Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Rabu, 12 Desember 2012

BELAJAR ACCESS SD CARD CARA SIMPLE DENGAN ATTINY2313 - PART2


Disclaimer : collected from various source on Google, writer read and modify for educational purpose only. Free to use !


Silahkan Baca Part1 terlebih dahulu agar tidak kebingungan


SPI via USI



SPI merupakan serial peripheral interface yang dapat mengkomunikasikan antara master dan slave. Kecepatan transfer data bergantung dari pembagian clock yang diberikan . Sedangkan USI adalah SPI mode simple, dimana clock diberikan manual secara software atau input dari luar. Pin SS (slave select ) juga tidak disediakan tapi bisa di akali dengan PIN & software



dari gambar diatas dapat dilihat mode 3 wire USCK, DO (MOSI) , DI (MISO)
USCK diberikan secara software (manual) dengan toogling register USICR pada USICLK dan USITC
ada 3 buah register yg perlu diperhatikan yaitu USIDR = Data register , USICR =Control register dan USISR = Status Register

Berikut script untuk inisialisasi dari USI sebagai SPI

Code:
//definisi port

#define SPI_DDR DDRB

#define MOSI (1<<PB6)

#define MISO (1<<PB5)

#define SCK (1<<PB7)



#define CS_DDR DDRD

#define CS (1<<PD6) // PD6 sebagai slave/chip select

#define CS_ENABLE() (PORTD &= ~CS)

#define CS_DISABLE() (PORTD |= CS)



//inisialisasi port SPI

void SPI_init() {

 CS_DDR |= CS; // SD card circuit select as output

 SPI_DDR |= MOSI + SCK; // MOSI and SCK as outputs

}



//Pembacaan SPI

unsigned char SPI_write(unsigned char ch) {

    USIDR = ch; // data yang akan dikirim

    USISR |= (1<<USIOIF); // aktifkan interrupt Overflow

 

 do {

//Kirim USCK8 x

 USICR |= (1<<USIWM0) | (1<<USICS1) | (1<<USICLK) | (1<<USITC);

 _delay_us(100);

       } while((USISR & (1<<USIOIF)) == 0); // selesai jika overflow

 return USIDR; // baca data reply yg masuk

}






gampang bukan ? selanjutnya kita dapat mengirim perintah ke SD card melalui port USI dan kita siap untuk membaca data dari SD CARD.

Jika bahan-bahan sudah siap dan tersusun di breadboard (jangan lupa set fusebit memakai clock 8MHZ , clk_div jangan dipake, bisa meakai xtal atau internal RC) kita akan membaca file text yang telah dicopy ke dalam SD card

Pertama kita bahas cara read (CMD 51) dari isi file SDCARD , langkahnya seperti berikut:

1. Pull CS low (select)
2. Send 0×51
3. Send 0x00000000 (Sector x 512)
4. Send 0×FF
5. Baca data yg dikirim 520 kali (sambil kirim 0xFF ke kartu)
6. Pull CD low (deselect)

kenapa 520 kali ? karena format reply per sector seperti ini :



yang garis merah diatas merupakan header awal (6 byte) yang menyatakan data ready, jadi di script nantinya kita akan mendeteksi 00 dan FE , sedangkan 2 terakhir merupakan CRC yang bisa di abaikan.

jadi kita susun script seperti berikut :

Code:
void SD_command(unsigned char cmd, unsigned long arg, unsigned char crc, unsigned char read) {

 unsigned char i;

 //berfungsi mengirim perintah ke SD card

 CS_ENABLE();

 SPI_write(cmd);

 SPI_write(arg>>24); //geser byte

 SPI_write(arg>>16);//karena format

 SPI_write(arg>>8);//0x00000000

 SPI_write(arg);//alias 4 bit argumen

 SPI_write(crc);

  

 for(i=0; i<read; i++) SPI_write(0xFF); //kirim & baca

 CS_DISABLE();  

}



char SD_init() {

    char i;

//berfungsi inisialisasi SD card        

    CS_DISABLE();

    for(i=0; i<10; i++) SPI_write(0xFF);   

     _delay_ms(500);

// langkah 1  0x40

    SD_command(0x40, 0x00000000, 0x95, 8);

        _delay_ms(500);

// langkah 2  0x41                        

    SD_command(0x41, 0x00000000, 0xFF, 8);

        _delay_ms(500);

// langkah 3  0x50           

    SD_command(0x50, 0x00000200, 0xFF, 8);  

    _delay_ms(500);

        

    return 0;

}



void SD_begin(unsigned long  sector) {

    uint8_t i = 0;

//berfungsi untuk membaca data SD card    

    CS_ENABLE();

 SPI_write(0x51); //perintah baca 0x51

     //selanjutnya geser2 byte sector

        SPI_write(sector>>15); // sector*512 >> 24

 SPI_write(sector>>7);  // sector*512 >> 16

 SPI_write(sector<<1);  // sector*512 >> 8

 SPI_write(0);          // sector*512

        SPI_write(0xFF);

    

    for(i=0; i<10 && SPI_write(0xFF) != 0x00; i++) {} // wait for 0

    for(i=0; i<10 && SPI_write(0xFF) != 0xFE; i++) {} // wait for data start

    

    // baca SD& kirim melalui serial

    for(i=0; i<512; i++)   USART_Tx(SPI_write(0xFF));

    //2 kali checksum

    SPI_write(0xFF);

    SPI_write(0xFF);    



    CS_DISABLE();   

}








Yah..begitulah...ga terlalu susah ....hanya masalah creativitas, ntar munculnya di layar (jika dihubungkan dengan serial via putty/hyperterminal) seperti ini :



atau jika data langsung dibaca, bisa langsung membaca text. Sesuai percobaan bahwa sector paling depan tempat file disimpan adalah sector 96,

kenapa ? karena SD CARD yang aku pake jadul , memakai system FAT12




sedangkan jika memakai Format pc terbaru maka otomatis menjadi system FAT16 dan File pertama berada di sector 555. Jadi sesuaikan dengan jenis format yang dipakai



semua source code dapat didownload dimari , untuk dapat membaca wav file dan memainkan suara kita lanjut ke post berikut disini


SELAMAT MENCOBA
Share:

BELAJAR ACCESS SD CARD CARA SIMPLE DENGAN ATTINY2313 - PART1


Disclaimer : collected from various source on Google, writer read and modify for educational purpose only. Free to use !


SD card merupakan media penyimpanan data yang sering dijumpai, memiliki flash memory yang di format sesuai dengan standar FAT dari microsoft. Jadi cara accesnya hampir mirip dengan acces floppy disk ataupun hardisk dengan standar yg cocok kita pakai untuk interfacing dengan AVR adalah FAT16.


PINOUT




cara access hardware menggunakan cara SPI 3 wire, dimana microcontroller 8bit sekelas AVR memiliki fasilitas ini. Ingat Level tegangan yang digunakan adalah 3,3 volt, jadi memerlukan regulator seperti AIC 1722-33 untuk merubah ke vcc 3,3 v. Untungnya ATTINY masih bisa disupply dengan tegangan 3,3v sehingga tidak butuh logic converter 5 vs 3,3

FILE SYSTEM

Gunakan software winhex untuk membuka SD card yang diformat FAT, sehingga muncul tampilan image dari sebuah SD card



waduh pusing ya liatnya ....TS saja berpikiran seperti itu, tapi google memberikan banyak resource untuk belajar seperti disini dan penjelasan melalui artikel BUS PIRATE

Kali ini tidak akan membahas pembacaan nama file, awal dan akhir file dan sebagainya, mengingat memory ATTiny2313 yang lumayan mini, jadi kita akan membaca secara mentah data yang ada di SD CARD


oke kita berpatokan pada penjelasan di BUS PIRATE, dan singkat saja jika kita ingin melakukan akses ke sebuah SD card melalui SPI mengikuti aturan seperti berikut :

inisialisasi SPI:

1. Pull CS high (deselect)
2. Read 10 bytes (basically sends CLK pulse 80 times to give SD card time to initialize)
3. Pull CS low (select)
4. Send 0×40 (“go to SPI mode” command, CMD0)
5. Send four zero bytes (SD protocol has 4-byte arguments)
6. Send 0×95, the CRC checksum of the command and argument just sent
7. Read eight bytes and print them out (while sending 0xFF to the card)
8. Pull CD low (deselect)

inisialisasi kartu :

1. Pull CS low (select)
2. Send 0×41
3. Send 0x00 4kali
4. Send 0×FF
5.Baca data yg dikirim 8 kali (sambil kirim 0xFF ke kartu)
6. Pull CD low (deselect)

Inisialisasi besar transfer data / sector:

1. Pull CS low (select)
2. Send 0×50
3. Send 0x00000200 (desimal 512 , dikirim per byte)
4. Send 0×FF
5. Baca data yg dikirim 8 kali (sambil kirim 0xFF ke kartu)
6. Pull CD low (deselect)

Selanjutnya adalah proses pembacaan data (dibahas berikutnya)

jika benar, maka response dari SDcard seharusnya seperty ini :



wahh kok bisa keluar sepeti itu ? sebaiknya kumpulkan bahan-bahan seperti berikut ini dulu :





Ada yang aneh dari ATTiny2313 , dimana ic ini tidak mempunyai fungsi SPI yang murni, sehingga memanfaatkan fungsi USI (unifersal serial Interface) sesuai Datasheet maka pin MOSI itu DI = Data Input ( MISO di SPI asli) dan MISO itu DO = Data Output (MOSI di SPI asli). Jadi perhatikan koneksi MISO - MOSI yang silang (kalau terbalik gpp, hanya data nya ga kebaca...tinggal dibalik saja GAN !!)

untuk konektor ke SD card, dapat menggunakan SDcard - micro SD adapter yang kemudian disolder




atau jika sayang adapternya rusak, pake cara TS aja dengan menggunakan Header 2 baris, kemudian salah satu baris kaki ditekuk kedalam, kemudian Adapter SD card di selipkan dan pastikan pin header yang ditekuk menyentuh pad SDcard dengan baik




Lanjut Ke Post Berikut disini
Share:

Kamis, 06 Desember 2012

DOWNLOADER IC EEPROM 24CXX


IC EEPROM serial 24CXX merupakan IC eeprom bebasis I2C yang umum digunakan dipasaran, terutamanya pada peralatan seperti memory TV atau gambar background VCD/DVD player buatan china. Jenis EEPROM yang serupa juga digunakan pada ECU pada mobil generasi EFI , dimana setting untuk utak-atik RPM maksimum disimpan pada EEPROM jenis ini. Bahan-bahan cukup mudah didapat dengan harga tidak lebih dari 50 rb.



BAHAN- BAHAN :



1. 3x Zenner 5,1V
2. 3x Diode 1N4148
3. 2x Resistor 4k7, 1x 100 ohm
4. 1x cap 100nF , 1x Elco 22uF
5. Socket ic 8 DIL atau bisa juga header Through Hole
6. Konektor DB-9 + Casing
7. PCB kecil, LED dan kabel kecil (wrap cable)


skematiknya aku edit dari berbagai sumber , dan rata-rata berasal dari programmer berbasis JDM / Serial PonyProg




kemudian susun komponen diatas pcb kecil, dengan menempatkan socket diluar . Kalo tanpa PCB soket harus di lem pada casing db-9 yang sebelumnya dibor. Untuk header through hole bisa menggunakan PCB karena kakinya cukup panjang. Komponen disolder sedemikian rupa sehingga pas pada socket dan tidak short antar kaki yg tidak diinginkan. Jika kesulitan, boleh saja dirangkai diatas PCB yg lebih besar


Ground (skematik paling bawah) sebaiknya disolderkan ke body DB9


Jika sudah, maka bisa menggunakan software downloader yang bisa didownload di website ponyprog (www.lancos.com) atau juga bisa menggunakan IC-Prog (http://www.ic-prog.com/index1.htm)

Berdasarkan pengalaman, ponyprog memerlukan port Serial MURNI ...artinya langsung nancep di motherboard seperti yang ada pada PC-Desktop. Untuk pemakaian laptop yg ga ada serialnya maka digunakan usb to Rs232 converter dan disarankan menggunakan software IC-PROG yang lebih pelan pogrammingnya. Sepertinya ponyprog mensetting clock lebih cepat sehingga tidak mampu dikendalikan oleh usb to serial converter.

Langkah pertama setelah download adalah melakukan setting comport sehingga nilainya tidak lewat dari com4 , caranya jika comportmu gede seperti gambar berikut :


ubah saja pada comport4 yang biasanya kosong.


Setelah download software IC-Prog selesai, maka lakukan setting hardware seperti pada gambar berikut :




selanjutnya mudah....tinggal mengikuti langkah-langkah pada GUI, yaitu pilih IC, LOAD FILE EEPROM, WRITE, dan tinggal tunggu sampai verified selesai




paling seneng kalo muncul beginian :







SELAMAT MENCOBA
Share:

Selasa, 27 November 2012

Pengganti Max232 menggunakan transistor

Jika membutuhkan konverter UART micro (TTL) ke RS232 dapat menggunakan rangkaian sederhana seperti ini ....




Rangkaian diatas memiliki prinsip merubah sinyal High (5v) menjadi sinyal negatif (-3 ~ -15v) dan sebaliknya . Seperti yang kita ketahui format tegangan RS232 memanfaatkan level tegangan + dan - sesuai dengan gambar berikut :

File:Rs232 oscilloscope trace.svg 


Karena yang kita butuhkan hanya jarak yang pendek, maka dengan memanfaatkan kapasitor 10uF dan dioda 1N4148 dapat diperoleh tegangan negatif. Jika membutuhkan jarak komunikasi serial yang panjang disarankan menggunakan ic yang sudah paten seperti MAX232.

Karena rangkaiannya simple, maka converter ini dapat dimasukkan langsung ke dalam kotak DB9.


Selanjutnya anda bisa mengikuti praktek komunikasi antara micro vs PC seperti  yang dibahas di kaskus dan disini







SELAMAT MENCOBA
Share:

Senin, 26 November 2012

JOULE THIEF : Menghidupkan LED dengan 1 Baterai 1,5V



Ga mungkin ahh ? kan LED biasanya hidup dengan 2 baterai 1,5v  ..


Jangan bingung...rangkai saja seperti gambar skematik berikut



Bahan- bahan mudah didapat, kumparan di peroleh dari bekas lampu hemat energi atau bekas power supply komputer. Kumparan sebelah kanan jumlah lilitannya banyak, sedangkan kumparan sebelah kiri lilitannya kecil. Jadi cara simple nya adalah melilitkan kawat enamel atau kabel tipis diantara lilitan bekas kanibal. Ingat lilitan sebaiknya memiliki inti ferit/ toroida didalamnya. Komponen lainnya cukup mudah didapat, transistor yang digunakan merupakan transistor NPN yang umum dan (BC 327 , 2N2222 dsb)


SELAMAT MENCOBA
Share:

Rabu, 14 November 2012

Solusi Bug Pemrograman di DT-HIQ AVR/51 USB versi AVRISP MKII menggunakan AVRDUDE

Setelah beberapa kali mengalami komplain yang tidak mengenakkan dari programmer jenis ini, akhirnya di website Innovative Electronics mengeluarkan patch AVRDUDE yang terbukti sangat ampuh.

DT-HiQ _AVR_ USB_ ISP..jpg (350×235)


Beberapa jenis bug yang umumnya terjadi adalah seperti berikut :

- AVR STUDIO 4  :  susahnya programming ATTINY (sering gagal ),  ATmega8515 / 16 gagal pada programming EEPROM

- AVR STUDIO 6 :  tidak terdeteksi

- AVRDUDE :  stk500v2_recv_mk2: error in USB receive


Patch AVRDUDE keluaran Innovative dapat di download di sini


Cara menggunakan AVRDUDE :

1. Install driver Jungo (melalui instalasi avrstudio 4) dan libusb sesuai petunjuk di CD. Libusb dapat didownload disini
2. Hubungkan programmer DT-HiQ AVR USB ke rangkaian target dan PC sebagaimana mestinya
3. Extract file patch AVRDUDE hasil download dimana  terdapat  2 file (avrdude.exe & avrdude.conf)
4. Jika sudah siap maka bisa diberikan perintah berikut melalui command prompt

command prompt dibuka dengan mengetik cmd pada menu start => run  atau  untuk win7 pada kotak search diatas tombol start, kemudian arahkan ke folder dimana file avrdude berada


avrdude.exe -P usb -c avrispmkII -p t2313


t2313 artinya menggunakan attiny2313, jika menggunakan ic yg lain bisa memakai m8 , m16, m8535 dan sebagainya (bisa dibuka di avrdude.conf menggunakan wordpad / text editor). Jika IC dan programmer terhubung benar maka akan tampil seperti berikut :



5. Letakkan file hex dan eep yang akan di program pada folder yang sama dengan AVRDUDE. File hex dan EEP pada AVR STUDIO 4 terletak di folder "default" pada folder tempat menyimpan project.

untuk melakukan programming FLASH digunakan perintah seperti contoh  berikut :


avrdude.exe -P usb -c avrispmkII -p m16 -U flash:w:humitemp3_4out.hex


dimana humitemp3_4out.hex merupakan file flash yang akan didownload. ilustrasi jika sukses sebagai berikut : 



Sedangkan untuk programming EEPROM seperti berikut ini :


avrdude.exe -P usb -c avrispmkII -p m16 -U eeprom:w:humitemp3_4out.eep



Ilustrasinya seperti berikut :






Mudah bukan ? SELAMAT MENCOBA


Share:

Senin, 12 November 2012

INTERFACING KEYBOARD ke AVR (ATtiny) & OUTPUT ke DOT MATRIX



- LEVEL : ADVANCE
- BAHAN2 : AVR micro ( ATTINY 2313), KEYBOARD PS-2, DOTMATRIX , R 10K
- DASAR yg PERLU DIKUASAI : Basic I/O, Interupt dan menulis ke DOT MATRIX ( love hurts) silahkan baca disini



Pertama kita perlu mengetahui port keyboard PS2 itu seperti ini :


sedangkan pada input micro , umumnya menggunakan koneksi seperti ini :



dimana input 'clock' masuk ke pin interupt pada microcontroller, sedangkan pin 'data' masuk ke pin biasa dari AVR (bidirect). semua I/O di pull up dengan resistor 10k ke Vcc. Selanjutnya kita bahas dulu format transfer data saat ada penekanan tombol , gambarannya seperti ini :



jadi keyboard dapat mengirim data karakter ke micro, sedangkan micro mengirimkan setting keyboard. sehingga komunikasinya bidirectional

oke, selanjutnya kita perhatikan kode scan/hex dari pencetan tombol keyboard, tabelnya seperti ini :




setelah itu kita susun port ps 2 & port dot matrix dengan susunan I/O seperti ini :


==========potongan script di main(), lengkapi sendiri==============

//clock di interupt 0 (pin 6)

MCUCR |= (1<<ISC01) | (0<<ISC00); // falling edge int 0

GIMSK |= (1<<INT0);



//data keyboard di port PD3 (pin 7)

DDRD &= ~_BV(PD3) ;



//kolom dot matrix

DDRD |= _BV(PD0) | _BV(PD1) | _BV(PD4) | _BV(PD5) | _BV(PD6) ;



//data / baris dot matrix 

DDRB |= _BV(PB0) | _BV(PB1) | _BV(PB2) | _BV(PB3) | _BV(PB4) | _BV(PB5) | _BV(PB6) ;



// output led buat ngecek ada pencetan  keyboard di PA0 (pin 4)

DDRA |= _BV(PA0);














kemudian yg ga kalah pentingnya adalah membikin databse/lookup table untuk scan code keyboard menjadi baris data dot matrix. (harap baca dulu cara menulis di dot matrix)




const char h_A[5] PROGMEM = {0x7e, 0x11, 0x11, 0x11, 0x7e}; //A

const char h_B[5] PROGMEM = {0x7f, 0x49, 0x49, 0x49, 0x36}; //B

const char h_C[5] PROGMEM = {0x3e, 0x41, 0x41, 0x41, 0x22}; //C

const char h_D[5] PROGMEM = {0x7f, 0x41, 0x41, 0x22, 0x1c}; //D

...... dst ....




jadi, tiap ada pemencetan tombol, maka pin clock dari keyboard akan menginterupt ( falling / turun dari 1-0) AVR dengan format seperti gambar diatas, sehingga script pada interuptnya berupa




SIGNAL (SIG_INT0) //routinre interupt INT0

{



if(clk > 1 && clk <10) //clock yg bermanfaat saja yg dibaca 



{ 

//pindahkan data dari PIN DATA keyboard ke memory

key[(clk - 2)] = ((PIND & _BV(PIND3)) >> PIND3);

 //nyalakan led penanda ada data dikirim keyboard

PORTA |= _BV(PA0);



}



clk++;   // tambahkan nilai variable clk tiap interrupt



if(clk == 12) //maksimum clock yg dikirim



{clk=1; 

PORTA &= ~_BV(PA0); //matikan led tanda data kosong



}



}


selanjutnya kita terjemahkan data dari memory array "key" kedalam bentuk hexa yg kemudian diterjemahkan dengan database metode "lookup"




int a;

char hurufnya[5];



//rumus merubah array key ke hexa scan code

 a= (128*key[7]) + (64*key[6]) + (32*key[5]) + (16*key[4]) + (8*key[3]) + (4*key[2]) + (2*key[1]) + key[0] ;





switch (a)        

  {

case 0x1C : strncpy_P(hurufnya,h_A,5); break;

case 0x32 : strncpy_P(hurufnya,h_B,5); break;

case 0x21 : strncpy_P(hurufnya,h_C,5); break;

case 0x23 : strncpy_P(hurufnya,h_D,5); break;

case 0x24 : strncpy_P(hurufnya,h_E,5); break;

case 0x2B : strncpy_P(hurufnya,h_F,5); break;

............dan seterusnya

default : strncpy_P(hurufnya,h_43,5);



  }



// selanjutnya ditampilkan di DOTMATRIX ( tampilkan per kolom)

//kolom 1

    PORTB = 0x80;

    PORTD &= ~_BV(PD0);

    PORTD |=  _BV(PD1) | _BV(PD4) | _BV(PD5) | _BV(PD6) ;

    PORTB = hurufnya[0];    

    _delay_ms(10);  

//kolom2

    PORTB = 0x80;

    PORTD &= ~_BV(PD1);

    PORTD |=  _BV(PD0) | _BV(PD4) | _BV(PD5) | _BV(PD6) ;

    PORTB = hurufnya[1];    

    _delay_ms(10);  

......dst.....


Masalahnya jaman sekarang udah jarang yang jual model PS/2 dan yang umum itu versi USB. Tinggal beli adapter nya aja...ehhh ternyata didalemnya ga ada rangkaian tambahannya loo...bikin aja sendiri



Jangan lupa untuk melakukan pull-up clock dan data dengan resistor 10K ke Vcc





hasilnya kalo udah mahir, seperti ini loooo....




code full bisa didapat disini
Share:

Senin, 01 Oktober 2012

DTMF - lebih lanjut dengan BCD to Decimal decoder

74LS154.jpg (500×500)
Untuk menghasilkan output yang lebih spesifik terhadap tombol maka diperlukan IC tambahan berupa decoder BCD ( kode desimal dalam biner ) yang akan mengeluarkan 1 output sesuai input binner yg di berikan. Output dari decoder 8870 adalah 4 bit binner dan selanjutnya dapat langsung di berikan ke input decoder BCD. Untuk 10 output ic yang digunakan adalah 74LS145 sedangkan untuk 16 output digunakan ic 74LS154.


(klik untuk memperbesar)


Dari truth table didapatkan bahwa output dari Q0 - Q9 adalah aktif LOW, dan memiliki susunan yang berbeda dengan truth table dari IC 8870. Angka 0 dari ic 8870 diterjemahkan sebagai angka desimal 10 (biner 1010) sehingga Q0 tidak akan pernah mengeluarkan output , sedangkan angka 1 yang diterjemahkan sebagai binary BCD "0001" akan mengaktifkan output Q1. Jadi maksimum output dengan  74LS145 adalah 9, sedangkan untuk 74LS154 dapat menghasilkan output yang lebih.

Kondisi output secara default dari ic 8870 adalah ter "kunci" atau LATCH pada posisi tombol terakhir yg diinputkan. Jadi jika ingin mendapatkan output yang TOGGLE atau momentary/ sementara semisal jika digunakan pada penekanan remote maka diperlukan suatu mekanisme seperti pada rangkaian skematik selengkapnya berikut :

(klik untuk memperbesar)

Dari rangkaian diatas, kita akan memanfaatkan output dari ic 8870 di pin 15 (StD) yang akan aktif high ketika ada input DTMF dan kembali low ketika tidak ada input. Pin 15 ini akan mengatur transistor NPN untuk ON atau OFF sehingga ketika tidak ada input maka sumber tegangan relay akan diputus . Saklar S1 merupakan saklar yang dapat digunakan untuk memilih mode LATCH atau TOGGLE. 



Ada yang tertarik membeli yang atas ? Box diatas merupakan remote jarak jauh via HP yang dipesen oleh rekan dari Kep. Riau dan digunakan untuk melakukan remote terhadap tombol receiver TV KABEL. Berbagai macam aplikasi lain juga dapat menggunakan alat ini. Jika tertarik silahkan kontak pemilik blog deh ....

SELAMAT MENCOBA





KONTAK :

HP: 085733889569 , 087882045949
Mail : ahocool@gmail.com
ym :ahokleng
fb: www.facebook.com/nyoman.yudi
twiter: @ahocool
lokasi: SURABAYA
PIN : 321477A8
Share:

DTMF - Praktek decoder 8870


Persiapkan bahan-bahan berikut:

1. Handphone atau pesawat telepon yg memiliki audio out/jack/headset out
2. IC decoder DTMF 8870
3. xtal 3.58Mhz atau yang mendekati
4. Resistor 100k (2), 1K (1) dan 300k (1)
5. Capacitor 100nF (2)
6. Transistor NPN (2n3906/2n2222/BC547/BD139)
7. Relay 5v/12v atau diganti Led
8. Sumber tegangan 5v , bisa menggunakan charger HP bekas atau bisa juga dengan menggunakan regulator 5v (liat pada skematik)


Sebelum  menuju ke rangkaian kita perhatikan gambar rangkaian dasar dekoder DTMF dari datasheet ic 8870 seperti berikut:



Bagian sebelah kiri kapasitor 0,1uF (100nF) merupakan input dari speaker/headset pesawat telpon (handphone). Jika terdapat sinyal audio yg sesuai dengan standar DTMF maka output Q4 - Q1 akan mengeluarkan 4bit BCD (binary coded decimal) yang sesuai. Output ini akan LATCH atau tersimpan sampai  ada perubahan nada DTMF. Output pin 15 (StD) akan memberikan nilai 1/high jika ada nada DTMF yg di berikan dan akan menjadi 0/low kembali jika tidak ada input. Berikut ini adalah tabel kebenaran dari ic CM8870:




Kita lanjutkan ke praktek , setelah bahan-bahan terkumpul maka kita akan menghubungkan komponen ke atas breadboard atau menyoldernya ke atas pcb lubang. Output dari percobaan ini bisa menggunakan relay atau pun hanya LED saja.

(klik untuk lebih jelas)

Hubungkan input dengan jack audio ke port headset handphone dan kemudian di "call " dari pesawat telpon lainnya. Jika ingin menjadikannya remote otomatis, maka aktifkan fungsi "AUTO ANSWER" yang hampir dimiliki oleh semua pesawat handphone. Untuk HP merek CROSS dapat disetting melalui MENU => USER PROFILE => HEADSET => CUTOMIZE => ANSWER MODE => AUTO.

Sesuai dengan truth table diatas, jika output yg kita gunakan adalah Q1 maka relay akan menyala jika keypad yang dipencet adalah 1,3,5 dst. Relay akan ON terus dan akan OFF jika tombol 2,4,6 dst dipencet. Pada pembahasan selanjutnya akan kita bahas decoder DTMF dengan memanfaatkan ic TTL BCD - Decimal sehingga dapat membedakan tiap dial/tombol yang dipencet.


SELAMAT MENCOBA 
Share:

DTMF - dasar signalling tombol telepon


DTMF ( Dual Tone Multi Frequency ) merupakan suatu cara pengiriman sinyal penekanan tombol telepon (Dial) dengan cara kombinasi penggabungan 2 nada. Sistem yg digunakan sama seperti prinsip scanning keypad dengan mengkombinasikan matrix baris dan kolom, dimana tiap penekanan dial akan menggabungkan 2 buah nada yg berbeda. Matrix baris dan kolom yang dipakai seperti berikut :


1209 Hz1336 Hz1477 Hz1633 Hz
697 Hz123A
770 Hz456B
852 Hz789C
941 Hz*0#D

Contohnya ketika menekan tombol 1 maka akan keluar gabungan nada 679 Hz dan 1209 Hz.


Selanjutnya sinyal suara ini dikirimkan ke sentral telepon dan kemudian diterjemahkan melalui perangkat telephony. Dengan semakin berkembangnya dunia elektronika maka sekarang ini dapat diperoleh chip decoder DTMF dengan harga yg sangat murah. Beberapa site di google juga memberikan cara untuk membuat DTMF decoder dengan perangkat elektronika diskrit OP-AMP sehingga banyak hobbier's elektronika menggunakan DTMF decoder sebagai remote jarak jauh.



Jika ingin melihat penjelasannya melalui video dibawah ini :



* courtesy of wikipedia


Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (5) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (18) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika