Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Selasa, 01 Januari 2013

Script Break Down - Episode Love Hurt






SELAMAT TAHUN BARU 2013 kepada para pembaca setia blog tercinta. Dengan semangat baru di tahun yang baru ini kita mulai dengan pembahasan script-script yang terdapat di blog ini karena ada beberapa teman yang merasa "terintimidasi" dengan bahasa pemrograman yang dianggap terlalu susah. 

Kali ini kita akan membahas script dari percobaan led matriks  "love hurt" yang ditulis agustus 2011. Project love hurt ini juga terdapat dalam paket belajar dasar microcontroller  yang dapat anda pesan dengan harga yang cukup terjangkau oleh  kantong anak SMA sekalipun.

Seperti pada posting led matrix love hurt rangkaian yang digunakan seperti skematik berikut ini :



Rangkaian nya sangat simple, sesimple scriptnya juga dan marilah kita break down scriptnya


HEADER


#define F_CPU 1000000UL
#include < avr/io.h >
#include < util/delay.h >
#include < avr/pgmspace.h >
#include < string.h >
#include < avr/eeprom.h >

Pada penjelasan terdahulu mengenai dasar-dasar bahasa GCC maka dapat dilihat pada header terdapat inisialisai dari beberapa parameter. Yang pertama adalah #define F_CPU yang menjelaskan clock microcontroller yang digunakan. Berdasarkan skematik rangkaian dapat dilihat jika microcontroller attiny2313 yang dipakai tanpa menggunakan xtal sehingga dapat dikatakan memakai internal clock (Calibrated RC Oscillator). Secara default ketika ic attiny2313 keluar dari pabrik memiliki clock internal 8MHz dengan pembagian CLKDIV8=ON yang berarti clock dibagi 8 sehingga menghasilkan angka 1MHz. Untuk melihat clock yang dipakai dapat dilihat pada pembacaan fusebit, dapat dilakukan melalui menu programming pada AVRSTUDIO.

  
Image Hosted by PicturePush - Photo Sharing


Selanjutnya didalam header dituliskan beberapa include yang berguna dalam script love hurt seperti definisi kaki micro (io.h) ,delay.h sebagai pengatur delay waktu, pgmspace.h sebagai trick memanfaatkan flash memory sebagai static ram, string.h sebagai pengolah data berupa string dan eeprom.h yang memudahkan penulisan script untuk akses eeprom (memory non-volatile / tidak hilang saat micro tanpa power) .


DEFINISI VARIABEL , RAM & EEPROM


//Progmem simpannya di FLASH memory

const char love1[] PROGMEM =
{
0b0011110,
0b0100001,
0b1000010,
0b0100001,
0b0011110

};

const char love2[] PROGMEM =
{
0b0001100,
0b0010010,
0b0100100,
0b0010010,
0b0001100

};

const char L[] PROGMEM ={0x7f, 0x7f, 0x40, 0x40, 0x20};
const char O[] PROGMEM ={0x3e, 0x7f, 0x41, 0x41, 0x3e};
const char V[] PROGMEM ={0x3f, 0x7e, 0x40, 0x20, 0x1f};
const char E[] PROGMEM ={0x7f, 0x7f, 0x49, 0x49, 0x41};
const char H[] PROGMEM ={0x7f, 0x7f, 0x08, 0x08, 0x7f};
const char U[] PROGMEM ={0x3f, 0x7f, 0x40, 0x40, 0x3f};
const char R[] PROGMEM ={0x7f, 0x7f, 0x11, 0x29, 0x46};
const char T[] PROGMEM ={0x03, 0x03, 0x7f, 0x03, 0x02};

const char creature[]={0x4e, 0x31, 0x35, 0x31, 0x4e}; //simpan di memory/RAM aja

uint8_t EEMEM tengkorak[5]= {0x1e, 0x75, 0x61, 0x75, 0x1e}; //simpan di EEPROM

uint8_t EEMEM pacman[5]= {0x26, 0x67, 0x67, 0x7f, 0x3e}; //simpan di EEPROM


char dotnya[5],scrolnya[7];



Untuk mengetahui angka hexa yang terdapat dalam array ada lebih baiknya terlebih dahulu membuka software generator dot matrix yang dapat dilihat disini.

Pada penulisan array diatas ada 3 type yang dipergunakan yaitu RAM, PROGMEM dan EEMEM. Kenapa mesti seperti ini ya karena dikarenakan attiny2313 yang memiliki kapasitas RAM yang super irit yaitu 128byte saja, sehingga untuk menambah memory maka kita manfaatkan memory flash (program) yang cukup lumayan 2048byte atau 2Kbyte (ini aja masih kecil banget). Untuk memanfaatkan flash diperlukan inisialisasi tambahan berupa PROGMEM dan tidak bisa dipakai langsung seperti halnya jika ditempatkan pada RAM umum, harus ada proses memindahkan flash PROGMEM menuju memory RAM. Tentunya tidak semuanya tapi yang akan diolah saja yang dipindahkan. Pada inisialisasi variabel array diatas terdapat 2 buah array RAM yaitu dotnya[5] dan scrolnya[7] yang akan ditimpa dengan isi PROGMEM jika dibutuhkan.

Pada project lovehurt diperlihatkan juga cara mengakses memory EEPROM dengan inisialisai berupa EEMEM. Tujuan menggunakan memory EEPROM adalah sifatnya yang tidak terhapus jika baterai atau power dimatikan (non-volatile memory)


BAGIAN MENULIS KE LED MATRIX

void tulis(uint8_t lama)
{
  uint8_t a,b;

for(a=0 ; a<lama ; a++)
   {
   for(b=0 ; b<5 ; b++)     
  {
         PORTB = ~(1<<b) ;
         PORTD = dotnya[b];
                _delay_ms(2);
  }

   }
}


void geser(uint8_t lama)
{
  uint8_t a,b;
   for(a=0 ; a<11 ; a++)     
    {
    if( a<6) 
      { 
                for(b=0 ; b<(5-a) ; b++)  dotnya[b]=0x80;
                for(b=(5-a); b<5 ;b++) dotnya[b]=scrolnya[b-5+a];
     
                tulis(10);
        }
    else if (a==6) tulis(lama);

    else 
       {        for(b=0 ; b<11-a ; b++) dotnya[b]=scrolnya[a-5+b];
                for(b=(11-a); b<11 ;b++) dotnya[b]=0x80;  
      
                tulis(10);
       }     
     }  
}

void naik (uint8_t lama)

{ uint8_t q,step=0;
  
  
  while(step!=16)
   {
 if( step <8)
    {   
                for(q=0 ; q < 5 ; q++) dotnya[q] = scrolnya[q] << (7 - step) ; 

                tulis(10);
           } 
   
        else if (step == 8)
           {    
             tulis(lama); 
    
           }      
 else 
    {   
              for(q=0 ; q < 5 ; q++)  dotnya[q] = scrolnya[q] >> (step - 7) ;  
          
              tulis(10);
     } 
        step++; 
   }    
}

}

Nah inilah bagian utama dari penggerak tulisan geser kiri atau naik. Perhatikan pertama bagian function tulis dimana terdapat isian variabel lama yang berarti lama looping dieksekusi yang akan menentukan lama tulisan ditampilkan. Begitu pula jika ingin menggeser maka variabel lama perlu dimasukkan untuk menentukan lama nya teks diam setelah digeser.

Bagaimana sih cara menghidupkan dotmatrix ? sebaiknya baca penjelasannya disini . Jadi pada intinya nilai hexa yang diinisialisaikan pada array diawal berjumlah 5 buah array. Sedangkan bit yang digunakan adalah 7 bit karena memang dot matrix yang dgunakan bertype 5x7 (5 kolom  x 7 baris) . Perhatikan loop berikut :


 for(b=0 ; b<5 ; b++)
{
PORTB = ~(1<<b) ;
PORTD = dotnya[b];
                 _delay_ms(2);
}


Skematik menunjukkan bahwa kolom di kontrol oleh port B0 - B4 dan baris dikontrol oleh port D0 - D6. Loop diatas menunjukkan proses geser kolom (scanning) dengan perintah PORTB = ~(1<<b)  yang artinya angka 1(biner) digeser ke sebelah kiri  sebanyak dari nilai b kemudian dinegasi .  Variabel b mengontrol pergeseran berdasarkan loop. Jika kolom dot matrix '0' akan menyebabkan LED pada baris yang mendapat bit '1' menyala. Hal ini dapat dikatakan kolom aktif LOW dan baris aktif HIGH. Urutan loop dari scanning pada PORTB seperti berikut (11110) , (11101) ,(11011) ,(10111) ,(01111).

Ingat penjelasan terdahulu bahwa array yang ada pada flash (PROGMEM) atau EEPROM harus dipindahkan kedalam array memori RAM  dotnya[b]. Sekali lagi variabel b berperan dalam menentukan array baris yang sesuai dengan kolom yang sedang aktif atau mendapat scanning "LOW" (0).

Untuk proses geser ke kiri dan geser keatas ada sebuah variabel yaitu step yang berfungsi sebagai penanda posisi pergeseran yang sedang tampil sehingga text yang tampil pada dot matrix memiliki efek bergeser. Selebihnya yang diperlukan hanya proses kreatif mengeser-geser bit dari baris berdasarkan loop yang sedang berjalan dan dipindahkan ke array scrolnya[ ].


MAIN PROGRAM



int main(void)
{
 DDRD = 0b1111111; // untuk baris
 DDRB = 0b11111;  // untuk kolom

 PORTD =0; // Set all pins low
 PORTB =0b11111; //matikan layar
    
    
 
 
 while(1)
 {
    // yang ini nulis langsung 
  
     strncpy_P(dotnya,love2,5);
     tulis(20);
     strncpy_P(dotnya,love1,5);
     tulis(40);
     strncpy_P(dotnya,love2,5);
     tulis(20);
     strncpy_P(dotnya,love1,5);
     tulis(40);
     strncpy_P(dotnya,love2,5);
     tulis(20);
     strncpy_P(dotnya,love1,5);
     tulis(40);     

//yang ini pake function geser 

     strncpy_P(scrolnya,L,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,O,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,V,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,E,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,H,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,U,5);
     geser(50);
     strncpy_P(scrolnya,R,5);
     geser(50); 
     strncpy_P(scrolnya,T,5);
     geser(50); 

//geser ambil dari RAM
 
     strncpy(scrolnya,creature,5);  //tanpa _P karena ambil di RAM
     naik(50); 
 
//ambil dari eeprom ..mengirit..

     eeprom_read_block((void*)&scrolnya,(const void*)&tengkorak, 5); 
     naik(50);

     eeprom_read_block((void*)&scrolnya,(const void*)&pacman, 5); 
     geser(50);

   }
 
 return 0;
}



Pada bagian awal dari function main( ) terdapat inisialisai port dari attiny yang digunakan yaitu PORTB dan PORTD yang kesemuanya diberi bit 1 yang artinya port tersebut dipakai sebagai port output.

Script yang digunakan untuk memindahkan memory flash (PROGMEM) menuju RAM adalah  operasi string strncpy_P, ingat array dari char (8byte) dapat dianggap sebagai string,   seperti contoh  strncpy_P(dotnya,love2,5)  yang artinya isi dari array dotnya[ ] diisi dengan array dari array PROGMEM love2. Jika diambil dari RAM langsung maka operasi copy ini menggunakan strncpy( ) tanpa _P.

Untuk pemindahan isi dari EEPROM menuju RAM menggunakan syntax eeprom_read_block ( *pointer_ram_tujuan, *posisi_memori_eeprom, jumlah blok ), seperti contoh  eeprom_read_block((void*)&scrolnya,(const void*)&tengkorak, 5). Jangan dipusingkan dengan void dan * (pointer) karena itu hanya atribut yang menyatakan type data diabaikan.


MUDAH BUKAN ? jika ada pertanyaan atau request script break down yang lain akan saya bahas dengan senang hati.


SELAMAT TAHUN BARU 2013 KAWAN



Share:

Senin, 31 Desember 2012

[Part 3] Belajar dasar bahasa GCC - Kondisi Percabangan dan Pengulangan


Setiap bahasa pemrograman memiliki suatu proses yang dinamakan "conditonal statement". Yang dimaksud sebagai contional statement adalah percabangan dimana terdapat beberapa pilihan jalannya program sesuai dengan kondisi yang terjadi.
















Sementara itu pengulangan atau looping adalah proses pengulangan dari suatu perintah dimana bisa diberikan sebuah atau lebih kondisi yang menyebabkan pengulangan atau looping akan berhenti. Secara flowchart dapat digambarkan seperti berikut:

for.gif (383×402)


Kondisi Percabangan


Dalam bahasa C terdapat beberapa kondisi percabangan yang sering kita temui. Kita akan bahas satu persatu dengan contoh-contoh yang sering dipakai pada project di blog ini.

IF



if(kondisi == 1)
{
  //script 1

}

else if(kondisi == 3 || kondisi == 4)
{
  //script 2

}
 else if(kondisi <= 10 && kondisi >5)
{
   //script 3

}

else
 {   

 //script kondisi terakhir

}



Ada yang perlu diperhatikan pada percabangan yaitu selalu ada kondisi pembanding. Kondisi pembanding yang terdapat pada bahasa C adalah:


Pembanding sederhana:

==         Sama dengan

!=         Tidak sama dengan

<           Kurang dari

>           Lebih besar dari

<=         Kurang dari atau sama dengan

>=         Lebih besar dari atau sama dengan


Pembanding logika :

Hal ini dapat menggabungkan pembanding untuk mendapatkan logika yang lebih kompleks

&&         Dan (and)

||             Atau (or)



secara umum proses pencabangan IF .. ELSE  atau   IF .... ELSE IF ....ELSE membandingkan satu kondisi dengan kondisi yang lain , dan dapat juga menggabungkannya dengan tambahan pembanding logika. Untuk pencabangan IF .... ELSE IF ...dst .. yang terdiri dari banyak kondisi ELSE IF maka pencabangan akan menjalankan perintah pada kondisi yang benar kemudian mengabaikan yang lainnya. Perlu diingat jika eksekusi dari pencabangan mengikuti urutan atas ke bawah sehingga penempatan dari statement kondisi sangat penting.


SWITCH

Pola pencabangan yang lain adalah metode switch case seperti pada contoh berikut :


ISR(USART_RX_vect)

{ 

 char databyte;

 databyte = UDR; 



     switch (databyte)       

  {
     

    case 0xD : {  

             kirim_text(menu) ;

              break; }

    case '1' : {  

                     PORTB ^=(1<<0);

                     break; }

    case '2' : {

            
             PORTB ^=(1<<1);


                break; }

    default :{   
              PORTB |=(1<<1);
              break;}
  }  

}

Ketika mendefinisikan ekspresi kondisi yang hasilnya akan mengarah pada pelaksanaan program yang spesifik dan umumnya berjumlah banyak maka dapat menggunakan "switch".  Hasil yang berbeda tercantum dalam tiap tubuh "case" dari pernyataan switch dan setiap case memiliki eksekusi sendiri. Tubuh pernyataan switch dibatasi dari pembukaan ke penutupan kurung  kurawal: "{"   "}" dan jika memerlukan eksekusi tunggal maka diberikan perintah terminasi "break".  Sintaks dari kondisi switch seperti berikut :


switch(Expression)
{
    case Choice1:
        Statement1;
    case Choice2:
        Statement2;
    case Choice-n:
        Statement-n;
}






PENGULANGAN / LOOPING 


Pengulangan membantu program untuk menghemat penulisan pada urutan syntaxnya dengan memberikan kondisi keluar tertentu. Loop yang paling dasar adalah for(;;), yang memiliki 3 buah isian didalamnya berupa "kondisi awal" ; "kondisi keluar" ; "proses update" ; . Jika for tanpa isian seperti contoh for ( ; ; ) maka akan menciptakan looping tidak berhingga yang tak akan pernah selesai.


void proses (void) 

{
int a;


for(a=0; a < 10 ; a++) 
   {
      PORTB = a;
      PORTC = (10 - a) ;
   }

}


script diatas memiliki penjelasan bahwa nilia a berawal pada angka 0, akan diulang terus bila nilai a lebih kecil dari 10  sedangkan kondisi update nilai a ditambah 1 tiap pengulangan. Jadi nilai a bermula dari 0 diteruskan menuju 1,2,3,4,5,6,7,8,9  kemudian pada saat nilai a mencapai nilai 10 maka loop akan  selesai.


Jenis looping yang lain memiliki pola yang sama yaitu while(condition) {  }  dan do { } while(condition). Kondisi keluar dari loop ditentukan pada awal atau akhir namun memiliki pola yang sama yaitu kondisi awal dan akhir harus dirubah berdasarkan pengulangan atau kondisi luar ,seperti contoh berikut :




int a;
a=0;
while(a < 10)
{
  PORTB=a;
  PORTC=(10-a);

   a++;
}
a=0;


do
{
PORTB=a;
a++;
}
while(a <10)


while(bit_is_set(PIND, PIND3) )
{

PORTB|=_BV(PB3);
 
}


Ingat jika kondisi dari variabel harus di inisialisasikan terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan kesalahan dan warning saat dicompile. Contoh yang terakhir menunjukkan bahwa kondisi looping akan berhenti jika ada perubahan nilai dari luar , dalam hal ini nilai logika biner dari port microcontroller PIND3 .


SELAMAT BELAJAR


Share:

Minggu, 30 Desember 2012

[Part 2] Belajar dasar bahasa GCC - Function & Array

png00002.png (1329×937)
Bagian kedua dari tutorial akan membahas susunan scipt GCC yang digunakan sebagai bahasa pemrogramman microcontroller. Setelah sebelumnya kita membahas bagia header, maka sekarang kita bahas mengenai "function". Dalam bahasa C  semua kode dieksekusi berada dalam suatu function. Function adalah sebuah blok yang mempunyai nama  yang melakukan tugas dan kemudian akan mengembalikan kontrol ke pemanggil. Perhatikan bahwa bahasa pemrograman lain mungkin membedakan antara "function", "subroutine", "subprogram", "procedure", atau "metode" -  sedangkan dalam C hal ini semuanya sama dan bernama function.  Array dalam Bahasa C  dapat didefinisikan sebagai jumlah lokasi memori, yang masing-masing dapat menyimpan tipe data yang sama dan yang bisa menjadi referensi melalui nama variabel yang sama.


FUNCTION

Sebuah function sering dieksekusi (dipanggil) beberapa kali, dari beberapa tempat yang berbeda, selama eksekusi dari sebuah program. Setelah menyelesaikan subrutin, program ini akan bercabang dan kembali ke titik setelah dimana function ini dipanggil. Function adalah alat pemrograman yang kuat yang merupakan salah satu kelebihan bahasa C.


Secara umum pada pemrograman microcontroller berbasis GCC - Winavr, pola function paling utama adalah seperti berikut:


int main(void)

{  
  uint8_t a;
  DDRA  |= (1<<PA6)|(1<<PA7); //port yg digunakan PA6 & PA7  
  a=100;
  while(1)

   {    
    
  a=200;
    }
   
   return 0;

  }


function yang bernama main() merupakan function utama dimana awal dari program microcontroller dimulai. Function ini sebaiknya diberikan tipe data yang akan di kembalikan (return) karena beberapa compiler menanggap semua function itu sama. Jika tidak diberi type maka di depan main diberikan tanda void. Trus kenapa di dalam kurung terdapat void juga ? perhatikan jenis function berikut ini.




void coba_fungsi_1(void)

{  DDRA  |= (1<<PA6)|(1<<PA7);
//isi fungsi bebas ................
}


 int coba_fungsi_2(int var_a,  int var_b  ) 
 {
int var_c;
 
var_c = var_a + var_b ;
   
return (var_c);
   
  }
  
function yang berisikan kata-kata void berarti bahwa type dan variabel dari function tidak digunakan. Bandingkan dengan contoh function yang ke dua yang bertype integer dengan 2 buah variabel didalam kurung, yang jika dipanggil menggunakan perintah seperti berikut :


int main(void)

{  

int output;

 //panggil function1

    coba_fungsi_1();

  //panggil function2

   output = coba_fungsi_2(5, 3);


 // nilai dari variabel output =  8


  }



ARRAY

Array adalah penamaan kolektif yang diberikan kepada sekelompok data pada memory dalam jumlah yang sama. Jumlah yang sama ini contohnya bisa berupa nilai dari 100 siswa, jumlah kursi di rumah, atau gaji dari 300 karyawan atau usia dari 25 orang siswa. Jadi array adalah kumpulan elemen yang sama. Biasanya array dari banyak karakter disebut sebagai "string" array. Semua elemen dari setiap array yang diberikan harus dari jenis yang sama semisal kita tidak bisa memiliki sebuah array dari 10 buah nomor , yang 5 bertipe integer dan 5 sisanya bertipe uint8_t.

Contoh array yang sering dipakai dalam project-project di blog ini adalah array untuk data teks pada project led matrix "love hurt".



const char love[5]  =

{

0b0011110,

0b0100001,

0b1000010,

0b0100001,

0b0011110



};


const char L[5]  ={0x7f, 0x7f, 0x40, 0x40, 0x20}; 

const char O[5] ={0x3e, 0x7f, 0x41, 0x41, 0x3e};


char isinya[5],hasilnya[10];


const char creature[]={0x4e, 0x31, 0x35, 0x31, 0x4e}; 

uint8_t EEMEM tengkorak[5]= {0x1e, 0x75, 0x61, 0x75, 0x1e}; 




Dapat dilihat bahwa array memiliki nilai yang dapat di inisialkan terlebih dahulu atau nilainya kosong. Besar dari data yang dipesan untuk array sebaiknya di tentukan namun jika datanya seragam dapat juga dikosongkan. Array ini dapat kemudian dipindahkan ke dalam variabel lain ataupun di ubah nilainya.




int main(void)

{


  
//memindahkan data dari data yang sudah ada ke memory lain
 isinya[0]=creature[0]
 isinya[1]=creature[1];   
 isinya[2]=creature[2];
 isinya[3]=creature[3];   
 isinya[4]=creature[4];


//merubah data dari array secara sengaja

love[4]=0b0001100;

 
}





Jadi perlu diperhatikan ukuran dan jenis dari array yang akan dipindah-pindah haruslah sesuai.


nantikan pembahasan part#3  yang lebih seru pada lain waktu


Share:

Sabtu, 29 Desember 2012

[Part 1] Belajar dasar bahasa GCC - bahasa untuk programming Microcontroller

meditate.jpg (1280×1112)

Gnu Compiler Collection merupakan sebuah project compiler berbasis open source untuk beberapa bahasa pemrograman. Karena sifatnya yang "terbuka" inilah membuat pengembang bahasa pemrograman untuk microcontroller memilih bahasa C yang digabungkan dalam environment GCC, sebagai bahasa pemrogramman pada beberapa compiler seperti WINAVR atau TOOLCHAIN.

Kali ini akan kita bahas GCC yang digunakan paling umum untuk menyusun script dari pemrogramman AVR yang digunakan umum pada AVR STUDIO yatu WINAVR. Atmel sebagai produsen microcontroller AVR memiliki beberapa kerjasama dengan bahasa pemrograman lain seperti IAR akan tetapi banyak juga yang memilih versi gratisnya dengan menginstall plugin WINAVR. Pola pemrograman dari winavr umumnya seperti berikut :


HEADER


#define F_CPU 4000000UL
#include <avr/io.h>
#include <avr/interrupt.h>
#include "coba.h"

uint8_t jam,menit,detik,show;

#define hidup PORTB|=_BV(PB3)



Pada  bagian header ini dinyatakan beberapa syntax yang berhubungan dengan pre-processor (#define),  variabel global serta  "include" yang merupakan rujukan compiler untuk menyertakan file-file eksternal. mari kita bahas satu persatu.


#define nama kondisi

Setelah #define terdapat  dua buah kalimat yang dipisahkan dengan spasi. Kalimat sebelah kiri merupakan rujukan sedangkan sebelah kanan merupakan proses yang dilakukan. Seperti contoh diatas maka dapat diartikan bahwa setiap syntax yang ditulis sebagai "nama" akan berubah menjadi "kondisi", contoh lain #define F_CPU 4000000UL berarti setiap syntax pada script yang berisikan "F_CPU" maka akan digantikan dengan "4000000UL" .

Jika ditulis seperti ini #define hidup PORTB|=_BV(PB3) maka setiap kita menulis  " hidup; " pada syntax maka akan terjadi kejadian pada port B3 akan menjadi "high" atau kalau dikasi LED akan menyala. Kenapa? karena syntax hidup telah diartikan sebagai syntax PORTB|=_BV(PB3) yang merupakan syntax untuk menghidupkan port B3.

Berguna banget apabila kita menggunakan perulangan "kondisi" yang banyak sehingga menyingkat dalam penulisan dan mempermudah proses tracing atau debuging error(kesalahan) syntax serta jalannya dari program yang diinginkan.


#include "nama.file"

Bagian ini untuk melakukan penyertaan compiling kepada file-file external. Contoh yang paling gampang adalah #include <avr/io.h> dimana compiler akan menyertakan directory pada instalasi WINAVR pada folder "include/avr" . File io.h merupakan file yang berisikan definisi port input output yang disesuaikan dengan jenis IC microcontroller yang digunakan. Include yang lain juga sangat berguna dan disesuaikan dengan kebutuhan, contohnya delay.h yang berhubungan dengan delay, interrupt.h yang berhubungan dengan interupt, string.h yang berhubungan dengan operasi string dan lain sebagainya. Untuk itu dapat dibaca pada website WINAVR di : http://winavr.sourceforge.net.

Untuk file include yang menggunakan tanda petik merupakan penyertaan file lokal yang diletakkan di folder atau direktori yang sama dengan direktori project


int variabel;

Untuk menyimpan suatu nilai pada memory maka diperlukan pemesanan lokasi variabel terlebih dahulu. GCC memiliki cara dinamis untuk menempatkan memory sehingga memudahkan dalam penyusunan. Variabel ini tentunya harus diberitahukan jenisnya sehingga dapat dipesankan sesuai kebutuhan. Contoh dari type variabel yang sering digunakan adalah seperti berikut :

- unsigned : menyatakan kalau type variabel berupa 8 bit sehingga nilainya antara 0-255, sama seperti char
- int : integer, merupakan memory 16 bit memiliki nilai antara -32768 sampai + 32767

ada beberapa type integer yang dapat diambil dengan menggunakan #include <inttypes.h>

- uint8_t  : 8 bit
- uint16_t: 16 bit
- uint32_t: 32 bit

sebagai contoh kita akan menyompan data karakter huruf, cukup dengan menggunakan unsigned char atau char saja karena karakter ascii merupakan data dengan lebar 8 bit. Sedangkan untuk perhitungan timer 16 bit maka sebaiknya menggunakan uint16_t yang memiliki lebar data 16 bit dan selalu bernilai positif.



bersambung di part#2
Share:

Jumat, 21 Desember 2012

AISI555 in action di Majalah Reload Vol.17

Majalah Reload merupakan majalah komunitas AIRSOFTGUN yang terbit dua bulan sekali. Terdapat rubrik Do IT Yourself dimana para pembaca diajak untuk membuat modifikasi atau alat khusus dari bahan-bahan yang mudah didapat. Aisi555 diberi kesempatan untuk mengisi rubrik DIY pada vol. 17 - desember 2012 . Pembahasan timer ini akan dibahas 2 bulan kedepan , jika berminat merangkai diharap membeli majalahnya saja !




Segera dapatkan Majalahnya di toko buku terdekat !

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (26) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (7) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (24) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika