Setahun lalu saya pernah menampilkan demo pengiriman data IOT melalui radio HT menggunakan bantuan AI dimana saya mengubah pembacaan sensor suhu menjadi suara menggunakan ESP8266 ==> Dipancarkan oleh HT/Walkie Talkie dan kemudian oleh python dan penerima radio SDR merubahnya kembali ke teks pembacaan sensor dengan bantuan library google speech to teks. Saya juga sisipkan di akhir tulisan, video pengiriman data teks yang lebih cepat menggunakan applikasi Rattlegram (baca disini). Yahh selanjutnya mungkin karena tidak ada yang menarik, padahal saya sudah menemukan CLI via linux untuk meng-enkode-dekode pesan rattlegram, namun yah terlupakan begitu saja, sampai saat saya di 2025 mengoprek radio FM dan jadi teringat ada yg belum sempat ditulis di blog ini. Ayo kita bahas keseruannya.
Namun agar terihat lebih "mbois" kita bahas dulu teorinya yuk ..
Bagi para penghobi radio amatir, mengirimkan informasi tanpa kabel, tanpa internet, dan hanya dengan gelombang udara adalah tantangan sekaligus kepuasan tersendiri. Salah satu alat yang semakin populer di kalangan DXer dan pemerhati radio digital adalah Rattlegram — sebuah aplikasi inovatif yang memungkinkan pengguna untuk mengirimkan pesan teks singkat menggunakan siaran radio amatir sebagai "jembatan".
Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana cara kerja Rattlegram dan bagaimana seorang radio amatir bisa memanfaatkannya, tidak ada salahnya untuk melihat terlebih dahulu teknologi dasar yang membuat semua ini mungkin terjadi: COFDM(Coded Orthogonal Frequency Division Multiplexing).
Awal Mula COFDM: Fondasi Radio Digital Modern
COFDM mulai dikembangkan pada akhir dekade 1980-an sebagai solusi untuk masalah propagasi sinyal dalam sistem penyiaran digital terestrial. Teknologi ini dirancang untuk menangani gangguan multipath — yaitu ketika sinyal diterima dari berbagai jalur akibat pantulan dari gedung atau gunung — yang sering merusak kualitas siaran analog.
Dengan membagi data menjadi ratusan subcarrier kecil yang saling tegak lurus (orthogonal), COFDM memungkinkan transmisi data yang stabil meski dalam kondisi lingkungan yang kurang ideal. Teknologi ini kemudian menjadi fondasi bagi standar penyiaran digital seperti DVB-T (Digital Video Broadcasting – Terrestrial) dan juga digunakan dalam sistem radio digital seperti DRM (Digital Radio Mondiale), yang banyak diminati oleh komunitas radio amatir.
Lahirnya Rattlegram: Memanfaatkan Siaran Digital untuk Komunikasi Data Teks
Ide awal Rattlegram muncul dari keinginan untuk memanfaatkan siaran radio digital bukan hanya sebagai media penyiaran konten audio/video, tapi juga sebagai sarana pengiriman data secara asinkron. Dinamakan “rattlegram” karena proses penerimaan sinyal yang kadang berisik dan bergerak-gerak (seperti *rattle*), aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menyisipkan pesan teks ke dalam siaran radio analog maupun digital yang sedang disiarkan oleh stasiun radio yang mendukung format DAB (Digital Audio Broadcasting) atau DRM. (bisa dibaca teknisnya disini)
Pesan-pesan tersebut akan ditransmisikan bersama siaran tersebut dan dapat diterima oleh siapa saja dengan perangkat penerima Radio Amatir dan aplikasi Rattlegram. Ini menjadikannya alat yang sangat menarik bagi para penghobi radio digital dan radio amatir yang ingin berkomunikasi jarak jauh tanpa bergantung pada infrastruktur internet.

0 komentar:
Posting Komentar