Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Tampilkan postingan dengan label digital. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label digital. Tampilkan semua postingan

Senin, 24 Januari 2022

Antena Digital Paling Jernih - Fleco AT56 - Bisa Indoor atau Outdoor

 


Dalam migrasi teknologi televisi analog ke digital, fungsi antena tidak berubah dari era sebelumnya yaitu menangkap sinyal radio yg diradiasikan oleh pemancar televisi ke udara. Namun keunggulan dalam teknologi televisi digital, sinyal dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat mentolerir sinyal lemah dan banyak gangguan sehingga tetap menghasilkan kualitas siaran yang jernih. Seperti yang saya bahas pada tulisan ini mengenai antena indoor untuk televisi digital yang paling jernih dan ekonomis yang saya temui.

Menurut wikipedia, fungsi antena dalam televisi adalah untuk mencegat gelombang radio dari stasiun televisi yang diinginkan dan mengubahnya menjadi arus bolak-balik frekuensi radio kecil yang disalurkan ke tuner televisi lalu mengekstraksi sinyal televisi. Antena terhubung ke televisi dengan kabel khusus yang dirancang untuk membawa arus radio, yang disebut saluran transmisi. Antena sebelumnya menggunakan kabel datar yang disebut 300 Twin Lead. Standar saat ini adalah kabel koaksial 75 , yang kurang rentan terhadap interferensi, yang dicolokkan ke konektor F atau konektor Belling-Lee (tergantung wilayah) di bagian belakang TV.




Di sebagian besar negara, siaran televisi diperbolehkan dalam pita frekuensi sangat tinggi (VHF) dari 47 hingga 68 MHz, yang disebut pita rendah VHF atau pita I di Eropa; 174 hingga 216 MHz, disebut pita tinggi VHF atau pita III di Eropa, dan dalam pita frekuensi ultra tinggi (UHF) dari 470 hingga 698 MHz, disebut pita IV dan V di Eropa. Batas setiap band agak berbeda di negara yang berbeda. Gelombang radio dalam pita-pita ini merambat melalui garis pandang; mereka terhalang oleh perbukitan dan cakrawala visual, membatasi area penerimaan stasiun televisi hingga 65–95 km (40–60 mil), tergantung pada medan apakah banyak gedung atau berbukit.


Analog vs digital


Pada televisi analog standar sebelumnya, yang digunakan sebelum 2006, pita VHF dan UHF memerlukan tuner terpisah di penerima televisi, yang memiliki input antena terpisah. Panjang gelombang gelombang radio sama dengan kecepatan cahaya (c) dibagi frekuensi. Pita frekuensi di atas mencakup rasio panjang gelombang 15:1, atau hampir 4 oktaf. Sulit untuk merancang antena tunggal untuk menerima rentang panjang gelombang yang begitu luas, dan ada celah oktaf dari 216 hingga 470 MHz antara frekuensi VHF dan UHF. Jadi antena yang terpisah secara tradisional (atau pada antena luar ruangan, set elemen terpisah pada boom dukungan tunggal) telah digunakan untuk menerima saluran VHF dan UHF.


Mulai tahun 2006, banyak negara di dunia beralih dari penyiaran menggunakan standar televisi analog lama ke televisi digital (DTV) yang lebih baru. Namun umumnya frekuensi siaran yang sama digunakan, sehingga antena yang sama yang digunakan untuk televisi analog lama juga akan menerima siaran DTV baru. Penjual sering mengklaim untuk memasok antena "digital" atau "televisi definisi tinggi" (HDTV) khusus yang disarankan sebagai pengganti antena televisi analog yang ada; paling-paling ini adalah informasi yang salah untuk menghasilkan penjualan peralatan yang tidak dibutuhkan, paling buruk itu dapat menipu pemirsa dengan antena digital yg dianggap seperti parabola berbayar yg bisa menangkap siaran seluruh dunia. Aslinya ya seperti teknologi tv analog, jumlah siaran TV yg ditangkap sesuai dengan tower pemancar dari stasiun TV yg tersedia di daerah anda tinggal.





Banyak jenis antena dijual di pasaran, namun yang paling disukai dalam era digital ini adalah antena indoor, yg cukup dipasang di tembok kamar. Memang ini sedikit mustahil bagi anda yg mempunyai rumah yg lokasinya dipinggiran atau temboknya begitu tebal, namun tidak ada salahnya mencoba sebelum memasang antenanya di luar rumah.




Keunggulan dari antena merek FLECO ini adalah ukurannya yg mungil dan telah dilengkapi booster yg cukup dicolokkan ke salah satu port usb pada pesawat televisi, atau menggunakan charger HP yang tidak terpakai. Jika sinyal kurang bagus maka dapat menaruhnya diatas genteng atau tembok diluar rumah asalkan kabel dan sambungannya tidak sampai terbuka dan terpapar cuaca. Tidak disarankan untuk menyambung kabel walaupun menggunakan konektor sambungan ( I connector) karena akan berpengaruh pada noise/ gangguan sekitar, kecuali berani memasang booster pada lokasi di luar rumah / didekat antena.



Jadi jika terpaksa menambahkan kabel, maka yg dipanjangkan adalah kabel ke arah TV, bukan memotong kabel antenanya. Sedangkan untuk power nya mutlak menggunakan adaptor usb yg diletakkan dekat antena  namun terlindung dari cuaca.



 


Hasilnya cukup memuaskan untuk lokasi pemancar sekitar 15 km dan dapat menangkap semua siaran digital di wilayah Surabaya dengan jernih walaupun antenanya ditaruh dalam rumah. Padahal saat dicoba untuk menangkap siaran analog semutnya gak ketulungan banyaknya.




Untuk informasi kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


Matrix Apple     - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS-2230


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :

Surabaya  MNC  ,  EMTEK , VIVA )

Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Share:

Minggu, 11 Juli 2021

Digital Era and Leadership, How to Connect them ?

One morning I read an article about digital leadership, namely Leadership disrupted: Pushing the boundaries from Deloitte's research and also an article written by Andrew Senduk entitled Leadership In The Digital Era: How to grow Digital Leaders? Here are the summaries.




In a world that changes by the minute, businesses are being disrupted. The wave of digital transformation is affecting all business models. Whether it's how we communicate, how we do analysis, how we pay bills, or how we recruit.


Things are changing every minute. Just like other aspects of business, the era of digital transformation is forcing companies to also change their leadership programs to produce a new generation of leaders, leaders of the digital age.


When old business models no longer work, leaders need new capabilities. Yet most companies are digital “immigrants,” new to the world and built on old models such as financial control and return mechanisms.


Now, companies are scaling for different purposes, such as innovation and moving at high speed. Ninety percent of companies are redesigning their organizations to be more dynamic, team-centered, and connected. This change requires not only a new operating model, but also a different type of leadership to mobilize and execute this model.




Because of this change, organizations need people who can lead teams and partner with the wider ecosystem. This new type of leader must understand how to build and lead a team; keep people connected and engaged; and fostering a culture of innovation, learning and continuous improvement. They must also be able to lead a workforce that now includes contractors, contingent workers, and crowd talent.


Today's economy needs a new generation of leaders and in order to stay competitive, organizations need to revamp their internal leadership programs to build new leaders who have interdisciplinary skills, with an understanding of different business, industry and technology functions. Leaders in the digital age can create a culture of learning and breath improvement every day. They are flexible enough to manage teams that are increasingly including contract and part-time workers. The two most important characteristics of digital leaders are that they have innovation in their DNA and are willing to take risks.


Fostering digital leaders is important for any business, but especially important for organizations undergoing business and IT transformation. In today's digital economy, this includes any company! It's time for organizations across sectors to start inspiring and reconnecting corporate culture and talent across organizations to build new ways of thinking, collaborating and connecting.


There are basically four types of roles that digital leaders should be able to cover:


The venture capitalist: Executives who understand how investors think and approach innovation from a valuation perspective. They understand the scoring game, invest in talent and foster innovation. They primarily focus on educating others about the implications of digital technology and the value it creates.

The innovators: These are leaders who are constantly exploring the forefront of technology and testing how technology can improve business. They re-imagine the future and the business models that support that vision. They create roadmaps, winning digital strategies, and set the pace for change.

The transformers (Transformers): These are leaders who understand the vision and are able to change operations and culture. They manage organizations and their people through radical change and are able to push the digital agenda forward.

The enablers: These are the executives who enable the path from digital initiatives on the drawing board to the marketplace. They bring in and build technical capabilities such as analytics, application design and development that enable strategy execution. They increase workforce confidence by providing them with the right tools and helping employees overcome digital challenges.





To identify and support this type of leader, the Chief Innovation Officer and their C-level colleagues can work together to:


  • Rethink organizational leadership models, with a focus on innovation, growth, inclusion and collaboration.
  • Identify potential digital leaders in the organization: venture capitalists, innovators, transformers, and enablers and train them.
  • Ensure accountability by identifying the person or group responsible to C-level and the board for building leaders as part of the business strategy.
  • Promoting young people into leadership faster, giving them the opportunity to learn on the job.
  • Promote risk taking and experimentation by focusing on new product and service innovations. Experimentation should be built into the company's DNA.


In the global effort of digital transformation, organizations need to recognize that leaders in the digital age require different strengths and skills. Organizations need to focus on innovation and collaboration. They should restructure their leadership program and focus on empowerment. By empowering potential leaders to think, act and react differently, companies can position themselves for competitive advantage in this digital age.


by: Setyo Budianto - Director of PosFin Indonesia

Share:

Selasa, 08 Januari 2019

Menengok Kembali TV Digital Teresterial di Surabaya


Tidak terasa sudah 10 tahun sudah kehadiran TV Digital Teresterial di kota Surabaya dan saya sebagai pemerhati televisi seharusnya sudah bisa menikmati ratusan siaran TV digital karena digital migration - analog switch off seharusnya sudah selesai di 2018. Tapi rupanya saya hanya bermimpi karena kenyataanya program perpindahan nya tidak begitu mulus. Mari kita tengok kondisi TV digital di tahun 2019 di wilayah seputaran kota Surabaya. Tulisan ini disusun bersama anak PKL dari SMKN 2 Kediri yg kebetulan sedang praktek di tempat kami.

Pengertian Televisi Digital
             
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi.

Pengertian Televisi Digital Terestrial      

Siaran televisi digital terestrial adalah siaran yang menggunakan frekuensi VHF/UHF seperti halnya penyiaran analog, tetapi dengan modulasi sinyal yang digital. Sistem ini menyediakan transmisi digital satu arah melalui jaringan tranmisi berbasis darat (land-based transmitter) yang bisa diterima antena TV UHF konvensional.

Mengapa siaran TV analog akan digantikan oleh TV digital ?

"Karena saat ini dunia bersama-sama beralih ke digital, maka teknologi analog akan menjadi usang dan mahal pengoperasiannya."

Penggunaan frekuensi penyiaran analog pun tidak akan mendapatkan proteksi internasional. Digitalisasi berdampak pada efisiensi pita frekuensi radio sebagai sumber daya terbatas. Selain itu pada siaran TV digital mempunyai banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh perangkat siaran TV analog.


Hubungi kami jika anda terkendala seting TV digital di wilayah Surabaya dan sekitarnya :

TV Digital Pasti Jernih

Jl. Ikan Mujaer No.7 P, Perak Bar., Kec. Krembangan, Kota SBY, Jawa Timur 60177

0815-5737-755 

https://g.co/kgs/No6JmP



Perkembangan Teknologi TV Digital

Di era teknologi digital saat ini terus berkembang setiap saat, penemuan-penemuan terbaru yang mungkin akan menghilangkan penemuan lama. Tahun 2019 ini Indonesia akan terus melakukan migrasi penyiaran televisi analog ke penyiaran digital. Migrasi teknologi analog ke digital ini tidak hanya sekadar mengikuti perkembangan teknologi baru, tetapi lebih pada upaya efisien-si penggunaan frekuensi. Selain itu, juga meningkatkan peluang usaha, bisnis, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini salah satunya adalah teknologi telekomunikasi. Beragam bentuk teknologi dan kecanggihannya setiap saat terus berubah sesusai kebutuhan. Keuntungan perkembangan teknologi bermacam-macam, salah satunya pengguna / konsumen sudah bisa menikmati informasi tanpa batas. Hal tersebut terjadi ketika zaman sudah maju dan selalu ada penemuan terbaru dibidang teknologi.

"Borosnya" Televisi analog menjadi pemicu utama migrasi ke televisi digital, selain kesepakatan negara-negara untuk Telekomunikasi Internasional (ITU) juga karena teknologi analog dinilai akan semakin mahal pengoperasiannya. Secara bertahap, teknologi ini akan usang dan tergeser. Yang lain adalah frekuensi sumber daya terbatas. Mengingat 1 siaran TV analog membutuhkan 1 frekuensi dan kian lama semakin padat. Perangkat TV Analog menggunakan tabung katoda sebagai display, sementara TV Digital menggunakan panel layar datar seperti LCD, plasma, atau LED. Akibatnya, TV Analog cenderung lebih besar dan tebal dibandingkan dengan TV Digital jaman now. TV Analog juga mengonsumsi daya yang lebih banyak dibandingkan dengan TV Digital. Hal ini lah yang membuat Kominfo untuk migrasi ke TV Digital. TV Digital dinilai lebih unggul dari TV Analog.

Televisi digital bisa digunakan untuk siaran interaktif, layanan komunikasi dua arah seperti menggunakan jaringan internet. Kebutuhan daya pancar televisi digital juga lebih kecil. Penyiaran televisi digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Selanjutnya penyiaran secara digital akan menjadi sebuah trend yang mencerminkan sebuah kemajuan negara di bidang teknologi.

Perbandingan TV Analog Dan TV Digital

Seperti yang kita ketahui, sekarang ini terdapat TV digital dan analog, kedua tv tersebut cukup mempunyai perbedaan. Berikut ini perbedaan antara TV digital dan Tv analog :


1. Perbedaan yang paling mendasar adalah penerimaan gambar lewat pemancar. Pada system analog, semakin jauh pesawat televisi dari stasiun pemancar televisi maka sinyal akan semakin melemah dan penerimaan gambar akan semakin buruk. Sedangkan TV digital dioptimalkan penerimaan akan bagus walau lokasi jauh dari pemancar tv. 
 
Ilustrasi pantulan multipath


2. Televisi digital mengatasi problem MULTIPATH pada kota-kota besar akibat pantulan sinyal ke gedung tinggi. Pada system analog maka sinyal asli dan pantulan akan diterima perangkat televisi sebagai phase yg berbeda sehingga menimbulkan efek "ghosting" atau gambar berbayang / dobel. Dengan teknologi digital hal ini dapat diperbaiki dengan sinyal prosesing yg lebih canggih dan hasilnya siaran yg diterima jernih.

3. TV analog, hanya dapat memproses sinyal analog, sedangkan tv digital dapat memproses sinyal analog dan digital.

Keunggulan TV Digital

Untuk sekarang ini hampir semua negara didunia telah berbondong-bondong untuk mengganti dari TV analog menuju ke TV digital, sedangkan Indonesia sedang berproses untuk pengalihan dari TV analog ke digital. Pemerintah akan menghapuskan system TV analog dan menggantinya menjadi TV digital dan tentunya pemerintah  telah mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dari tv digital, sehingga keunggulan tersebut menjadikan alasan mendasar pemerintah untuk melakukan migrasi selain alasan keharusan dari badan PBB yang mengatur frekuensi (ITU) .Beberapa keunggulan dari TV digital yaitu:

1. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi yang cukup tinggi(Hight Definition). Tv digital dapat menghasilkan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan walaupun pesawat penerima dalan keadaan goyah/bergerak dengan kecepatan yang cukup tinggi. Sedangkan TV analog menghasilkan akurasi dan resolusi rendah gambar tidak sejernih TV Digital (Standart Definition)

(klik gambar biar lebih jelas)



2. Dalam satu Kanal TV digital mampu memiliki hingga puluhan channel yang beragam, dari channel yang beragam tersebut, terdapat channel yang gratis dan channel yang berbayar.

3. Mengurangi terhadap efek noise (gangguan gambar dan  suara pada televisi)




Kelemahan TV Digital

1. Harus menyiapkan peralatan tambahan STB atau upgrade ke TV baru yg support DVB T2
2. Siaran bersifat 1 atau 0 artinya ada dan tiada siaran sesuai kekuatan sinyal di dapat dilokasi.
3. Harga TV yg support siaran digital masih dibilang cukup tinggi untuk kalangan tertentu
4. Belum semua stasiun TV menyediakan format siaran digital



Alat dan Bahan Pemasangan Antena  TV Digital

Untuk alat dan bahan pemasangan antena yang dibutuhkan sudah lengkap ada ketika membeli antena mungkin hanya membutuhkan alat seperti :
- Obeng untuk menguatkan baut mur
- Kawat dalam pemasangan penempatan antena




Lalu untuk perakitan antena,setiap antena memiliki bentuk yang berbeda beda. Jadi perakitan antena bisa kalian ikuti di panduan manual book / buku panduan.
       


Apa itu Set Top Box dan kenapa membutuhkan Set Top Box?
     


Set Top Box adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di pesawat TV yg belum mengadopsi sistem digital. Set top box dibutuhkan untuk membaca sinyal digital dan merubahnya ke dalam bentuk composit (CVBS / RCA / AV) maupun HDMI. Tanpa set-top-box, gambar dan suara tidak akan muncul di TV.

Tata Cara Instalasi Set Top Box

1. Bagian belakang STB terlihat jek atau colokan ANT IN, yang biasanya kita temukan pada bagian pesawat televisi di sisi belakang, maka koneksi dari antena UHF ke TV itu kita cabut, lalu kita pindah  ke ANT IN (antena input) pada STB DVB T2. Lalu kita lihat juga ada colokan RCA Video (warna kuning), Colokan Audio L (Left) yang warna putih, dan Audio Right (warna merah), maka kita ambil saja kabel RCA bawaan STB (seperti halnya kabel vcd / dvd), lalu kita hubungkan sesuai warnanya. Terus selanjutnya lihat kabel power ada di sisi kanan bawah pada foto dibawah dan hubungkan ke jala jala listrik PLN.





2. Pada foto dibawah  terlihat jelas koneksi kabel RCA sesuai warna atau gunakan port HDMI jika tersedia input HDMI di TV. Sedangkan antena UHF dihubungkan ke ANT IN .



3. Langkah selanjutnya mari kita hubungkan kabel power Televisi dan kabel power  ke stop kontak seperti foto diatas. Lalu pencet tombol Power di televisi dan di STB.



4. Diatas tampak hasil dari pencarian otomatis dari sinyal televisi digital dan didapatkan hasil seperti berikut ( update Februari 2023)

 

Frekuensi

Nama TV

Sinyal

1

VIVA

490 MHz

(23 UHF)

1

TV ONE

Lemah

2

ANTV HD

Lemah

3

NET HD

Lemah

 

Akan dimatikan maret 2023

2

TRANSMEDIA

522 MHz

(27 UHF)

4

Trans TV HD

Kuat

5

Trans 7 HD

Kuat

6

CNN Indonesia HD

Kuat

7

CNBC Indonesia HD

Kuat

 

Akan dimatikan maret 2023

 

 

3

EMTEK

538 MHz

(29 UHF)

8

SCTV HD

Kuat

9

INDOSIAR HD

Kuat

10

MOJI HD

Kuat

11

MENTARI TV HD

Kuat

12

RTV HD

Kuat

13

KOMPAS TV HD

Kuat

4

VIVA

562 MHz

 

( 32 UHF)

14

ANTV HD

Kuat

15

TVONE HD

Kuat

16

VTV HD

Kuat

17

AREK TV

Kuat

19

NET TV HD

Kuat

5

TVRI

586 MHz

 

( 35 UHF)

20

TVRI SPORT HD 

Kuat

21

TVRI WWORLD

Kuat

22

TVRI JATIM

Kuat

23

TVRI NASIONAL

Kuat

24

SURABAYA TV

Kuat

5

MEDIA GROUP

610 MHz

( 38 UHF)

25

METRO TV HD 

Kuat

26

BN TV

Kuat

27

MAGNA CHANNEL

Kuat

28

BBS TV

Kuat

29

JAWAPOS

Kuat

30

JTV

Kuat

31

Madu TV Nusantara

Kuat

6

MNC

634 MHz

( 41 UHF)

32

RCTI

Kuat

33

MNC TV

Kuat

34

GTV

Kuat

35

I News

Kuat

7

TRANSMEDIA

658 MHz

(44 UHF)

 

36

Trans TV HD

Kuat

37

Trans 7 HD

Kuat

38

CNN Indonesia HD

Kuat

39

CNBC Indonesia HD

Kuat





5. Hasil saat kita pindah saluran akan tampak jendela keterangan seperti itu



Untuk panduan, kami telah review beberapa merek STB digital yg sudah ada di pasaran dan anda kini bisa bandingkan sesuai fasilitas dan keunggulannya :


 - Matrix Apple  - Matrix Kuning   - Polytron PDV 600T2   - Venus Cabe Rawit  - Evinix H-1  - Akari ADS2230 Tanaka 


Antena Digital paling jernih :

- Fleco AT-56   - Venus Cabe Rawit Indoor/Outdoor


Bagi anda yg berada di lokasi lain di Nusantara dapat juga membaca update perkembangan  migrasi TV digital di  kota-kota besar seluruh Indonesia :


Malang

Jember 

Kediri

Jombang & Mojokerto

Madiun

Jogja

Semarang

Banjarmasin

Makasar

Medan

Palembang

Perbatasan Malaysia

Singaraja Bali 


Bagaimana perkembangan TV Digital Teresterial di daerah kamu? Ayo tuliskan di komentar dibawah ya...

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (25) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (5) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (17) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika