Semua Tentang Belajar Teknologi Digital Dalam Kehidupan Sehari - Hari

Rabu, 17 Juli 2013

Trick: Solid State Relay dengan menggunakan Triac


Ketika kita menginginkan isolasi antar input dan output maka kita akan selalu teringat dengan Relay. Perangkat elektro magnet - mekanikal ini memanfaatkan isolasi dari suatu elektro magnet yang dihasilkan oleh suatu kumparan. Ketika suatu kumparan diberikan tegangan yang sesuai maka medan magnet yang dihasilkan dapat menarik suatu saklar mekanikal yang akan memutus atau menyambung arus listrik. Relay ini merupakan komponen yang penting dalam perkembangan awal komputer sebelum transistor diciptakan


Sifat mekanik dari kontaktor ini memiliki beberapa kekurangan yang dapat disebutkan antara lainnya kecepatan kontak, kelenturan mekanisme pir, keausan pergerakan kontaktor dan yang paling berbahaya disini adalah "spark" atau percikan yang dapat berbahaya dilingkungan yang combustible seperti pada tangki kendaraan bermotor atau kilang minyak bahkan percikan ini dapat menyebabkan kebakaran pada penyimpanan biji-bijian yang menghasilkan debu " grain dust " (silahkan baca di http://en.wikipedia.org/wiki/Dust_explosion).

Solusinya adalah menggunakan perangkat semikonduktor seperti halnya transistor. Secara sederhana transistor yang berfungsi sebagai switch tidak memiliki sifat isolasi seperti halnya relay, akan tetapi solusi yang ditawarkan oleh photodioda yang ditrigger oleh cahaya menjadikannya terisolasi penuh. Alat ini dinamakan sebagai "OPTOISOLATOR"

OptoIsolator jenis 4N25



Opto isolator memiliki prinsip trigger cahaya terhadap photodioda sehingga ketika tegangan setara untuk menghidupkan LED ( 5v + resistor 1K) diberikan ke pin input maka led didalam bungkus akan mengalirkan arus dari 5 ke 4 dengan kata lain jika ohm meter dipasang maka resistansinya akan kecil (seperti tersambung). Jenis OptoIsolator yang seperti ini hanya berlaku pada beban yang bersifat DC. Bagaimana dengan beban yang AC atau beban yang tidak tentu arah alirannya? Diciptakanlah OptoTriac.







Triac sebagai perangkat semikonduktor dengan 3 layer silikon berfungsi untuk mengalirkan arus AC saat trigger diberikan. Sifat arus AC yang sangat berbeda dengan DC dengan sinusnya menyebabkan ke kompleksan dalam pengaturan switchingnya. Pada gambar diatas terdapat OptoTriac dengan zerocrossing detector yang sangat membantu saat trigger mendekati tegangan sinus 0V. MOC3041 hanya memiliki rating dengan arus yang cukup kecil, sehingga diperlukan suatu Triac yang lebih tinggi ratingnya seperti BTAXX  (xx= rating arus). 



*)Watt dari Resistor di bagian power disesuaikan dengan watt / arus beban


Rangkaian diatas merupakan solid stater relay dengan optotriac MOC-3104 serta power triac BTA-12 (12 Ampere). Triac jenis BTA yang ada dipasaran umumnya adalah versi SNUBBERLES yang artinya sekali tertrigger maka triac akan menyala terus. Untuk itu deperlukan rangakaian tambahan berupa snubber R-C yang cukup akan memutus junction semikonduktor pada Triac. Ketika ON, C pada snubber akan full terisisi dan bersifat open, sedangkan ketika ada gangguan akibat optotriac yang "off" maka menyebabkan C ter discharge secara pelan (sesuai besarR) dan kemudian meng "short" power triac dan triac akan menjadi OFF.

Dengan menggunakan solidstate model ini  akan menghemat biaya pembelian solid state relay yang sudah dalam satu packing yang cukup mahal.



SELAMAT MENCOBA

Share:

2 komentar:

  1. Saya sedang mencoba membuat mesin pembangkit ozone dengan iginition coil (berpendingin oli) 12Volt milik mobil jepang. Sumber listriknya dari AC 220Volt. Saya hubungkan tegangan positif (L) dengan Dimmer (lampu) terus ke Kapasitor 400VAC 3 mF lalu menuju koneksi igniion coil yg positif. Hasil output coil (cabel busi) bisa membuat disharge dengan kabel negatif (paralel dengan netral listrik.
    Tegangan listrik besar tadi saya koneksi dengan sistem ozone genertor yg berupa lilitan kawat tembaga dan batang tembaga yg dipisahkan dengan tabung kaca sebagai gap.
    Masalahnya adalah tegangan tinggi dari kabel busi dari coil menuju ozone generator sering menimbulkan kebocoran listrik pada hampir seluruh bagian ignition coil dan kabel busi..
    Pertanyaan saya apakah ada koreksi dari rangkaian sederhana yg saya buat karena saya tidak punya pengetahuan tentang listrik.. dan mohon masukan dan bantuannya..

    Salam Lukman Wibisono (lukmanbisono@gmail.com)
    081314715504

    BalasHapus
  2. Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai "Trick: Solid State Relay dengan menggunakan Triac".
    Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai elektronika yang bisa anda kunjungi di disini

    BalasHapus

Kontak Penulis



12179018.png (60×60)
+628155737755

Mail : ahocool@gmail.com

Site View

Categories

555 (8) 7 segmen (3) adc (4) amplifier (2) analog (19) android (12) antares (8) arduino (25) artikel (11) attiny (3) attiny2313 (19) audio (5) baterai (5) blog (1) bluetooth (1) chatgpt (2) cmos (2) crypto (2) dasar (46) digital (11) dimmer (5) display (3) esp8266 (25) euro2020 (13) gcc (1) iklan (1) infrared (2) Input Output (3) iot (58) jam (7) jualan (12) kereta api (1) keyboard (1) keypad (3) kios pulsa (2) kit (6) komponen (17) komputer (3) komunikasi (1) kontrol (8) lain-lain (8) lcd (2) led (14) led matrix (6) line tracer (1) lm35 (1) lora (5) MATV (1) memory (1) metal detector (4) microcontroller (70) micropython (6) mikrokontroler (1) mikrokontroller (14) mikrotik (5) modbus (9) mqtt (3) ninmedia (5) ntp (1) paket belajar (19) palang pintu otomatis (1) parabola (88) pcb (2) power (1) praktek (2) project (33) proyek (1) python (7) radio (17) raspberry pi (4) remote (1) revisi (1) rfid (1) robot (1) rpm (2) rs232 (1) script break down (3) sdcard (3) sensor (2) sharing (3) signage (1) sinyal (1) sms (6) software (18) solar (1) solusi (1) tachometer (2) technology (1) teknologi (2) telegram (2) telepon (9) televisi (167) television (28) transistor (2) troubleshoot (3) tulisan (93) tutorial (108) tv digital (6) tvri (2) vu meter (2) vumeter (2) wav player (3) wayang (1) wifi (3)

Arsip Blog

Diskusi


kaskus
Forum Hobby Elektronika