Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

  • IC Timer 555 yang Multifungsi

    IC timer 555 adalah sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai pembangkit timer, pulsa dan aplikasi osilator. Komponen ini digunakan secara luas, berkat kemudahan dalam penggunaan, harga rendah dan stabilitas yang baik

  • Ayo Migrasi TV Digital

    Kami bantu anda untuk memahami lebih jelas mengenai migrasi tv digital, apa sebabnya dan bagaimana efek terhadap kehidupan. Jasa teknisi juga tersedia dan siap membantu instalasi - setting perangkat - pengaturan antena dan distribusi televisi digital ke kamar kos / hotel

  • Bermain DOT Matrix - LOVEHURT

    Project Sederhana dengan Dot Matrix dan Attiny2313. Bisa menjadi hadiah buat teman atau pacarmu yang ulang tahun dengan tulisan dan animasi yang dapat dibuat sendiri.

  • JAM DIGITAL 6 DIGIT TANPA MICRO FULL CMOS

    Jika anda pencinta IC TTL datau CMOS maka project jam digital ini akan menunjukkan bahwa tidak ada salahnya balik kembali ke dasar elektronika digital , sebab semuanya BISA dibuat dengan teknologi jadul

  • Node Red - Kontrol Industri 4.0

    Teknologi kontrol sudah melampaui ekspektasi semua orang dan dengan kemajuan dunia elektronika, kini semakin leluasa berkreasi melalui Node Red

Tampilkan postingan dengan label 555. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 555. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Juni 2021

[ OP-AMP ] Rangkaian Oscilator Dengan Op-Amp Bukan IC 555

Praktek kali ini saya akan menunjukkan cara membuat osilator stabil hanya dengan satu op amp, beberapa resistor dan kapasitor. Seperti banyak yg saya tulis di blog ini, IC timer 555 cukup populer dan dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang persegi atau untuk membuat LED berkedip. Lalu bagaimana jika kehabisan IC 555 dan hanya ada IC Op-Amp dirumah ? Ayo kita rakit.




Carilah di kotak komponen disekitar atau mungkin Anda memiliki op-amp di sirkuit tak terpakai. Sirkuit saya ini memanfaatkan op-amp yg menggabungkan umpan balik positif dan umpan balik negatif yang tertunda oleh kapasitor yang harus diisi melalui resistor. Untuk memahami cara kerjanya mari kita mulai dengan membayangkan bahwa kapasitor adalah benar-benar habis. 




Ini berarti bahwa input pembalik adalah pada nol volt pembagi tegangan ini membawa input non-pembalik menjadi satu setengah vcc. Karena ini lebih tinggi dari input maka non-pembalik output menjadi tinggi. Pada titik ini umpan balik positif meningkatkan tegangan sebelumnya menjadi dua pertiga vcc yang tidak mengubah apa pun kecuali kapasitor mulai mengisi.


Setelah tegangan kapasitor melebihi dua pertiga vcc output menjadi rendah ini membawa input non-pembalik ke sepertiga vcc melalui resistor umpan balik dan kapasitor mulai terpakai. Ketika tegangan kapasitor turun di bawah sepertiga vcc output kembali tinggi dan siklus berlanjut berulang-ulang.


Dari semua penjelasan diatas berarti bahwa frekuensi tergantung pada kapasitor dan nilai resistor, misalnya dengan kapasitor 47 mikrofarad dan resistor 10k saya mengukur periode sekitar 1 milidetik atau 0,67 detik ini memberikan frekuensi kurang lebih satu setengah hertz.




Jika Anda bertanya-tanya apa teori dasarya dari frekuensi maksimum? Mari kita pertimbangkan waktu naik sekitar 16 mikrodetik dan waktu jatuh serupa dengan beberapa perhitungan ini memberi kita 31 kilohertz, angka ini sama sekali tidak realistis namun saya menemukan bahwa pada 10 kilohertz masih memiliki bentuk gelombang persegi yang layak dan ya saya tahu itu menyedihkan di tampilan oskiloskop.




Tetapi perhatikan bahwa judulnya tidak mengatakan cara membuat osilator yang sangat cepat dan jika Anda bertanya-tanya apa ini benjolan kecil di grafik?  Itu disebabkan oleh induktansi regangan pada kawat di dalam resistor. 


Jadi sekarang Anda tahu cara membuat osilator stabil dengan hanya menggunakan op-amp bekas atau leles-leles sirkuit tak terpakai dan beberapa komponen tambahan. Saya berharap tulisan ini bermanfaat dan menghibur. Jika Anda memiliki keraguan atau pertanyaan tulis di komentar saya akan membaca semuanya dan mencoba menjawabnya.


Sumber : 5VLogic

Share:

Jumat, 25 Desember 2020

DIY - LED Berjalan Efek Hujan / Rain Fade

 



Blog ini banyak membahas tentang animasi LED sejak bermula pada tahun 2010an , dimana saya sering kali menggunakan IC sequencer 4017 digabung dengan clock menggunakan IC ajaib timer 555 sebagai penggerak clock. Lalu bagaimana jika efek yang diharapkan seperti lampu led murah meriah yang dijual di pinggir jalan? Ternyata kita harus memanfaatkan IC shift register 74HC164 / 595 yang biasanya dalam dunia elektronika digital dipakai sebagai driver LED MATRIX. 


Tidak berlama-lama lagi, kita akan bahas komponen yang diperlukan seperti ini :


1 buah IC 74HC164


1 buah ic 555


1 buah transistor NPN BC547 / 2N3904 


Beberapa buah LED
1 buah ELCO 4.7 micro farad
Trimpot 10K ohm
Sejumlah 100 ohm resistor (disamakan dengan jumlah LED)
3 buah 10k ohm resitor

Breadboard



Jangan lupa sediakan 5volt power supply / adaptor, bisa menggunakan charger HP bekas juga ya...

Rangkaiannya seperti ini nih :



Rangkai komponen pelan-pelan pada breadboard.




Untuk menghasilkan efek yang lebih menarik, maka jumlah led bisa diperbanyak dengan memparalelkan LED menjadi 3 buah tiap output IC dan bisa disusun diatas PCB seperti ini :




SELAMAT MENCOBA

Share:

Minggu, 08 Juni 2014

Dukun Fusebit Mengalahkan Fusebit Doctor !


Pernah mengalami masalah ic tidak response setelah mengubah fusebit clock pada microcontroler AVR ? 
Anda lupa clock yg digunakan atau Xtal yang akan disolder entah kemana ?
Duit cekak di penghujung bulan sementara tugas sudah deadline ?



DUKUN FUSEBIT AKAN MEMBANTU ANDA !



Anda tidak perlu menggunakan Fusebit Doctor yg dijual dipasaran atau rangkaian njlimet lainnya




Cukup Menggunakan Praktek dasar timer 555 yang ada disini



Dengan Menggunakan Rumus  Frequency = 1.44 / [C*(R2 + 2*R1)] 
Maka buatlah clock dengan frekuensi 500khz- 1Mhz dan hubungkan dengan kaki output (3) dari timer 555 menuju  XTAL1 pada ic microcontroller AVR anda.



Putar-putar VR/ Trimpot sehingga memiliki resistansi berkisar 20k - 30 k ohm dan hubungkan avr ke isp programmer seperti biasa ( disarankan menggunakan stk500/avrisk mk2, rangkai micro seperti biasa dan jangan lupa di beri vcc/gnd/pull up di rst). Jika Read signature berhasil maka lakukan perubahan Fusebit seperti biasa (ubah ke default internal RC saja)

Contoh ubah fusebit di avrstudio 4



Syarat dan ketentuan:

  • IC microcontroller dalam keadaan BAIK, hanya fusebit clock nya saja yg salah atau lupa
  • Port SPI masih dalam posisi ENABLE, jika tidak maka perlu HVPP (high Voltage Parallel Programming) atau menggunakan universal programmer (All-7/All-100) yg biasanya ada di toko yg melayani pengisian EEPROM Player DVD/TV




TUNGGU APALAGI ... 
SELAMAT MENCOBA !!
Share:

Sabtu, 08 Februari 2014

[Tutorial] Remote Control dengan 38kHz Infra red Menggunakan NE555 dan HT12D/E


Semakin asyik dengan project non micro nih...ya tanpa micro biar orang yg sedikit jadul dan mungkin lemot (sorry ya) bisa berpartisipasi juga. Kali ini akan bermain dengan remote control berbasis inframerah, dimana ada sebuah modul Tx Rx 38khz saya beli di pasar genteng surabaya. Modul ini sangat simple dengan menggunakan pembangkit sinyal menggunakan IC favorit blog ini...timer NE555 !


38kHz Protocol for Infra Red


Ketika remote untuk televisi dikreasikan oleh zenith , para pemilik anjing peliharaan mengeluh karena anjing mereka terbangun atau menggonggong ketika ada yg memencet tombol remote. Saat itu frekuensi yg digunakan berupa audio ultrasonik diatas 20khz dan masih dapat didengar suaranya oleh anjing. Maka muncullah inovasi dari NEC dan Philips dengan menggunakan sinyal inframerah (yg tidak terlihat) dan frekuensi 36kHz-40kHz yg dipilih karena hampir tidak ada sumber alam yg menghasilkan atau terpengaruh oleh frekuensi di range ini. 

Saya menjadi bingung ..kenapa harus dimodulasikan menjadi 38kHz, padahal jika led infra di ON OFF saja sudah dapat memberikan sinyal clock/data serial. Ahh biarkan saja ini menjadi sejarah para engineer di NEC dan Philips..sebaiknya saya cari aja perbedaan antara INFRA tanpa modulasi dan yang termodulasi melalui modul buatan Innovative Electronics (DT-IO Infra Tx/Rx). Rangkaiannya simple kok...

Modul Tx (klik biar lebih jelas)

Modul transmitter menggunakan IC 555 sebagai pembangkit frekuensi dan IC TTL 7400 sebagai pembalik logika dari input yg diberikan. Input bisa diberikan dengan tegangan beragam baik TTL/CMOS/RS232. Perhatikan jumper harus dipasang sesuai dengan mode aktif dari sinyal input dan output infra red yg diinginkan.

Modul Rx (klik biar lebih jelas)


Komponen utama adalah phototransistor yg khusus digunakan untuk komunikasi infra merah yg umumnya ditemukan diremote televisi berkode TSOP4838. Komponen lainnya hanya sebagai pembatas tegangan dan pembalik logika. Saya kemudian menyusun kedua modul ini diatas breadboard dan menggunakan inputan berupa tombol / switch tactile.


Untuk mencocokkan frekuensi dari oscillator 38khz menggunakan 555 maka perlu dikalibrasikan melalui trimpot kecil (digambar warna putih). Jika menggunakan oscilloscop maka simple aja ketika input di ground ( jumper posisi 1-2 semua) maka output dari kaki led infra bernilai 38khz. Jika tidak mempunyai oscilloscop maka cukup dengan memasang receiver dan output dihubungkan ke LED dan input transmiter di groundkan. Putar trimpot transmitter sampai led di receiver menyala tanpa kedip.



Rangkaian diatas merupakan infra merah tanpa modulasi dan output dari receiver bisa nyala kok ! Lalu apa bedanya ? coba deh pantulkan infra rednya dan jauhkan dari receiver, lihat mana yg masih diterima oleh TSOP4838. Tentunya yg masih nyaut adalah yg termodulasi 38kHz. 

Ingat percobaan jam 6 digit yg dibahas di tulisan sebelumnya ? Ayo kita ganti saja input clock menggunakan penekanan tombol dari transmitter infra merah. 



Dan hasil yang didapatkan bisa dilihat pada video youtube berikut







ENCODER/ DECODER with HT-12E / HT-12D




Nahh..inilah IC yg saya cari-cari selama ini dan akhirnya dijual juga di eltech pasar genteng surabaya. IC yg legendaris ini merupakan encoder dan decoder data serial yg siap pakai, dengan hanya menambahkan 1 komponen Rosc sebagai penentu frekuensi clock data serial. ADDRESS A0-A7 digunakan sebagai pemilih "Channel" dari rangkaian remote, sehingga untuk dapat berkomunikasi maka addres di kedua sisi haruslah sama.  PIN AD8-AD11 pada sisi transmiter merupakan data 4 bit yg akan dikirim sat pin TE (14) mendapatkan GND. Semua pin memiliki pullup sehingga jika menginginkan logika HIGH cukup di ambangkan saja.

Bagaimana dengan pemilihan ROsc ? bacalah datasheet dan ikuti rumus nya sesuai grafik berikut :



Pilihlah Rosc yg menghasilkan frekuensi oscillator yg hampir sama , 5% kurang lebih tidak masalah. Kebetulan di rumah ada Resistor 2Mega Ohm lalu digunakan sebagai ROsc HT12E sehingga ROsc dari HT12D berkisar nilainya 56K ohm. Lanjut ke skematik yukkk...


klik untuk memperjelas


Pemilihan address menggunakan dip switch 8 pin, kemudian input data menggunakan tombol switch tactile yang hubungkan dengan dioda 1N4148 sehingga saat ditekan maka TE (transmit enable) juga terhubung ke ground. Ada penggunaan transistor NPN dan PNP pada output HT12E ini dimaksudkan untuk meningkatkan level logic (agak rendah tegangannya), karena yg saya gunakan adalah logic 1 yg akan mengkatifkan modul transmitter 38kHz ( Jumper di 2-3) . Jika transistor jenis ini susah didapatkan didaerah kamu dapat juga diganti dengan transistor NPN / PNP yg umum seperti 9012/9013.

Pada sisi receivernya input data berasal dari pin 4 (logika negasi, jumper lepas). Untuk kalibrasi 38khz maka ketika saat tombol transmitter ditekan maka led di pin 17 harus menyala. Dan hasilnya seperti video berikut:






Aplikasi yg mungkin dari tutorial ini adalah  sebagai pengontrol lampu rumah, semisal dengan memanfaatkan IC decoder 4 to 16 (74LS154) sehingga output HT12D yang cuman 4 bit dapat dibuat menjadi 16 pin yg kemudian dihubungkan ke relay. Masih banyak kok aplikasi lainnya....

SELAMAT MENCOBA 
Share:

Rabu, 03 Juli 2013

PROJECT: PIANO SEDERHANA DENGAN IC 555




Project IC timer 555 yang kita bahas kali ini saya dapatkan dari youtube dimana penulis tertarik dengan pemanfaatan 555 sebagai pembangkit sinyal suara dan frekuensi suaranya dapat dirubah hanya dengan menggunakan pensil. Pensil seperti 2B/HB dsb berbahan dasar graphite yang dapat menghantarkan dan menghambat arus listrik seperti halnya resistor sehingga dengan menebalkan pensil pada kertas akan menghasilkan hambatan yang akan merubah perumusan frekuensi dari pembangkitan suara ic 555.

Oke stop bertele-tele di teori..langsung saja menuju skematik dan bahan2 seperti gambar dibawah (klik untuk memperjelas)








Bahan-bahan : 

  • Breadboard
  • IC 555
  • Resistor 1K, 6K8 , 51 ohm (bila kesusahan bisa diganti dengan 1K, 4K7 , 47 ohm atau angka yang mendekati) , gunakan watt yang kecil saja (1/4 watt) agar lebih murah
  • Kapasitor 100 nano Farad (0.1 micro Farad), Elco 100 micro farad
  • Buzzer (umum nya 12v atau pilih yang range nya gede 3v - 24v )
  • Baterai 6v (sebenernya 555 kuat sampai 12v) serta tempatnya 
  • Kabel jumper dari kabel tunggal (ukuran bebas asal gampang nancep di breadboard)
  • Kabel dengan jepit buaya (untuk menghubungkan ke graphite pensil)
  • Pensil 2B/4B dan kertas



Penyusunan diatas breadboard seperti dibawah ini:






Untuk menyusun "tuts keyboard" dilakukan dengan mengarsir pensil 2B diatas kertas kemudian salah satu ujung klip buaya (ke resistor 6K8) dan kabel merah (ke pin 7) akan ditempelkan pada arsiran. Semakin jauh jaraknya akan menghasilkan resistansi lebih tinggi sehingga nada yang dihasilkan lebih rendah frekuensinya. Untuk itu perlu sebuah alat musik lainnya untuk melakukan tuning/penyamaan nada yang lebih bagus semisal dengan pianika/piano atau gitar.

Tandai letak nada-nada yang sesuai pada kertas, dan kemudian kamu bisa memainkan musik sesuai keinginan. Jangan lupa mengambil buku notasi lagu-lagu dan coba memainkannya. Ingat, frekuensi dari rangkaian ini sangat dipengaruhi tegangan, jadi jika baterai agak soak mungkin saja suara akan lebih rendah.



SELAMAT MENCOBA
Share:

Senin, 21 Januari 2013

KONTROL MOTOR SERVO JARAK JAUH via DTMF / HANDPHONE dengan IC 555


Untuk pembahasan kali ini adalah hasil bimbingan saya ke rekan pembaca blog yang bingung mengerjakan TA(skripsi) nya. Setelah rekan ini membaca pembahasan DTMF pada blog  disini, dia kebingungan ketika ingin merubah rancangan tanpa micro di blog menjadi dengan micro karena dasar micronya lemah. Kenapa dipaksa pakai micro ? toh dengan 555 saja servo bisa jalan ...perhatikan skematik berikut :



dari rangkaian PWM sederhana diatas sudah dapat mengontrol pergerakan dari motor servo dengan merubah dutycycle nya yang dikontrol oleh potensio P1. Nahh bagaimana dengan rangkaian DTMF ? kembali ke blog dan perhatikan gambar rangkaian berikut:

(klik untuk memperbesar)

rangkaian decoder dtmf sederhana diatas menggunakan ic decoder 8870 yg umum dijual di toko komponen, dengan truth table seperti berikut :


(klik untuk memperbesar)



nahh...dengan memperhatikan truth table diatas, secara sederhana kita dapat menggunakan 4 buah output menjadi control dutycycle PWM 555, dengan merubah-rubah pembagian tegangan yg akan diberikan ke pin 7 dari 555 melalui kontrol DTMF. Caranya mudah dengan memparalel beberapa trimpot dan melakukan switching ke pin tengahnya yg menuju ke pin 7 dari 555, switch ini bisa dilakukan dengan transistor atau menggunakan relay seperti yg dilakukan rekan dengan email : fendrian1989@gmail.com , memang agak membingungkan tapi dia berhasil kok...kalo bingung hubungi dia saja..hehehe

(klik untuk memperbesar)

tiap posisi servo yg diinginkan dapat dicoba terlebih dahulu (dengan merubah puteran trimpot/potensio) sebelum di switch menggunakan teknik relay atau transistor..

hasilnya seperti berikut, agan ini menggunakan servo continous yg muter terus sesuai perubahan arah yg diinginkan, kalo pake yg non kontinyu maka PWM berkolerasi dengan posisi sudut dari servo. Posisi yg dapat diperoleh dengan rangkaian sederhana ini adalah 4 posisi, sedangkan jika menginginkan 10 posisi sesuai jumlah dial telepon maka menggunakan BCD to Decimal decoder seperti penjelasan disini



Selamat Mencoba
Share:

Sabtu, 23 Juli 2011

Praktek : 2 LED FLIP FLOP Dengan IC 555

Siapkan bahan-bahan / komponen sebagai berikut:

IC utama : timer NE 555

1. Resistor 10K ohm(1buah), 100K ohm(1 Buah) & 220 ohm (2 buah)
2. Potensiometer 50K ohm
3. Kapasitor 10uF (1 buah)
4. 2buah LED
5. Buzzer 5V
6. Baterai 4.5V
7. Kabel Jumper

Skematik rangkaian seperti berikut :

Langkah merakit ke breadboard:
1. Buat Powerline di atas untuk positif dan dibawah untuk negatif, sambungkan dengan kutub baterai yang bersesuaian.
2. Letakkan IC 555 dengan arah menyamping (horizontal), dengan kaki 1 (ditanda dengan titik) berada di bawah pembatas tengah breadboard. Hubungkan kaki 8 ke + dan kaki 1 ke – dengan menggunakan kabel jumper.


3.Hubungkan dengan jumper kaki 8 menuju kaki 4 , serta kaki 2 menuju kaki 6


. 4. Ambil resistor 10K ohm dan tancapkan antara kaki 7 dan 8 IC 555. Cari lobang yang masih kosong dan letaknya lurus dengan kaki IC. Begitu juga dengan R 100k Ohm hubungkan antara kaki 2 dan kaki 7 , dan kapasitor 10uF hubungkan dengan kaki 2 (kutub +) dan kaki 1 (kutub -).


5. Ambil LED dan resistor 220 ohm masing-masing 2 buah. Hubungkan kaki 3 dengan jumper ke lobang yg agak menjauh dari IC kemudian susun seperti skematik. Resistor pertama dari ujung jumper menuju ke lobang di kolom kosong, kemudian di lobang di kolom yang sama ditancapkan Anoda dari Led no 1. Katoda led no 1 dihubungkan ke kutub (–) dari power line. Sedangkan resistor ke dua ditancapkan pada power line (+) dan ujung satunya menuju lobang pada kolom kosong ditengah. Selanjutnya anoda led yang ke-2 ditancapkan satu kolom dengan resistor tadi dan katoda dari led no 2 menuju ke ujung kabel jumper.


6. Sambung baterai pada powerline dan Led akan menyala bergantian. Untuk mengubah-ubah kecepatan kedip bisa dengan mengubah nilai komponen Kapasitor atau nilai dari Resistor(R1). Tetapi pada umumnya dan paling memungkinkan adalah dengan mengganti komponen R1 dengan Variabel Resistor atau Potensiometer yg nilai resistansinya dapat diubah-ubah. Variabel resistor ada beberapa jenis seperti gambar dibawah ini :

Pada umumnya variabel resistor memiliki 3 buah kaki, dimana untuk mendapatkan resistansi pada rangkaian yg kita inginkan cukup dengan menghubungkan kaki tengah dan salah satu kaki samping. Putar-putar tombol dengan tangan atau menggunakan obeng untuk mendapatkan nilai resistansi yg diinginkan. Dengan menggunakan Variabel resistor membuat kecepatan kedip dari rangkaian Flip-Flop dapat diatur.




7. IC 555 juga dapat digunakan untuk menghasilkan sirine sederhana dengan menggunakan komponen buzzer. Hubungkan kaki output (kaki 3) dengan kutub (+) dari buzzer dan kutub (-) dari buzzer dihubungkan dengan kutub (-) dari powerline. Hasil yang didapat adalah suara sirene keluar dari buzzer.

Share:

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (25) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (5) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (15) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (92) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika