Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Rabu, 18 November 2015

Menjual atau Berbagi , mengambil untung atau mengambil pahala ?




Teringat suatu hari seorang penjual asongan menawarkan radio fm mini saat menunggu bis berangkat di sebuah terminal antar propinsi. Terkejutlah diriku dengan harga yang ditawarkan hanya 15 ribu saja... wah darimana dapet untung nih anak jual radio autosearch made in cungkuok super murah pake puoooolll ? Lebih terkejutnya lagi ketika berkunjung ke toko elektronik langganan dan mendapatkan radio fm mini yg sama plek persis dipajang dengan harga 125 ribu ! Langsung aja aku bertanya kepada tacik yg punya toko , kebetulan sudah kenal lama jadi ga sungkan untuk bertanya "Ga salahh cik ? radiomu nang bungur regone mek 15 ewu looo ..."

Dan pertanyaanku membuat sang tacik mengajakku kebelakang kasir ..biar ga didengerin sama pembeli lainnya mungkin. Apa yg dijelaskan kemudian adalah hal yg mungkin membuatku sadar bahwa menarik untung besar itu belum tentu salah. Pertamanya dia menjelaskan kalau harga dari radio FM itu sebenernya nol rupiah di china karena itu adalah barang bekas yg dibuang pabrik karena over supply. Para importir elektronik di negeri tercinta ini senangnya membeli barang-barang gratis ini dan menjual murah sesampainya di pelabuhan tanpa masuk bea cukai dan harganya bisa dilelang 5000 rupiah tergantung banyaknya ambil.

"Aku punya pegawe bos...kudu tak gaji ! " ya itu jawabnya dan iya sih si penjual asongan mungkin berpikir untung 10 ribu saja sudah bisa membeli makan minum cukup buat satu hari, sedangkan pemilik toko langganan berhitung tentang gaji karyawannya yg berjumlah 10. Dan belum lagi berhitung pajak yang hari-hari belakangan ini makin gencar diterapkan. Begitu juga dengan kepercayaan si pemilik toko yg sempat di beritahu ke saya, kalau di keluarganya turun-menurun diajarkan untuk menyumbang 10% dari pendapatan ke orang lain. Lalu ... berapakah untung yang diambil dapat dikatakan "wajar" ?




"Wah cuman modal ganti  resistor kebakar , user bisa ku tarik harga 300rb ...ngebul dulu bull bull " ,tulis seorang TUSER (red: tukang servis) di suatu forum fb , maklum yg rusak TV LED Model terbaru yg jika dibawa ke service centre bisa-bisa disuruh ganti modul back panel. Penulis dan beberapa orang tuser sempat berdebat tentang berapa sih harga yang pantas ? 100 rb ? 1 Juta ? Kalau menurut pengalaman penulis, pernah ketika mendapatkan servisan modul-modul perangkat telekomunikasi bisa mencapai harga fantastis "2 digit " jutaan  dan itu bukan cuman satu tapi beratus-ratus modul, dengan hanya modal mengganti resistor yang harganya 100 perak ..Luar Biasa! 

Balik lagi ke pertanyaan berapa sih harga saya yang anggap pantas ? Apakah saya bersalah memberikan harga terlalu mahal ? Jika dibandingkan dengan cerita tacik diawal tulisan mungkin saya sangat malu, wong saya juga melakukan hal yang sama (lebih parah faktor pengali keuntungannya), bahkan apakah saya telah membagi persen ke orang miskin ? Ya saya ga perlu beberkan kebaikan bederma yang sudah saya lakukan (karena adalah salah membahas kebaikan sendiri), ya tapi intinya saya belum seperti sang tacik






Ilustrasi yang kontras diatas menggambarkan suatu keadaan yang sering berkecamuk dikepala saya. Seorang teman yang saya anggap sudah sukses dalam karir nya sebagai "freelancer" pernah saya ajak diskusi,  ketika itu saya baru saja mendapatkan proyek yang relatif besar. Saya bercerita kalau proyek saya ini saya kerjakan bersama 3 orang teman sebagai leader dan 5 orang karyawan kasar. Dan tertawalah teman saya ini ketika saya bercerita bahwa saya harus membayar pajak dan membagi "upeti" kepada beberapa pejabat sebagaimana ciri khas bisnis amatiran di negeri ini. "Namanya aja proyek EM- EM an ..tapi kamu dapat hanya berupa JUT - JUT an kan ? , apalagi ditambah Anjrut-Anjrutan takut ama KPK...wahahahah. Liatlah aku, kerja sendiri, dibagi sendiri tanpa pajak dan upeti...walau cuman JUT-JUT an tapi kalo sering ya jadi EM - EM an ....wahahahaha  " , begitu celoteh teman saya. 

Terasa berat dihati ketika keesokan harinya saya melanjutkan proyek itu, dan benar saja proyek itu membuat kami merugi ! Apaa ..Rugi ? Uang iya tapi untung dapet pengalaman..Hari gini mencari pembenaran dengan alasan " dapet pengalamannya...gapapa rugi" ? Anak istri makan apa ? ya makan nasi dong.. emangnya ngirit pulsa dikit sama puasa ke salon bikin kita mati ? Yang membuat saya tetap semangat adalah senyuman para karyawan yang masih muda itu, dengan bangganya membawa motor kreditan ke kantor. Yang ini nih ga bisa terbeli dengan apapun nilai kepuasannya... Dan semangat ini membawa saya dan teman-teman dibantu karyawan yang muda-muda itu membalas kerugian di proyek selanjutnya. Anggap saja saya sudah membagi "persen" saya ke karyawan ...semoga seperti itu juga pendapat pembaca blog ini. 




Kesimpulan yang diambil dari tulisan ini mungkin akan saya serahkan sepenuhnya kepada pembaca, karena pilihan ada ditangan anda tergantung cara pandang anda juga. Semoga dengan modal kepercayaan diri akan membawa kearah kehidupan yang diinginkan. SEMOGA ....
Share:

Jumat, 25 September 2015

Penemuan Radio ... awal pertentangan antara kaum ilmuwan dan pebisnis




A short time before my lecture, a multi-millionaire proprietor of a very famous telegraph company telegraphed me with an urgent request to meet me. I replied that I had no time. In response he said that he is coming to meet me in person and within a short time he himself arrived with patent forms in hand. He made an earnest request to me not to divulge all valuable research results in today's lecture : "There is money in it -- let me take out patent for you. You do not know what money you are throwing away" etc. Of course, " I will only take half share in the profit -- I will finance it" etc. This multi-millionaire has come to me like a beggar for making some more profits. Friend, you would have seen the greed and hankering after money in this country, - money, money - what a terrible all pervasive greed ! If I once get sucked into this terrible trap, there wont' be any escape ! See, the research that I have been dedicated to doing, is above commercial profits. I am getting older - I am not getting enough time to do what I had set out to do -- I refused him.





Surat diatas dituliskan oleh Jagadish Chandra Bose, seorang ilmuwan penemu detektor radio "cohera", yang ditulisnya pada 1901 kepada rekannya penulis terkenal India Rabindranath Tagore. Bose risau akan terjepitnya posisinya sebagai ilmuwan didunia kapitalis yang hanya mementingkan uang...uang..uang. Tapi apakah sebenarnya yang ditemukan oleh bose ?

Cerita dimulai dari percobaan Michael Faraday mengenai "gaya" yang tak terlihat yang dihasilkan oleh aliran listrik. Faraday menemukannya tidak sengaja..ya dia hanya berhasil menemukannya tanpa mengetahui apa yang menyebabkan motor dinamonya dapat berputar. Penemuannya hanya digunakan pada pameran atau pada pesta-pesta orang kaya sebagai pertunjukan sulap.  Dan yang berhasil melakukan pemodelan matematikanya adalah ilmuwan jenius bernama James Clerk Maxwell. Rumus yang dimaksud mungkin sangat menakutkan bagi mahasiswa yg sedang mengambil mata kuliah elektromagnetik. Tapi banyak yang menyangsikan apakah teori dengan banyak Integral-Diferensial ini benar adanya ?




Gambar diatas merupakan ilustrasi percobaan Hertz yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik itu ada dan memang dapat dikirimkan. Pemancar primitif ini bernama "spark gap" dengan prinsip bahwa aliran tegangan listrik tinggi  yang diloncatkan antara 2 buah  ujung akan menghasilkan gelombang elektromagnet yg selanjutnya dapat meradiasi sekitarnya. Dengan penerima berupa lingkaran tembaga, dapat diteksi adanya loncatan listrik diantara ujung lingkaran tembaga yang polanya persis dengan sumber. Diceritakan bahwa Hertz sampai harus membiasakan matanya di dalam gelap selama beberapa menit untuk dapat melihat loncatan listrik di penerima yang sangat kecil.


Sayang Hertz kemudian wafat tak lama kemudian pada usia yang masih sangat muda. Kesempatan penelitian selanjutnya diambil oleh Oliver Lodge dari Inggris. Begitupula di Amerika sang penemu motor induksi yaitu Nikola Tesla juga tidak kalah gencarnya melakukan penelitian tentang efek  elektromagnetik. Tesla memukau dunia dengan keberhasilannya mengendalikan mainan kapal laut dari jarak jauh menggunakan prinsip radiasi elektromagnetik. Disinilah Bose juga berperan dengan penemuannya detektor "cat wishker" atau kemudian dinamakan cohera yang dapat mendeteksi sinyal radio diudara. Tapi...yang menjadi pemenangnya adalah MARCONI ..kenapa ? 




Dari kesemua ilmuwan yang terlibat pada penelitian awal mengenai radio dan nirkabel ada seseorang yang namanya nantinya selalu tercantum sebagai penemu radio pada buku-buku pelajaran, dan dia bukanlah ilmuwan...ya dia hanya seorang yang cerdik saja dan mungkin mengakali para ilmuwan yang kurang pandai melihat segi bisnis. Kejadiannya bermula ketika marconi bekerja sama dengan kantor pos london untuk melakukan percobaan mengirim sinyal nirkabel diantara 2 gedung  kantor pos london dan berhasil (seperti gambar plakat diatas). Ujung-ujungnya marconi mematenkan semua penggabungan penemuan orang lain menjadi sebuah kotak kayu yang diberinama RADIO.


Gambar diatas mungkin ada di semua buku pelajaran sains anak SD dan dijelaskan bahwa penemu radio adalah marconi. Ya memang pemilik paten dan penerima hadiah nobel adalah dia (nobel 1909 bersama Karl Braun), akan tetapi jangan dilupakan jasa ilmuwan lainnya dong ? Kegemparan yang ditimbulkan marconi terjadi tidak hanya pada kantor pos london yang kebakaran jenggot karena marconi akhirnya membuat perusahaan sendiri (padahal sebelumnya ada perjanjian kerjasama), tapi terjadi juga pada kalangan ilmuwan. Para penemu mulai berlomba-lomba mematenkan bahkan pada titik koma di penemuan mereka. Kegilaan ini membuat beberapa ilmuwan mengalami kebingungan seperti halnya surat yg ditulis bose diatas. 

Kisah pertentangan antara ilmuwan dan pebisnis kapitalis lainnya dimulai dari kisah marconi ini. Tesla kemudian bertengkar dengan JP. Morgan tentang dimana harus ditempatkan "meteran" pada proyek listrik nirkabel  Wardenclyffe Tower , kemudian dilanjutkan frustasinya penemu radio "Superheterodyne" Edwin Armstrong dengan pemilik RCA David Sarnoff yang berujung bunuh diri -melompat dari apartemennya setelah kalah dari pengadilan mengenai hakcipta radio FM. Tak kalah tragisnya adalah ketika Sarnoff kembali mencuri ide  Philo T. Farnsworth sang pionir Televisi setelah Farnsworth menolak kerjasama yg ditawarkan dan kemudian  sejarah lebih memilih menyebutkan nama orang lain sebagai penemu televisi. Begitulah kenyataannya ... 





Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (24) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika