untuk mencapai komunikasi jarak jauh dengan menyebarkan sinyal di seluruh lebar pita.
Seperti implementasi CSS lainnya, LoRa mendapat manfaat dari keandalan terhadap gangguan dan noise yang diberikan oleh chirp spread spectrum. Keandalan ini memungkinkan perangkat LoRa untuk mempertahankan kehandalan komunikasi bahkan dalam lingkungan yang menantang dengan tingkat gangguan yang tinggi.
Dengan memanfaatkan CSS dan mentransmisikan pada tingkat data yang lebih rendah, perangkat LoRa dapat mencapai komunikasi jarak jauh sambil mengonsumsi daya minimal. Konsumsi daya rendah ini penting untuk aplikasi IoT di mana perangkat dapat beroperasi dengan daya baterai dalam jangka waktu yang panjang.
Nah dari hasil membaca sampai kelenger mengenai dasar decoding lora di : https://revspace.nl/DecodingLora, dan setelah berkutat beberapa hari dengan Gnu-Radio maka saya berkeyakinan dengan memanfaatkan dongle RTL-SDR murah yang saya punya dirumah, akan dapat dengan mudah men-decode sinyal lora. Kebetulan saya masih ada alat LoRaWan 915 Mhz berbasis semtech sx1276 yang dulu saya gunakan untuk belajar kirim-kiriman data ke Telkom Antares LoRaWan (baca disini).
Jadi saya mencoba membikin script "hello world" pada arduino untuk mengirimkan data text meggunakan lora 915 Mhz dan saya akan mengolahnya dengan bantuan GnuRadio dan library Gr-Lora_sdr yang baru saja di update pemilik githubnya : https://github.com/tapparelj/gr-lora_sdr . Library ini cukup straight forward dalam mengolah data loranya, dan sudah tersedia beberapa contoh yang disediakan ( klik disini )
Sedikit catatan yang perlu diperhatikan dalam mengolah data signalnya sebagai berikut :
1. Preamble / Header , apakah implicit atau explicit
2. CRC , digunakan atau tidaknya sangat mempengaruhi penerimaan data
3. SF (spreading factor) dan Bandwith , gunakan default standar library arduino lora.h SF= 7 BW=125khz
4. Payload, dalam beberapa kali percobaan awal, payload yang dapat di decode hanya 2 karakter didepan pesan. Jadi harus mengoprek library lagi.
5 Frequency shift, ini adalah temuan dari saya dan dikonfirmasi oleh beberapa opreker diluar sana. Mungkin ini rahasia dari semtech yang tidak dipublikasi di manual book.
Dan setelah beberapa hari mempelajari teori dan trial-error, saya berhasil merancang sistem "Lora MQTT Gateway", yang berfungsi untuk men-decode pesan LoRa lalu kemudian me-relaynya ke MQTT broker sehingga datanya dapat diteruskan ke dashbord IOT yang sering saya bahas pada tulisan saya sebelumnya. Dan saya lakukan ini dengan Dongle RTL-SDR Fitipower yang katanya murahan oleh tukang oprek diluar sana.