Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Kamis, 04 Februari 2021

ANTV dan TV ONE kembali memancar di 23 UHF - Digital TV Surabaya

 



Terakhir kalinya saya melihat siaran Viva Group (antv dan tv one) lewat jalur digital, dengan perangkat yang sama yaitu tv sony bravia keluaran 2013, adalah saat piala dunia 2014 di Brasil, dimana saya sangat kecewa karena harapan dapat menonton siaran sepak bola 4 tahunan "lebih cling" ternyata hanya angan saya saja. Saat mengudara di 23 UHF tahun 2014 itu, viva group tetap mengacak siaran piala dunia nya via digital, mungkin alasannya saat itu berhubungan dengan perangkat downlink parabola nya yang menuju ke TV digital tidak mensuport pembukaan acakan, alias pakainya receiver FTA biasa. Keselnya lagi ketika saya liat di fanpage facebook FORUM SATELIT , acakannya cuman BISS dan dibagi key nya dengan VULGAR ! Duhhh teknisinya gimana sih ?


Kini ditahun 2021 setelah adanya payung hukum migrasi televisi digital melalui UU Omnibus law Cipta kerja, maka keharusan tiap stasiun tv untuk migrasi digital adalah keniscayaan. Menurut rekan yg bekerja di tower relay viva grup di sambisari / tubanan surabaya, siaran digitalnya mulai juga dipancarkan kembali melalui perangkat broadcast digital yang lama, yaitu berada di UHF 23 - 490 MHZ dan telah beberapa kali melakukan uji coba siaran.



Sayangnya di 2021 ini ANTV maupun TV one kurang menarik lagi siarannya, dimana dulu liga Indonesia sangat dinanti sekali kehadirannya, begitu juga dengan ILC yang merupakan acara favorit bapak-bapak sok ngerti politik Hehehehe...Ya iyalah bapak-bapak senangnya acara TV nya harus ada yang ber "tarung" dan untungnya Tinju Tv One tiap weekend masih hadir menemani penggemar tinju dan mudah-mudahan tidak diacak juga via digital uhf. Kalau masih juga ya kebangetan !

Tapi ada satu yang bapak-bapak kangenin dari saluran asli sebelum TV ONE...Intinya ada yang begejolak mau bertempur dibagian celana...



DASAR BAPAK BAPAK BOOMER !


Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Senin, 01 Februari 2021

Salah Paham Penerapan Pajak Untuk Jual Beli Pulsa Seluler - Pulsa Harganya Tetap Mas Bro !

 


Dunia telekomunikasi seluler di Indonesia dimulai dari jaman handphone segede batu bata - AMPS, kini tidak terasa sudah  memasuki usia 30an, dan ini usia yg cukup dewasa menjadi pendukung perekonomian negara tercinta ini. Semenjak Telkom dengan elegan nya merelakan monopolinya di dunia telekomunikasi, maka berbagai pihak berlomba-lomba menyedot madu dunia telco dan boomingnya terasa sekali saat tahun 2000an dimana jaringan GSM & CDMA dengan andalan layanan SMS nya menjadi pundi-pundi uang (dengan jumlah digit fantastis per hari nya) para pebisnis telekomunikasi nirkabel. Ini dilanjut dengan era internet - medsos dan gaming pada tahun-tahun ketika smartphone hadir. Penulis sempat juga 10 tahunan berkecimpung di dunia telco sampai pada suatu titik nilai ekonomisnya terlalu receh dan padat karya, sementara yang dilupakan  adalah alih teknologi yang sekedar menjadi wacana, namun tetap saja ilmu dan otaknya dipegang luar negeri.

Akan tetapi yang tetap klasik semenjak dulu itu adalah ada bagian episode pengisian "PULSA" prabayar yang menjadi cara pembayaran hampir 95% pengguna jaringan seluler. 


Dan sadarkah anda kalau bisnis pengisian pulsa itu cenderung berbentuk PIRAMIDA ? Coba perhatikan gambar dibawah paling atas dari tulisan ini. Ada kecenderungan terlalu panjangnya rantai perjalanan pembayaran "pulsa" dari pengguna layanan ke pusat seluler.  Terlalu banyak orang yang ingin memanfaatkan selisih harga antar level piramidanya yang kalau tingkat eceran dipikir sangat kecil, 100 - 1000 perak per sekali beli pulsa, namun jika dilakukan dalam jumlah banyak perhari maka akan menyentuh angka yang fantastis.


Hal inilah yang kini oleh Ibu Menteri Keungan, Sri Mulyani dan jajarannya ingin tertibkan, dan terdorong oleh kebutuhan negara untuk menjadikan berbagai kegiatan "Value Added" atau kegiatan "Penambahan Nilai " dari barang apapun menjadi lebih berharga dan bisa dijual, harus terjaring kedalam sistem perpajakan. Yang dimaksud kegiatan value added misalnya itu seorang penjual Gorengan yang merubah singkong menjadi singkong keju dimana singkong yang sepotongnya dibeli dari pasar seharga 100 rupiah dan karena ditambahkan usaha pengukusan dan penggorengan (plus bumbu nya) menjadi bernilai 10x lipat Rp. 1000. Tentunya tidak sesederhana itu karena ada aturan perpajakan pengusaha kena pajak (PKP) seperti penjelasan di berbagai media masa.



Berdasarkan per undang-undangan yang berlaku, Pengusaha Kena Pajak adalah seorang pengusaha / bisnis / perusahaan yang memenuhi kriteria berikut:

  1. Memiliki pendapatan bruto (omzet) dalam 1 tahun buku mencapai Rp 4,8 miliar. Tidak termasuk pengusaha / bisnis / perusahaan dengan pendapatan bruto kurang dari Rp 4,8 miliar, kecuali pengusaha tersebut memilih dikukuhkan jadi Pengusaha Kena Pajak.
  2. Melewati proses survey yang dilakukan KPP atau KP2KP tempat pendaftaran
  3. Melengkapi dokumen dan syarat pengajuan PKP atau pengukuhan PKP.


Atau kalau mau gambar yang lebih jelasnya seperti ini :




Nah..jelas bukan? Kalau dipikir pengusaha server pulsa kelas atas seperti agen PPOB pasti ada syaratnya ber badan usaha saat mendirikan usahanya,  sehingga perpajakannya sudah terang benderang disana. Yang terlihat gelap adalah para MASTER DEALER yang pada piramida penjualan pulsa biasanya bergerak secara sembunyi-sembunyi namun memutar uang yang sangat BESAR ! Inilah oleh pihak kemenkeu yang akan dijadikan objek penerimaan pajak baru. Yang dikenakan adalah PPH 22 sebesar 0.5 % dari nilai selisih penjualan pulsa, dari mereka pemain pulsa yang berada di tingkat piramida ke 2 kebawah. Aturannya sedikit ribet memang untuk PPH 22, saya pun kadang hanya meng-iyakan saja jika dipotong jasa pekerjaannya oleh pemberi kerja, karena PPH 22 tidak bersifat final jadi pasrah aja menurut si pemungut PPH.




Bagaimana dengan kios pulsa sekelas toko klontong di kampung ? Ya harus tertib dong, kalau tokonya beromset 4.8 milyar setahun otomatis pasti berada dalam radar orang-orang perpajakan di KPP terdekat. Sebenarnya ini banyak manfaatnya lhoo jika usaha anda ber PKP, karena saat konsidi pandemi gini maka ketika ada bantuan usaha dari pemerintah, maka legalitas sangat diperlukan. Sedangkan jika usaha kios rumahan umumnya AMAN dari segala pajak yang dikeluarkan dirjen pajak. 




Pengguna bisnis telco di bagian akhir yaitu masyarakat tak perlu khawatir, karena sebenarnya setiap pembelian pulsa sudah dipotong pajak PPN nya dari tingkat operator seluler (piramida paling atas) sehingga harga tidak mungkin dinaikkan. Yang menjadi heboh belakangan ini adalah ulah beberapa orang, oknum pemain pulsa,  yang ingin memanfaatkan momen demi meningkatkan harga jual pulsa dimasyarakat. Ya kita harusnya pemain kios pulsa dapat berpikir jernih setelah membaca tulisan saya ini.


SEMOGA BERMANFAAT

Share:

Jumat, 29 Januari 2021

6 Things That Affect Digital TV Reception - How To Solve It ?


How is the digital TV reception in your location? Is the broadcast as clear as expected? This time I will discuss six types of interference that can affect your Digital TV reception and how does the TV signal should travel from your local transmitter  to your antenna, so that the broadcast quality is a perfect clear picture.

There may be a mountain between the transmitter and your tv antenna which can affect the reception quality and distance also not to be forgotten. Several other factors can affect the success of receiving certain TV station broadcasts, assuming that you have used the correct TV antenna and in your area the digital tv signal actually exists, so let's get it on..



1. Indoor Antenna vs Wall Material


The first to be the most important concern is your antenna vs the wall of your house! There are several things that can affect it, first is what building materials are in your walls? The TV signal does not travel well through building materials and if you are using an indoors one it will likely to attenuate the tv signal.

Some TV stations may not show up or may not get a good picture even if you have the greatest antenna in the world and are correctly tuned to the TV frequency. If you have tried to catch the signal with all your effort, it will be in vain, because no signal is going through your home wall materials which are generally a CONCRETE.

Using an indoor antenna inside the house won't really work! Maybe some of you are in apartment complexes, there are a number of things you can do to improve your indoor reception if you are restricted to using only indoor antennas that are mounted on a wall like that super magic digital antenna ad video.




2. Powerline Interference  Around the House



One way to improve your Digital TV reception, if you are restricted only to use an indoor antenna, is to find other factors that can interfere with TV broadcasts. The mains cable network next to the house, for example, especially high voltage power lines, is also quite influential. It happened to me a few months ago when I was at a friend's house, and he was complaining about the receiption of his new indoor digital antenna. Then I tried to bring the indoor antenna back to my home and the results were very clear.

In the end, I tried a decent outdoor antenna antenna and no matter where the antenna was placed, beside the wall or even on the roof top, there was still some interference at one of the TV stations where the broadcast was pixelate, aka grumpy. So I suspect that the digital STB or the receiver is not suitable with the power lines,  because when I use my own receiver (which is much more expensive) the results are just fine.




What i've found that the digital tuner on the cheap STB didn't do a good job coding the weaker TV signal or maybe at the certain TV frequency that collided with the harmonics from the electricity power lines. It couldn't be filtered properly  !


3. House Electronics Appliances




What may disturb you  are some common electronic appliances in your home, including microwaves, blenders and even today's LED light bulbs. I had this problem firsthand about a year and a half ago when I first moved house. Every time I turn on the microwave, I will lose several TV stations, grumpy and can't enjoy the TV broadcasts.


If you are in this situation and you want to use an indoor antenna I highly recommend stopping using this model, switch to the UHF outdoor antenna as usual while still using Analog TV.




But if you don't have the option to use an outdoor antenna, then if you want your TV to receive the best picture, you have to choose whether to watch TV or cook. You can turn on the microwave oven and turn off the TV or completely remove the microwave or other sources that can interfere with your Digital TV signal. So watching clear tv all day but hungry stomach. Delivery order is the solution ...


4. Trees




Maybe if the tree is only one or two it won't be a problem, but what if your house is around a dense forest? On rainy and windy days you will notice that certain TV stations are getting pixelated and uncomfortable to see because the tree obstruction interferes with the TV signal. If you are in that situation then you really need to get a really good outdoor antenna and put it in an unobstructed position path to the TV station's tower.




5. Airplanes And Cars Pass


Another factor that interferes with your TV receiption is an airplane passing overhead and this is more often occurs if you are using a small antenna or indoors one, and your house happens to be near the airport.

What happens is that the television signal is reflected by the plane and your antenna starts to pick up too much signal otherwise known as MULTIPATH interference (multiple reflections) and the digital television tuner can't handle it so you end up with a bunch of pixels in the image, aka grumpy or no signal at all. if you are in a very unlucky situation. Even though the DVB-T2 standard fixes the multipath problem, it will be affected if the multipath is too much.



The solution is to use an external antenna with very good alignment or a rotatable antenna. Don't forget to point the antenna out of a path that airplanes often pass. Apart from airplanes that make you feel bad, this one also causes a lot of interference, namely cars passing on the road in front of the house, especially if you use an indoor antenna.




6. Cellulars Tower 4G LTE / 5G


This will be a problem if the 700mhz frequency is free from Analog TV signal and used for 4G / 5G cellular. So broadcasts on channel 40s and above are vulnerable to BTS signal interference if you are in a location near a cellular BTS tower. The characteristic of this interference is a pixelate image with regular pauses, for example 10 seconds or 30 seconds. This indicates that there is a wild emission from the leaking BTS devices.



Now it's still safe in some country in asia because the 700 mhz frequency hasn't been used by cellular because the Analog Swith Off or digital migration hasn't finished yet. But if the time comes the solution is to use the LTE filter as shown above.

Share:

Kamis, 28 Januari 2021

Bagi - Bagi STB hanya Sekedar Wacana ? Padahal sudah gembar-gembor lhooo



Pembagian STB alias decoder digital gratis merupakan cara jitu yang dipakai negara maju untuk "memancing " masyarakat mau mengganti cara mereka menonton TV. Tapi ini memang untuk negara maju yang punya duit lhoo..kalau tidak ada anggaran tentunya bisa bekerjasama dengan pihak produsen elektronika sebagai CSR sekaligus promosi produknya. Saat penulis mengikuti awal siaran digital menggunakan standar DVB T di tahun 2010, saat itu beberapa produsen elektronika di indonesia diminta pemerintah untuk menyumbang program ini, dan beberapa kawan yg kebetulan bekerja di beberapa produsen elektronika dikirim ke korea dan china untuk mempelajari  standar teknologinya dan perakitan STB DVB T.




Tapi apa yang terjadi adalah ujug-ujug standar DVB T menjadi usang (karena memang telat migrasi di negeri kita) dan pemerintah berusaha catch up dengan kembali berkiblat ke wilayah eropa terutama Inggris yang sejak tahun 80an sangat ditiru oleh TVRI format televisinya. Terbukti dengan  pernah diadaptasinya sistem iuran TV yang sampai saat ini masih dijalankan di negara berbendera Union Jack. Kembali ke STB DVB T yang sudah kadung dipesan modulnya oleh beberapa produsen yaitu PF antenna bandung dan polytron kudus, yang menurut cerita teman banyak komponen STB harus dibuang karena tidak terpakai akibat perubahan standar menjadi ke DVB T2 (yang mendukung format HD TV). Ngambeklah para produsen elektronika ini alias kapok mendukung program bagi-bagi STB gratis.


Mengutip CNN Indonesia , Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan masih mengkaji pembagian sebanyak 6,7 juta set top box (STB) untuk masyarakat guna mempercepat migrasi televisi analog ke tv digital.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan proses pengkajian harus melibatkan pihak televisi swasta.


"Setelah RPP Postelsiar disahkan, rencana pembagian set top box masih perlu dikaji dan dibahas terlebih dahulu dengan pihak Televisi Swasta mengenai seberapa besar Televisi Swasta akan berkontribusi," ucapnya kepada CNNIndonesia.


STB adalah perangkat penerima siaran TV digital yang dapat dikoneksikan ke pesawat televisi. Harga set top box termurah di marketplace memang masih dibanderol dengan kisaran Rp155 ribu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian sedang menyiapkan aturan untuk menghentikan produksi dan impor televisi analog.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pelaku usaha dalam negeri agar dapat menaikkan kapasitas produksi STB buatan Indonesia.



Dedy menjelaskan, saat ini masyarakat dapat mengakses siaran digital di stasiun TVRI di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Namun untuk siaran televisi swasta lainnya baru dapat diakses di beberapa provinsi.


"Untuk siaran digital televisi swasta seperti Metro, Trans Group, MNC Group, Viva Group, dan Emtek, baru dapat diakses di 12 provinsi," ucapnya.


Sebanyak 12 provinsi tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan, pihaknya kini tengah melakukan seleksi kepada pihak televisi yang bertujuan untuk menguji kelayakan pihak televisi yang akan menyelenggarakan multipleksing karena sumber daya frekuensi yang terbatas.

Seleksi ini akan diatur dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran (RPP Postelsiar) yang kini masih dibahas dan disahkan.

Dedy berharap, jika RPP Postelsiar telah disahkan maka digitalisasi televisi dapat berlangsung di seluruh Indonesia.


Perkembangan TV Digital di Indonesia

Wacana TV digital telah dimulai sejak 1997. Kemudian pada 2004 mulai dilakukan migrasi dari analog telah dilakukan, namun sekadar uji coba.

Pemerintah menetapkan standar Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVBT) tiga tahun kemudian. Saat itu pemerintah melakukan uji coba DVBT untuk format siaran digital.

Pada 2009, di era Menkominfo Muhammad Nuh, pemerintah mengeluarkan Roadmap infrastruktur TV digital disusun sebagai peta jalan bagi implementasi migrasi dari sistem penyiaran televisi analog ke digital di Indonesia. Peta jalan ini dimulai sejak awal 2009 sampai akhir 2018.

Sebagai dukungan regulasi terhadap implementasi penyiaran TV digital, pada 2009 pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 39 tahun 2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran TV Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free-to-air).

Pada November 2011, di era Menkominfo Tifatul Sembiring, pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 22 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (free-to-air) sebagai pengganti Permen Kominfo No. 39/2009.

Kemudian pada 2012, Kemenkominfo menelurkan peraturan Menteri Kominfo No. 05 tahun 2012, mengadopsi standar penyiaran televisi digital terrestrial Digital Video Broadcasting - Terrestrial second generation (DVB-T2) yang merupakan pengembangan dari standar digital DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada 2007.

Kini, migrasi TV digital dari analog dinamakan (Analog Switch Off/ ASO) tertuang dalam UU Cipta Kerja Omnibus Law yang disahkan November 2020.

Dalam ayat 2 pasal 60A disebutkan bawah migrasi penyiaran televisi terestrial dari teknologi analog ke teknologi digital sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penghentian siaran analog (analog switch off) diselesaikan paling lambat 2 (dua) tahun sejak mulai berlakukan UU Ciptaker, 22 November 2020.

Artinya siaran televisi di Indonesia akan dilakukan secara terestrial di seluruh Indonesia pada November 2022.


Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia


Di kutip dari : CNN Indonesia

Share:

Selasa, 26 Januari 2021

Penyebab Penerimaan Televisi Digital Di Tempat Anda Jelek Dan Cara Mengatasinya



Bagaimana kabar migrasi TV digital di lokasi kalian? Apa siarannya sejernih yang diharapkan ? Kali ini saya akan membahas tentang enam jenis gangguan yang dapat mempengaruhi penerimaan TV Digital kamu dan bagaimana sih perjalanan sinyal yang ideal dari pemancar atau ke antena kamu, sehingga siarannya jernih ?




Mungkin ada gunung di antara pemancar dan antena tv kamu yang dapat mempengaruhi kualitas penerimaan dan jarak juga jangan sampai dilupakan. Beberapa faktor lain yang dapat memengaruhi keberhasilan untuk menerima siaran stasiun tv tertentu, dengan asumsi bahwa kamu telah menggunakan antena tv yang benar di wilayah kamu sinyalnya benar-benar ada, ayo kita bahas ..


1. Antena Indoor vs Material Rumah 



Yang pertama menjadi perhatian paling penting adalah antena kamu vs tembok rumahmu! Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhinya, pertama adalah terbuat dari apa bahan bangunan di rumah kamu? Sinyal tv tidak berjalan dengan baik melalui bahan bangunan dan jika kamu menggunakan antena di dalam ruangan (indoor) kemungkinan besar ini akan melemahkan sinyal.

Beberapa stasiun TV mungkin tidak muncul atau mungkin tidak dapat gambar bagus bahkan jika kamu memiliki antena terhebat di dunia sekalipun dan secara tepat disetel ke frekuensi TV nya. Jika kamu telah mencoba untuk menangkap sinyal  dengan sekuat upaya, akan sia-sia saja jika melalui bahan bangunan rumah kamu yang umumnya berupa BETON.

Memakai antena dalam rumah tidak  akan benar-benar berhasil lhoo ! Mungkin beberapa dari kamu berada di kompleks apartemen, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan penerimaan dalam ruangan kamu jika kamu dibatasi hanya boleh menggunakan antena dalam ruangan yang terpasang pada tembok seperti video iklan antena super hebat itu. 


2. Gangguan Jaringan Listrik PLN di Sekitar Rumah 




Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan TV Digital kamu jika terpaksa memilih untuk menggunakan antena dalam ruangan, adalah menemukan faktor lain yang dapat mengganggu siaran tv. Jaringan kabel PLN di sebelah rumah misalnya terutama kabel sutet atau jalur tegangan yang lebih tinggi juga cukup berpengaruh lho. Itu terjadi pada saya beberapa bulan yang lalu ketika saya berada di rumah teman yang mengeluh penerimaan antena digital indoor terbarunya. Kemudian saya coba bawa antena indoor itu ke rumah dan sangat jernih hasilnya.

Ujungnya saya mencoba antena luar dengan membeli antena yang cukup bagus dan tidak peduli di manapun antena itu ditempatkan, di samping tembok juga  di atap , tetap ada beberapa gangguan pada salah satu stasiun tv dimana siarannya pixelate alias cekot-cekot. Jadi saya curiga STB digital atau receivernya ini bermusuhan dengan sutet karena ketika saya gunakan receiver punya saya (yang harganya jauh lebih mahal) hasilnya bagus saja tuh.





Jadi tuner digital pada STB murah tadi tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam pengkodean  sinyal  TV yang lebih lemah atau mungkin pada frekuensi tv yang nabrak dengan harmonisa dari jaringan PLN, tidak mampu difilter dengan baik oleh STB seharga 200 ribuan itu (saya gak sebut merek lhoo) .



3. Barang Elektronika di Rumah



Yang mungkin mengganggu selanjutnya adalah beberapa barang elektronika di dalam rumah kamu, ini termasuk microwave, blender dan bahkan bola lampu LED jaman now. Saya mengalami masalah ini secara langsung sekitar satu setengah tahun yang lalu ketika saya pertama kali pindah  rumah. Setiap kali saya menyalakan microwave saya akan kehilangna beberapa stasiun tv, cekot-cekot dan gak bisa dinikmati lah siaran tv nya. 

Jika kamu berada dalam situasi ini dan kamu ingin menggunakan antena dalam ruangan saya sangat menyarankan berhenti menggunakan model ini, beralihlah ke antena luar UHF seperti biasa nya saat masih menggunakan TV Analog.



Tapi jika kamu tidak ada pilihan harus menggunakan antena indoor, maka jika kamu ingin TV kamu dapat menerima gambar terbaik, kamu ya harus memilih menonton tv apa memasak. Kamu dapat menyalakan microwave oven dan mematikan TV atau  sama sekali membuang microwave maupun sumber lain yang dapat mengganggu sinyal TV Digital kamu. Jadi Nonton tv jernih seharian tapi perut lapar. Go Food aja ahhhhhh...



4. Pepohonan



Mungkin jika pohonnya hanya satu atau dua ini gak akan jadi masalah lah, tapi bagaimana jika rumahmu berada di sekitar pepehonan yang lebat? Ketika hari-hari yang hujan dan berangin kamu akan melihat bahwa stasiun TV tertentu mulai cekot-cekot dan kurang nyaman dilihat karena halangan pepohonan mengganggu sinyal mereka. Jika kamu berada dalam situasi tersebut maka kamu benar-benar harus mendapatkan antena yang sangat bagus dan diletakkan pada posisi yang tidak terhalang.


5. Pesawat Terbang Dan Mobil Lewat

Faktor lain yang mengganggu pesawat penerima TV kamu adalah  pesawat terbang yang melintas di atas kepala dan ini lebih menonjol terjadi jika kamu menggunakan antena kecil atau dalam ruangan, dan kebetulan rumahmu dekat bandara.



Yang terjadi adalah sinyal televisi dipantulkan oleh pesawat dan antena kamu mulai menangkap terlalu banyak sinyal atau dikenal sebagai gangguan MULTIPATH (pantulan beragam) dan tuner televisi digital tidak mampu mengatasinya sehingga kamu akhirnya mendapatkan sekelompok piksel pada gambar alias cekot-cekot atau tidak ada sinyal sama sekali jika kamu berada dalam situasi  yang sangat kurang beruntung. Walau dalam standar DVB-T2 ada perbaikan masalah multipath namun akan berpengaruh jika multipathnya terlalu banyak.




Solusinya adalah menggunakan antena luar dengan pengarah yang sangat baik atau bisa juga menggunakan antena yang dapat diputar arahnya. Jangan lupa arahkan  antena ke luar  jalur yang sering dilewati pesawat terbang. Selain pesawat terbang yang membuat bete, yang ini juga menyebabkan banyak gangguan yaitu mobil lewat di jalan depan rumah terutama jika kamu menggunakan antena dalam ruangan.


6. Tower 4G LTE / 5G

Ini akan menjadi masalah jika frekuensi 700mhz dikembalikan ke pemerintah dan digunakan untuk seluler 4G/5G. Jadi siaran di channel 40an keatas rentan interfrensi sinyal BTS apabila kamu berada di lokasi dekat tower BTS seluler. Ciri khas dari interfrensi ini adalah gambar yang pixelate / cekot-cekot dengan jeda yang teratur, misal 10detik atau 30 detik sekali. Ini menandakan ada pancaran liar dari perangkat BTS yang bocor. 



Sekarang sih masih aman saja karena frekuensi 700 mhz belum dipakai seluler karena belum kelar migrasi ASO nya, tapi jika waktunya sampai solusinya adalah dengan menggunakan filter LTE seperti gambar diatas. 


Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (24) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika